Indonesia Lifestyle Blogger & Empowering Women by Mira Sahid

Indonesia lifestyle Blogger, Empowering woman, Yoga Instructor, Social Media Enthusiast

Menu
  • Home
  • Inspirasi Mama
    • Family
    • Inspirasi Mama
    • Parenting
      • Dunia Ibu
      • Dunia Anak
    • Pengembangan Diri
      • Renungan
    • Cerita Inspiratif
    • Cerita Kehidupan
    • Soal Perempuan
    • Sosok
  • Lifestyle
    • Social Media
      • Blog Competition
      • Twitter
    • Hiburan
    • Cerita Fiksi
    • Komunitas
      • KEB
        • Kumpulan Emak Blogger
    • Review
    • Wisata
  • Ruang Yoga
  • Disclosure
You are here: Home / Inspirasi Mama / Konsep Jalani, Nikmati, Syukuri

Konsep Jalani, Nikmati, Syukuri

19/08/2019 by Mira Sahid 7 Comments

Tahun ini, adalah proses tahun yang saya niatkan untuk kembali menata hati. Kenapa? Bukankah seharusnya hati sudah baik-baik saja, toh selama ini Mira kan memang selalu terlihat baik. Iya, saya selalu bersyukur atas segala sesuatunya. Meski sebagai manusia dengan banyak kelemahan, ada saja fase di mana saya kembali mengeluh, kembali melemah, bahkan butuh pertolongan kembali untuk mengolah rasa agar kembali baik. Saya akui, saya masih harus terus belajar dengan segala proses kehidupan dan apa-apa yang Allah berikan untuk saya. Bukan saya tak pandai bersyukur, hanya saja sisi perempuan dan kepekaan yang ada dalam diri saya memang kadang mendominasi hingga membuat saya kembali labil. Wajarkah? Ok, coba kita bahas ya.

Rumus dan proses kehidupan itu sudah jelas. Pertama, enggak ada proses kehidupan yang jalannya mulus, bahkan wajah glowing pun perlu perawatan terus-menerus agar terjaga kualitasnya. Kedua, meski kita tidak ingin merasakan kesedihan, tapi rumus hidup itu berulang. Senang, sedih, gembira, haru, marah, kecewa, dan lain sebagainya akan terus hadir dalam keseharian kita. It’s ok, bersyukur saja, karena itu tandanya hati kita sedang bekerja. Tetapi, kemudian akhirnya saya sadar, proses berulang itu harus diolah dengan baik, penuh kesadaran, sehingga saat kita berada pada kondisi yang berulang itu, kita sudah jauh lebih bisa menerimanya dengan konsep sadar, dan bukan lagi sekedar keluh kesah.

Contoh sederhananya gini, perempuan yang sudah akhir baligh kan pasti kena periode bulanan ya. Untuk mereka yang baru merasakannya, tentu itu menjadi sebuah siksaan yang pasti akan dikeluhkan. Rasa nyeri di bagian perut, belum lagi perubahan hormon yang membuat emosi diri pun berubah-ubah. Enggak mau tau pokoknya, saat kena pra menstruasi (pms) kebanyakan perempuan hanya ingin dimengerti dan dipahami, bahkan oleh kaumnya sendiri. Tapi karena siklus tersebut berulang, lama-lama hal itu menjadi sebuah hal yang biasa, ibaratnya, “sudah malas keluhkan lagi lah. Ya memang sudah begitu, mau gimana lagi.” Ini yang saya maksud mengolah rasa. Dirasakan dan diterima dengan penuh kesadaran diri.

Dan kalau saya tanya sama teman-teman, siapa di sini yang sedang punya masalah? Masalahnya sama atau berbeda, atau mirip-mirip? Bisa jadi persoalannya beda, tapi rasanya sama, melibatkan rasa sedih, kecewa, marah, kesal, dan lain-lain. Saya pribadi akhirnya bersyukur karena pernah diterpa berbagai masalah, mulai dari yang menurut saya level biasa sampai luarbiasa. Dari situ saya belajar, bahwa… “yah, memang begini perjalanan kehidupan, naik turun.” Saya punya masalah, kamu juga, mereka pun sama. Yang membedakan hanya bagaimana cara menyikapi masing-masing terhadap masalah yang dialaminya.

Jalani, Nikmati, Syukuri

Seseorang pernah sampaikan kalimat ini pada saya. Sederhana, namun ini saya jadikan vision board terus menerus, agar jadi semacam kata kunci yang bakalan panjang seo-nya di kehidupan yang saya jalani saat ini dan ke depannya. Percaya atau tidak, hidup kita sedikit banyaknya ditentukan oleh afirmasi diri kita, selain tentunya dengan kekuatan doa, dan takdir dari Sang pemilik semesta.

Kini, saat saya kembali dibenturkan dengan ujian-ujian kehidupan, saya hanya perlu menerimanya dengan penuh kesadaran. Saya tidak ingin menyalahkan apa atau siapapun. Karena segala sesuatu yang saya pilih untuk dijalani, tentunya atas dasar kesadaran diri saya, dengan segala resikonya. Bicara resiko tentu saja ini berkaitan dengan pikiran dan cara kerja hati. Inginnya A, hasilnya bakalan A, dan resikonya juga A. Artinya, semua tetap kembali kepada diri sendiri. Begitu seterusnya. Dan saat resiko itu hadir, terima kembali dengan sadar diri, bahwa inilah jalannya. Setelah itu, lepaskan perlahan, maafkan diri, dan kembali melangkah. Seperti mudah sih, dalam teorinya, tapi tentu saja ini butuh proses, dan juga nalar yang selaras dengan hati. Intinya, apapun jalan hidup yang dipilih, itulah yang harus dipertanggung jawabkan. Apapaun masalah dan ujianmu, sadar saja bahwa semua itu bagian dalam proses untuk membuatmu semakin bijak dalam melangkah ke depannya.

