Indonesia Lifestyle Blogger & Empowering Women by Mira Sahid

Indonesia lifestyle Blogger, Empowering woman, Yoga Instructor, Social Media Enthusiast

Menu
  • Home
  • Inspirasi Mama
    • Family
    • Inspirasi Mama
    • Parenting
      • Dunia Ibu
      • Dunia Anak
    • Pengembangan Diri
      • Renungan
    • Cerita Inspiratif
    • Cerita Kehidupan
    • Soal Perempuan
    • Sosok
  • Lifestyle
    • Social Media
      • Blog Competition
      • Twitter
    • Hiburan
    • Cerita Fiksi
    • Komunitas
      • KEB
        • Kumpulan Emak Blogger
    • Review
    • Wisata
  • Ruang Yoga
  • Disclosure
You are here: Home / Inspirasi Mama / Dunia Ibu / Dapur Cinta

Dapur Cinta

03/09/2015 by Mira Sahid 8 Comments

Jadikanlah diri kita kenangan bagi anak di kemudian hari dengan cara menjadi bagian dari hidupnya sekarang – Anonymous.

IMG_8559

Akhir-akhir ini, Zahran suka sekali makan segala sesuatu yang ditumis. Apalagi capcai. Kalau di meja terhidang masakan ini, ia bisa menambah sampai berkali-kali. Oke fiks, Mamanya jadi khawatir deh. Khawatir dia kegendutan.

Satu malam, ia mengeluh kelaparan. Padahal jam menunjukkan pukul 21.00. It’s mean, sudah waktunya bobo. Karena saya juga baru pulang dari seminar, saya tanya dong ke kakaknya, Vinka.

“Kak, tadi adik makan malam ngga, sih?”

“Makan kok, Ma. Cuma tadi dia seneng banget makan pake tumis brokoli dan udang goreng tepung,” Vinka melirik tajam adiknya.

“Tapi aku masih kelaparan nih, Ma. Panasin deh, sayurnya..” rengek Zahran.

What? Sayur dipanaskan? Mamanya sedikit shock.

Beklah, inhale… exhale… Biarpun kaki dah pegel, tapi saya ingin Zahran dan Vinka tahu, memanaskan sayuran itu is a big no!

“Adik, sayur itu nggak boleh dipanasin berkali-kali. Nanti yang kamu makan bukan sayur lagi, tapi ampas sayur!” Saya menyendokkan sesendok kecil nasi ke piringnya, dan menambahkan tumis sedikit.

“Tapi kan enak, Ma kalo anget” Zahran masih bertahan dengan pendapatnya.

Kali ini, si kakak Vinka yang menyahut, “Ih, kamu ini. Sayur itu kalo dipanasin, kata guruku nanti hilang semua vitaminnya!”

Aku tersenyum pada kakak. Ih, gak terasa ya, eke dah punya anak gadis

Akhirnya, Zahran makan nasi sedikit plus tumis, dan segelas susu.  Ia mungkin sebenernya nggak terlalu lapar, hanya senang dengan menu lauk yang tadi ia makan.

Anak-anak memang belum tahu, lebih baik mengkonsumsi sayur itu harus langsung habis, tidak dihangatkan berulang-ulang. Istilah kerennya adalah single process. Selain nutrisi dan kandungan vitamin tetap utuh, kita juga belajar memasak dan makan seperlunya saja. Apalagi sayuran yang telah dimasak berulang kali, pasti warnanya sudah kecoklatan gitu. Boro-boro dimakan, melihat tampilannya saja tidak menggugah selera. Hayoo…Moms, masih ada yang suka memanaskan sayur berulang-ulang, gak?

