Indonesia Lifestyle Blogger & Empowering Women by Mira Sahid

Indonesia lifestyle Blogger, Empowering woman, Yoga Instructor, Social Media Enthusiast

Menu
  • Home
  • Inspirasi Mama
    • Family
    • Inspirasi Mama
    • Parenting
      • Dunia Ibu
      • Dunia Anak
    • Pengembangan Diri
      • Renungan
    • Cerita Inspiratif
    • Cerita Kehidupan
    • Soal Perempuan
    • Sosok
  • Lifestyle
    • Social Media
      • Blog Competition
      • Twitter
    • Hiburan
    • Cerita Fiksi
    • Komunitas
      • KEB
        • Kumpulan Emak Blogger
    • Review
    • Wisata
  • Ruang Yoga
  • Disclosure
You are here: Home / Inspirasi Mama / Aku Hanya Butuh Ketenangan

Aku Hanya Butuh Ketenangan

07/01/2015 by Mira Sahid 26 Comments

Sudah memasuki tahun 2015. Jangan katakan, bahwa kamu belum melakukan apa-apa. Sayang rasanya, kalau awal tahun sudah dibuat mumet dengan segala hal yang seharusnya tidak membuatmu seperti ini. Tapi, begitulah adanya, ketika keadaan masih membuat kita berada dalam posisi yang sama, alias belum ada perubahan. Hasilnya… kita masih akan tetap sama.

Kali ini saya ingin sharing tentang kisah yang berkaitan dengan “ketenangan.”

Begini…

Dua manusia dipertemukan untuk saling melengkapi. Adapun segala perbedaan yang ada diantaranya, sejatinya membuat mereka belajar dan berproses, serta menyadari bahwa perbedaan itu tetap ada. Tapi lain ceritanya jika salah satu diantaranya, merasa bahwa ketenangannya telah terampas, sejak ia mengenal orang yang saat ini mendampinginya. Terampas? Se-ekstreem itu kah?

Saya yakin, setiap kebersamaan yang telah terjalin, akan melewati rangkaian kisah yang membuat jatuh bangun. Kehidupan akan selalu memberikan sebuah tantangan, namun juga selalu memberikan harapan. Persoalannya, apakah keduanya mampu bersinergi dan menemukan solusi yang pas? Atau salah satu diantaranya terlalu dominan, dan membuat pihak satunya malah semakin tertekan?

“Hmm… lalu mengapa tidak coba mengubah keadaan?”

“Aaah, ini kan bukan soal bersama 1 atau dua tahun. Tapi sudah lebih dari 10 tahun. Aku bukan tidak ingin mencobanya. Semua sudah dilakukan, tapi nyatanya… selalu sama.” Begitu katanya.

Cukup membuatku berpikir sejenak. Ternyata, jika watak telah melekat dalam diri seseorang, dan dia tidak ada keinginan untuk mengubahnya, hasilnya… sekeras apapun diusahakan, kita tidak pernah bisa mengubahnya. Kecuali, kita menerima atau kita sendiri yang berubah.

Tunggu…! Mungkin itu jawabannya. Diri sendiri dulu lah yang harus berubah. Meskipun belum berubah pada permasalahan yang ada, setidaknya… kita bisa mengubah apa yang menjadi kelemahan kita selama ini. Yeaah… teorinya gampang, Mir. Oke… saya menyadari itu. Terkadang saya lupa, dan terlalu menganggap enteng permasalahan orang lain. Lalu ketika saya dihadapkan pada situasi yang tidak nyaman, saya pun akan menemukan sebuah kondisi, yang bernama “lelah.”

“Lalu, apa yang membuat kamu tidak nyaman?”

“Aku hanya butuh ketenangan.” Ucapnya diantara helaan napas.

Aku kembali berpikir sejenak….

