Assalamualaikum wr wb
Heylow teman-teman, kali ini saya memutuskan untuk menuliskan hal-hal tekait di balik dapur Makmin KEB. Bukan tanpa rencana kalau akhirnya semua ini saya lakukan, tapi… daripada dipendam-pendam terus, yang sewaktu-waktu bisa saja jadi jerawat batu, siapa tau apa yang saya tuliskan kali ini bisa diambil manfaatnya oleh teman-teman semua. Apalagi hal ini sudah sangat lama ingin saya tuliskan. Dan saya rasa, inilah waktu yang tepat. *Serius
Hmmm, begini… (nggak usah terlalu tegang, ye)
Sejak memutuskan membentuk group KEB di FB, lalu mengajak beberapa teman blogger untuk sama-sama menjadi bagian dari KEB, saat itu ada Mak Sary, Mak Indah dan Mak Nike (palembang), jujur saja nggak ada visi misi atau mimpi besar untuk KEB ini. Toh, saya buat KEB sebagai bentuk kerinduan saya pada dunia blogging yang sempat fakum. Tapi kenyataannya, di luar dugaan, KEB berkembang pesat, hingga akhirnya nggak bisa dianggap lagi wadah yang ecek-ecek. Maka dengan niat ingin sama-sama menebar manfaat, saya pun mulai mengajak teman blogger lainnya untuk menjadi Makmin.
Dalam proses perjalanan KEB 2 tahun ini, bagian yang tersulit yang pernah saya jalani adalah ketika saya harus membayangkan tanggung jawab saya sebagai seorang penggagas (bahasa kerennya, Founder). Apa jadinya, saya yang bukan siapa-siapa ini harus me-lead sebuah jaringan yang tiap hari semakin besar dan penuh dengan orang-orang keren. Meskipun sebelumnya saya sempat menjalankan sebuah bisnis networking, di mana di dalamnya pun ada teori management leader, namun tetap saja, kali ini banyak kekhawatiran dalam diri saya. Bagaimana kalau saya terlalu otoriter, bagaimana kalau saya dianggap galak, bagaimana kalu saya nggak bisa adil, dan sejuta pertanyaan yang setiap hari malah bikin saya berekspektasi aneh-aneh. Apalagi, teman-teman tahu sendiri, di pengurus KEB ada blogger senior yang lebih dulu memiliki banyak pengalaman dibanding saya. Ya, ada Mak Indah Juli, Mak Sary dan Mak Lusi. Selain karena usianya lebih tua dari saya (bhik), pengalaman hidup mereka pun jauh lebih dulu dari saya.
Suka atau tidak, hal tersebut sedikit memengaruhi saya ketika ingin mengeluarkan sebuah arahan, “Duh, mereka kan lebih tua dari saya, mau nggak mereka ngelakuin ini itu di KEB?”, aaak pokoknya gitu deh, antara segan dan gimana gitu. Sedikit-sedikit, ternyata KEB menemukan kecocokan pada tangan-tangan para Makminnya. Dalam hal ini, pada akhirnya, cukup dengan lebih banyak mendengar dan percaya pada potensi para Makmin dan board, semua berjalan mengalir. Saya ingat sekali hasil pelajaran dari bisnis networking saya, bahwa seorang leader yang berhasil adalah, yang mampu mendelegasikan tugas-tugasnya. Umh, saya nggak katakan bahwa saya sudah berhasil seperti itu lho, ya. Ini hanya sebagai reminder saya, bahwa dalam sebuah wadah atau komunitas, kita bekerja secara team, bukan one man show.
Lalu, bagaimana sih cara kerja Makmin di dapur KEB ini?
Jujur saja, awal-awal memang semua masih terasa kaku. Seiring berjalannya waktu, dan ditambahnya bahasan-bahasan di luar konteks dapur, mendekatkan kita satu sama lain. Soal gosip? jarang sih, ya. Eh ada deh, terutama mak Icoel (Sumarti Saelan) yang doyan gossip, tema yang dibahas nggak jauh dari K-Pop, haahaha. Alhamdulillah saya masih berada di jalan saya, nggak jadi terpengaruh gitu deh sama Koreanya. Sayangnya, makjurbay mulai termakan rayuan K-Pop Mak icoel, akhirnya doyan banget nonton K-Drama. Tapi, kalau mak Icoel sudah mengeluarkan kata-kata filosopi yang disadur dari film Koreanya, beughh, bakalan takjub banget. Ayo siapa yang sudah merasakan kebijakan Mak icoel di group WA? *ngikik.
