Women Empowerment by Mira Sahid

Lifestyle Blogger | Women Empowerment | Self Development | Literasi Digital

Menu
  • Home
    • Mira Sahid – Lifestyle Blogger | Women Empowering
  • Self Development
    • Self Improvement
    • Relationship
    • Women Empowerment
  • Digital Empowerment
    • Literasi Digital
  • Others
    • Lifestyle
    • Parenting
    • Community
    • Opini & Cerita
You are here: Home / Uncategorized / Hinaan adalah Vitamin

Hinaan adalah Vitamin

06/01/2014 by Mira Sahid 34 Comments

Berawal dari sebuah obrolan di suatu sore, saya dan beberapa teman di sebuah resto makan, seperti lupa bahwa sore itu hujan mengguyur wilayah Bekasi bahkan mengakibatkan banjir di beberapa titik. Obrolan saat itu ringan saja, kami membahas tentang social media, bisnis, dan sesekali terbahak karena salah dua teman kami jago ngelawak, hingga dalam obrolan tersebut, diantara ketidak seriusan, tercetuslah kalimat yang saya jadikan judul saat ini. Trimikisi sudah menginspirasi πŸ˜€

Yah, namanya hidup, selalu dan akan selalu berkaitan dengan konflik, berkaitan dengan masalah, karena di dalamnya kita berhubungan dengan banyak manusia. Iri, dengki bisa saja muncul dalam lingkup yang tak terbatas. Tapi, apa jadinya jika manusia tiba-tiba saja mendapatkan hinaan, yang menurutnya adalah sebuah pukulan besar? Ketika seseorang dikritik, masing-masing akan memberikan respon yang berbeda. Dan hinaan, jauh lebih besar potensinya akan membuat seseorang merasakan ketidaknyamanan. Hmm, siapa sih, yang dengan ikhlas β€œnrimo” saat dirinya dihina? β€œLoe, pikir Loe lebih pinter, ya? Bisanya Cuma segitu aja? Ngaca, dong!” <- contoh

Hinaan kerap kali muncul ketika seseorang dianggap tidak mampu, ketika seseorang dianggap jauh lebih rendah dari dirinya, dan parahnya, dianggap tidak layak pada apapun yang dilakukannya. Dan orang yang menghina, ia menjadi lupa siapa dirinya, hanya menganggap dirinya yang terbaik dan berkuasa atas segala hal. It’s life, suka atau tidak hal ini terjadi di sekeliling kita, atau bahkan pernah kita alami, tidak terkecuali saya.

Hinaan ada dalam bentuk atau penyampaian secara halus, ada juga yang terang-terangan. Biasanya yang menghina secara terang-terangan, ia sudah lupa bahwa di atas langit masih ada langit. Sementara yang merasa terhina, terbagi juga dalam beberapa karakter. Ada yang dengan sensitivitas tinggi, ia akan langsung merespon hinaan itu dengan berbalas hinaan, ada yang juga yang memilih diam, menahan ketidaknyamanan seraya mencoba menetralkan perasaan sambil beristigfar. Ada juga yang mengkel lalu membalasnya dengan jalur belakang – menikam (maksudnya tindakan yang ekspresif), dan tidak sedikit yang mampu membalikkan hinaan tersebut dengan sebuah karya atau pencapaian melebihi apa yang dihinakan orang terhadapanya. Engga bisa dipungkiri, kita pernah ada dalam kondisi tersebut, kecuali untuk poin ketiga, saya yakin sedikit yang berniat seperti itu. Ya, kan? Malah, bisa jadi banyak yang memilih poin keempat. So, which one are you?

Hinaan adalah Vitamin

Kredit Google

Dengan merasa terhina, tidak selamanya hidup terasa kejam. Akan ada pembelajaran dari hinaan yang kita terima, akan ada kreativitas yang membuat kita mampu melangkah dua kali lipat, akan ada kebangkitan raksasa dalam diri kita, yang ketika pada situasi tertentu, membuat kita mampu mengeluarkan kekuatan dan potensi terbesar kita. Hinaan adalah vitamin. Vitamin bagi mereka yang selangkah lagi mampu meraih kesuksessan, vitamin bagi mereka yang membutuhkan amunisi untuk menggerakkan mesin berpikirnya, vitamin untuk menghasilkan ide-ide kreatifnya, dan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh, agar terhindar dari penyakit menular, yaitu penyakit menghina orang lain. Semoga kita mampu menjaga hati, pikiran dan ucapan yang menghina orang lain. Karena menghina, tidak menjadikan kita lebih baik, dalam hal apapun.

β€œBukanlah kesabaran jika masih memiliki batas, dan bukanlah keikhlasan jika masih merasakan sakit.”

