Indonesia Lifestyle Blogger & Empowering Women by Mira Sahid

Indonesia lifestyle Blogger, Empowering woman, Yoga Instructor, Social Media Enthusiast

Menu
  • Home
  • Inspirasi Mama
    • Family
    • Inspirasi Mama
    • Parenting
      • Dunia Ibu
      • Dunia Anak
    • Pengembangan Diri
      • Renungan
    • Cerita Inspiratif
    • Cerita Kehidupan
    • Soal Perempuan
    • Sosok
  • Lifestyle
    • Social Media
      • Blog Competition
      • Twitter
    • Hiburan
    • Cerita Fiksi
    • Komunitas
      • KEB
        • Kumpulan Emak Blogger
    • Review
    • Wisata
  • Ruang Yoga
  • Disclosure
You are here: Home / Inspirasi Mama / Cerita Inspiratif / [Thank You I Learn] Mau Kamu itu, Apa?

[Thank You I Learn] Mau Kamu itu, Apa?

26/02/2018 by Mira Sahid 11 Comments

Mau kamu itu, apa?

Sudah dikasih kehidupan yang baik, kok ya kayanya masih mau yang lain-lain. Sudah dikasih pekerjaan yang bagus, kok ya malah kerjanya angot-angotan. Sudah dikasih kesehatan, kok ya enggak menjaganya dengan olahraga atau makan dengan baik. Sudah dikasih tas harga “yuto-yuto nyoh,” eh masih mau yang belasan atau ratusan yuto. Buat Para lelaki, sudah dikasih pasangan, malah pengin nambah. “Halalin ade dulu lah, bang!” Jangan maunya deketin karena ada maunya doang. Jangan lupa, kalau mau halalin, paket wedding nya dari Bj Catering. *Ahzeg :D.  ? *Kemudian eke dinyinyirin oleh para istri. Heheh. “Damai ya Sis! Intermezzo dikit.”

Lanjut….

Memang enggak akan pernah habis rasa puas manusia di muka bumi ini. Padahal banyak dari kita tau betul bahwa salah satu rumus bahagia itu, katanya cukup dengan bersyukur. Lah, tapi kan logika juga kudu main, Mir. Masa iya dalam susah juga kudu bersyukur. Sokooorrr! Semacam ngeledek aja jadinya. Hehe. Saya yakin banyak dari kita memang ada yang nrimo banget bahwa pepatah, “Bersyukur dulu baru bahagia,” dan itu memang benar adanya. Ketimbang kita pilih “bahagia dulu baru bersyukur.” Ini sederhananya soal pembiasaan dan persepsi yang kudu kita latih terus dalam diri kita, sehingga hal tersebut pada akhirnya melekatlah dengan keseharian kita.

Formula bahagia setiap orang pun berbeda. Saya, kamu, dia, kalian, mereka, semua beda. Bahkan kadar kebencian setiap orang juga beda. Pernah enggak, menemukan orang yang seluruh hidupnya dihabiskan untuk bersyukur? Sepenglihatan saya jarang. Enggak ada tuh yang sejak lahir, balita, itu manusia tau betul bagaimana maknanya bersyukur agar dapat memunculkan bahagia. Kebanyakan sih, yang menghabiskan waktu secara sia-sia, banyak. Saya enggak mau munafik, toh saya juga bukan manusa sempurna. Tapi Alhamdulillahnya, saya masih waras. Jadi selalu ada keinginan untuk berdamai dengain diri sendiri (berproses terus). Berusaha stop mengeluh atau membenci apapun bentuknya. Enggak usah ditanya stok kebencian saya pada beberapa orang di muka bumi ini. Tapi saya sadar, menyimpan stok benci malah hanya akan merugikan saya dan kehidupan saya sendiri. Benci means, gue setannya! Ngaca, malu wis tuek. Inhale, exhale, than release. Lalu kayang!

