Ngerasa ga, kalau cuaca sedang panas terasa begitu menyengat seolah-olah matahari ada di pelupuk kepala kita?
Ngerasa ga, kalau curah hujan masih tak mau menampakan kesegarannya?
Ngerasa ga, Indonesia mengalami iklim yang bergeser setiap saat?
Seperti kita tahu, sekitar bulan Juli – September biasanya kita sudah menikmati curah hujan dengan kesegerannya yang khas. Tapi saat ini, nyatanya hujan masih enggan menampakkan dirinya. Apakah yang terjadi dengan iklim kita? Betulkah bumi semakin menuju titik global dengan berbagai kondisinya? Sebagai seorang blogger, apakah kita mampu memberikan kontribusi pada permasalahan ini?
Senin 24 September 2012 lalu, saya dan beberapa teman blogger di undang oleh UNDP Indonesia dan IDBlognetwork untuk menghadiri sebuah diskusi dan sharing dengan tema “Perubahan Iklim” (pemanasan global) di Menara Thamrin. Membaca tema yang disampaikan, jujur saja ini bukan pembahasan yang ringan bagi saya, karena selama ini saya termasuk yang masih awam soal hal tersebut. Dan ketika Mas Anjari sebagai moderator bertanya pertama kalinya dan ditujukan ke saya, saya jawab sepengetahuan saya bahwa “global warming adalah peningkatan suhu yang tidak biasa yang terjadi di Indonesia khususnya, dan diperlukan peran semua orang untuk bertanggung jawab soal ini”. Hmm, bagaimana menurut teman-teman?. Yaa, kalau temen-temen mau info detilnya, baca aja sumbernya di sini yaa.ย
Nah penampakan saya yang pake kerudung pink itu ๐ (foto : Mas Amril) |
Dalam diskusi semalam, banyak hal yang bisa di dapat, terutama mengenai poin-poin yang menjadi acuan. salah satunya adalah bagaimana peran social media di Indonesia dapat berkontribusi untuk menyingkap isu perubahan iklim? Secara tidak sadar selama ini kita justru memperkeruh mitos tersebut. Ada yang beranggapan bahwa perubahan iklim ini karena ulah atau isu yang ditiupkan oleh pihak-pihak tertentu dalam menekan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara. Namun ada pula yang beranggapan bahwa perubahan iklim ini (di Indonesia khususnya) memang karena habisnya gas O2 akibat lalainya masyarakat dalam memelihara lingkungan.ย
Inilah fenomena yang terjadi di Indonesia, Jakarta khususnya. Peningkatan arus kendaraan setiap harinya bisa jadi salah satu penyebab perubahan iklim saat ini. Bagaimana tidak, setiap hari terjadi traffic yang luarbiasa padat di Jakarta, belum lagi setiap hari itu pula bertambah kendaraan baru hingga mencapai jumlah kurang lebih 1000. Bisa dibayangkan donk berapa banyak gas dan zat berbahaya yang bisa memicu ketidakstabilan iklim?ย Ok, kita ga usah ngomong teori terlalu jauh deh yaa. saya yakin teman-teman tau persis siapa yang harus dituju untuk menjawab semua rasa penasarannya, yaitu mba Google.ย
Sebagai blogger yang memiliki kekuatan tak terhingga, sadarkah teman-teman bahwa kita bisa membantu menekan isu pemanasan global? memang tidak akan terlihat langsung hasilnya, namun jika kita bergerak secara bersamaan, dan menyebarkan kebiasaan “Green Life”, Insya Allah kita akan menghasilkan konten-konten postif yang akan bermanfaat untuk penerus kita nantianya. Ok, saya juga paham kemungkinan dari kita sendiri ada yang beranggapan bahwa isu ini ga perlu dibesar-besarkan, atau kalau alay bilang ย “trus, gue mesti bilang WOW, gitu?” Its oke lah. Kesadaran itu memang butuh pengorbanan jenderal :))). Kenapa saya sebut ย perngorbanan? saya kasih contoh ya.
“Eka Situmorang, seorang emak blogger telah memulai kebiasaan green life ini. Yang Eka lakukan sangatlah simple. Dia sudah tidak lagi menggunakan tas/kantong yang berbahan plastik, kemanapun Eka pergi, dia akan selalu komitmen atas apa yang dia kerjakan. Sekalipun Eka berbelanja di supermarket, dia akan menolak diberi kantong plastik karena selalu membawa kantong sendiri yang berbahan kain”.
