Q.S Al Baqoroh 2 : 156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali)
***********
“”Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”, Inilah status BBM yang sempat saya pasang kemarin sore. Tak disangka, reaksi dari beberapa sahabat langsung mengirim pesan di bbm dan menanyakan “siapa yang meninggal dan apa yang telah terjadi”. Alhamdulillah tidak ada yang meninggal. Jika kita terkena musibah, apapun bentuknya saya selalu mengucapkan bacaan tersebut. Terima kasih atas doa dan dukungan sahabat yang kembali menguatkan saya dan membuat saya tersadar akan kebesaranNYA.
Kemarin, pada waktu memasuki dzuhur, saya berangkat dari rumah hendak mengantar Mama dan Mpah ke terminal Bekasi menuju Bandung, setelah paginya mengikuti 2 rapat orang tua di sekolah adik Zahran dan KK Vinka. Tak ada firasat apapun, hanya kondisi yang diserang kantuk tak kunjung hilang. keluar dari komplek tempat saya tinggal, tak disangka jalur menuju pintu tol jatiasih begitu padat. Biasanya waktu tempuh dari rumah menuju pintu tol hanya 30 menit, kali ini ternyata saya diuji kesabaran kemacetan yang luarbiasa hampir 2,5 jam lamanya. Ya Allah… Saya benar-benar di uji kesabaran di sini. “Ada apa sebenarnya lalu lintas bisa sebegitu macetnya?”, pertanyaan yang terus menerus saya ucapkan dalam hati.
Singkat cerita, alhamdulillah tepat pukul 15.00 sore saya sampai di terminal Bekasi dan orangtua saya pun sudah menaiki bus nya. Setelah saya mengantar orangtua, rencananya saya dan anak-anak akan langsung menuju BCP untuk menonton film “Finding Nemo 3D”. Tapi ternyata, kami sampai di MM dan hanya membeli donat. Itu dikarenakan rasa kantuk dan kondisi tubuh yang masih belum hilang dan stabil. Akhirnya kami segera memutuskan untuk pulang.
Menuju arah pulang, seperti biasa jalur yang kami lewati adalah Kalimalang, tembus Galaxy dan sampai di Jatiasih kembali. Tak dianya, ternyata daerah itu masih penuh dengan desakan mobil yang sangat padat. Ya Allah… Lagi-lagi saya bertanya dengan sedikit kesal…, “ughhh, ko masih macet, sih?”. Tapi kondisi lalu lintas memang sudah seperti itu adanya, saya hanya bisa pasrah sambil menahan kesal di hati karena rasa pegal di kaki akibat menginjak gas dan rem mobil terus-menerus.
Biasanya kondisi macet sangat rentan membuat emosi meningkat, dan itu terjadi pada saya. Saya jadi tidak sabaran dalam hiruk-pikuk mobil yang saling menempel. Saya jadi tidak mau mengalah pada mobil-mobil lain yang berusaha mendahului saya. Setelah melalui kemacetan di daerah Jatiasih, saya bisa sedikit bernafas lega karena mendekati R.M Sangkuriang lalu lintas sudah bergerak agak lancar. Sayangnya, kelancaran jalanan di daerah tersebut, memancing rasa kantuk yang luar biasa. Beberapa kali saya hampir tertidur, dan berusaha membuka mata. Hingga sampai pada detik yang benar-benar tidak saya sadari. “Braaakkkk”…. suara benturan tepat di kaca depan mobil menyadarkan saya. Innalillahi…. ada orang di atas kap mobil saya…..”Ya Allah”.. Saya sempat terdiam hingga membuat lalu lintas agak tersendat. Tapi alhamdulillah, saya cepat tersadar dan segera menepi ke pinggir untuk meihat kondisi di luar, terutama orang yang tak sengaja saya tabrak.
Alhamdulillah, orang tersebut masih bisa berdiri dan sepertinya masih sadar. Tapi karena benturan tersebut sangat keras sampai menyebabkan kaca mobil saya retak, saya segera membawa Andri (namanya) ke klinik terdekat.
Bodohnya lagi, saya masih mempertanyakan, “ko bisa ya ada orang tiba-tiba sudah berada di atas kap mobil saya, sementara saya merasa hanya mengedip satu kali”. Andri yang sedang menyebrang dari arah kanan, merasa tak melihat mobil melaju, sementara saya pun tidak melihat Andri menyebrang. “Plaaaak…” Sadar, Mira..!! Ini sudah terjadi, dan memang, rasa sakit saya rasakan ketika saya mencubit pipi saya sendiri untuk meyakinkan bahwa ini nyata. Berbekal ilmu MBP, saya mencoba tarik nafas dan menenangkan diri dengan membaca “Astagifurllah hal adziim”, berulang-ulang. Alhamdulillah, di klinik saya bisa lebih tenang dan mulai konsentrasi pada pemeriksaan dokter pada Andri.