Kalau merilis perkataan para ahli, beberapa makanan bisa berubah komposisinya jika dipanaskan ulang. Selain kandungan gizi hilang, ada beberapa jenis makanan yang bahkan mengandung racun yang berbahaya. Misalnya;

  1. Ayam, telur dan jamur, kandungan protein dalam jamur yang dipanaskan berulang bisa mengakibatkan gas dalam pencernaan
  2. Seledri, walaupun sering terdapat di kuah sop, tapi kandungan nitratnya bisa mengubah nitrit menjadi karsinogen. Sebaiknya masukkan seledri segar saja ke dalam masakan berkuah.

That’s why, menjadi seorang Mama memang dituntut lebih smart, harus #KenaliLebihDalam kandungan dan nutrisi yang terdapat  di dalam bahan pangan, biar kita bisa menyajikan yang terbaik untuk si buah hati.

Begitu juga untuk susu, sekarang saya lebih selektif. Saya memilihkan susu yang juga single process loh, untuk Zahran. Karena susu yang mengalami satu kali proses itu kandungan nutrisi dan vitaminnya akan lebih baik diserap oleh tubuh Zahran yang masih dalam masa pertumbuhan. Dan saat ini, kalau kita memilih susu dengan single process, dijamin kita masih bisa mendapat kualitas optimal yang kandungan gizinya lebih mudah dicerna dan diserap. Loh, kok gitu?

Iya, susu segar dari peternakan akan langsung dibawa ke pabrik. Diolah dengan cara pasteurisasi, ditambahkan vitamin dan lemak. Susu kemudian diolah dengan cara spray drying menjadi susu bubuk. Siap dikemas dan dipasarkan.

Nah, ini yang penting. Tujuan utama single process adalah mencegah pemanasan berulangkali, yang dapat mengubah struktur protein menjadi glikasi (proses tidak begitu sederhana di mana protein, lemak, dan gula kusut bersama-sama). Jika protein susu terglikasi, akan meningkatkan resiko pertumbuhan bakteri jahat di perut si kecil.

Jadi, sebelum saya beraktivitas lagi nih, saya juga mau tanya, “Sudahkan Moms memilih asupan dan susu untuk anak-anak dengan produk yang single process? Kalau belum, yuk… mari ganti dengan produk yang single process yaaa…!”

Oh iya, saya mau kasih bocoran sedikit nih. Ada kuis yang diadakan oleh Friso. Udah tau belum, apa Friso? Friso Made By Nature adalah interactive quiz yang mengajak Moms untuk melihat lebih dalam setiap kebaikan dari alam untuk si Kecil. Moms diminta untuk memilih jawaban yang paling benar dari masing – masing pertanyaan, dan kegiatan ini bisa dimainkan bersama si Kecil. Kategori yang dibahas adalah mengenai Asupan Si Kecil, Daya Tahan Si Kecil, Petualangan Si Kecil. Sambil bermain bareng si kecil, temukan momen-momen indah bersamanya. Yuk….

friso copy

Share:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram
  • Email
  • Print

Filed Under: Dunia Ibu, Inspirasi Sehat, Parenting, Review Tagged With: Friso, Kenalilebihdalam, SingleProcess, SusuPertumbuhan

About Mira Sahid

Lifestyle Blogger | Licensed STIFIn Promotor | Pegiat Literasi Digital | Wakil Ketua Umum Siberkreasi Bidang Kemitraan dan Komunitas | Yoga Instructor | Digital Parenting Enthusiast | Personal Genetik Enthusiast | Women and Community Empowering

« Berkah Terindah dalam Setiap Masalah
Berapa Circle Pertemananmu? »

Comments

  1. Tian Lustiana says

    03/09/2015 at 8:55 am

    Marwah tuh masuknya anak yang suuuka banget makan, tapi kalau makanan yang diangetin dia suka gak mau mak 😀 hihihi katanya ENGGAK ENAK . Dan ternyata kalau makanan yang diangetin gitu vitaminnya bisa hilang yah, hihih.