Diantara Makmin, saya menduduki urutan usia “Pangais bungsu”, karena bungsunya adalah mak Icoel. Duh, dari tadi kok yang dibahas usia mulu, ya, hihihi. Maksunya gini, lho. Kadangkala, bagi sebagian orang, usia menentukan tingkat kedewasaan dan pola pikir seseorang. Entah seperti apa para Makmin melihat saya. Layakkah saya disebut sebagai leader atau nggak, sementara usia saya masih MUDA dari mereka *Kok bangga? Errr… Ckckck. Tapi dalam perjalanannya, semua job decs kami berjalan mengalir di KEB. Sesekali, saya membuka taring saya mengingatkan hal-hal yang dirasa keluar dari konteks KEB (termasuk di dalamnya ada peran board juga). Yaa, saya akui juga, kadangkala saya suka ngomel-ngomel, atau bahkan kelihatannya judes. Tapi, siapapun yang mengenal saya, atau bahkan Makmin, sangat tau betul, bagaimana saya “Marah” dalam arti sesungguhnya. Selama saya masih ngomel-ngomel, santai aja, bro. gitu kali, ya. Hihihi.
Alhamdulillah nya, seperti yang tadi saya bilang, meski usia saya di bawah beliau-beliau, para Makmin selama ini (semoga) bisa menerima apa yang menjadi konteks saya sebagai Makpon. Karena ternyata, di luar itu, saya pun sebenarnya banyak belajar dari para Makmin. Ada kalanya, karena pengalaman saya belum sebanyak mereka, saya yang menundukkan kepala untuk mendengarkan berbagai petuah dan tanda cinta dari para Makmin. Jujur, kalau boleh saya egois, saya tetap akan berpikir dan bertindak dengan cara saya. Tapi kembali lagi, saya ini bagian dari mereka, dan ketika saya harus memantaskan diri saya menjadi adik mereka, maka saya harus melakukannya. Toh, semua itu Insya Allah menjadi kebaikan untuk saya. Kalau sudah begitu, rasanya nyaman berada di tengah-tengah mereka. Saya diingatkan dan merasa menjadi adik yang disayang oleh mereka. Aslinya kan, saya memang butuh kasih sayang *lho, hahahah (abaikan).
Pernah suatu ketika, mak Sary mengingatkan saya dengan bahasa yang paling mudah dimengerti. Darinya pula, saya belajar agar bisa mengkomunikasikan segala sesuatu dengan baik. Istilahnya, mbok ya kalau ngerasa nggak nyaman itu, dibicarakan, jangan dipendam-pendam. Hari gini ngedumel di belakang, please deh. Dan kebiasaan itu akhirnya malah meringankan perasaan saya. Iya ya, daripada ngedumel dibelakang, lebih baik didiskusikan dengan baik. Begitupun mak Indah, meski orang batak terkenal dengan suara cetar meggelegar, ada saat-saat ketika obrolan kami bertiga di WA board, menjadi bahan perenungan untuk saya. Jujurnya, saya malah lebih senang mendengarkan petuah mak Indah lewat tulisan, lebih mudah dicerna, hehehe (peace, mak). Dan kakak Lusi… meskipun awal-awal terasa kaku, ada saat-saat ketika apa yang mak Lusi ucapkan, menjadi renungan untuk saya. Beliau orangnya lebih to the point dibanding mak Sary, mungkin kalau yang nggak kenal dekat, bisa jadi langsung melipir. Tapi sekali lagi, darinya saya belajar tentang cara pandang yang nggak sempit. Pun begitu dari Makmin lainnya. Meskipun hampir seumuran, ada saatnya mereka menjadi penenang, inspirator dan motivator untuk saya.
Terus, apakah di dapur Makmin pernah ada konflik? Jawabnya, pernah. Sssttt, ini rahasia lho, ya.
Di dapur seringkali terjadi jitak-jitakan antara duo sahabat yang mengikrarkan dirinya sebagai pasangan Soulmate gagal (mak Icoel dan Mak Vemma). Konon katanya, Mak Icoel merasa ketenarannya terancam sama mak Vema. Apalagi setelah hal tersebut diketahui oleh sepupu-sepupunya mak Icoel. Sudah bangga bener selama ini mak Icoel dengan aktivitas nya bersama KEB, eh saudaranya malah menjatuhkannya dengan kata-kata “Ya, loe kan tenar cuma satu tingkat aja dibanding Vema” (maksudnya, di jajaran urutan Profile Makmin yang ada di web Emak, posisi mak Icoel memang di atas mak Vema), hahahahah. Memangnya, ngaruh ya urutan tulisan Makmin di “Profile Makmin?” dengan masalah ketenaran? Hadeuh, aya-aya wae.
