Tersadar dari lamunan siang ini, sontak membuat rasa dan pikiran saya begitu dipenuhi rasa haru, iba dan juga sedih. Saya tidak mau mengatakan menyesal. Bukan karena saya sombong, namun untuk apa saya ucapkan jika tak ada solusi atau perubahan yang lebih baik dari diri sendiri?
Adalah sebuah tulisan sederhana dari seorang Pakde yang begitu peduli terhadap berbagai hal, Terutama hal-hal sentilan yang keluar dari tangan-tangan dinginnya hari ini dengan tema “Ucapan Orangtua Yang Melemahkan Semangat Anak”.ย
Tanpa disadari, sebagai seorang Mama dari kedua malaikat kecil, ada kalanya diri ini terlepas dari pertahanan emosi yang mengakibatkan suasana menjadi begitu tidak kondusif. Tidak jarang pula terucap kata-kata yang saya tau persis dapat mematahkan semangat anak-anak seperti “Iyaa, kamu memang pinter, tapi…” atau juga “Mama seneng kalau kalian akur, tapi…” dan tapi-tapi lainnya. Padahal saya tau dan yakin betul, mereka sudah sangat mengupayakan berbagai hal dengan segala keterbatasannya untuk sedikitnya bisa diberikan apresiasi dari orangtuanya terutama seorang Mama yang setiap saat ada di dekatnya.ย
Saya harus mengakui dan tidak mau berpura-pura bahwa saya adalah seorang Mama yang baik. Pada kenyataanya, saya seorang manusia yang harus terus berusaha menggali segala kesabaran, kasih sayang dalam mendidik anak-anak. Dan dengan begitu, menjadi suatu PR besar bagi saya yang selama beberapa tahun ini untuk bisa berdiri dengan kaki sendiri memberikan hal-hal positif bagi anak-anak terutama dalam memberikan segala apresiasi bagi mereka. Memang tidak mudah, namun saya selalu meyakini bahwa “Selalu ada jalan bagi orang-orang yang berusaha”. Jika saya mau, tentu Allah pun akan membantu saya dengan segala kemudahannya.
Anakku…
Maafkan Mama jika terlalu lantang berucap pada kalian
Maafkan Mama jika kata ini terlalu tajam untuk kalin terima
Maafkan Mama jika raga ini tak sanggup menemani kalian selama 24 jam
Maafkan Mama jika belum memberikan banyak apresiasi untuk kalian
Maafkan Mama ya Nak…
Terima kasih untuk Pakde yang selalu memberikan inspirasi ๐
Saya akan terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik, dan menjadi Ibu yang dibanggakan oleh anak-anak saya. Aamiin, Insya Allah
Tulisan ini untuk menanggapi artikel Blogcamp yang berjudul “Ucapan Orangtua Yang Melemahkan Semangat Anak” pada tanggal 18 Juni 2012
Saya telah membaca dengan cermat artikel sahabat.
Silahkan ditambah paragraf penutup dengan kalimat sebagaimana syarat ketentuan sbb :
” Artikel ini untuk menanggapi artikel BlogCamp berjudulโฆ..tanggalโฆ..
Pada anchor text Ucapan Orangtua beri link : http://abdulcholik.com/2012/06/18/ucapan-orangtua-yang-melemahkan-semangat-anak/
Silahkan di revisi.
Terima kasih
Saya akan cek ulang setelah anda revisi.
Bener banget Mir….. terkadang ucapan kita, tanpa sadar telah melemahkan semangat sang buah hati…
tulisan ini mengingatkanku kembali, untuk terus berusaha menjadi mama yang baik bagi putri tercinta.
TFS yaaaa,
@pakde : maap kelupaan, sudah direvisi yaa
@Mba Alaika : sama-sama mba, mari terus saling belajar dan mengingatkan yaa
Sahabat tercinta,
Saya telah membaca artikel anda dengan cermat.
Artikel anda segera didaftar setelah anda mendaftar ulang karena format pendaftaran terdahulu kurang 1 point yaitu ” Artikel BlogCamp yang ditanggapi : ..”
Terima kasih atas partisipasi anda.
Salam hangat dari Surabaya.
@Pakde : oke siaaaapp pakde ๐
Oke deh Mbak, ini dimaafkan jika tak bisa menemani 24 Jam. Kayaknya anak-anaknya juga gak ingin ditemani 24 jam lho, hehehe..
Semoga sukses ngontesnya ya Mbak:)
Xixixi… ngikut mbak Ririe, ntar kalo ditemenin 24 jam jadi nggak bisa godain adiknya biar nangis hehehehe…
dimaafkan kok ma ๐ sama-sama mir kita belajar jadi mama yg baik ya
Memang tidak mudah menjadi Mama, harus benar menjaga lisannya terutama kepada anak-2nya, karena ada istilah, Ucapan ibu sama dengan ucapan Tuhan, begitu seorang ibu mengucapkan kata2 buruk, apalagi sumpah serapah, insya Allah di ijabahi.
