Hai, assalamualaikum wr wb.
Lama sekali saya tidak meninggalkan catatan di blog ini, ya. Semoga meski demikian, pengunjung blog ini tetap ada dan mendapatkan manfaat dari tulisan-tu;isan yang saya bagikan.
Teman lama yang mengenal tulisan-tulisan saya, tentu akan ingat, bahwa sebagian besar yang kerapkali saya bahas di akun media sosial, adalah tentang dunia Single Mom, atau Ibu Tunggal. Sampai-sampai, hingga kemarin pun dm melalui instagram masih bermunculan dari followers baru, sekadar ingin berkenalan atau juga bercerita tentang apa yang sedang dialaminya.
Diantara cerita dan pertanyaan dm-dm yang masuk, ada satu pertanyaan yang membuat saya perlu menuliskan jawaban atau pemikiran melalui blog ini. Selain karena bisa jadi berisi pemahaman yang agak panjang, jaga-jaga bagi siapa pun yang nanti bertanya lagi. Identitasnya saya simpan untuk menghargai privasinya, dan sudah meminta ijin pada beliau. Sebut saja ia “Mawar”
—****—
“Mba aku rasanya sudah mau gila. Susah melepaskan dan move on dari yang telah terjadi beberapa tahun yang lalu, setelah suamiku selingkuh dan akhinya aku diceraikan. Aku merasa tidak berdaya, hanya IRT 2 anak, mencoba peruntungan jual ini itu sampai sekarang masih nihil.
Bbrp minggu ini aku dengar bahwa mansuku dan istrinya terkena musibah sakit, juga terlilit hutang besar. Perasaanku kacau, sedih melihat kondisi ayahnya yang sebenarnya aku masih sayang.
Aku mesti gimana, sadar aku tidak bisa berharap finansial kiriman dari mansu yg tidak menentu dan bisa dibilang kurang. Aku jadi susah fokus dan emosi masih belum stabil.
duniamasak says
semangat dan sehat selalu ya kak 🙂
Mira Sahid says
Aamiin, terima kasih yaa