Secara fisik, Andri tidak mengalami luka serius. Tapi yang dikhawatirkan adalah benturan kepala belakangnya. Akhirnya dokter memberikan rujukan untuk dilakukan ct scan jika dalam 2 hari ke depan ada muntah-muntah dan rasa pusing yang tak hilang.
“Saya akan bertanggung jawab untuk pemeriksaan Andri, Pak, Bu”… Itu yang saya katakan pada orangtua Andri yang nampak shock ketika saya mengantarnya pulang. Tak lupa saya meminta maaf atas musibah ini, sungguh ini di luar kuasa saya. Alhamdulillah keluarga Andri bisa diajak bicara secara kekeluargaan, dan saya pun pamit pulang sambil saling tukar informasi no Hp dan alamat rumah agar memudahkan kami berkomunikasi dan sama-sama melihat perkembangan ke depannya.
Keluar dari rumah Andri, dengan sedikit berkaca-kaca di sekitar mata (saya harus kuat di depan anak-anak) , saya mengucap dalam hati, “Suamiku, aku butuh kamu berada di sini”…. Dan hingga sekarang masih saya ucapkan. Tapi saya pun sadar, Allah SWT akan menolong saya dalam segala situasi. Saat ini saya hanya perlu lebih menguatkan diri saya. Termasuk anak-anak yang sepertinya juga masih merasa kaget dengan kejadian kemarin.
![]() |
Benturan kepala Andri pada kaca mobil bagian depan |
*********
Musibah, akan selalu datang pada siapa saja, tak kenal waktu dan tempat. Kini, Allah SWT menegur saya dengan sedikit tamparan yang lebih shock. Tapi saya yakin, semua musibah ini karena Allah masih memperhatikan saya, agar saya tidak lalai dalam menjalankan kewajiban padaNYA. saya memohon agar saya selalu diingatkan, hingga akhirnya setiap musibah yang saya terima memberikan hikmah dan pembelajaran kepada saya untuk lebih mawas diri. Terima kasih, Ya Allah. Semoga musibah ini bisa memberikan kesabaran kepada hamba dalam setiap situasi dan kondisi, semoga musibah ini mampu membuat diri hamba lebih istirja’, meyakini bahwa segala sesuatu terjadi karena kehendakMu, dan hamba bersyukur atas segalanya.
Mohon doa dari teman-teman semua, ya. Besok saya akan ke RS untuk melakukan ct scan Andri. Semoga hasilnya tidak terlalu serius dan Andri bisa kembali pulih tanpa efek samping apapun. Dan semoga teman-teman bisa mengambil manfaat dari apa yang saya share kali ini. Jika merasa tidak fit apalagi mengantuk pada saat menyetir, lebih baik menepi, jangan memaksakan diri.
Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT dan diberikan kemudahan, kekuatan, kelancaran serta kesabaran dalam menghadapi berbagai cobaan. Aamiin Ya Robbal Alamiin.
Semoga andri ga kenapa-napa ya, mba mira… Yang sabar ya… 🙂
Dulu juga bapakku pernah kebentur kepalanya, dan dicek ct scan, alhamdulillah gpp. jadi bisa segera pulih, cuma luka memar aja. 🙂
Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun…
Menjadi bahan renungan buat saya.
Semoga Ibu baik-baik saja dan Andri juga… Aamiin.
@Ila Rizky : Amin, makasih ya. Semoga saja Andri pun demikian, segera pulih dan tidak menerus sakitnya.
@Andri Whe : Aamiin, makasih ya Andrie. Hihihi namanya sama ya
Tidak ada yg sia-sia meskipun itu dari sebuah cobaan dan musibah ya mba,… dan Allah tahu porsi ujian dan cobaan bagi semua hambaNya.
