Pernahkah kamu mendengar ungkapan bahwa “hati perempuan bagaikan kertas?” Lembaran putih yang mudah dilipat, digambar, dan diwarnai dengan tinta kata dan rasa. Ungkapan ini mungkin terdengar sederhana, namun menyimpan makna mendalam tentang kompleksitas dan keindahan hati wanita.
Kertas, dalam kesederhanaannya, memiliki kekuatan untuk menyimpan cerita. Setiap goresan pena, setiap guratan tinta, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan. Begitu pula hati perempuan, yang mampu menyimpan kenangan, cinta, dan luka dengan begitu detail dan penuh makna.
Seperti kertas yang mudah dilipat, hati perempuan pun mudah tergerak oleh emosi. Sukacita dan kesedihan, cinta dan benci, semua dapat mewarnai hatinya dengan begitu cepat dan intens. Kepekaan ini yang membuat perempuan begitu istimewa, mampu merasakan dan memahami dunia dengan lebih mendalam.
Namun, sama seperti kertas yang mudah robek, hati perempuan pun memiliki sisi rapuhnya. Luka hati, pengkhianatan, dan kekecewaan dapat meninggalkan bekas yang sulit dihilangkan. Diperlukan waktu dan ketulusan untuk menyembuhkan luka tersebut, dan membangun kembali kekuatan hati yang telah terluka.
Meskipun rapuh, hati perempuan juga memiliki kekuatan yang luar biasa. Layaknya kertas yang dapat diubah menjadi berbagai bentuk yang indah, hati perempuan pun mampu bangkit dari keterpurukan dan menemukan kekuatan baru. Cinta, kasih sayang, dan dukungan dari orang-orang di sekitar dapat menjadi sumber kekuatan bagi perempuan untuk terus melangkah maju.
Untuk Perempuan : Saya belajar
Ketika saya mampu memaafkan seseorang dengan sebaik dan setulus-tulusnya, maka segala kekecewaan, kemarahan, kesedihan akan berganti dengan ingatan-ingatan kebaikan. Dan jika kita berpikir yang baik-baik, maka hati dan hidup kita akan jauh lebih tentram. Semoga kita mampu menjadi pribadi yang selalu membuka hati untuk memaafkan.
Andiyani Achmad says
ih bener banget sih mba perumpamaan hati wanita bagai kertas, meski tipis tapi kekuatannya kadang bisa bikin jari berdarah loh
Dian Restu Agustina says
Hati yang seputih kertas jika dinodai, membuka luka yang sulit terhapus masa.
Membuka hati, julurkan tangan, jabat jemari, memberikan maaf memang tidaklah mudah. Tapi, memaafkan berarti memberi kesempatan kepada diri sendiri untuk menghapus rasa kesal dan dendam sehingga rasa marah dan tekanan yang mengganggu emosi pun dapat diredakan.
Semangat semua perempuan!!
Dedew says
Iya memang kalau sudah pernah dikecewakan, dikhianati agak susah ya Mak melupakan perbuatannya jadi ada semacam trust issue tapi ya tetap harus dilatih agar bisa memaafkan ya
Rani R Tyas says
Saat hatiku merasa kecewa sedalam-dalamnya, aku berusaha menyibukkan diri sesibuk-sibuknya. Mungkin saat ini aku belum bisa melupakan rasa sakit itu, tetapi seperti kata Makpon, jika kepalaku udah dingin, aku akan melihat banyak kebaikan darinya yang mungkin saja, lebih banyak kebaikannya daripada keburukannya.
Bagaimanapun, sakit di hati ini berbahaya, sebab sakit psikis bisa memengaruhi kesehatan fisik juga. Terima kasih sudah berbagi dengan indah.
maria tanjung says
Perempuan itu kadang sulit melupakan ya mbak. Meskipun mudah memaafkan namun memori tentang hal yang membuatnya sakit dan terluka akan terpatri sampai sekian tahun lamanya
Fenni Bungsu says
Maka rawatlah kertas putih dengan baik. Berikan catatan keindahan sehingga penuh kebahagiaan. Seperti itulah hendaknya yang didapatkan pada diri wanita
Ria Nugros says
benar mba hati wanita seperti kertas ketika sudah digores tinta maka akan terus tersimpan di kertas si tinta, dalam kehidupan wanita selalu menyimpan setiap cerita yang dia punya sullit dilupakan
Jiah Al Jafara says
Hati perempuan memang begitu. Ada sisi lembut, rapuh, kuatnya juga kaya kertas. Aku lagi belajar benar-benar memaafkan dengan tulus. Sejauh ini aman, walau ya tetap saja ada ingatan yang tak bisa dihapus dari kejadian tersebut
lendyagassi says
Hati ini memang gak pernah ada ukurannya.
Sedalam samudra, penuh misteri dan semakin luas hati seseorang, mungkin salah satunya karena tlah banyak lipatan yang terjadi dalam kehidupannya.
