Indonesia Lifestyle Blogger & Empowering Women by Mira Sahid

Indonesia lifestyle Blogger, Empowering woman, Yoga Instructor, Social Media Enthusiast

Menu
  • Home
  • Inspirasi Mama
    • Family
    • Inspirasi Mama
    • Parenting
      • Dunia Ibu
      • Dunia Anak
    • Pengembangan Diri
      • Renungan
    • Cerita Inspiratif
    • Cerita Kehidupan
    • Soal Perempuan
    • Sosok
  • Lifestyle
    • Social Media
      • Blog Competition
      • Twitter
    • Hiburan
    • Cerita Fiksi
    • Komunitas
      • KEB
        • Kumpulan Emak Blogger
    • Review
    • Wisata
  • Ruang Yoga
  • Disclosure
You are here: Home / Uncategorized / Menduniakan Madura Membuka Pertemanan

Menduniakan Madura Membuka Pertemanan

14/12/2016 by Mira Sahid 12 Comments

MenduniakanMaduraMembukaPertemanan

Mendengar kata Madura, dalam pikiran saya adalah sebuah kota yang mungkin… akan terasa asing. Belum lagi membayangkan wilayahnya, ya… biasa saja. Karena aslinya, saya memang belum pernah ke sana, dan enggak tertarik ke sana. Tapi lain ceritanya ketika seorang teman dari Plat-M, Wahyu namanya, mengajak saya untuk berkunjung ke sana. Wow, ini kesempatan, bukan? Apalagi saya sudah mengenal Wahyu lumayan lama. Ya, hitung-hitung menjaga hubungan baik dengan teman-teman plat-M juga kan, ya.

Sampai waktu yang ditentukan, dan mengetahui bahwa blogger yang hadir ada dari berbagai wilayah, saya merasa bersemangat untuk sampai di Madura. Meskipun sebelumnya saya harus mampir ke Batam untuk sebuah acara. Capek? Nggak terasa kalau hati senang sih. Iya nggak?!

Sampai di Madura, saya langsung menuju kantor BPWS (Badan Pengembangan Wilayah Surabaya- Madura). Karena kendala teknis, sayangnya saya enggak bisa mengikuti acara pembukaan di kantor BPWS. But it’s oke lah ya, yang penting saya sudah di Madura bersama puluhan blogger dari berbagai wilayah. Dan perkenalan pun terjadi satu-persatu. Yup, Menduniakan Madura Membuka Pertemanan.

Madura, sebuah kota di Jawa Timur yang memiliki luas sekitar 5.168KM2, dan berpenduduk hampir 4 juta jiwa. Madura memiliki empat kabupaten, yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Well, mendengar namanya saja, masih asing di telinga, apalagi membayangkan tempatnya. Tapi dari beberapa foto yang sempat dishare oleh panitia, sepertinya sih, nggak terlalu buruk untuk dikunjungi. Alhamdulillah sejauh mata memandang, saya bisa menikmatinya. *anaknya emang asik-asik aja kok. bhik 😀

Perjalanan pertama kami dimulai dengan mengunjungi wilayah yang menjadi salah satu pengembangan BPWS. Letaknya persis setelah melewati jembatan Suramadu. Rencananya tempat tersebut akan dibangung rest area. Jadi, memang masih berupa lahan kosong sih. Dari sinilah perjalanan kami dimulai. 4 hari 3 malam tentu akan jadi pengalaman yang menyenangkan, bukan. Apalagi untuk kami, yang sejujurnya, sebagian masih belum kenal juga.

Selama perjalanan, saya sendiri nggak merasa khawatir, karena ternyata Plat-M berhasil menggandeng 4 Polres yang melakukan pengawalan estafet, mulai dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Saya bisa yakinkan, bahwa ini adalah perjalanan teraman selama saya mengikuti acara Blogger setelah Amprokan Blogger – komunitas tercinta, Blogger Bekasi. Dan akhirnya, tibalah kami di desa Nepa. Di sinilah malam pertama kami menginap. Jangan dibayangkan tidur layaknya seperti di hotel, ya. Bukan. Karena kami menginap di rumah penduduk desa, namun cukup nyaman dan aman. Dan buat saya pribadi, nggak ada masalah sama sekali.

Di desa yang letaknya persis di pantai dan hutan kera Nepa ini, saya berkesempatan untuk mengitari hutan Kera Nepa. Hutannya sepi, mungkin karena kami datang di hari kerja. Dan menurut informasi, hutan ini baru terkena hujan angin. Jadi memang, keadaan di sana seadanya. Dan ada yang menarik dari cerita hutan kera Nepa ini, di mana ada sebuah pohon besar, yang menggantung kain-kain lusuh atau sudah tak terpakai. Ternyata, pohon besar di hutan Kera Nepa ini diyakini sebagai tempat untuk bernadzar. Dan konon jika nadzarnya terkabul, masyarakat yang sempat datang, akan kembali lagi untuk hajatan. Percaya atau tidak, begitulah sejarah dari dalam hutan Kera Nepa.

