Indonesia Lifestyle Blogger & Empowering Women by Mira Sahid

Indonesia lifestyle Blogger, Empowering woman, Yoga Instructor, Social Media Enthusiast

Menu
  • Home
  • Inspirasi Mama
    • Family
    • Inspirasi Mama
    • Parenting
      • Dunia Ibu
      • Dunia Anak
    • Pengembangan Diri
      • Renungan
    • Cerita Inspiratif
    • Cerita Kehidupan
    • Soal Perempuan
    • Sosok
  • Lifestyle
    • Social Media
      • Blog Competition
      • Twitter
    • Hiburan
    • Cerita Fiksi
    • Komunitas
      • KEB
        • Kumpulan Emak Blogger
    • Review
    • Wisata
  • Ruang Yoga
  • Disclosure
You are here: Home / Inspirasi Mama / catatan hati / Berdamai dengan Diri Sendiri

Berdamai dengan Diri Sendiri

15/02/2014 by Mira Sahid 18 Comments

Mata Najwa, sebuah program yang disuguhkan oleh Metro TV malam ini, sukses membuat saya tidak ingin beranjak dari kursi dan memindahkannya ke channel lain. Memang, selama ini Metro TV masih unggul dibanding statsiun televisi lainnya dalam menyuguhkan program-program berbeda dan berkualitas. Dan siapa sangka diantara banyaknya program yang menginspirasi, kisah malam ini berhasil membuat saya menganga. (umh, ini siaran ulang apa memang jadwalnya, ya?) xixixi.

Adalah seorang Tri Rishmaharini, alias Ibu Risma, Walikota Surabaya yang sudah mendapatkan lebih dari 50 penghargaan didapatnya, termasuk penghargaan sebagai walikota terbaik di dunia, hadir dengan kisahnya dan tentu saja menjadi tontotan jutaan manusia malam ini. Apa yang coba Najwa angkat dalam sesi bersama Walikota terbaik ini? Ah, tentu teman-teman sudah menontonnya, kan? Namun, sampai akhirnya saya menuliskan kembali di blog ini, bukan karena saya ingin menceritakan kembali apa yang disuguhkan dalam tayangan tersebut, namun lebih kepada pembelajaran yang saya dapatkan pada beberapa scene yang langsung masuk ke dalam alam bawah sadar saya.

Najwa bertanya pada Ibu Risma, apakah Bu Risma yakin akan mundur dari jabatannya saat ini? Sementara 2 lembaga survey UI pun telah mencatat bahwa Bu Risma berhasil masuk dalam bursa suara untuk pencalonan Presiden. Dan hebatnya Najwa, pertanyaan tersebut diulang-ulang, hingga Ibu Risma pun menitikkan air mata dan tak kuasa menjawabnya. Dan aku pun ngembeng, beib -__- (oposech…?!)

Saya selalu meyakini bahwa di dunia ini tidak ada yang kebetulan. Adapun sampainya saya bisa menonton Mata Najwa pun bukanlah kebetulan. Seperti sebuah resonansi yang saling menarik, saat ini saya seperti merasa diingatkan oleh Allah Swt  pada apa yang menjadi harapan dan cita-cita saya, atau mungkin hal-hal yang sempat tertunda selama ini. Bisa jadi tanpa disadari dan dengan banyaknya (alias sok sibuk) aktivitas serta bumbu-bumbu yang tercurah di dalamnya, saya pernah berada pada titik tersebut. Rasanya saya sudah capek dengan semuanya, rasanya saya ingin mundur, melepaskan semuanya. Apalagi jika banyak hal yang sempat singgah di hati secara tidak nyaman. Itulah pelajaran yang saya dapatkan dari pertanyaan Najwa, tentang sebuah keyakinan dalam diri.

Saya menyadari, manusia itu bukanlah makhluk sempurna, namun degan segala kekuatan yang ada dalam dirinya, ia mampu memaksimalkan potensi dan kekuatannya untuk kembali bangkit dari hal-hal yang membuat rasa, pikiran dan ekspektasinya tercabik-cabik. Bagaimana dan apa yang harus saya lakukan saat semua keyakinan kembali melemah dalam diri, bahkan saat hanya ada “aku” yang menemani diri ini?

Nafas damai….

Danbo Nafas Damai

Saya ingat betul sebuah twit yang saya baca dari timeline nya @pewski, “hadirkan DIA dalam setiap langkah, pikiran dan rasamu.” Jleb. Apakah benar selama ini saya tak pernah menghadirkanNYA dalam keseharian saya? Apakah benar, saya yang selalu mendapatkan kemudahan dariNYA, telah benar-benar melakukan semua hal dengan terus mengingatNYA, bahkan menghadirkanNYA dalam setiap ingatan saya? Benarkah saya melakukan hal-hal di dunia ini atas dasar karenaNYA? Apakah benar… benarkah saya? Semua kembali menjadi candu tanya yang tak ada habisnya.