Hmm… Kadangkala kita lupa. Kita mencintai seseorang, namun dengan cara yang kurang tepat. Mengapa? Kita terlalu keras mengikatnya, kita terlalu tinggi hati mengakui kelebihannya. Kita terlalu angkuh mengakui titik lemah kita, sehingga dengan berdalih “Aku peduli,” kita malah merampas ketenangannya selama ini. Kita merampas kebebasannya. Padahal, pasangan bukanlah tawanan kita. Dia adalah partner, sahabat, yang sejatinya mampu membuat kita nyaman berada di dekatnya. Bukan merasakan takut akan intimidasi atau hal lainnya. Cukuplah ini menjadi renungan kita bersama.

Ilustrasi gambar : koleksi pribadi

Ilustrasi gambar : koleksi pribadi

Tenang…! Satu kata yang sederhana namun berdampak luarbiasa pada jiwa seseorang. Dalam ketenangan, seseorang akan menemukan banyak cinta dalam dirinya. Dalam ketenangan, seseorang tidak akan merasa sendiri. Dalam ketenangan, seseorang akan mampu memberi lebih. Dalam ketenangan, cinta akan tumbuh semakin dalam. Dalam ketenangan, perbedaan akan menjadi satu hal yang indah untuk saling melengkapi dan memaknai. Dalam ketenangan, kita akan belajar dan mengerti bahwa seseorang itu, sangat berarti. Sanggupkah kita memberikan ketenangan pada pasangan kita?

#ThankYouILearn

Share:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram
  • Email
  • Print

Filed Under: Inspirasi Mama, Renungan Tagged With: cerita inspiratif, Pasangan, Realtionship

About Mira Sahid

Lifestyle Blogger | Licensed STIFIn Promotor | Pegiat Literasi Digital | Wakil Ketua Umum Siberkreasi Bidang Kemitraan dan Komunitas | Yoga Instructor | Digital Parenting Enthusiast | Personal Genetik Enthusiast | Women and Community Empowering

« 4/365 2015 Sekedar Curhat
Siswawirausaha, Bukan Saatnya Berleha-leha »

Comments

  1. Dewi says

    08/01/2015 at 1:11 am

    Semoga saya mampu menghadirkan rasa tenang seperti dia memberi rasa tenang dalam hidup saya…

    Tulisan yg cantik… suka bacanya..:)

    Reply
  2. cputriarty says

    08/01/2015 at 2:19 am

    ikut terhanyut dalam pemikiran mak Mira yang cantik ini. So wiseful deh. Semoga stelah habis baca postingan keren ini make me more appreciate (in calmdown) to my real soulmate. Tengkyu Mak cantiix 🙂

    Reply
  3. pipit says

    08/01/2015 at 3:00 am

    Selalu bisa membuat sy utk instropeksi.
    Makasih Mak tulisannya 🙂

    Reply
  4. irmasenja says

    08/01/2015 at 5:57 am

    Jlebbbb banget tulisannya. Thanks mba ayank 🙂

    Reply
  5. ida nur Laila says

    08/01/2015 at 7:12 am

    Selalu dikemas cantis dan membawa perenungan yang dalam. makasih inspirasinya makpon.

    Reply
  6. momtraveler says

    08/01/2015 at 7:39 am

    Postingan yang sangat menenangkan
    Thanks for sharing mak cantik 🙂

    Reply
  7. Caroline Adenan says

    08/01/2015 at 9:33 am

    Thank inspirasinya mak Mira…

    Reply
  8. Pakde Cholik says

    08/01/2015 at 10:30 am

    Dua manusia yang bukan saudara, tak saling mengenal sebelumnya, lalu hidup satu atap dalam lembaga pernikahan tentu mempunyai perbedaan-perbedaan. Mengeliminir perbedaan adalah suatu hal mustahil untuk dilakukan. Yang dapat dilakukan adalah menumbuhsuburkan toleransi secara proporsional dan wajar tanpa merusak akidah.

    Dalam perinkahan perlu caring and sharing plus komunikasi secara intens apapun cara dan medianya.