Lagi bokek? Tenang saja, Allah enggak mungkin membuat kita sengsara

Lama menjomlo dan belum juga menikah? Tenang saja, Allah ingin kita berlama-lama memadu kasih denganNYA

Merasa kesepian? Tenang saja, Allah ingin kita berkeluh kesah hanya padaNYA

Banyak piutang? Tenang saja, Allah bakalan kasih jalan asal kita kembali memantaskan diri dan penuhi kewajiban kita

Marah karena dikhianati? Bersyukur saja, itu tandanya kita sedang dinaikkan kekuatannya untuk berpijak

Sedih karena ditinggalkan? Boleh sedih, tapi tenang saja, yang datang kan pergi, yang hilang kan berganti.

Dan masih banyak lagi hal-hal atau persoalan yang bisa kita terima dengan konsep jalani, nikmati, dan syukuri. Di balik semua ujian itu, toh sampai hari ini kita masih bisa melangkah. Masih diberi napas dan menikmati berbagai karunia-Nya. Masalah akan terus datang silih berganti, jalani saja, nikmati saja, dan jangan lupa tetap bersyukur. Yang harus dihindari adalah, kita hanya berfokus pada masalah, apalagi mengadu masalah dengan orang lain. Saya yakin, tidak ada persoalan yang mudah, jadi tetaplah berikan dukungan bagi orang-orang yang mungkin saat ini sedang dirundung masalah, apapun itu.

Jangan sedih lagi, ya. “Sebab kau hanya perlu meyakini, maka semua kan baik-baik saja.”

*note : tulisan ini sebagai bentk refleksi diri, tanpa bermaksud menggururi siapapun

Share:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram
  • Email
  • Print

Filed Under: catatan hati, Cerita Inspiratif, Cerita Kehidupan, inpirasi mama, Inspirasi Mama, Inspirasi Perempuan, Lifestyle, Pengembangan Diri, Renungan, Self Motivation, ThankYouILearn Tagged With: jalaninikmatisyukuri, Pengembangan Diri, Selfmotivation, ThankYouILearn, tulisaninspirasi

About Mira Sahid

Lifestyle Blogger | Licensed STIFIn Promotor | Pegiat Literasi Digital | Wakil Ketua Umum Siberkreasi Bidang Kemitraan dan Komunitas | Yoga Instructor | Digital Parenting Enthusiast | Personal Genetik Enthusiast | Women and Community Empowering

« Agar Perempuan Tampil Percaya Diri Saat Menjadi Public Speaker
Apakah Aku Siap Melangkah? »

Comments

  1. Fika says

    20/08/2019 at 1:00 pm

    Terimakasih tulisannya

    Reply
    • Cecep Y Pramana says

      02/09/2019 at 10:20 pm

      Salam kenal, senang bisa baca2 tulisan mba Mira

      Reply
  2. gusmakruf says

    10/09/2019 at 6:47 pm

    Semangat mbak,… Anda adalah inspirasiku..

    Reply
  3. sintaamelia says

    23/09/2019 at 7:22 am

    sangat menarik sekali kak aku sangat terinspirasi dari cerita kakak

    Reply
  4. Dedik says

    18/11/2019 at 5:23 pm

    Terimakasih Mbak, artikelnya menginspirasi

    Reply
  5. acer says

    28/11/2019 at 4:58 pm

    Pantang mundur mbake

    Reply
  6. Asni fauziah says

    17/12/2019 at 11:53 am

    Terimakasih tulisannya enak banget dibaca mengiinsporasi banget. Karena sebagian tulisannya sama persis dengan Kisah Saya. Jadi punya insporasi pengen nulis juga. Kaya mbak. Semoga mbak sukses selalu Dan terus menghsilkan tulisan tulisn yng mengiinsporasi.

    Reply

Terima Kasih Komentarnya Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Heloo… Mira’s here

Founder Kumpulan Emak Blogger | Yoga Teacher | Community Manager | Lifestyle and Parenting Blogger | Purple & Coffee Lover Read More…

Founder of KEB

 photo keb_zps7765220c.png

Follow My Blog

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Recent Posts

  • Membangun Support System Bagi Ibu Tunggal
  • Berjuang Lagi, Ya
  • Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Mengurai Pelik Dengan Peluk
  • #CeritaTemanMira Perihal “Membuka Diri” Yang Dialami Ibu Tunggal
  • Februari Yang Menguras Hati
  • Hati-hati, Jadi Perempuan Jangan Terlalu Kuat
  • Katanya, Self Love
  • Berbenah Tak Pernah Salah
  • Penuhi Hak Tubuh Saat Pegal Linu dengan Tiger Balm

Archives

Top Posts & Pages

  • Membangun Support System Bagi Ibu Tunggal
  • Mengikat Pasangan
  • Sebuah Pertanyaan Tentang Broken Home
  • Anak Minta Disunat, Jangan Ditunda!
  • Penuhi Hak Tubuh Saat Pegal Linu dengan Tiger Balm

Latest Posts

  • Membangun Support System Bagi Ibu Tunggal
  • Berjuang Lagi, Ya
  • Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Mengurai Pelik Dengan Peluk
  • #CeritaTemanMira Perihal “Membuka Diri” Yang Dialami Ibu Tunggal

Grab My Banner

 photo banner10_zps502f511e.png

Recent Comments

  • Mira Sahid on Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Mira Sahid on Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Mira Sahid on Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Mira Sahid on Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Begras Satria on Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar

Copyright © 2023 · Mira Sahid · Custom Design by Shinta Co

Copyright © 2023 · Inspirasi Mama on Genesis Framework · WordPress · Log in