Pantai Nepa

MenduniakanMaduraMembukaPertemanan

Toroan – Air Terjun di di kawasan Bangkalan yang harus diwaspadai

Mengapa harus diwaspadai? Karena air terjun ini bukan untuk kawasan pemandian. Saat menginjakkan kaki di air terjun Toroan, di hari kedua ini, saya merasakan suasanya yang nampak sepi. Entahlah, sama seperti pantai dan hutan kera Nepa, air terjun Toroan ini seperti merindukan suasana yang menyenangkan. Sama seperti saya sih, *eh, gimana. Hihihi. Yang pasti, jangan coba-coba untuk mandi di air terjun ini, karena air terjun ini memiliki palun yang sangat dalam. Menurut informasi, di air terjun ini pernah memakan korban. Namun, bukan berarti hilang keindahannya lho. Buat saya, alam yang berbalut dengan air, selalu Nampak lebih indah, bagaimanapun bentuknya. Orang Pisces akan selalu cinta dengan dunianya, yaitu air.

Perjalanan semakin menyenangkan, karena hari kedua ini kami menyebrang ke Giliyang, dan menginap di homestay. Perjalanan menyebrang pulau sekitar 45 menit. Alhamdulillah saya nggak mabok laut, dan cepat menyesuaikan. Tiba di Giliyang, saya merasakan kesejukan yang berbeda dari biasanya. Ternyata homestay yang kami tempati, merupakan salah satu titik oksigen tertinggi di Madura. Jujur saja, untuk sekedar melepas penat dan lelah, saya betah berlama-lama di sini, meskipun listrik nyala setelah maghrib, dan mati selepas subuh. Tapi kalau untuk menetap, sepertinya saya belum sanggup, bok. Aku anaknya online banget Sis, Bro. Repot nggak nemu wifi yang sinyalnya macam air terjun.

Pantai ropet – Giliyang

Keren kan, view foto-fotonya? Ternyata, madura nggak seseram yang dibayangkan lho. Apalagi, konon cerita legenda carok yang selalu ditakuti, sudah tidak ada lagi. Serem aja sih, kalau carok masih dijalankan. Sekedar gambaran, Carok itu adalah aktivitas duel maut, menuju kematian. Hal tersebut bisa dilakukan untuk mebalas dendam keluarga sebelumnya, atau yang berkaitan dengan harta, tahta, dan wanita. Percaya atau tidak, dulu pada masanya (menurut cerita) pernah terjadi. Tapi saat ini, dengan semakin berkembangnya ilmu dan pengetahuan, semoga saja Madura lebih aman dan nyaman, serta hangat.

Bicara tentang perjalanan Madura ini, memang akan banyak sekali. Dan rasanya terlalu panjang kalau saya langsung uraikan dalam satu postingan. Namun inti dalam perjalanan ini adalah, bagi saya pribadi untuk mengenal bahwa Madura lebih dalam melalui program yang dilakukan oleh BPWS.  BPWS sendiri memiliki visi utuk mewujudkan wilayah Suramadu sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan simpul transportasi nasional dengan mempertahankan nilai budaya masyarakat. Sedangkan Misi BPWS adalah meningkatkan ekonomi masyarakat di seluruh wilayah Suramadu melalui program fasilitas sektor dan stimulasi oleh BPWS melalui koordinasi dengan unsur Pemerintah, Swasta dan masyarakat. Dan tentu saja, wilayah-wilayah yang sedang dilakukan pengembangan oleh BPWS memerlukan dukungan kita semua, termasuk blogger-blogger yang hadir di sana.

Selain itu, bukan blogger kalau nggak kopdar ya. Alhamdulilah lewat Blogger Plat-M, saya mempunyai teman-teman baru dari berbagai kota, dan menikmati waktu bersama selama 4 hari. Dan semoga saja pertemanan kita akan terus berlanjut, hingga suatu saat kita bisa kembali bersilaturahim. Ihhik, kangen suasananya lagi deh jadinya :). Sekali lagi, terima kasih BPWS, terima kasih Plat-M.

