Indonesia Lifestyle Blogger & Empowering Women by Mira Sahid

Indonesia lifestyle Blogger, Empowering woman, Yoga Instructor, Social Media Enthusiast

Menu
  • Home
  • Inspirasi Mama
    • Family
    • Inspirasi Mama
    • Parenting
      • Dunia Ibu
      • Dunia Anak
    • Pengembangan Diri
      • Renungan
    • Cerita Inspiratif
    • Cerita Kehidupan
    • Soal Perempuan
    • Sosok
  • Lifestyle
    • Social Media
      • Blog Competition
      • Twitter
    • Hiburan
    • Cerita Fiksi
    • Komunitas
      • KEB
        • Kumpulan Emak Blogger
    • Review
    • Wisata
  • Ruang Yoga
  • Disclosure
You are here: Home / Inspirasi Mama / catatan hati / Engkaulah Anakku, Engkaulah Buah Hatiku

Engkaulah Anakku, Engkaulah Buah Hatiku

08/03/2012 by Mira Sahid Leave a Comment

Semangat Pagi..
Alhamdulillah hari ini penuh nikmat dan saya bersyukur Allah Swt masih memberikan segala karunianya kepada saya, sehat, masih bernafas dan masih diberi kesempatan untuk terus belajar. Tentu bukan suatu kebetulan, ketika pagi tadi di salah satu grup BB membahas tentang anak, kaitannya dengan persoalan sekolah di usia balita. Alhamdulillah, banyak sekali pembelajaran walau dari sekedar membaca ataupun turut sharing dalam pembicaraan tersebut.
Banyak sekali, bahkan di antara kita atau saya pribadi pun dengan sadar ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anak. Apalagi prioritasnya kalau bukan soal sekolah, memberikan makanan yang bergizi dan tambahan kebutuhan-kebutuhan lainnya, terutama berkaitan erat dengan psikolog anak Selalu saja, para orangtua bekerja tiada lain untuk memenuhi itu semua, demi sang buah hati. Sangat disadari bahwa emosional seperti itu ada dalam setiap diri orangtua, ga mungkin kita tidak mengusahakan secara maksimal untuk anak-anak kita. Istilahnya, apapun caranya, apapun jalannya selama itu halal pasti akan diusahakan demi anak-anak. wow, PR besar yaa bagi kita sebagai orangtua πŸ™‚
Namun, entah menjadi kultur atau kebiasaan, atau entahlah… hal-hal seperti itu (mengusahakan sesuatu demi anak) pada akhirnya mengarah kepada keinginan sang orangtua agar anaknya begini atau begitu, harus ikut ini itu, harus masuk sekolah dan jurusan ini itu, dengan alih-alih orangtua tau yang terbaik untuk anak. (bisa dimaklumi jika sang anak masih berada dalam pengaruh teman-teman di saat usia yang masih dini) , Namun kita sebagai orangtua selayaknya harus bisa bersikap bijak juga, mengetahui keinginan sang anak dan memfasilitasinya secara baik. Saya ga mau munafik, beberapa kali dalam mengawasi anak-anak atau mendidik anak-anak saya kehilangan keseimbangan secara nalar dan emosional, hingga sampai pada akhirnya tercetuslah perkataan “Kamu harus begini atau begitu” naah… adakah yang seperti saya? tak perlu malu, untuk sebuah pembelajaran, hukumnya wajib bagi setiap insan terbentur dalam lubang kecil dulu agar mampu melewatinya dengan lebih baik, karena dari situ kita belajar. Memang pada kenyataan akan selalu ada yang menyatakan “coba aja deh lo, ngomong sama praktek kan beda” yes, memang akan susah jika kita menempatkan pikiran kita pada hal tesebut. Ada baiknya kembali kita merubah pola pikir kita bahwa “ok, tidak ada yang tidak bisa saya kerjakan, karena saya adalah apa yang saya pikirkan”.Β  (terbaca lebih ringan kan?)
