Cukup sampai di situ? Belum 🙂
Berada di rumah beberapa hari ini membuatku lebih produktif untuk memutar otak dan pikiran akan sebuah karya. Aku yang sebenernya tidak memiliki keahlian menulis ini, ingin sekali rasanya memiliki sebuah catatan yang terangkum dalam sebuah buku. Namun entah rencanaNya untukku. Aku hanya akan terus mengupayakannya, karena aku memiliki mimpi, dan di sini ingin kupertegas, bahwa mimpi adalah nafas kehidupanku. Hingga akhirnya, kembali lagi seorang sahabat datang padaku…
“Mira, kemarin aku hampir saja mau bercerai dengan suamiku”. Sontak, nafas yang mulai teratur kembali lagi terasa sesak mendengar apa yang diutarakan oleh sahabatku. Dan kali ini, Insya Allah aku lebih kuat menerima sebuah catatan kehidupan dengan episode yang berbeda.
“Ya Allah, kenapa? Apa yang terjadi?” tanyaku.
Tak ada satu wanitapun di dunia ini yang rela ketika mendapati pasangan hidupnya bermain api dengan orang ketiga. Apalagi hubungan yang terjalin terlewati begitu jauhnya. Jika aku harus membayangkan apa yang sahabatku rasakan kala itu, tentu saja akan sangat memekik hati. Bagaimana mungkin, kenapa, apa yang salah? Sementara aku tau sahabatku itu berjuang lebih dari 4 tahun menjalani keseharian tanpa suami di dekatnya dikarenakan tugas kantor yang selalu mengkondisikan dirinya berada jauh dari keluarga.
Drop? terlhat jelas sekali dari raut wajahnya, lagi-lagi akupun harus menarik nafas mendengar kisah ini.
Aku bisa apa lagi, selain turut mensupport dan mendoakannya, agar kekhilafan sang suami menjadi pembelajaran yang sangat berharga dan tidak terulang lagi. Sebagai seorang istri, tentu sudah menjadi tanggung jawab kita juga ketika pasangan hidup berbelok pada arah yang kurang tepat. Semua sudah terjadi. Jika kamu mampu memaafkannya, maka peluklah suamimu, karena dia sedang rapuh dalam gelapnya lorong, maka datanglah dengan sinarmu, sekalipun sinar itu meredup, pertahankalan agar tetap menyala. Tetaplah menjadi wanita yang tegar, sahabatku. Allah Swt tentu memiliki alasan dengan semua ini.
Aku, bukan pula tanpa cerita, namun aku meyakini, Allah Swt sebaik-baiknya penolongku, Akan kurangkai cerita kehidupanku dalam sebuah lembaran hati yang bernama doa, cinta dan syukur. Aku ikhlaskan apa yang menjadi kehendakNya.
============
Sahabatku,
Semua catatan kehidupan ini akan menjadi pembelajaran untukku dan bekal nantinya akan sebuah misteri kehidupan yang belum terungkap. Dan semoga saja tulisan ini bisa menjadi pembelajaran untuk teman-teman lainnya, yang mungkin sedang mengalami hal serupa. Maafkan jika aku membaginya pada yang lain, tapi percayalah, aku tak akan mengatakan siapa sahabat-sahabatku di balik cerita-cerita ini.
Meyakini bahwa kita tidak sendiri, adalah salah satu langkah agar kita tidak terlalu terbebani dengan apa yang sedang kita alami. Dunia ini hanyalah persinggahan, maka setiap proses yang kita lewati pun hanyalah sementara saja. Untuk itu, tetaplah berbaik sangka pada Allah Swt, agar kita senantiasa merasa tenang, ikhlas, sabar dan tawadhu.
Dwi Wahyudi says
Bersyukurlah kita hanya berperan sebagai pendengar disini, bukan orang yang mengalaminya sendiri. Dan segala sesuatu yang terjadi di dunia ini bersifat sebab akibat sehingga tetap ada pembelajaran dibalik sebuah peristiwa. Salam persahabatan dari Borneo… 🙂
Wijaya Kusumah says
Kita semua memang sebagai pengembara, dan semoga pengembaraan itu berbuah surga bila kita terus menerus melakukan kebaikan dan kebajikan
salam
Omjay
Nchie Hanie says
duh ceritanya bikin melow deh Mak..
Semoga sahabat Mak mira selalu dalam perlindunganNya dan semoga keberkahan selalu menyertai sahabatnya..