Konflik juga seringkali terjadi, saat saya mulai menunjukkan tanda cinta saya sama Makjurbay (Irma Susanti). Dia selalu bilang, huuuu… saya dibully Makpon. Dibully apanya? Bukan aku aja, kok. Makpuh juga doyan ngebully kamu, kan, neng? Apalagi urusan tagline “yang Muda-Tua, yang Tua-Muda”. Nah, itukan tanda cintaku buat kamu, Neng. Hahahah. Lupa sudah berapa banyak bully an saya sama Makjurbay yang satu itu. Maapken neng, itu semata-mata karena cintaku padamu, kan kita pasangan soulmate asoy. (*ditakol)
Serius dong, Mira… pernah nggak, ada konflik yang sampai bikin pengin “Ngunyah Sirih” itu? 😀
Umh, yayaya. Ada sih. Tapi semua konflik atau lebih tepatnya perbedaan pendapat dan cara pandang itu mengantarkan kami pada sebuah proses pendewasaan. Dan Alhamdulillah, kebiasaan tersebut benar-benar terjadi di dapur Makmin KEB. Sependek atau sejauh mata saya memandang, dan sedalam hati merasakan, kami selalu membangun komunikasi jika urusannya terkait urusan dapur KEB. Sekecil apapun, kami berusaha membahasnya bersamaan, supaya nggak ada ganjalan satu sama lain. Tapi, namanya manusia, butuh proses untuk memposisikan dirinya pada kondisi Alpha teta, sehingga akan ada sebuah pemakluman jika proses tersebut tidak langsung menghasilkan kondisi yang lebih kondusif. Pada akhirnya, dari situlah kami belajar. Kami melangkah sama-sama, berjalan sama-sama, dan berproses bersama-sama. Again… together as a team.
Jadi, intinya tulisan ini adalah hanya tulisan ringan saja, kok. Bukan hal yang menegangkan juga, apalagi untuk diperdebatkan hihihi. Memangnya siapa yang mau mendebatkan, berasa orang penting aja sik. :D. Sekian bocoran Dapur Makmin KEB kali ini. Nantikan cerita seru lainnya, ya. Cun cayang…
(Bersambung…)
Jadi, suaraku nggak merdu maksudmu gitu, Mira Sahid???? Cuktau!! Tunggu aku di pengkolan.
Ah senangnya, foto-foto gue cantik semua di atas :))))
Wakakak… hadeuh selamat deh sama foto2nya. Bisa dicegat di Pengkolan nih, ngikiik. Love You, Makpuh
Wkwkwk sumpah ngakak malam2. Mbak, lo nulis aja dah udah hahaha
aaarrghhhh..konflik pasti selalu ada ya Mak..
TApi makin tau sifat masing2 tuuh
makin berasaa kebersamaannya..
Moga makmin tetep selalu soliid eeaa
potonya2 kagak nahaan *kompak jugaa :p
Iya, mak. Meski tau tabiatnya masing2, kadang kalau diinget2, suka ngangenin :D. Ma kasih mak Nchie
……..
etapi lantas ngakak liat foto yang lagi duel pake sapu X)))
hahhahaa..dari tadi aku dah ngakaak maak
aduuhhh emak2 kaya anak keciill
Hahahah, gitu deh, menghibur diri dari sesuatu nih, mak Carra. Cipoks
waaaaa…. aku dah terlanjur bawa pop corn semangkuk gede dan minuman sirup segelas besar karena mengharapkan ada adegan berdarah-darah dan hororrrrr…… hahahahahahaha…
Mak Ade… plis, plis… jangan menyesal. Sini aku bantuin makan pop corn nya, yak 😛
terharu sambil ngikik bacanya…terus semangat ya Mak Mira mengawal KEB…bersama kita kuat #oposehiki 🙂
Hihihi, iya Mak irul. Ma kasih ya, tetaplah bersama kami. Peluk 🙂
Curcol nih yeee huahahahaha
*peluk eraaatt semuanya* ^_^
Qiqiqiqi, pelu erat baliik. Cipok basah buat Makte :-*
Yang tua siapa? Ha? Ha?