Share:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram
  • Email
  • Print

Filed Under: liputan, Uncategorized, Wisata Tagged With: BloggerMadura, JejakBPWS, KopdarBlogger, MenduniakanMadura, MenduniakanMaduraMembukaPertemanan

About Mira Sahid

Lifestyle Blogger | Licensed STIFIn Promotor | Pegiat Literasi Digital | Wakil Ketua Umum Siberkreasi Bidang Kemitraan dan Komunitas | Yoga Instructor | Digital Parenting Enthusiast | Personal Genetik Enthusiast | Women and Community Empowering

« It’s Okay To Let Go!
Taman Literasi Keuangan, Tempatnya Quality Time Family »

Comments

  1. mila said says

    14/12/2016 at 9:08 am

    Mba Mira sekarang jalan2nya udah jauh lebih banyak dari aku dulu bwahahaaa…
    tetap jaya di udara aja lah. pissss

    Reply
  2. cumilebay.com says

    14/12/2016 at 9:27 am

    Ah senang nya ketemu banyak blogger dan temen2 baru

    Reply
  3. Molly says

    14/12/2016 at 10:03 am

    Setiap baca postingan temen-temen aku mendadak rindu kalian semua, mba Mir. Seperjalanan selama 4 hari 3 malam itu such a beautiful moment. Semoga lain waktu kita bia ketemu lagi ya, mba Mir. Mwaacchh?

    Reply
    • cumilebay.com says

      29/12/2016 at 12:27 pm

      Kamu ngak rindu aku yg manja ini ??? hahahhaa

      Reply
  4. Sandra says

    14/12/2016 at 1:06 pm

    Aku ngikutin poto2mu di sosmed pas jalan2 ke Madura Makpon, hebring ih.. Keindahan Indonesia emang harus dipertontonkan, baru ngeh kalau Madura punya banyak tempat wisata keren2. Jadi pengen banget kesana!

    Reply
  5. Zamsjourney says

    15/12/2016 at 7:16 pm

    Saya senang banget bisa mengenal mbak Mira 😀
    Jangan kapok datang ke Madura lagi ya mbak

    Reply
  6. Fajrin Herris says

    22/12/2016 at 11:41 pm

    Ah akhirnya bisa ngopi bareng sama mbak mira di homestay dhari pertama. Duh aku senang sekali bisa kenal dengan mbak mira. Makasih jg jepretan foto nya y mbak mira.. Foto” keren

    Reply
  7. Rahmi says

    30/12/2016 at 5:52 am

    Ealah mak mir, syerem aku liatnyah dirimu yoga di batu karang ituh, tapi posenya asli kereen. Aku tahun lalu ke Madura cuma numpang sholat sama makan bebek yg tersohor di sana ??

    Reply
  8. vina oktavia says

    30/12/2016 at 9:35 am

    kalo denger kota madura jadi inget saat ziarah wali songo 8 bulan lalu ,, kotanya sih bagus cuma panasnya itu loh yang bikin puyeng ,,,

    Reply
  9. Dhanang Sukmana Adi says

    15/01/2017 at 9:12 am

    blogger plat M terakhir ketemu 5 tahun lalu..udah gede-gede ya mereka, sebagian ada yg baru

    Reply
  10. Yasinta Astuti says

    16/01/2017 at 2:45 am

    Maduranya keren, mba Miranya apalagi hehhe
    Pantainya bersih ya ya mbak, jadi pengen ke Madura juga

    Reply
  11. Lisna says

    24/01/2017 at 7:24 am

    Keren bangeeeet. Jadi sekarang makin tau klo madura itu bukan cuma nasi bebek aja ya,hihihi.

    Reply

Terima Kasih Komentarnya Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Heloo… Mira’s here

Founder Kumpulan Emak Blogger | Yoga Teacher | Community Manager | Lifestyle and Parenting Blogger | Purple & Coffee Lover Read More…

Founder of KEB

 photo keb_zps7765220c.png

Follow My Blog

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Recent Posts

  • Membangun Support System Bagi Ibu Tunggal
  • Berjuang Lagi, Ya
  • Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Mengurai Pelik Dengan Peluk
  • #CeritaTemanMira Perihal “Membuka Diri” Yang Dialami Ibu Tunggal
  • Februari Yang Menguras Hati
  • Hati-hati, Jadi Perempuan Jangan Terlalu Kuat
  • Katanya, Self Love
  • Berbenah Tak Pernah Salah
  • Penuhi Hak Tubuh Saat Pegal Linu dengan Tiger Balm

Archives

Top Posts & Pages

  • Membangun Support System Bagi Ibu Tunggal
  • Mengikat Pasangan
  • Sebuah Pertanyaan Tentang Broken Home
  • Anak Minta Disunat, Jangan Ditunda!
  • Penuhi Hak Tubuh Saat Pegal Linu dengan Tiger Balm

Latest Posts

  • Membangun Support System Bagi Ibu Tunggal
  • Berjuang Lagi, Ya
  • Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Mengurai Pelik Dengan Peluk
  • #CeritaTemanMira Perihal “Membuka Diri” Yang Dialami Ibu Tunggal

Grab My Banner

 photo banner10_zps502f511e.png

Recent Comments

  • Mira Sahid on Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Mira Sahid on Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Mira Sahid on Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Mira Sahid on Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Begras Satria on Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar

Copyright © 2023 · Mira Sahid · Custom Design by Shinta Co

Copyright © 2023 · Inspirasi Mama on Genesis Framework · WordPress · Log in