Kalau saja kita mau membuka hati, menyadari bahwa dunia memang diciptakan seperti ini. Dengan berbagai masalah. Masalah yang dihadirkan, bukan untuk membuat kita terpuruk, tapi untuk menjadi lebih kuat. “Iya, tapi kan masalah gue berat banget. Lo enggak tau aja, Mir.” Iya memang enggak tau. Tapi kita semua sangat tau, bahwa ketika Tuhan memberikan masalah, sudah ditakar sesuai dengan kemampuan masing-masing. Maka, sambutlah masalah dengan rasa syukur dan bahagia. Jangan mau dikalahkan oleh masalah. Teorinya kan, begitu. Praktiknya, banyak-banyak muhasabah aja dulu. Insha Allah ketemu jalannya.

Satu hal yang saya sadari betul adalah, bahwa ketika Tuhan memberikan masalah kepada kita, adalah untuk mengingatkan kita. Entah itu bentuknya, Ujian, teguran, atau murka. Tetap berprasangka baik saja padaNya. Karena di balik masalah yang kita dapatkan, ada jutaan alasan, dan sebab. Dan salah satunya adalah, mungkin Tuhan sedang rindu kita berkeluh kesah padaNya, atau Tuhan sedang menunjukkan jalan kebaikan kepada kita. Lalu, kenapa kita harus merasa tak berdaya? Bismillah, a better me, a better life!

Share:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram
  • Email
  • Print

Filed Under: Cerita Inspiratif, Inspirasi Mama, Pengembangan Diri, Soal Perempuan, ThankYouILearn Tagged With: PengembanganDiri, ThankYouILearn

About Mira Sahid

Lifestyle Blogger | Licensed STIFIn Promotor | Pegiat Literasi Digital | Wakil Ketua Umum Siberkreasi Bidang Kemitraan dan Komunitas | Yoga Instructor | Digital Parenting Enthusiast | Personal Genetik Enthusiast | Women and Community Empowering

« Anak Yang Merindukan Mekkah
Perpisahan yang Tak Bisa Dihindari »

Comments

  1. Nunik Utami says

    26/02/2018 at 4:15 pm

    Bener, kebanyakan orang masih punya kemauan yang banyak. Termasuk aku. Hehehe

    Reply
  2. Rahmah says

    26/02/2018 at 9:01 pm

    Entah apa yang harus saya katakan setelah baca ini. Karena tepat sekali dengan apa yang saya rasakan. Selalu didera keinginan itu dan ini sementara kemampuan belum ada. Hasilnya, sakit karena terlalu dipikir. Padahal nikmat yang Allah kasih ga pernah habis. Apa mungkin saya harus ke hutan atau desa terpencil agar selalu merasa bersyukur karena mereka tetap bisa survive tanpa pusing koneksi inet dan semacamnya.
    Ah, mau saya ini apa sebenarnya?

    Reply
  3. Damar Aisyah says

    27/02/2018 at 2:11 pm

    Hm, berasa dikeplak habis baca postingan ini. Iya sih, bener. Saya ini maunya apa? udah dikasih ini itu kok kurang aja. Ya Allah, ampunilah hamba. 🙁

    Reply
  4. Nur Irawan says

    23/03/2018 at 9:48 am

    “Nikmat mana yang kau dustakan” hehehe
    keren mbak, suka bacanya.
    memang syukur itu susah, kebanyakan hanya dimulut saja.
    disaat susah, kita berharap di keluarkan dari kesusahan, namun disaat dikasi kebahagiaan, lupa deh syukurnya..
    self reminder banget

    Reply
  5. Munasya says

    24/03/2018 at 3:30 pm

    Subhanallah… Untaian Kata kata yang tersusun bikin hati meleleh, penuh inspirasi yang membangun. Aku pengen bisa nulis kayak gini

    Reply
  6. Casmudi says

    25/03/2018 at 6:42 am

    Hanya satu yang akan menghentikan kerakussan dan keinginan manusia adalah sejengkal tanah “kuburan” (rumah masa depan). Salam hangat mbak.