Jika saja kendali diri ini sudah keluar batas, maka sangat bisa dipastikan. Jangankan bisa menghadirkan DIA dalam diri ini, yang ada  saya hanya merasa diri ini sebagai makhluk yang paling punya kuasa atas kehidupan dan diri sendiri. Sementara, saya sendiri sangat tahu bahwa benar itu hanyalah DIA. Lalu, kehidupan bagian mana yang menjadi pembenaran untuk diri saya? Kembali lagi, saya membutuhkan sebuah ruang untuk menetralkan semuanya. Menetralkan segala energi yang membawa diri saya kehilangan kendali, memberikannya Love healing dan juga letting go. Just is! 2 teknik yang saya kenal dalam seminar awareness. Begitulah cara saya berdamai dengan hati. Setidaknya saya mengajak diri saya untuk berdamai dengan diri sendiri dulu sebelum berdamai dengan ketidaknyamanan di luar sana, dan memintanya untuk tidak menyerah sekarang. Bukankah ketidaknyamanan sejatinya membuat saya harus bisa lebih baik dan mendewasakan? Mengapa harus mundur jika saya bisa melangkah dengan lebih baik? Jikapun saya masih tertatih, tentulah akan banyak alasan dan pemakluman untuk diri saya sendiri. Karena hanya saya yang tau kapasitas dan kemampuan diri saya. Saya sendiri berharap ke depannya akan mampu meyakinkan diri saya kembali, jika perasaan, pikiran dan semua tindakan saya bersinergi secara tepat dalam kondisi netral.  Bagaimana dengan teman-teman? Apa yang kalian lakukan untuk berdamai serta mengembalikan keyakinan dalam hati dan diri sendiri? Sharing yuk 🙂

Share:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram
  • Email
  • Print

Filed Under: catatan hati, Inspirasi Mama, Motivasi, Renungan Tagged With: Berdamai dengan Diri Sendiri, Inspirasi Mama

About Mira Sahid

Lifestyle Blogger | Licensed STIFIn Promotor | Pegiat Literasi Digital | Wakil Ketua Umum Siberkreasi Bidang Kemitraan dan Komunitas | Yoga Instructor | Digital Parenting Enthusiast | Personal Genetik Enthusiast | Women and Community Empowering

« Kopdar yang XLaluHore
It Should be, Easy! »

Comments

  1. Arifah Abdul Majid (@arifah_feibiii) says

    16/02/2014 at 10:28 pm

    mendekat pada Allah mak, saat merasa berat dalam langkah, saat merasa buntu dalam berusaha, atau saat semangat melemah..hanya Allah yang bisa kasih jalan keluar ^^

    Reply
    • Mira Sahid says

      20/02/2014 at 10:38 pm

      Yup, mak. Super!!! 🙂

      Reply
    • Mep says

      22/05/2022 at 5:57 am

      Izin share ya mba ??

      Reply
  2. Nunu el Fasa says

    17/02/2014 at 8:08 am

    Beda memang mbak orang yang bekerja tulus dan karena politik. Sampai diulang episode bu risma. Aih kaguuuum

    Reply
    • Mira Sahid says

      20/02/2014 at 10:43 pm

      Oh ternyata siaran ulang ya, mak. Seandainya lebih banyak orang seperti bu Risma, ya

      Reply
  3. Lidya says

    17/02/2014 at 12:24 pm

    Hanya Pada Allah tempat mengadu dab berserah diri ya

    Reply
    • Mira Sahid says

      20/02/2014 at 10:43 pm

      Rght, mak.

      Reply
  4. Santri Indigo says

    20/02/2014 at 12:48 pm

    Woow !! Blognya keren mbak,…
    🙂

    Reply
    • Mira Sahid says

      20/02/2014 at 10:44 pm

      Makasih, mba Santri 🙂

      Reply
  5. puteri amirillis says

    20/02/2014 at 9:55 pm

    Duuh mba kira aku dalem bgt rasanya denger tulisanmu ini, iya denger, eh…
    yuk nangis bareng bareng. Pu juga terkadang gt, rasanya pengen mundur, ga suka, ga puas dg diri,semuanya. Tapi abis itu mikir, kok kejam bgt aku dg kehidupan ku sendiri. Sedang Allah sudah memberi semuanya. Allah memudahkan langkah kita. Allah ga pernah jauh. Duuh…yuk sama2 bangkit lg, setiap hari! Peluk peluk.