Latifah Desti Lustikasari says
Waaah ini aku setuju banget Mbak Mira, Persia banget Hati wanita itu seperti kertas, walau sudah digunakan berulang didaur ulang ia akan kembali bisa digunakan meski pun bentuk ya telah berbeda dari bentuk awal.
Artinya Hati wanita itu bisa kuat tangguh dan fleksibel menghadapi sebuah keadaan
Katerina says
Ungkapan tentang hati perempuan seperti kertas memang perumpamaan yang cocok untuk mengingatkan betapa kompleksnya dan indahnya hati seorang perempuan. Semoga setiap orang bisa belajar membuka hati untuk memaafkan dan mengisi kehidupan dengan cinta dan kedamaian β€οΈ
Lintang says
Dari secarik kertas, dari kesederhanaannya, hati perempuan juga sebenarnya rapuh. Kadang ada luka dan pengkhianatan yang tak bisa dilupakan. Namun ketulusan juga bisa menyembuhkan luka dalam keteguhan.
Suciarti Wahyuningtyas says
Perempuan itu memang luar biasa, apalagi untuk urusan hati ya. Hati perempuan tuh penuh dengan kebaikan, kasih sayang, dan mudah tergerak oleh emosi ya gak sih makpon? Terus hati perempuan itu bisa sangat sensitif juga.
Okti Li says
Sekali menyakiti hati perempuan, selamanya tak akan dilupakannya. Memaafkan bisa saja, tapi keadaan sudah tidak mungkin menjadi utuh seperti sebelumnya. Perempuan pandai menyimpan perasaan, sebaliknya perempuan bisa berbuat hal yang diluar pikiran para pria
AisyahDian says
Mbak Mira.. bener banget ya hati perempuan memang sama seperti kertas yang mudah robek, dan begitu rapuhnya. Luka hati, pengkhianatan, dan kekecewaan dapat meninggalkan bekas yang sulit dihilangkan
April Hamsa says
Dari pengamatanku selama ini, perempuan tuh kalau tersakiti khususnya urusan hati perlu waktu lebih lama untuk sembuh. Tapi begitu sembuh, udah kyk kedipan mata, yang lalu2 yawes udah gak terlalu berarti lagi. Meski bukan berarti memaafkan krn ada kalanya ya ingat lagi kalau ketrigger. Tapi ya sekadar ingat doank,mengenang bentar, krn dianggap nggak ada artinya lagi.
Atisatya Arifin says
Analogi yang sangat pas sekali menggambarkan hati seorang perempuan. Bahkan ketika rapuh, seperti kertas yang lecek, perempuan punya kekuatan luar biasa untuk bisa bangkit kembali ya mbak. Apalagi kalau ditambah dengan support system yang baik.
Dian Radiata says
Bener sih mba.. memaafkan seseorang dengan tulus, ikhlas itu bikin hati kita jadi lebih tenang dan nyaman. Tapi kadang susah yaa.. πππ
Andy Hardiyanti says
Dipikir-pikir, iya juga yaa.. Di satu sisi mudah tergerak emosinya,apa aja tuh kayak semudah itu kesentuh..ketrigger. Sesensitif itulah kira-kira. Tapi di sisi lain, jangan salah, kertasnya itu punya kekuatan yang luar biasa pula. Kuatnya minta ampun yang kadang bikin orang lain pun berpikir: kok bisa?
Eri Udiyawati says
Hati perempuan memang sangat kompleks layaknya kertas. Bisa mengisahkan dan menyimpan beribu kisah, dari bahagia, kecewa, sedih dan lainnya.
Namun, ketika kertas berubah bentuk, beda pula ceritanya, karena ada kekuatan luar biasa. Dan ya, ketika bisa memaafkan dan memikirkan hal yang positif, pasti akan berangsur membaik hati kita. Jadi lebih tenang dan damai.
Bayu Fitri says
Tepat ya kalau dikatakan perempuan lebih menggunakan perasaan dalam berpikir dan bertindak karena hati perempuan selembut salju . Tapi walauoun demikian perempuan tetap harus pantang menyerah dan terus semangat menjalani hari .
Antung apriana says
Perumpamaan yang menarik nih mbak tentang hati perempuan. Pastinya memang kedalaman hati orang itu tidak ada yang tahu. Kayak yang sekarang lagi marak itu istri diselingkuhi tapi tetap bisa Menerima suaminya kembali
Armita says
Benar, perempuan itu memang bisa diumpamakan seperti kertas, yang putih, suci, bersih, tapi kuat juga di sisi lainnya.
Diah Kusumastuti says
Positive thinking dan memaafkan itu penting ya Mak untuk kita bisa terus melangkah maju. Tapi memang enggak mudah, terutama bab memaafkan. Salut untuk perempuan-perempuan hebat yang bisa memaafkan orang-orang yang pernah melukainya.
Terima kasih untuk tulisan padat singkat dan inspiratifnya, Mak π