    Reply
  7. ariaeco says

    31/03/2018 at 12:49 pm

    Sering melow,,, huhuhu.. tapi faktanya tetep kudu kuat kan yak,, ada anak2 yang masih menunggu sang fajar bermentari dan tenggelam untuk bertemu dengan emaknya ini ..

    Bersyukur mudah diucap tapi kadang terlupa,, kenapa diberi ujian ya kalau dikasih bahagia mulu lupa ntar bersyukur,, dan bahagianya lain ketika kita lulus ujian ,,

    Mau nya apa?? it’s good question
    thx mak mir

    Reply
  8. Yosa Irfiana says

    06/04/2018 at 3:35 pm

    Selalu suka sama postingan adem Teh Mira. Aku ngerasa ngeluh terus, padahal di sisi lain, aku seharusnya bersyukur kalau apa yang aku citakan pasti tercapai. Kalau toh ada masalah, itu menjadikan pelajaran buat cara bersikap kedepan. Makasih sharingnya ya teh.

    Reply
  9. Tika says

    10/04/2018 at 4:49 am

    Mauku bisa kayang kayak Mbak Mira ??

    Reply
  10. Majalah Lampung says

    13/05/2018 at 10:38 pm

    Formula bahagia setiap orang pun berbeda (Benar sekali Mb)

    Reply
  11. Hildatun Najah says

    09/07/2018 at 1:51 pm

    Memang, sudah sifat dasar manusia tidak pernah merasa puas. Ujian manusia memang benara adanya harta, cinta, tahta, bahakan keluarga. Ada ada saja mau manusia itu.
    Yuk main ke website kami di http://funtasplay.com/. Banyak info parenting dan activities book untuk si kecil yang bisa didownload gratis lho! Jangan lupa mampir ya…

    Reply

Terima Kasih Komentarnya Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Heloo… Mira’s here

Founder Kumpulan Emak Blogger | Yoga Teacher | Community Manager | Lifestyle and Parenting Blogger | Purple & Coffee Lover Read More…

Founder of KEB

 photo keb_zps7765220c.png

Follow My Blog

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Recent Posts

  • #CeritaTemanMira Perihal “Membuka Diri” Yang Dialami Ibu Tunggal
  • Februari Yang Menguras Hati
  • Hati-hati, Jadi Perempuan Jangan Terlalu Kuat
  • Katanya, Self Love
  • Berbenah Tak Pernah Salah
  • Penuhi Hak Tubuh Saat Pegal Linu dengan Tiger Balm
  • Apakah Saya Butuh Menikah?
  • Hidup Saat Ini!
  • Jika Harapan Tak Sesuai Kenyataan
  • Kesempurnaan Adalah Tentang Keseimbangan

Archives

Top Posts & Pages

  • Sebuah Pertanyaan Tentang Broken Home
  • Mira Sahid - Lifestyle Blogger | Women Empowering
  • Mengikat Pasangan
  • Ketika Menjadi Single Parent
  • Februari Yang Menguras Hati

Latest Posts

  • #CeritaTemanMira Perihal “Membuka Diri” Yang Dialami Ibu Tunggal
  • Februari Yang Menguras Hati
  • Hati-hati, Jadi Perempuan Jangan Terlalu Kuat
  • Katanya, Self Love
  • Berbenah Tak Pernah Salah

Grab My Banner

 photo banner10_zps502f511e.png

Recent Comments

  • Mira Sahid on Februari Yang Menguras Hati
  • Mira Sahid on Februari Yang Menguras Hati
  • Mira Sahid on Februari Yang Menguras Hati
  • Mira Sahid on Apakah Saya Butuh Menikah?
  • Mira Sahid on Apakah Saya Butuh Menikah?

Copyright © 2022 · Mira Sahid · Custom Design by Shinta Co

Copyright © 2022 · Inspirasi Mama on Genesis Framework · WordPress · Log in