Menurut teman-teman, apakah yang dilakukan oleh Eka sulit? Saya rasa tidak. Dan ada hal lain yang bisa kita lakukan, misalnya dengan membawa botol minuman dari rumah, dengan begitu kita sudah meminimalisasi pemakaian botol-botol berbahan plastik. Selain itu, kita juga bisa memilah sampah sesuai kategorinya. Jadi, semua itu bisa dilakukan dari diri sendiri dulu. Buktikan kalau blogger juga peduli pada bumi.
Mas Tomi dari UNDP berharap bahwa kalangan blogger bisa menjadi bagian dari sosialisasi ini. Langkah apa yang bisa diterapkan dan bisa diterima oleh semua kalangan. Blogger yang hadir setuju bahwa penyampaian itu haruslah bersifat fun. Bisa melalui games, video, pesan eye catching atau mengajak generasi muda untuk menyatu dengan alam dan merasakan langsung dampak dari isu pemanasan global dengan melakukan traveling. Dan untuk kalangan blogger sendiri, aksi ini bisa dilakukan secara bersamaan dengan diadakannya kontes menulis, pemasangan banner atau workshop-workshop. Efektifkah hal tersebut dilakukan?ย
Suasana diskui yang menyenangkan (Foto : Mas Amril) |
Dalam pertemuan tersebut, saya turut menyatakan diri Insya Allah akan mulai mensosialisasikan hal ini dan memulai dari diri sendiri, dan hal ini yang juga bisa dilakukan oleh teman-teman, seperti :
1. Mengurangi hingga menghilangkan kebiasaan menggunakan tas/ kantong yang berbahan plastik yang seperti Eka lakukan
2. Mulai memilah sampah di rumah
3. Memperbanyak penanaman pohon di sekitar rumah
4. Akan memberikan setiap info yang saya dapat tentang apa yang sudah saya lakukan.
Itu semua adalah soal kebiasaan dan sebenarnya tidak ada yang sulit. Sanggupkan kalian melakukan hal yang tidak biasa menjadi sebuah kebiasaan untuk menjadi lebih baik? Yuk, kita sama-sama bergerak, mulai dari diri sendiri dulu.ย
******
Peserta #SGSglobal #IDblogger with UNDP Indonesia |
10 orang blogger terpilih untuk mengikuti acara diskusi ini, yaitu:
Anjari Umarjianto, Mr. (Moderator)
Ahmad Gener Wakulu, Mr. (Jurnalis)
Amril TG, Mr. (Penasehat Blogger Bekasi & Dounder BloggerCikarang)
Bradley Marissa, Mr. (Blogger Depok)
Eka Situmorang, Ms. (Kopdar Jakarta)
Fadhli, Mr. (Mahasiwa President University Cikarang)
Irayani Queencyputeri, Ms. (blogger Angin Mamiri Makassar)
Luvie Melati, Ms. (Blogger Depok)
Mira Sahid, Ms. (Kumpulan Emak-emak Blogger)
Wijaya Kusumah, Mr. (Penasehat Blogger Bekasi)
Mila Said says
kabur aaah… merasa berdosa gara2 carbon footprint aku yg berceceran kemana2 hahahaaaa
Wijaya Kusumah says
Baru kerasa betapa pentingnya menjaga lingkungan agar tetap lestari dan nyaman ditempati. Semoga perubahan iklim yg tak menentu ini mmebuat kita sadar diri bahwa kita perlu berkontribusi untuk menjaga bumi.
salam
Omjay
@yankmira | Mira Sahid says
@Mila Said : wkwkwkwkw, aku siapin pecut aah
@Om Jay : Aamin Om, alhamdulillah sejak mengikuti acara semalam saya jadi lebih terbuka
Tebak Ini Siapa says
Mantep banget lah Mbak Mira ini…
Kalau aku udah melakukan apa ya, kayaknya belum hihi.
