Nescafe Dolce Gusto, Sahabat di antara Kesibukan
Sudah sejak 15 tahun, sejak saya SMA, kopi selalu menjadi minuman wajib saya dalam setiap kesempatan. Entahlah… saya teramat jatuh cinta dengan aromanya. Begitu saya hirup dalam keadaan panas, alam bawah sadar saya seperti terkontaminasi, hingga tidak jarang, kopi kerap kali membantu saya menemukan inspirasi dalam menulis. Apalagi sekarang, ketika saya menemukan aroma terbaru dari Nescafe Dolce Gusto. Aroma kopi ala café yang ternyata bisa saya sajikan sendiri di rumah.
Bekerja, dan berkomunitas adalah dua hal yang tidak dipisahkan dalam kehidupan saya. Bagaimana tidak, untuk orang yang sukanya “sok sibuk” seperti saya, kegiatan tersebut mampu membuat diri saya berkembang, dan hal tersebut menjadi kebahagiaan tersendiri buat saya. Siapa sangka, sejak awal KEB terbentuk, praktis saya banyak mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan teman baru, membangun networking, and of course… dari situlah intensitas “ngopi” saya sedikit meningkat dikarenakan jadwal bertemu dengan klien atau kopdar seringkali dilakukan di sebuah resto atau coffee shop. Yeah, untuk penyuka minuman kopi seperti saya ini, boleh dong, ya, menghabiskan waktu di coffee shop sambil menikmati kopi yang nikmat. Namun, cerita mulai berubah, ketika akhirnya saya menemukan sebuah mesin kopi dolce gusto, yang mampu menghadirkan aroma kopi senikmat suguhan café.
Seringkali saya merasa tiba-tiba ingin menikmati kopi ala café. Tapi jujur, bo, cuaca saat ini, yang teriknya bisa bikin kulit langsung gosong, membuat saya berpikir ulang untuk keluar rumah. Terutama kalau enggak penting-penting amat. Apalagi jarak ke mall terdekat masih kisaran 1 jam. Demi sebuah kopi nikmat ala café, jatuhnya malah nambah berat di ongkos dan biaya nge-mall lainnya. That’s why, ketika akhirnya saya melihat mesin kopi Nescafe ini, saya langsung jatuh cinta. Siapa tau, dengan adanya mesin ini, saya bisa lebih bersahabat dengan waktu, lebih dekat dengan anak-anak, dan tetap produktif di sela kesibukan berkomunitas ataupun bekerja.
Lalu, siapa yang pertama kali excited ketika saya membuka dus mesin kopi ini di rumah? Adalah bukan lain anak saya yang kecil, Zahran. Karena bentuknya yang unik, Zahran pun enggak sabar untuk mengetahui cara kerja barang tersebut. Awalnya sih saya sempat ragu, karena pas saya lihat , ternyata harus pakai extend colokan ujung dua, ya terpaksa beli deh. Biasa lah emak-emak, kalau pengen sesuatu (alat rumah tangga), dan dirasa klik, urusan ribet dipikir belakangan. ((Emak-emak))? *Itu elo aja sih, Mir* hihihi. Tapi it’s okay lah beli kepala colokan ini, ya, demi sebuah kenikmatan yang akan berdampak pada konspirasi kebahagiaan, saya juga hitung, kondisi watt masih masuk dengan tagihan listrik di rumah.
Mesin Kopi Nescafe Dolce Gusto
Seperti yang saya bilang tadi, si kecil Zahran memang selalu lebih penasaran dibanding kakaknya. Pada saat saya menyalakan dan mencoba membuat kopi dengan dolce gusto, dia pun hanya melihat. Setelah saya selesai menyajikan, eh dia malah mencoba membuat sendiri. Dan, tara… he did it. Iya lah… memang gampang banget kok, penyajiannya. Nggak lebih dari dua menitan. Sekali lihat petunjuk penggunaan, langsung bisa dan lancer. Secara, dispenser di rumah saya kan, sengaja nggak pakai takaran panas dan dingin. Jadi, kalau mau minum kopi saya harus merebus air dulu. Kadang ribet juga sih. Niatnya pengen ngopi yang cepat dan praktis, nggak jarang saya malah kelupaan kalau sedang masak air. Hasilnya, air tersebut malah habis karena tersebus. Hahaha. Emang dasar pelupa kali, ya.
Nescafe Dolce Gusto juga ternyata memiliki aneka varian minuman yang bisa disajikan dengan mesin ini. Ada green tea, mocha, chococino, milo, aneka varian rasa kopi, dan masih banyak lagi. Rasanya? Duh… beneran nggak kalah sama minuman ala café lho. Senangnya lagi, anak-anakpun jadi pada ketagihan. Melihat bahagia yang terpancar dari mereka, manalah tega saya membiarkan mereka “ngiler.” Jadi, dengan instensitas, misal… minum 1 kali per 1 atau 2 hari, untuk minuman varian coklat atau green tea, saya sediakan sekitar 4 box untuk anak-anak, dan aneka varian kopi untuk saya sendiri, ya kurang lebih 4 box juga kali ya. Tapi, saya masih kurang suka dengan varian expresso sih. Jantungnya suka berdebar-debar kalau minum kopi hitam atau expresso. Jadi palingan pilihnya yang varian latte saja. Rasanya lebih smooth. Sayangnya, penjualan untuk kapsul Nescafe ini masih tebatas, dan hanya dijual di mall-mall besar. Yang terdekat di wilayah saya, ya harus ke Cibubur.
Menjelang puasa nanti, saya belum yakin bisa berhenti ngopi juga. Tapi setelah mencoba Nescafe Dolce Gusto, Alhamdulillah sik lambung saya aman. Yang pasti, saat ini saya enggak perlu ribet lagi kalau mau bikin kopi ala café. Penyajiannya praktis, otomatis saya pun akan bisa lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Kalaupun harus ke luar rumah, tinggal bawa tumbler dengan isi kopi Nescafe ini, biar lebih ekonomis, kan? Jangan lupa intip di sini (https://www.facebook.com/dolcegustoid)kalau teman-teman pengen tau lebih detail tentang Mesin kopi Dolce Gusto.
rita asmaraningsih says
Kalo aku penyuka nescafe dgn rasa yg original Mbak… Wah pengen juga nih memiliki nescafe dole gusto agar bisa dpt sensasi layaknya ngopi di cafe ya…
Mira Sahid says
Ayo beli mba Rita, hahaha. *Kompor
Noe says
Glek, aku ngiler minuman ginger nya ituuu. Oaaaoaaaa
Mira Sahid says
Aaah aku aja nagih kok, mak. Rasanya pas,
Noe says
Nanti klo aku ke bekasi aku mampir n bikinin yaa
cumilebay.com says
Aku bukan oecinta kopi tapi boleh lah sesekali nyobain hehe
Mira Sahid says
Boleh banget, Cumi. Sini main ke rumah 🙂
@nurulrahma says
Slrrrpppp… Kesalaaaahaaan buka postingan ini pas lagi mupeng minum kopi…!!
Hiks hiks
Mira Sahid says
Hahaha, maapken, sengaja kok pengen ngimi2ngi *ditimpuk 😛
nindi azzahra says
wah Nescafe Dolce Gustonya enak ya mbak,,tampilannya begitu menggoda 😀
Dwi Puspita Nurmalinda says
sepertinya asik banget ya mbak punya coffee maker ini 🙂