Lalu bagaimana dengan persoalan ketika pada saat anak kita masih di usia balita, tentu setiap pertumbuhan hari demi harinya merupakan suatu prestasi bagi para orangtua, benar? Namun sayangnya lagi… ketika kita tidak menemui hal tersebut dalam kepribadian anak kita, yang kita lakukan pada akhirnya menjudge atau malah membanding-bandingkan. “iya nih, anak gue ni susah diatur, anak gue ga bisa diem” (saya pernah mengucapkan hal seperti itu, namun alhamdulillah saya sudah mengurangi hal-hal yang negatif, saya tau bahwa setiap perkataan adalah doa, jadi semaksimal mungkin akan saya hindari kata-kata yang berimbas negatif pada anak-anak. Bagaimana dengan teman-teman yang mengalami hal serupa? *mari kita sama-sama intropeksi. Semakin lama kita mengatakan bahwa anak kita “seperti ini dan itu…” semakin lama hal tersebut akan masuk ke dalam alam bawah sadar anak kita. Jadi jangan heran ketika besar nanti, kita sebagai orangtua pun akan dibanding-bandingkan oleh anak kita. Ga mau kan? *sama πŸ™‚
Keinginan anak versi keinginan orangtua jelas berbeda. masih inget ketika saya jaman-jaman smp sma dan kuliah, rasanya ga nyaman aja kalau saya diminta melakukan tidak sesuai keinginan saya. (tapi itu dulu, berbekal emosi yang labil atau ababil) sekarang justru saya memahami betul setiap kejadian tersebut. “ohh ternyata… ini hanya masalah komunikasi saja dengan orangtua” Nah…..
Orangtua saya ga pernah melarang saya melakukan kegiatan apa-apa, bahkan ketika saya meminta untuk masuk ke tempat les sekolah sampai selesai tanpa hasil memuaskan, orangtua saya pun tak mempermasalahkan berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk saya, karena saya tau bahwa saya adalah investasi terbaik buat mereka. Investasi yang tak perlu dihitung untung ruginya, karena orangtua sama sekali tak menghitung laba dari setiap pengorbanannya. *betul ga? mohon koreksi kalau saya kurang tepat yaa.
Kini… saya telah menjadi orangtua, yang setiap detiknya sepenuhnya apa yang saya lakukan akan ditiru atau diduplikasi oleh anak-anak saya. Vinka 8 tahun dan Adik Zahran 4 tahun, memang usia yang pas dari mereka menerima segala pembelajaran baik dari rumah, maupun lingkungan sekitar. Bagaimana saya bisa membatasi hal-hal yang datang dari luar? karena ketika vinka sekolah, saya tidak bisa melihat apa dan dengan siapa dia bergaul. Untuk itu, ketika dia sampai di rumah, inilah saatnya saya untuk melakukan pendekatan terus dengannya juga dengan adik zahran. Saya dengan segala apa yang saya miliki harus lebih memaksimalkan dan memprioritaskan anak-anak terlebih dahulu. Tentu saya ingin sekali menjadi ibu kesayangan mereka. Saya senang ketika mereka sedikit demi sedikit mengerti bahwa, meminta maf itu perlu (jika melakukan kesalahan), berterima kasih itu penting agar kita lebih menghargai sesama. Setelah itu… dengan sendirinya mereka akan mengatakan bahwa “Aku sayang Mama” *berpelukan deh …. πŸ™‚
Semoga kita bisa menjadi orangtua yang betul-betul amanah ya teman-teman… Karena anak kita hanyalah titipan dari sang Khaliq. Yuk… kita peluk anak-anak kita dan katakan pada mereka, “Thank You I Love You dear, maafkan Mama ya Nak” *bighug… Ketjup juga πŸ˜€
“Engkaulah anakku, Engkaulah Buah Hatiku”

Share:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram
  • Email
  • Print

Filed Under: catatan hati, Inspirasi Mama, Keluarga

About Mira Sahid

Lifestyle Blogger | Licensed STIFIn Promotor | Pegiat Literasi Digital | Wakil Ketua Umum Siberkreasi Bidang Kemitraan dan Komunitas | Yoga Instructor | Digital Parenting Enthusiast | Personal Genetik Enthusiast | Women and Community Empowering

« Being Love Giver
Catatan Hati 10 Maret »

Comments

  1. Ririe Khayan says

    08/03/2012 at 2:17 pm

    seorang teman pernah bilang (kebetuan dia anak tunggal)..”setiap orang tua pasti akan melakukan yg terbaik untuk anak-anaknya dan bisa jd bagi peresepsi si anak belum spt yg di harapkannya..”