Umh, anu Kaaak… Pak Udin yang di Pengkolan sana itu *melipir bawa cireng 😀
Kalo liat foto tante makpon sama tante irma yang jilbabnya samaan itu, selalu inget komen “belinya kodian…” waktu itu. Hihihihihi lupa siapa yang ngomong.. Tapi itu sukses bikin aku ngikik ngikik (cantik).
Ah, masa sih ada yang komen gitu, aku kok lupa? hihihi. Kadang suka gitu sih, nggak janjian, taunya samaan. Namanya juga solmet asoy, ya 😛
seru juga cerita di balik layar KEB
ditunggu lanjutannya mak
Oke siap, mak Fera. Simak terus, ya. *Berasapenting :)))
langsung ngakak liat foto mak icoel dan mak vema yang pegang sapu hahaha.
Eh iya bener, di group WA mak icoel tiba2 bisa jadi bijaksana tuh, baru tau klo itu efek drama korea 😀
Hihihi, ya gitu deh, mak. Selalu terpesona kalau Mak Icoel suda beraksi 😀
huahahahahaha…aq cepisliss dah, mwnding ngaboorr :v :v
Cepislisnya kenapa, mak Icoel? Suka nggak beres aja nih kalau ngomong, *ngikiik
Itulah namanya “kedekatan” mesti ada senggol2annya ya mak, kadang2 nyenengin kadang2 senggolannya terlalu kenceng ampe nyebur got xixixi, got hati maksutnya. Tapi justru itu pernik2 kenangan yang nanti bakalan jadi hal yg ngangenin.
Salutt mak, semoga tambah kompak aja yah ….
Aamiin, mak. Ma kasih sudah jadi bagian dari KEB dan turut membesarkannya. Peluuk
Icoel emang bikin risih dan rusuh makpon…peace ahhh coelku sayang.dapur yang sudah membuat hidup emak2 lebih berwarna warni..
Hahaha.. duel pake sapu
Jadi makin tau tentang KEB 😀
aya neon yeuh?? neon meni tararerang.. #eaaaa.. asal pada teu aja ya… akulah yg paling termuda… yg lain tue… #eh *sungkemansamaMakmin&boardakh… nunsewu… *ngikiksambilngupisruuputttt… I love you and miss you all… Muach..
Peluk Makmin Vemaa :-*
wah,,, ternyata dapurnya KEB penuh kepulan cerita para mak min dan board. fotonya kece mak…. narsis. hehe
Iya, mak. Ma kasih ya. Ini sebagian foto saja, ntar ada sesi selanjutnya deh
asiknyaa bisa ngintip2 ke dapur KEB. Btw nama makpon sama makjurbay emang mirip yak, selain penampilannya, namanya juga, M-I-R-A dan I-R-M-A cuma bolak-balik aja hihihi
ya gitu deh, mak. Saya dan irma itu banyak perbedan banget, tapi dari perbedaan itulah yang bikin saya dan dia awet berteman, Insya Allah ya
ya ampun, aku terharu bingits euy baca ini mak 🙂
kaya ngebangun rumah tangga lagi ya mak. semangat teruuus buat semua makmin 😀
Iyes, makasih mak. terima kasih juga sudah jadi bagian dari KEB dan turut membesarkannya 😀
Yaaa mak, kurang ah buka-bukaannya *ehh* hihi
Hihihi, sabar ya, mak. Insya Allah akan ada selalu edisi di balik dapur Makmin 😀
Ah seru ya… Fotonya bikin ngikik pagi2 :p
Huahahahaha…bener aku dah kena virus quotesnya mak icoel :p
seng langgen yo mak mak
Aamiin, mak. Makasih doanya ya
Wakakaka itu KPop bikin eike lost focus bacanya. Embyeeer … eike ga bakal tergoda sama KPop walau Mak Icoel terus berusaha memberikan suntikan pelan-pelan. *opo iki bahasane* :)))))
Keep moving together as a team, Mak. Usia bukan tolok ukur kedewasaan. Walau usia masih terbilang bungsu, Insya Allah bisa memimpin KEB, ya! ^^
aamiin, mak, peluk erat. Dari mak Haya, aku juga belajar banyak hal. Ma kasih sudah mau direpotkan oleh KEB. Love you, mak :-*
mak, ini sebenernya semacam curhat to? *dikunyah bareng sirih wkwkwkk…
Semoga KEB makin kokoh dan terus berkembang ya makponsay 🙂
Iya bener kok, mak. Ini curhat dapur KEB. Semoga saja curhatnya bisa memberi pandangan positif tentang dapur KEB ya. Peluk
Hihihihi,,,, didapur bener2 dapur emak tuh nyataaa,,,,rempoong banget ya maks ,, tp kerempongan itu menhikat chemistry semakin kuat ya maks,,,, peluk peluk,
iya mak Met, Alhamdulillah dipertemukan sama emak2 hebat dan menginspirasi
Berasa duduk di dapur, nungguin mak founder bikinin suguhan, hahaha
Makasih bisa gabung di grup meski jarang posting :))
Semoga betah di KEB ya, mak. Pastinya akan makin seru kalau ikut aktif, mak
syarat jadi makmin harus bisa narsis ya mak hehehe. makminnya kece semua
Wakakak, engga juga, mak. Yang penting punya rasa sayang yang besar untuk KEB :-*
pengen liat makmin n board lengkap poto bareng hehee
Akupun begitu, mak 😀
xixixi, senyum2 sendiri membacanya. Belum lama banget sih nyemplung di KEB.