Tetep semangat, salam buat beliau..
BAgaimanapun, kita tidak dapat menolah rencana yang telah di gariskan OlehNya ya MAk..
Yuk ahh mari sama2 kita mendoakan..
RZ Hakim says
Syahdu, saya menikmati setiap hurufnya.
Karryna says
Garis kehidupan siapa yang tau ya Mak. Timakasih atas postingan inj Mak, mengingatkan saya untuk slalu bersyukur dn berbaik sangka padaNya..
Rahmi Aziza says
tiap orang dengan permasalahannya masing2 ya mak… smoga mereka yang sedang dicoba selalu tabah, dan punya kekuatan untuk bangkit…
meutia rahmah says
semua yg terjadi pasti ada hikmahnya, smoga ini menjadi pelajaran bagi kita juga..itulah hidup dengan episode yg tak pernah bisa kita tebak…tetap smngat mak 🙂
ke2nai says
semoga apapun skenarionya kita bs tetap ingat kepada Nya ya mak..
Niken Kusumowardhani says
Segala sesuatu terjadi untuk sebuah alasan… Dan itu pasti. Karena di semua peristiwa ada hikmah yang bisa diambil. Mungkin bkn sesuatu yang kita suka, tapi pasti itu yg terbaik utk kita. Karena Allah tak pernah salah memilihkan peran.
Semangat mbak Mira…salam persahabatan.
eksak says
setuju…. 🙂
Ririe Khayan says
Kisah ‘kepergian’ seorang sahabat akan tetap mengaduk rasa dihati..
TTermasuk juga manakala mendpati kenyataan biduk RT tangga seorang teman yg berada di ambang kehancuran. Tersentak dan kaget, demikian juga yg saya rasakan manakala saya mendengar berita perceraian seorang teman krja yg selama ini ‘tampak’ demikian serasi dan harmonis. Sang suami yg family men, trnyta tdk spt yg saya lihat..
Dan akhirnya saya kembali pd kalimat: everything happen for [right] reason.
Dan belum lama ini, kalimat tsb juga saya ucapkan pd seseorang..bhwa stiap kejadian pasti ada alasan dan tujuannya..
#semoga bukunya bisa segera terwujud ya Mbak:)
penho says
hadir lagi mbak Mira.
menakutkan dan memang banyak kejadian2 seperti ini dalam menjalani kehidupan ini. namun bagi saya pribadi memiliki prinsip bahwa melakukan sesuatu yg salah tak akan pernah memberikan manfaat/keuntungan bagi siapapun walaupun mungkin ada alasan dibalik semua itu.
saling berkomunikasi, itulah yg paling penting dan sangat prinsip.
kira2 begitu aza deh komentarnya
alaika abdullah says
Wow… Ujung pena sahabatku yang satu ini semakin terasah. Pemilihan kata dan rangkaian kalimatnya semakin indah bermakna….
Menguntai syahdu, lembut mengalun mengajak hati pembaca untuk larut dalam kisah yang dituturkan….
Setiap kita memang punya komposisi warna kehidupan yang berbeda-beda ya Mir… Ada yang warna cerahnya dominan, ada pula yang warna kelabunya yang terlihat jelas. Ada pula yang seimbang namun banyak pula yang labil….
Hidup ini memang penuh dengan cobaan, ujian, penghargaan dan anugerah. Silih berganti datang menghampiri sesuai dengan waktu yang telah digariskan.
Beruntung sekali sahabat-2 Mira memiliki teman sebaik Mira, yang senantiasa berusaha untuk mendukung dan mencoba menenteramkan hati mereka yang resah….
Bener Mir, that’s friend for….
Olivia Kamal says
iya, mesti bersyukur meskipun si misua bawel.
Lusi says
Tiap pintu rumah punya kisahnya masing-masing mak. Tak akan tampak dari luar jika si pemilik rumah tak membukanya. Kadang kita sendiri bingung ketika mereka mempersilahkan kita masuk dan menanyakan apa yg sebaiknya mereka lakukan pd rumah itu, yg kondisinya tak jarang membuat kita sendiri takjub bgmn mrk bisa bertahan. Aku aja yg udah tua masih selalu takjub dg urusan orang dewasa seperti itu. Tak terbayangkan dulu.
kakaakin says
Ada yang mengatakan bahwa belajar dari pengalaman orang lain itu penting bagi hidup kita. Karena tak perlu kita sendiri yang mengalamai luka dan duka itu…
Pakde Cholik says
Ada Allah Swt yang senantiasa berada di dekat kita, asal kita selalu berupaya untuk mendekati-NYA.