Share:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram
  • Email
  • Print

Filed Under: Uncategorized Tagged With: Hinaan adalah Vitamin

About Mira Sahid

Lifestyle Blogger | Women Empowerment | Pegiat Literasi Digital | Trainer & Public Speaker

« #1 berarti….
Siap Dibalik? »

Comments

  1. ulu says

    06/01/2014 at 8:25 pm

    hinaan bikin tambah semangat πŸ™‚

    Reply
    • Mira Sahid says

      07/01/2014 at 9:44 pm

      Benar, mak. Vitamin positif ya πŸ™‚ Makasih sudah berkunjung

      Reply
  2. Emak Gaoel says

    06/01/2014 at 10:54 pm

    Paling enak nanggepin hinaan itu senyum manis, bilang “I love you”, trus dadah-dadah miss universe… (minjem istilahnya makpuh) :))))

    Reply
    • Mira Sahid says

      07/01/2014 at 9:45 pm

      Ahahahaha, yes begitulah. Asal tetap membuat kita bisa lebih baik ya, mak.

      Reply
  3. Icoel says

    07/01/2014 at 1:47 am

    ah…mau komen apa tadi? lupa…:)))

    yang pasti kalau sama kau tenang ajah mak, aku kan banyak hoorayyy nya, jadi ngemeng apa ajah bakal jadi tawa πŸ˜›

    Reply
    • Icoel says

      07/01/2014 at 1:51 am

      aeehh…typo – itu bukan “sama kau” tapi “sama aku” hahahaha :)))

      Reply
    • Mira Sahid says

      07/01/2014 at 9:45 pm

      Terus, maksudnya gimana? :))

      Reply
  4. @rahmiaziza says

    07/01/2014 at 2:32 am

    harusnya memang menjadi cambuk suaopaya bisa menghasilkan karya yang baik mak

    Reply
    • Mira Sahid says

      07/01/2014 at 9:46 pm

      Betul, mak. ijinkan diri dan hati untuk mencerna, lalu bangkit dan mulai berkarya πŸ™‚

      Reply
  5. Riski Fitriasari says

    07/01/2014 at 9:04 am

    kalo dihina tetep dipikir jg Mak, tapi ga sampe dimasukin ke hati (ga tau cara masukkinnya, butuh dokter bedah hehe), mungkin ada benernya.. betul sih terkadang itu bisa jadi vitamin, tapi kalo ga bener apa yg dia hinain ke saya ya *pinjam istilah Mak Winda yg dia pinjam dari MakPuh* dadah dadah Miss Universe ajah… πŸ˜€

    Reply
    • Mira Sahid says

      07/01/2014 at 9:47 pm

      Hihihi, iya sik, masuk ke hati alias sensi ya, mak. Boleh, tapi ga usah lama-lama deh, ya. Tuh istilahnya dah bener tuh πŸ™‚

      Reply
  6. Oci YM says

    07/01/2014 at 9:05 am

    Bereaksi positif aja kalau ada yang menghina, sekalipun sebenernya pengen nyakar2 hehehe… kita jadi terlihat lebih dewasa, elegan, dan lebih baik dari yang menghina dan tidak mempertajam konflik yah Mak. Yup, jadiin vitamin aja, tapi vitamin yang ditelan harus sesuai dengan dosis ^_^

    Reply
    • Mira Sahid says

      07/01/2014 at 9:47 pm

      Super komennya nih. Keren, mak. Makasih ya. Jadi reminder juga buat aku nih

      Reply
  7. Anggie says

    07/01/2014 at 9:15 am

    Hinaan bisa dianggap bentuk kepedulian seseorang terhadap kita. Kenapa?? Karena tidak langsung dia mengawasi gerak gerik kita, tingkah laku kita…. Kalau ga kenal, ga mungkin dia melontarkan hinaan ke kita … Buat yg terhina… belajarlah dari hinaan yang kita terima, dan berusaha memperbaiki tingkah laku kita…

    Reply
    • Mira Sahid says

      07/01/2014 at 9:48 pm

      Ah keren juga nih komennya, mak. Thank you, mak

      Reply
  8. Lidya says

    07/01/2014 at 10:41 am

    hinaan jaikan motivasi ya

    Reply
    • Mira Sahid says

      07/01/2014 at 9:49 pm

      Betul, mak. Jadikan cambuk untuk bergerak lebih cepat πŸ™‚

      Reply
  9. Tini Djajadi says

    07/01/2014 at 12:17 pm

    Mak aku suka dgn quote nya keren………

    Reply
    • Mira Sahid says

      07/01/2014 at 9:49 pm

      Terima kasih, mak. Aku copas juga dari google πŸ™‚ (sayangnya no name)

      Reply
  10. rinasetyawati says

    07/01/2014 at 12:27 pm

    aku masih harus banyak belajar nih mengendalikan diri saat dihina…*tertunduk sambil mainin ujung kerudung

    Reply
    • Mira Sahid says

      07/01/2014 at 9:50 pm

      Sama, mak. Aku juga harus lebih banyak berlajar tentang berbesar hati. Peluuk

      Reply
  11. Winda Carmelita says

    07/01/2014 at 1:07 pm

    Sepakat Mak! Hinaan bukanlah alasan untuk sakit hati jika kita berani untuk mengubah sudut pandang. Terimakasih sudah menginspirasi Mak πŸ™‚

    Reply
    • Mira Sahid says

      07/01/2014 at 9:50 pm

      Sama-sama, mak. Semoga bermanfaat

      Reply
  12. misbach says

    07/01/2014 at 1:19 pm

    Lebih bahaya lagi ketika hinaan yang datang menjurus kepada kebencian yang penuh dendan kesumat dlm diri kita, disinilah perlunya membetengi diri dengan namanya sabar dan menyerahkan semua pada-Nya, sehingga hinaan tadi tidak menghancurkan harga diri kita.

