Malam ini, saat saya menuliskan kembali catatan harian yang sederhana melalui blog, harus diakui ada bagian yang hilang dalam rasa yang selam 30 hari ini saya alami. Yak, selama 30 hari ke belakang, saya mengikuti tantangan menulis 30HariNonstopNgeblog yang diadakan oleh komunitas Detik Blogger dan Blog Detik. Selama itu pula saya mengalami segala rasa, apalagi pada saat mepet waktu deadline. Ada gairah, ada ketakutan, ada kekhawatiran, tetapi juga ada kenikmatan dan kepuasan saya saat bisa me-publish postingan setiap harinya.
Jujur saja, selama ikut tantangan ini, saya termasuk yang selalu membuat postingan di atas jam 22.00. Dan sudah pasti kalau di atas jam segitu, segala kemungkinan pasti terjadi. Entah tiba-tiba blogdetik-nya error lah, atau koneksi engga bersahabat, belum lagi ketika inspirasi menulis sulit di dapat. Alhasil, sejak itulah, saya kembali dengan kebiasaan lama, yaitu begadang dan tidur larut. Sama seperti malam ini. Etapi, saya bukan menyalahkan event ini lho ya, memang saya yang mau ko nulisnya di atas jam 22.00. Sejatinya, saya ini penyuka keheningan malam. *Gananya 😛
Hari ini adalah hari terakhir tantangan tersebut. Seperti ada yang hilang, meskipun sedikit membuat rasa lega karena terbebas dari deadline di jam 23.59, tapi mengikuti tantangan tersebut bikin saya terbiasa dengan habbit yang positif. Setidaknya, malam ini pun saya tetap ingin menulis, meski tanpa deadline dan setor ke email panitia. Yes… saya bisa, lho 🙂
Dan seperti menular… setiap hari suami saya pun selalu menanyakan hal yang sama. “Sudah menulis untuk tantangan itu, belum?” Kalau suami sudah nanya begitu, seperti alarm juga buat saya, dan dengan segala keterbatasan saya, segala keterbatasan ide atau pemikiran tentang sebuah konten, Alhamdulillah tulisan masih tetap bisa dipublish. Ternyata, sebesar itu ya efek mengikuti sebuah lomba. Biarin deh dibilang lebay, yang penting sudah bisa menaklukan segala macam alasan ketika harus menulis. Kita tidak pernah tahu sebesar apa kekuatan kita, sampai kita membuktikan sendiri kekuatan itu, kan?
Ini bukan sebuah pengukuhan bahwa saya akan melanjutkan konsistensi saya dalam menulis setiap hari ke depannya, ya. Sebagai manusia, kadang ada teledornya juga. Tetapi, saya hanya mencoba meneruskan apa yang bisa saya maksimalkan. Syukur-syukur kalau pada akhirnya saya bisa terus menulis setiap hari, kalau ternyata bolong-bolong lagi, berarti harus lebih giat cari orderan yang pakai deadline yak, #eh… wkwkwkkw. Nulis ya nulis, Mira… ko malah mikirin orderan :p.
Terima kasih untuk komunitas Dblogger, Blogdetik, Eyang Anjarisme, Idblognetwork, Blog Nusantara dan seluruh pendukung acara 30HariNonstopNgeblog ini. Kalau bukan karena acara ini, saya sendiri dipastikan belum bisa move on dalam meng-update blog nya. Lewat ajang ini, saya lebih merasakan keinikmatan setiap kali mengungkapkan apa yang saya pikirkan dan rasakan. Semoga saja hal ini bisa dicontoh oleh komunitas blogger atau komunitas penulisan lainnya, betapa sebuah tantangan itu akhirnya bisa menjadikan kesenangan buat kita, selama kita bisa menikmatinya.
“Tetaplah Menulis, Maka Kamu Akan Tau Siapa Dirimu” – Mira Sahid
Kenapa gairah, kenikmatannya di kalimat di atas malah mikir ke pembicaraan kita sehabis makan mie aceh yak ??? #ditakol makpon :)))
@Irma : wkwkwkw, jitakin ya. Aku ga mikir ke situ, kamu aja yang mempersepsikan begono 😛
Eh, apaan nih, kok ada mie acehnya? Aku mau dunk! #OOT
Seru banget pastinya mengikuti tantangan itu, ya, Mak. Semoga tetap semangat dan konsisten menulis, walau ga harus setiap hari kan? 🙂
iyaa tantangan 30HariNonstopNgeblog tuh, memang membuat diri bergairah, napsuh, menguji adrenalin apalagi sebagai deadliner huuhh..
#lapkeringet
Sama Maak, ternyata orang2 terdekat, selalu mengingatkan untuk posting tantangan itu, olive, suami, si bos, temen2 blogger ..haiyyah sensasinya luar biasa
ayoo smangaad menulis
selamat yah mbak fir berhasil mengikuti tantangan..semoga tambah rajin menulis di blog dan semoga siapa tahu dapat hadiah 🙂
sama mak..setiap malem suami pasti tanya,udah nulis belum,nulis apa?hehehe….dan akhirnya,terlalui sudah… ^^
keep smiling n writing 🙂
Wah, kalau MakPon biasanya baru menulis jam 22.00, sebaliknya bunda gak bisa seperti itu. Padahal itu sang ide selalu bermunculan ketika malam hening. Jam 19.30 teng, kecuali Sabtu/Minggu, bunda harus nemenin sang cucu bobo tuh. Alhamdulillah ya kita bisa menyelesaikannya. Tapi, ya ampuun, koq blogspot jadi teriak dia kesepian???!!??
hebaat deh mak…menyelesaikan semua dengan tantangan yang tidak main-main..yang penting memang semangat yaaa maaak…dan kita bisa menuliskan apaaa saja….semoga semangatnya tertularkan teruuus…..