Sebelum ketemu Mak Mira, aku sempat mikir, perempuan ini hebat banget ya bisa “menggawangi” sekian banyak perempuan yang ahhh, seribu satu macam warnanya(tau sendiri lah perempuan). Pas ketemu langsung dan sepanjang hari selama penganugerahan KEB ada dan duduk di belakang emak cantik satu ini, maka tak perlu lagi definisi apa rahasia di balik tangan dinginnya menggawangi KEB. Humble dan tulus.
Hal yang sama yang juga aku lihat pada Makboard dan MakMin, juga bikin kagum, keliatan banget kompaknya meski personalitynya berbeda-beda. Ah bikin iri deh….
sukses terus ya KEB…
Aih, aku kok terharu ya, mak Donna. Bener banget, Makmin KEB periode sekarang, mereka sangat tulus mengawal KEB.
serunya cerita dibalik dapur para Makmin n makpon KEB. Itulah yang menunjukkan cerianya warna-warni disekeliling kehidupan ini. Semoga kebersamaan KEB terus awet sampai akhir dunia ..hehehe
Aamiin, terima kasih, mak. Big hug
hihihi lucu bayangin Mak Icoel sama Mak vema gontok-gontokan pake sapu kayak di foto itu.
ayo, Mak! Terjangkitlah virus KPop! :p
Nggak ah!! Masih setia dengan latin sik 😛
Semoga makin solid ya makmin ^^
Itu sempet2nya aja duo solmet gagal foto pake sapu :))
Wah, seru dan heboh semuanya. Salut sama kebersamaannya? Tetap kompak, ya..!
Insya Allah Pak Uddien, terima kasih
Ah, rupanya ini para motor penggerak KEB itu…
Saya salut dengan komunitas KEB ini. Event dahsyatnya, Srikandi Blogger, mungkin itu event terdahsyat bagi komunitas blog yang ada di negeri ini.
Salut Mbak Mira… Salut kpd sahabat-sahabat blogger emak-emak yang tergabung di KEB.
Salam,
Alhamdulillah, makasih mas Titik. Semoga kami nggak berhenti berkarya ya.
akhirnya posting ini, penasaran juga soalnya….pasti lg ngetik postingan ini makpon sambil senyum-senyum, haru, bahagia karena pasti sambil membayangkan teman2 tersayang…sukses selalu buat KEB.
Aeh, Mak Pit tau aja bagaimana situasinya nih. Makasih ya mak
Semoga KEB langgeng dan makin solid….jayalah selalu KEB 🙂
Jangan pensiun dini dari KEB ya Mak….# sodorin coffe latte , sirihnya buang !
Aamiin, Insya Allah mak Lies. Pensiun sih enggak, hanya tetap meregenerasi saja, ya 😀
wooo..seruu cerita di balik dapurnya. Board dan makminnya kece semua, semoga dengan semangat yg berkobar KEB semakin berkibar 🙂 *Aamiin
Aamiin, mak. Makasih juga untuk mak Waya yang turut membesarkan KEB. Peluk
Kalau di WA taunya no body no body bat yuuu. Ahahaha.
Serius, kegiatan dibelakang dapur tuh malah justru nambah akrab dan saling paham karakter satu sama lain.
Sukses dan terus menggema buat KEB.
Tempat saling mendekatkan diri ya, mak. Aamiin, makasih mak Idah
Jempolaaaan mak 😉