Ada sepi merajut malam, saat detik-detik hari mulai tenggelam
Menyimpan semua cerita yang berganti setiap saat
Mengantarkan segala kisah, tanya dan ungkapan
Bila sudah tak ada hari…
Kemana waktu akan kutempuh
Bila sudah tak ada hati…
Kemana rasa akan kulabuhkan
Bila bibir terkatup bisu…
Kemana kata akan kuucapkan
Bila jari tak mampu menggores…
Bagaimana tulisan mampu mewakili
Bila sudah tak ada jalan…
Kemana kakiku melangkah
Bila pikir menjadi belenggu…
Mampukah nurani mengurainya?
Teman… Dalam sebait dan terakhir…kita tak bisa lari dari kenyataan
Karena kita semua mempunyai hak yang sama atas waktu.
Dan bila semua itu sudah tak ada, tolong jawab yang satu ini. Masih pedulikah kamu pada soal hati?
marsudiyanto says
Meski beda kalimat, tapi kebetulan yang kita ungkapkan ada benang merahnya Mbak…
Jika Mbak Mira mengatakan “Bila Sudah Tak Ada”, maka saya mengungkapkannya dengan istilah “Meredup”
Yang sekarang ada, bukan tak mungkin akan meredup diwaktu berikutnya.
Ada yang setelah redup bisa terang kembali, tapi tak jarang setelah redup lalu berhenti dan mati. Kita tidak tau kapan redup datang menghampiri, tapi siap tak siap kita pasti menemui.
Salam!
Ririe Khayan says
Wah ngeri Mbak jika kita sdh tak perduli dengan hati..
Semoga kita tdk termasuk golongan yg demikian…
Puisinya indah dan sarat makna, I like it:)
Lidya - Mama Pascal says
bolak balikbaca, tetep ga ngerti mir 🙂 otakku terlalu fokus sama ilmu pasti hihihi.punten
@yankmira says
@Lidya : hihihi, padahal ini bahasa ringan lho teh 😀
yuniarinukti says
Masih pedulikah kamu pada soal hati?
Masih, Semoga menjadi orang yang selalu berhati-hati, baik ucapan maupun perbuatan
AstyNNS says
Dalem banget…
choirul says
kalau aku… peduli engga ya
semoga aku tetap bisa peduli
ah g paham
u n n i says
insha Allah, masih dan semoga akan tetap masih…
Atma Muthmainna says
kalau soal hati,bagaimanapun keadaannya aku akan peduli..hehe#nyambung ga ya?
@yankmira says
@Yuniarimukti : Aamiin, Insya Allah yaa
@AstyNNS : hihihihi, apanya mbaa?
@Choirul : Aamiin, Insya Allah…
@Unni : Aamiin, semoga yaa Unni
@Atma : Alhamdulillah, semoga diijabaha yaa
Mayya says
Love this!
(^_^)b
@yankmira says
@Mayya : thank You Dear
windflowers says
tak peduli soal hati, tetapi satu yang pasti kekal selamanya adalah cinta
mimi RaDiAl says
sukses membuat nganga 😀
tp nanti dulu ada pantun nih
kepasar membeli loyang
loyang terbuat dr tembaga
duh…puisi indah dr ter-Ayank
sukses bikin mimi nganga hihihi
covalimawati says
wah dalem bgt say… aku tuh klo baca puisi apik gini, rasanya ada yg berdesir2 gmn gt.. hehehe..
Damayanti says
sempat tersentak membacanya mba..
bermakna sekali ^__^ follow back yaa mba, makasih!!