    Reply
    • Mira Sahid says

      07/01/2014 at 9:51 pm

      Setuju Misbach, terima kasih ya sudah berkunjung

      Reply
  13. catatan kecilku says

    07/01/2014 at 2:26 pm

    Bener Mak… hinaan adalah vitamin bagi kita… asal kita bisa memandangnya dari kacamata positif.

    Reply
    • Mira Sahid says

      07/01/2014 at 9:52 pm

      Insya Allah, kita terus perbaiki ya, mak. Makasih kunjungannya

      Reply
  14. Uniek Kaswarganti says

    07/01/2014 at 3:06 pm

    mana… mana yg berani hina gw…. ahihihiiii…gaya premannya keluar πŸ˜€
    kebanyakan gak ada yg berani hina eike mak, muka sangar ini hihihii… but I do agree with you, semua yg kita terima itu bisa kita ambil hikmahnya, meskipun utk menjalaninya butuh quota iman yg unlimited

    Reply
    • Mira Sahid says

      07/01/2014 at 9:53 pm

      Wah, ntar geret mak Uniek aja brarti kalau ada yang macem-macem ya :)) Makasih mak

      Reply
  15. Lianny Hendrawati says

    07/01/2014 at 9:32 pm

    Di atas langit masih ada langit, di atas yang tinggi masih ada yang jauh lebih tinggi lagi … itu yang seringkali tak disadari. Makasih mak, sudah diingatkan untuk banyak bersabar dan menjalani hidup dengan positif.

    Reply
    • Mira Sahid says

      07/01/2014 at 9:53 pm

      Sama-sama, mak. saling mengingatkan. Tulisan ini juga sebagai self reminder πŸ™‚

      Reply
  16. lelaki biasa says

    08/01/2014 at 2:18 am

    Keren mba, sangat menginspirasi,, memotivasi,, asal jangan menstruasi aja mba,, smangat trs yah mba mira,,

    Reply
  17. alaika says

    08/01/2014 at 8:20 am

    Mengkonversi hinaan menjadi vitamin adalah sebuah hal positive, walau… tidak mudah melalukannya. Hayuk Mak, kita jadikan hinaan-hinaan itu menjadi suntikan vitamin yang bermanfaat bagi pengembangan kapasitas diri kita. Trims for share ya, MakPon cantik!

    Reply
  18. wijaya kusumah says

    11/01/2014 at 8:28 am

    Dihina itu memang sakit. Sekelas nabi Muhammad SAW saja masih dihina oleh org yg memusuhinya. Jadi belajarlah sabar dan terus memberikan keteladanan kepada sesama. Sifat tabligh, sidiq, amanah, dan fathonah yg dimiliki oleh nabi muhammad semoga menular dan terserap diri ini.

    salam
    omjay

    Reply

Terima Kasih Komentarnya Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Heloo… Mira’s here

Creatorpreneur | Public Speaker | Pegiat Literasi Digital | Founder Kumpulan Emak Blogger | Founder Karyapuan.id | Wakil Ketua Umum Siberkreasi (GNLD) | BNSP Certified | Licensed STIFIn Promotor | Yoga Certified | Digital Community Empowering Read More…

Founder of KEB

Follow Me on

  • Instagram
  • TikTok
  • Facebook
  • Spotify
  • YouTube
  • Twitter

Follow My Blog

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Recent Posts

  • Hati Seperti Kertas
  • Perempuan Dan Teknologi Digital
  • Untuk Perempuan : Bisakah Saling Bergandengan?
  • Menikah Atau Tidak, Persoalan Hidup Tetap Ada
  • Ingin Diakui Tapi Tak Pernah Hadir
  • Relationship For Single Mom
  • Ketika Saatnya Melepas Anak-Anak
  • Membangun Support System Bagi Ibu Tunggal
  • Berjuang Lagi, Ya
  • Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar

Archives

Top Posts & Pages

  • Sebuah Pertanyaan Tentang Broken Home
  • Hati Seperti Kertas
  • Anak Minta Disunat, Jangan Ditunda!
  • Hati-hati, Jadi Perempuan Jangan Terlalu Kuat
  • Menikah Atau Tidak, Persoalan Hidup Tetap Ada

Youtube Podcast

https://www.youtube.com/watch?v=9zDCDZJyITs&t=7s
https://www.youtube.com/watch?v=lMWb8blZqZ8
https://www.youtube.com/watch?v=r03VbD8sYmI
https://www.youtube.com/watch?v=ZiqjuwacZ9s

Contact me

mirasahid1@gmail.com

Grab My Banner

 photo banner10_zps502f511e.png

Copyright © 2025 · Mira Sahid · Custom Design by Shinta Co

Copyright © 2025 Β· Inspirasi Mama on Genesis Framework Β· WordPress Β· Log in