    Reply
    • puteri amirillis says

      20/02/2014 at 9:57 pm

      Mb mira…bukan mb kira

      Reply
      • Mira Sahid says

        20/02/2014 at 11:10 pm

        Iya, Pu… Xixixxi. Yuk, semangat, semangat

        Reply
  6. hana says

    21/02/2014 at 4:47 pm

    Susah kadang mba menghadirkanNya dalam keseharian kita karena biasanya kita udah sibuk sendiri. Udah ngerasa gagah, kalo ada masalah ngerasa bisa nyelesaiin semua sendiri.huhuhu

    Reply
  7. Edi Padmono says

    22/02/2014 at 8:38 am

    Semua kehidupan mempunyai tantangan dan resiko tersendiri, jika keburukan selalu ingin berkuasa dan terus maju mengapa kebaikan harus mundur. Mungkin andingnya akan dramatis dan terhina oleh berbagai fitnah, tapi Allah tentu tidak akan diam untuk membersihkannya walaupun itu 10 atau 20 tahun kemudian.

    Reply
  8. ZUKO says

    12/07/2014 at 1:32 pm

    Bagus banget artikelnya jadi saya mulai berfikir ulang tentang semua hal yang telah terjadi dalam hidup saya.

    apakah saya juga harus BERDAMAI DENGAN DIRI SAYA SENDIRI ? dengan memberikan ruang untukNYA agar saya lebih dekat.

    karena sampai saat ini saya masih tertatih tatih untuk berjalan melangkahkan kaki kedepan dengan beban ini.

    Reply
  9. Delyanet Karmoni says

    23/12/2015 at 9:51 am

    Berdoa adalah yang saya lakukan untuk berdamai dengan diri sendiri, mak mira. Saya masih sering nyalahin diri sendiri. Seringnya kalau pikiran itu muncul, rasa rendah diri juga muncul, tapi sekarang kalau sedih saya berdoa dengan keyakinan “yg ngasih cobaan adl Allah dan yang maha penolong juga Allah”, dengan begitu perasaan jadi lebih ringan.

    Tetap menginspirasi, mak mira.. peluk hangat dari kota khatulistiwa, Pontianak.. xoxo

    Reply
  10. yos mo says

    24/12/2015 at 3:24 am

    Aku masih sedikit sulit untuk berdamai dengan diri sendiri sist, kalau terkait dengan kisah sedih yang pernah ku ceritakan di grup percakapan itu.

    Reply
  11. fadhil says

    12/06/2020 at 8:44 am

    mari berdamai dengan diri sendiri

    Reply

Terima Kasih Komentarnya Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Heloo… Mira’s here

Founder Kumpulan Emak Blogger | Yoga Teacher | Community Manager | Lifestyle and Parenting Blogger | Purple & Coffee Lover Read More…

Founder of KEB

 photo keb_zps7765220c.png

Follow My Blog

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Recent Posts

  • Membangun Support System Bagi Ibu Tunggal
  • Berjuang Lagi, Ya
  • Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Mengurai Pelik Dengan Peluk
  • #CeritaTemanMira Perihal “Membuka Diri” Yang Dialami Ibu Tunggal
  • Februari Yang Menguras Hati
  • Hati-hati, Jadi Perempuan Jangan Terlalu Kuat
  • Katanya, Self Love
  • Berbenah Tak Pernah Salah
  • Penuhi Hak Tubuh Saat Pegal Linu dengan Tiger Balm

Archives

Top Posts & Pages

  • Membangun Support System Bagi Ibu Tunggal
  • Mengikat Pasangan
  • Sebuah Pertanyaan Tentang Broken Home
  • Anak Minta Disunat, Jangan Ditunda!
  • Penuhi Hak Tubuh Saat Pegal Linu dengan Tiger Balm

Latest Posts

  • Membangun Support System Bagi Ibu Tunggal
  • Berjuang Lagi, Ya
  • Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Mengurai Pelik Dengan Peluk
  • #CeritaTemanMira Perihal “Membuka Diri” Yang Dialami Ibu Tunggal

Grab My Banner

 photo banner10_zps502f511e.png

Recent Comments

  • Mira Sahid on Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Mira Sahid on Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Mira Sahid on Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Mira Sahid on Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Begras Satria on Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar

Copyright © 2023 · Mira Sahid · Custom Design by Shinta Co

Copyright © 2023 · Inspirasi Mama on Genesis Framework · WordPress · Log in