Semoga sukses
aku maafkan mama ๐
semoga sukses mbak ๐
@Ririe : hihihi, iya deh makasih yaa
@Lidya : aamiin, mari teh Lid
@Insan : betul mas, insya allah yaa tetap berusaha. makasih
@Cah Kesesi : hihi, makasih yaa Noorma ๐
Aah mama.. mama hebat banget deeh bisa ngeh atas kekurangan mama tanpa menunggu kami komplen mengenai hal itu hehehe ^^V
saya sadar sepenuhnya, ibu saya adalah manusia yang tak luput dari khilaf. tapi walaupun penuh dengan kekhilafan, buat saya sebagai anaknya, ibu saya tetap ibu yang terbaik didunia…
jadi tersadar untuk berhati-hati dalam berkata-kata.
tapi karena saya belum punya anak mungkin saya harus berhati-hati berkata-kata kepada orang tua, karena ridho Alloh ada pada ridho orang tua kita.
tulisan yang bagus untuk dibaca para ibu-ibu. ini merupakan peringatan kepada para orang tua agar perlu kehati-hatian dalam mendidik anak.
@NF : saya belajar terus Nur, lebih baik mengakui kelemahan dan berusaha memperbaikinya kan?
@Goiq : Aamiin, semoga saya mampu menjalankan amanah ini ya Goiq
@Pandi : betul, orangtua besar perannya dalam kehidupan kita. bagaimana pun segala keterbatasannya, kita wajib patuh
@Anonymous : emmmm… ada kalanya berbeda pendapat itu bisa saja terjadi, namun di sinilah letak menyatukan sinergi ortu dan anak agar selalu selaras yaa
@Bung Penho, sebelumnya, tulisan ini memang untuk teguran saya sendiri tanpa bermaksud menggurui yaa
Berat juga ya mendidik anak.
@Anak Rantau : hiihi, iya deh, makasih yaa
@Blog Suka2 : Berat namun tetap menyenangkan ๐
Meskipun saya belum menjadi seorang istri atau ibu, tapi saya sebagai seorang anak mengalami masa-masa yang penuh dengan pelajaran. Sedikit demi sedikit saya mengumpulkan fakta2 penting dari peranan ortu terhadap anaknya sendiri. Sepanjang perjalanan ini, saya telah berjanji pada diri sendiri bahwa ada banyak hal yang tidak akan saya terapkan ke anak saya nanti. Peranan ortu, terutama ibu memang sangat mempengaruhi karakter dan pribadi anak-anaknya.
Maaf kalau saya justru curhat, hehehe… Good luck untuk kontesnya mb ๐
secara baru jadi ibu , aku harus banyak belajar dari mba mira nih….
Lambat tapi pasti, setiap kata yang terucap oleh orang tua pasti membekas dan termemory dibenak anak…
Untuk itulah kita sebagai orang tua musti pandai2 mengontrol diri…
Saya yakim Mbak Mira bisa, dan saya doakan menang dalam kontes ini
Menjadi Ibu, memang proses belajar sepanjang hayat ya…
Gudlak diacaranya Pakde ๐
ini makjleb banget deh, mir… :'( sering gk sadar kalo lagi capek terus anak2 pd rewel, jadi aja ngebentak…huhuhuhuuuaaaa…..
menjadi refleksi saya yang berada diantara usia anak yang sudah mendewasa dan calon orang tua yang terlalu dini.. ๐
terkadang kita suka gak sadar atau kelepasan dg ucapan kita sendiri ya.. Semoga kita selalu belajar menjadi yg terbaik ๐
ga mudah memang jd orang tua ya Mir. Peluk cium untuk malaikat2 kecilmu di rumah..
Gudlak ngontesnya yaa^^
@RBI : Aamiin, meman sudah selayaknya kita mengaplikasinya yang baik dan menhindari yang kurang baik.
@Bunda kanaya : aih Bunda, sama2 belajar Bun
@Marsudiyanto : Aamiin, Insya Allah. terima kasih supportnya Pak Mars
@Yunda : makasih Yunda
@Winda : akupun begitu mak, semoga kita bisa terus memperbaikinya yaa
@Affanibnu : Semoga bisa diambil hikmahnya yaa
@Ke2nai : Aamiin, betul Mba Chie, belajar untuk terus lebih baik yaa
@Orin : Ga mudah tapi sangat menyenangkan juga Rin, makasih yaa
sebagai orang tua hendaknya tetap harus menjaga tutur kata sama anaknya..bahasa apa yg harus dipakai..
Jadilah seorang contoh yang baik,