    Salam hangat dari Surabaya

    Reply
  9. dwina says

    08/01/2015 at 10:43 am

    Thanks ya udah diingetin.
    Suka fotonya…simple.

    Reply
  10. noe says

    08/01/2015 at 10:43 am

    Buat aku, Intinya, dlm menjalin hubungan, hanya dibutuhkan dua orang yang mau berkomitmen. Yang satu adlh seorang yg mau mengerti dan satu org lainnya yang bisa dipercaya, maka tak perlu syarat dan ketentuan. TFS ya maak… 🙂

    Reply
  11. Nova Wijaya says

    08/01/2015 at 10:56 am

    Belum punya pasangan sih, tapi bisa bayangin rasanya hihi..makasih mbak udah berbagi pengalamannya.

    Reply
  12. Alaika says

    08/01/2015 at 10:59 am

    Sepakat banget dengan tulisan yang menenangkan ini. TFS, MakPon cantik! Yup, dan aku juga butuh ketenangan nih…. Yuk kita hangout di pegunungan yang sejuk, sambil menulis yuk! 😀

    Reply
  13. Choirul Huda says

    08/01/2015 at 11:40 am

    uhuk-uhuk 😉

    kalimat yang ini “Kadangkala kita lupa. Kita mencintai seseorang, namun dengan cara yang kurang tepat. ” memesona banget…

    Reply
  14. HM Zwan says

    08/01/2015 at 11:54 am

    wow,super sekali mak..makasih sharingnya 🙂

    Reply
  15. Anak Kota says

    08/01/2015 at 12:11 pm

    Iya, KETENANGAN!
    sesekali waktu aku sangat butuh ini. Bukan menghindari masalah yang datang bertubi-tubi. Bukan pula lari dari pahitnya kehidupan. Hanya butuh tenang! Untuk menghirup dan menghela nafas sembari ber-muhasabah.

    Terkadang, aku berfikir untuk menyendiri dan berteriak kencang untuk mendapat ketenangan itu. Orang alim banyak bernasehat, sholat lah jika hati mu ingin tenang. Tapi…iman ku belum sampai pada titik itu! Iman ku…masih abu-abu karena dipenuhi aksi maksiat yang ku lakukan. Jadi aku berfikir mencari ketenangan dalam bentuk lain setelah aku melakukan sholat. Iya, setelah sholat! Karena aku masih meyakini ada Allah yang menggenggam hati ini, yang akan menenangkan hati dan fikiran ini.

    Ketenangan, iya! Aku butuh itu, kak…

    Makasih atas tulisannya dan kesempatan berkomentar di kolom ini.

    Reply
  16. Dian Kelana says

    08/01/2015 at 12:57 pm

    Dalam kesendirian, kita bisa menyelami banyak hal. Mengkaji banyak hal dan belajar tentang banyak hal. Hasil dari perenungan dalam ketenangan itu adalah energi baru yang bisa mengubah banyak hal kearah yang lebih baik.

    Selamat siang ananda Mira.

    Reply
  17. Nancy Duma Sitohang says

    08/01/2015 at 1:41 pm

    Ada ungkapan yang mengatakan, kasih adalah yang terbesar dari semua.

    Terima kasih, Mbak Mira, untuk sharingnya.

    Reply
  18. Edi Padmono says

    08/01/2015 at 3:00 pm

    Sebenarnya berani menikah berarti seseorang itu sudah berani untuk sebuah komitmen, hanya saja kebanyakan orang terjebak pada permasalahn awal yaitu mereka akan menerima pasangannya apa adanya. Menerimanya apa adanya sudah pasti akan menimbulkan ketidak nyamanan dalam hubungan berumah tangga karena ada unsur keterpaksaan di sana. Berbeda dengan pandangan bahwa akan menerima pasanganya secara luarbiasa tentu sepasang kekasih itu akan selalu berlomba menjadi sosok yg luar biasa bagi pasangannya walaupun itu pernikahan melalui perjodohan.