Paling buang sampah pada tempatnya, ama mengurangi plastik. Kalau beli2 kalo bisa gak pake kresek, aku balikin ke kasirnya… Itu pun belum bisa sampe tahap kayak Mbak Eka, full nggak pake plastik T.T
@yankmira | Mira Sahid says
@Tebak Ini Siapa : wah brarti Una sudah memulai tuh. Teruskan ya Una, aku mendukungmu. Mari menyebar virus ini
Q bless Valencino says
Keren banget dah, acara and inisiatif untuk menulis ttg saving our earth..
jika bukan kita yang peduli, siapa lagi ? kita semua harus berkontribusi yah mbak, sudah terlalu banya fakta yang terjadi dan atau sedang terjadi – dan kita manusia tidak ada alasan lain untuk menghindari, karena apapun itu akibatny toh nanti kita yang tanggung. Lestari Alamku ๐ ๐
Lidya - Mama Cal-Vin says
keren, selamat ya bua yg terpilih
Mayya says
Jadi teringat kantornya Bill Gates yang semua aktifitasnya gak boleh pake kertas…
Klo selama ini yg udah dipraktekin, bawa tas belanja klo ke pasar dan bawa botol minum kemana-mana.
Mau nambah apa lagi ya?
selly says
lhaaa.. aku kemana yaa?
Bung Penho says
maaf’in gue ya! udah berusaha deh peduli dngn menjaga hutan tetap asri, tetapi tetap aza hutan terbakar! huhuhu,,,
sepakat dengan tulisan ini. kalo kita tidak peduli dengan daerah, alam sekitar kita, lalu siapa yang bisa kita harapkan!
Thanjawa arif says
globar warning saat ini menjadi isu internasional ya mbak dan indonesia adalah salah satu negara yang menjadi menjadi tumpuan harapan negara-negara lain karena hutannya yang masih melimpah, sedang kini lapisan ozon sudah terlalu parah karena salah satunya efek rumah kaca jadi ya upaya perbaikan harus ditanggung negara-negara lain juga terutama negara yang memiliki andil besar dalam perusakan keseimbangan alam
hana sugiharti says
wuihh seru ya mak..
Goiq says
semua memang harus dimulai dari skala kecil.. walaupun kecil tapi kalau semua orang melakukannya maka itu akan berarti besar
Enny Mamito says
insyaallah mak mira..aku jg pengen konsisten kyk mb eka yg selalu bawa kantong kain saat belanja.. sbnrnya aku punya kantong kain, tp selalu lupa bawa pas belanja.. *faktor usia nih kyknya..haha ๐
Enny Mamito says
oya ijin pasang link blognya mak mira di blog listku ya..makasih ๐
windflowers says
sederhana ya mba, untuk membantu mengurangi pemanasan global..tapi kadang sering terlupakan..semoga aku bisa melakukan hal-hal yang sederhana itu mulai sekarang…
thanks share nya mba… ๐
@yankmira | Mira Sahid says
@Q bless Valencio : Betul sekali. Yuk kita sama-sama gerakkan kesadaran ini
@Lidya : makasih ๐
@Mayya : wah, ga pake kertas trus pake apa mak?
@Selly : lha, ko tanya ke sini, ihihi
@Bung Penho : yap, mari kita sama2 mengingatkan kesadaran tentang ini, bung
@Thanjawa : betul sekali mas, mariii
@Hana : yup, seru banget mak
@Goiq : Amin, insya Allah semoga saja bisa terlaksana
@Enny : iyaa, aku juga baru memulai mak, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali ๐
@windflowers :sip, mari kita sama2 ya mba
sepeda motor bebek injeksi kencang dan irit jupiter z1 says
kalau pertemuan blogger biasanya yang dibahas seputar apa ya?
Infonya menarik, thank
@yankmira | Mira Sahid says
@ Sepeda motor… : Banyak hal yang bisa dibahas ko mas. Apa saja. ๐ Makasih sudah berkunjung
Ceritaeka says
Bawa tas kain yuks ๐
Selain di tas aku juga bawa di monil ๐ jaga2 tiba2 belanja banyak. Hahahha.
Peran serta aktif kita menjaga lingkungan itu diperlukan banget
@yankmira | Mira Sahid says
@Ceritaeka : sip, aku sudha mulai melakukan hal itu.
obat penyakit kanker kelenjar getah bening herbal says
hal” yg sederhana pun dapat mengurangi penamanasan global, namun meskipun sederhana, tetap saja sulit untuk dilakukan alias males..
semoga rasa males itu bisa dihilangkan ๐
Diar Adhihafsari says
(Sebelumnya salam kenal dari new reader/subscriber, Mbak)
Baca postingan ini saya jadi malu sendiri. Dulu saya rajin bawa tas kain setiap belanja. Terus bawa wadah sendiri pas beli makanan. Tapi sekarang-sekarang ini jadi bisa dihitung pakai jari berapa kali saya melakukan itu lagi. *Ayo ah, semangat to keep being green* ๐
Thanks for the reminder ya, Mbak ๐