    Saya setuju dengan pernyataan tsb bhwa tiap org tua selalu berusaha melakukan yg terbaik, karena sgt mgk anak msh terbawa pengaruh teman-2nya shg kadang maunya di anggap yg di butuhkannya..

    Reply
  2. Mayya says

    08/03/2012 at 2:57 pm

    Rasanya seperti terbang ke langit kalau si kecil bilang, maaf, dan memeluk kita T_T

    Mudah2an kita menjadi orang tua yang dibanggakan oleh anak2 kita kelak ya mbak ^^

    Reply
  3. Seagate says

    08/03/2012 at 3:01 pm

    kadang orang tua memaksakan mendidik anak mereka seperti mrk di didik oleh orang tuanya dulu, pdhal kadang itu sudah tak relevan lg jika d pakai saat ini, yg terpenting adalah membuat anak anak kita menentukan pilihan mrk sendhri, tp tentu saja dgn pengawasan kita. nice info mbakj

    Reply
  4. marsudiyanto says

    08/03/2012 at 3:59 pm

    Meski belum 100% lepas dari kami sebagai orang tuanya, tapi Alhamdulillah dua anak kami sudah melewati tahapan awal yang saat itu juga dipenuhi keinginan berbeda antara maunya orang tua dan kemauan anak. Saya pikir nggak ada yang tanpa melalui tahap perbedaan itu meski kadarnya berbeda.
    Dan meski belum sempurna, tapi saya sudah sedikit melaksanakan tugas saya sebagai orang tua.
    Salam untuk Mbak Mira & Keluarga

    Reply
  5. Orin says

    08/03/2012 at 5:30 pm

    Ikut meng-Amin-kan doa mba Mir untuk menjadi orang tua amanah, walopun saat ini belom ada malaikat2 kecil itu di rumah kami πŸ˜€

    Reply
  6. Goiq says

    08/03/2012 at 5:36 pm

    ada pepatah buah jatuh tak jauh dari pohonnya…

    Reply
  7. 'Ne says

    08/03/2012 at 6:25 pm

    Aamiin.. semoga menjadi orangtua yang selalu amanah.. menjaga dan mendidik titipan Alloh dengan baik dan benar..

    *jadi pelajaran buat saya nih kalau nanti jadi ortu πŸ™‚

    Reply
  8. Elsa says

    08/03/2012 at 6:33 pm

    jadi mikir Mbak…
    apa aku sanggup jadi orang tua yang bener-bener amanah ya…
    hiks

    Reply
  9. Mami Zidane says

    08/03/2012 at 8:11 pm

    duh, kayaknya memang butuh pembelajaran yang sangat dalam ya mbak untuk bisa jadi orang tua yang amanah dan bisa memahami anak seutuhnya, yang pasti jangan pernah berhenti belajar , mudah2 kita bisa jadi orang tua yang baik untuk anak2 kita

    Reply
  10. Hana Ester says

    08/03/2012 at 9:09 pm

    Tersentak baca tulisan kaka πŸ™
    Setiap ucapan adalah doa!!
    Aku sering ngatain adk ku yg cowo si bungsu dgn kata ‘bencong’ krna dah gede tapi hobinya ngerengek teruss!!!