    Reply
    • Mira Sahid says

      03/09/2015 at 4:00 pm

      Iyap Mak. Makanya kalau masak, aku nggak pernah banyak. Sebisa mungkin sekali makan, habis deh 🙂

      Reply
  2. Elisa Koraag says

    04/09/2015 at 11:29 am

    Makanya Mir, saya agak ngurangin hadir dibanyak acara. Jarena anak2 memerlukan emaknya. Satu sekolah pagi dan satu sekolah siang membuat saya gak keluar dapur. Karena anak2 terbiasa makan makanan baru masak. Cape dan kadang kesal tapi mau bagaimana? Saya percaya suatu hari saya akan terbebas dari kewajiban tersebut saat anak2 bisa membuat makanannya sendiri. Saat ini sbg ibu tetap hrs memberi yg terbaik bagi anak. Iyakan?

    Reply
  3. Pakde Cholik says

    04/09/2015 at 2:29 pm

    Anak2 tentu senang jika mamanya bisa menyiapkan makanan yang lezat dan bergizi.
    Terima kasih artikelnya yang menarik dan bermanfaat
    Salam hangat dari Jombang

    Reply
  4. Lianny Hendrawati says

    04/09/2015 at 4:44 pm

    Agar masakan sayur nggak terbuang, masaknya harus pas ya porsinya. Nah kadang kalo beli itu suka kebanyakan porsinya, aku minta anak-anak gadoin aja sayurnya daripada dibuang sayang, disimpan untuk besoknya sudah nggak mungkin.

    Reply
  5. monda says

    06/09/2015 at 8:47 am

    anak2 doyan ya makan sayur mak, senangnya

    Reply
  6. desni says

    06/09/2015 at 5:11 pm

    seneng ya mak punya anak doyan makan sayur 😀

    Reply
  7. Jual Kavling Tanah Murah says

    09/11/2016 at 3:18 pm

    mantab nih artikel dapur cinta sangat menginspirasi.. top

    Reply

Terima Kasih Komentarnya Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Heloo… Mira’s here

Founder Kumpulan Emak Blogger | Yoga Teacher | Community Manager | Lifestyle and Parenting Blogger | Purple & Coffee Lover Read More…

Founder of KEB

 photo keb_zps7765220c.png

Follow My Blog

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Recent Posts

  • Mengurai Pelik Dengan Peluk
  • #CeritaTemanMira Perihal “Membuka Diri” Yang Dialami Ibu Tunggal
  • Februari Yang Menguras Hati
  • Hati-hati, Jadi Perempuan Jangan Terlalu Kuat
  • Katanya, Self Love
  • Berbenah Tak Pernah Salah
  • Penuhi Hak Tubuh Saat Pegal Linu dengan Tiger Balm
  • Apakah Saya Butuh Menikah?
  • Hidup Saat Ini!
  • Jika Harapan Tak Sesuai Kenyataan

Archives

Top Posts & Pages

  • Suka Duka Menjadi Team Leader
  • Mengurai Pelik Dengan Peluk
  • Mengikat Pasangan
  • Ketika Menjadi Single Parent
  • 7 Cara Mengelola Stres untuk Single Mom

Latest Posts

  • Mengurai Pelik Dengan Peluk
  • #CeritaTemanMira Perihal “Membuka Diri” Yang Dialami Ibu Tunggal
  • Februari Yang Menguras Hati
  • Hati-hati, Jadi Perempuan Jangan Terlalu Kuat
  • Katanya, Self Love

Grab My Banner

 photo banner10_zps502f511e.png

Recent Comments

  • Mira Sahid on Mengurai Pelik Dengan Peluk
  • Mira Sahid on Mengurai Pelik Dengan Peluk
  • Ranny on Mengurai Pelik Dengan Peluk
  • yekti on Mengurai Pelik Dengan Peluk
  • Mira Sahid on #CeritaTemanMira Perihal “Membuka Diri” Yang Dialami Ibu Tunggal

Copyright © 2022 · Mira Sahid · Custom Design by Shinta Co

Copyright © 2022 · Inspirasi Mama on Genesis Framework · WordPress · Log in