Selain itu kita memiliki saudara dan sahabat dan juga tamu-tamu istimewa yang hadir secara bergantian dalam hidup dan kehidupan kita.
Sudah sering saya sebutkan, tamu istimewa itu bernama Kesedihan dan Kegembiraan. Datang tak diundang, pergi tak diantar.
Jika tamu VIP yang datang bernama Kesedihan mari kita sambut dengan sebaik-baiknya dengan mendudukkannya pada kursi istimewa bermerk SABAR.
Jika tamu istimewa yang datang itu bernama Kegembiraan mari kita sambut pula secara istimewa dengan mendudukkannya di kursi terbaik bermerk SYUKUR.
Dengan sabar dan syukur maka hidup kita tak akan terombang-ambing. Jika kita sabar ketika sedih maka kita tak akan menangis meraung-raung, menampar pipi,menjambak rambut atau mencakar-cakar wajah kita. Kita juga tak akan mencari kambing hitam dengan menyalahkan orang lain atau menjadikan Tuhan sebagai tersangka.
Sebaliknya, ketika kita sedang gembira kita juga tak akan lupa diri, tak joged di lantai dansa, mabuk-mabukan, nyabu, maksiat, berjalan mundur berkilo-kilo meter atau membuang-buang uang seenaknya.
Sabar dan syukur adalah sikap orang beriman.
Sabar dan syukur mudah diucapkan tetapi juga bukan hal mustahil untuk kita lakukan.
Salam hangat dari Surabaya
Mayya says
Mudah2an semuanya bisa menjalani dengan tabah ya mbak! *hug*
rina says
inilah salah satu alasan kenapa aku suka ngeblog, selalu mendapat inspirasi dari teman2 blog yang wawasan berpikirnya jauh kedepan… selalu memandang setiap masalah adalah taburan makna….
Rika Willy says
pagi-pagi baca ini..
semoga teman mb Mira kuat…
speechless. menunjuk diri sendiri untuk selalu mendoakan suami, menjaga suami.
@yankmira | Mira Sahid says
@Dwi WahyudiTerima kasih mas Dwi, selalu bersyukur tasa segala sesuatunya
@Wijaya Kusumah : Amiin, makasih banyak Om Jay
@Nchie Hanie : Amin, itupun doa yang kupanjatkan untuk mereka, mak.
@RZ Hakim : uhhuk, terima kasih yaa 🙂
@Meutia Rahmah : Yes, semangat juga meutia.
@Ke2nai : Amin, makasih supportnya mak Chie
@Niken : right, mak. terima kasih ya
@Ririe : Aamiin, makasih ya Rie
@Makasih sudah jadi pembaca setiaku, Bung Penho :)Yes, semangat
@Alaika : uhhuk, blushing nih mak. makaish yaa. Amin, semoga bisa tetap tawadhu
@Olivia : wkwkwk, ini curcol mak? gpp, biar rame terus kan kalau bawel 🙂
Lusi : wah, jangan bilang dah tua donk, mak. hihihi. Insya Allah semakin matang dalam menjalani kehidupan ya
@Kakaakin :Betul mak, dan aku belajar dari mereka
@Pakde Cholik : Aamiin, terima kasih atas sharing yang luarbiasa dari pakde, makasih ya Pakde
@Mayya : Ammin, makasih ya mak. hug balik
@Rina : betul, begitu pun aku, selalu terinspirasi dari tulisan teman-teman semua, thanks dah mampir ya, mak
@Rika Willy : Amiin, makasih ya Rika. Aku mengaminkan doa untuk suamimu juga 🙂
Majalah Masjid Kita says
hingga daun yang terjatuh dari pohonpun tak lepas dari perhitungan-Nya.. saya suka postingan ini 😉
Pink says
siip mba mira…
kita saling menguatkan ya mba walo di dumay
Mugniar says
Setuju dengan:
Meyakini bahwa kita tidak sendiri, adalah salah satu langkah agar kita tidak terlalu terbebani dengan apa yang sedang kita alami.
Kita bisa menjadi lebih kuat begitu menyadari banyaknya orang yang senasib atau lebih menderita dari kita.
Nice note mbak
Obat Penyakit Maag Kronis Tradisional says
semua ya;ng terjadi biarlah terjadi semua yang terjadi pasti ada hikmahnya