    Padahal maksudnya ga gitu, cuma pengen dy jadi lebih tangguh n ga cengeng aj!!
    Forgive me God!!!
    Hiikkkkss T_T

    Reply
  11. ke2nai says

    08/03/2012 at 11:00 pm

    ternyata kita sehati postingannya.. tp memang bener deh yg namanya jadi org tua itu “sekolah” seumur hidup.. Jadi yg penting komunikasi yang baik kepada anak2 kita

    Reply
  12. shafira says

    09/03/2012 at 8:05 am

    This is a very good article .. Thank you .. have a great day!.! happy blogging …

    Reply
  13. Lidya - Mama Pascal says

    09/03/2012 at 3:04 pm

    jadi orang tua harus terus belajar ya mir

    Reply
  14. mimi RaDiAl says

    09/03/2012 at 3:53 pm

    Insya Allah ya say…masih belajar dan terus belajar jd emak yg amanah bagi anak2nya

    dari tulisanmu, nyadar banged banged, begitu byk kekurangan mimi sbg ibu bagi radial hikkkkkkz

    Reply
  15. Obat Herbal Infeksi Saluran Kemih says

    12/03/2012 at 9:05 am

    postingan yang bagus gan….

    Reply
  16. obat herbal demam berdarah says

    15/03/2012 at 9:04 am

    nahhhh,,,,,, menurutku semua harus belajar,bukan hanya orang tua tetapi kita sebagai anaka juga harusnya belajar belajar belajar,,,,

    Reply
  17. zhi cun lee says

    19/03/2012 at 1:12 pm

    mungkin berat yaaah menjadi orang tua,,,..???

    Reply
  18. khasiat manggis says

    29/03/2012 at 7:29 pm

    saya setuju dengan pepatahnya goiq tuh,,,

    Reply
  19. Obat Herbal Demam Berdarah says

    04/04/2012 at 8:13 pm

    keren sob postinganya

    Reply
  20. tricajus mapuh menanggulangi ejakulasi dini says

    09/04/2012 at 2:54 pm

    tugas ortu tuh ga gampang ia,,,
    ni buat pelajaran gua nanti…

    Reply
  21. obat tradisional penyakit kanker prostat says

    10/04/2012 at 9:49 am

    nice to info…

    Reply

Terima Kasih Komentarnya Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Heloo… Mira’s here

Founder Kumpulan Emak Blogger | Yoga Teacher | Community Manager | Lifestyle and Parenting Blogger | Purple & Coffee Lover Read More…

Founder of KEB

 photo keb_zps7765220c.png

Follow My Blog

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Recent Posts

  • Hindari Bertanya Ini Pada Ibu Tunggal
  • Sebuah Pertanyaan Tentang Broken Home
  • Merasa Lelah? Coba Self Healing
  • Memaknai Usia 40 Bagi Seorang Mira Sahid
  • Melawan Cemas
  • 2021 Apakah Masih Sama?
  • Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • Setelah Ini, Apa?
  • Siap UTBK bersama Zenius Ultima
  • Sebuah Proses Mengajar dan Belajar

Archives

Top Posts & Pages

  • Ketika Menjadi Single Parent
  • Mira Sahid - Lifestyle Blogger | Women Empowering
  • Pengalaman Treatment Perawatan Wajah di Jelita Clinic Bekasi
  • Scott’s Emulsion, Merangsang Perkembangan Otak Anak
  • Jangan Biarkan Anak Panas Dalam Berlama-lama!

Latest Posts

  • Hindari Bertanya Ini Pada Ibu Tunggal
  • Sebuah Pertanyaan Tentang Broken Home
  • Merasa Lelah? Coba Self Healing
  • Memaknai Usia 40 Bagi Seorang Mira Sahid
  • Melawan Cemas

Grab My Banner

 photo banner10_zps502f511e.png

Recent Comments

  • Echaimutenan on Hindari Bertanya Ini Pada Ibu Tunggal
  • Lina W. Sasmita on Hindari Bertanya Ini Pada Ibu Tunggal
  • lendyagasshi on Hindari Bertanya Ini Pada Ibu Tunggal
  • April Hamsa | Parenting Blogger keluargahamsa.com on Hindari Bertanya Ini Pada Ibu Tunggal
  • Liswanti on Hindari Bertanya Ini Pada Ibu Tunggal

Copyright © 2021 · Mira Sahid · Custom Design by Shinta Co

Copyright © 2021 Β· Inspirasi Mama on Genesis Framework Β· WordPress Β· Log in

loading Cancel
Post was not sent - check your email addresses!
Email check failed, please try again
Sorry, your blog cannot share posts by email.