    Reply
  19. Lianny Hendrawati says

    09/01/2015 at 6:15 pm

    Postingan yang menginspirasi makpon. Makasih sudah diingatkan. Terkadang kita memang butuh ketenangan, karena dalam ketenangan itulah pikiran dan hati kita bisa lebih terbuka memaknai hidup dan cinta yang ada di sekeliling kita. Kita juga perlu sejenak hening *eehh kok jadi seperti judul buku yaa 😀

    Reply
  20. rahmi says

    10/01/2015 at 3:10 am

    Mengubah orang lain memnag sulit ya mak, mungkin kita hanya bisa mencoba membuka pikiran dia agar mau berubah dengan keinginannya sendiri

    Reply
  21. cumilebay.com says

    11/01/2015 at 2:48 pm

    Bersyukur dan ikhlas menerima pasangan kita dengan segala kelebihan, kekurangan nya di buang ke laut aja hahaha

    Reply
  22. Indah Nuria Savitri says

    12/01/2015 at 5:14 am

    tenang itu memang mahal harganya mak…dan terkadang, sedikit ketenangan bisa membawa manfaat untuk banyak hal…makasih untuk sharing dan renungannya makpon…happy 2015 yaaa

    Reply
  23. intan rawit says

    13/01/2015 at 5:26 pm

    dalem banget ya mak, emang menikah tu seninya kehidupan y mak harus belajar sepanjang waktu

    Reply
  24. cumilebay.com says

    05/03/2016 at 10:56 am

    Peluk Mak Mir …. #BigHUG
    Semua orang butuh ketenangan dengan cara nya masing2

    Reply
  25. Andiyani Achmad says

    13/06/2016 at 11:38 am

    thanks for sharing mbak, ‘ngena’ banget apalagi di kala galau 🙂

    Reply
  26. Arifmartusoni says

    18/10/2017 at 5:43 pm

    kata2’nya mantap ka,,makasih ka lumayan buat masukan

    Reply

Terima Kasih Komentarnya Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Heloo… Mira’s here

Founder Kumpulan Emak Blogger | Yoga Teacher | Community Manager | Lifestyle and Parenting Blogger | Purple & Coffee Lover Read More…

Founder of KEB

 photo keb_zps7765220c.png

Follow My Blog

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Recent Posts

  • Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • Setelah Ini, Apa?
  • Siap UTBK bersama Zenius Ultima
  • Sebuah Proses Mengajar dan Belajar
  • Menjadi Ayah Yang Keren
  • Hijrah Berawal dari Mulut, Bersihkan Dengan Pasta Gigi Sasha
  • Senyum Menari-nari di Sela Imaji
  • Menjadi Kaum Rebahan Sebagai Bukti Cinta Bagi Keluarga dan Bangsa
  • Perempuan, Corona, dan Tulang Punggung Keluarga
  • Gara-Gara Corona, Ada banyak Cinta atau Kesedihan?

Archives

Top Posts & Pages

  • Ketika Menjadi Single Parent
  • Scott’s Emulsion, Merangsang Perkembangan Otak Anak
  • Jangan Biarkan Anak Panas Dalam Berlama-lama!
  • Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • Suka Duka Menjadi Team Leader

Latest Posts

  • Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • Setelah Ini, Apa?
  • Siap UTBK bersama Zenius Ultima
  • Sebuah Proses Mengajar dan Belajar
  • Menjadi Ayah Yang Keren

Grab My Banner

 photo banner10_zps502f511e.png

Recent Comments

  • nita hartini on Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • Dini Derin on Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • lendyagasshi on Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • Echaimutenan on Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • Milda Ini on Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa

Copyright © 2021 · Mira Sahid · Custom Design by Shinta Co

Copyright © 2021 · Inspirasi Mama on Genesis Framework · WordPress · Log in

loading Cancel
Post was not sent - check your email addresses!
Email check failed, please try again
Sorry, your blog cannot share posts by email.