Ada ujian sakit, musibah tabrakan, kesempiran, kehilangan, bencana alam, apapun itu…
semoga kita bisa menjadi mahlukNya yg tahu diri ya mba, 🙂
Horeeeee,….aku dan mba mira sedang di sayang Allah ^^
tetep semangat ahhh… ^_*
@Irmasenja : Betul, Irma. Aamiin. *berpelukan, yuk :))
kacanya sampe retak kayak gitu ya… keras banget tuh pasti benturannya…
saya dulu pernah naek motor jatuh sendiri gara-gara ngantuk.. ya memang bener apa yang dikatakan sama spanduk tuh
Nyopir jangan ngantuk, ngantuk jangan nyopir he he 🙂
@Mas Huda : iya, mas. dan ini jadi pengalaman serta pembelajaran mahal buat saya agar lain kali lebih hati-hati. Makasih, ya.
Gak apa2, anggap aja musibah ini sebagai pelajaran agar tidak jatuh di lubang yang sama
sabar ya…, insya Allah semua akan baik2 aja
Innalillahi, smoga andri baik2 saja ya mba…smoga ini menjadi plajaran bagi yg membacanya. makasih sudah di share
harus bersyukur.
Allah masih menunjukkan rasa sayangnya.
buat ke depan, lebih berhati-hati tentu
@Insan Robbani : Aamin, makasih mas Insan :0
@Meutia Rahmah : Amin, makasih banyak atas doanya ya Meutia
@Zachlazz : Insya Allah, lebih bersyukur atas semuanya. makasih ya
Innalillahi Waiina Ilaihi Rajiun…
Sp retak begitu ya Mir? Pati sakit banget tuh si Andri…. semoga hsl ct scan nya ga memprihatinkan ya…hope he is ok….
Trims atas sharingnya Mir…. a lesson learnt for us….
#peluk Mira…. sbr ya dear… hrs tetap kuat menjalani setiap langkah kehidupan….:)
@Alaika : Amin yang Robbal Alamiin, thanks a lot and much ya, mba atas setiap doa dan dukunganmu.
bukan hanya kita saja, tetapi siapapun wajib memperhatikan, menjaga dan melindungi diri agar terhindar dari musibah seperti ini. kadang kita tidak lalai, tetapi orang lain bisa lalai dan kita juga bisa menjadi bagian dari kelalaian orang lain tersebut.
btw, untuk Andri moga2 cepat sehat aza. salam plus doa dari kalimantan tengah!
hati hati to mbakkkk
tetap bersyukur Mbak, bahwa ga ada korban yang terlalu serius… semoga Andri ga kenapa-kenapa…
Jadi pelajaran buat kita semua…
@Penho : Aamiin, trm kasih ya Bung Penho
@Siar Berita : Insya Allah semakin berhati2
@Carra : aamiin Insya Allah, mak. Makasih yaa
nggak apa2 mbak Mira…memang dlm menjalani hidup, cobaan pasti ada insyaallah semua akan terlewati, sabar ya…
Innalillahi, yang sabar ya Mir. semoga diberika kemudahan
@Sri Komarudin : Amin, Insya Allah. makasih ya, mak 🙂
@Lidya : Aamin, makasih ya mak Lid 🙂
yaa allah karena ngantuk yaa mbak, semoga mas andri nya gag kenapa2, mbak mira semoga dapet ketabahan dan rejeki yang berlimpah yaa mbak 😀
Kalau ngantuk emang bener2 harus hati2 deh 😀
*peyuuuuukkk* Yg sabar ya mak.. semoga hasil ctscannya baik2 aja.. Tfs mak, jd pembelajaran juga buat yg baca..
semoga semua segera beres dan cepat sehat kembali ya
@Niar : iya, ngantuk banget Niar. Ammin, makasih yaa 🙂
@Ke2nai, duh nyaman banget pelukannya mba Chi, nih. Aamiin, makasih yaa
@hana : Amin amin amin ya robbal alamin, makasih ya, mak.
Kemacetan di jkt memang menguji kesabaran/emosi juga kekuatan fisik ya MBak. Syukurlah Andri hanya luka ringan dan semoga tdk ada efek lnjutan.
Saya sgt paham gmn campur aduknya perasaan MBak Mira waktu kejadian. Saya pernah ngalami di serempet sepeda motor di lampu merah karena tuh org melaju saja pdhl di jalurnya dia sdh menyala yg red ligt [mgk dia mrasa malam jalan sepi], asli saya campur aduk antara deg-degan, pengen nangis dan entah apa lagi …#cengeng ya saya padahal saya gak luka, hny terjatuh.
Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Saya jg sering diserang rasa kantuk spt itu mbak, tp tetap harus jalan krn suami kerja, sementara rumah & sekolah anak2 jauh dan biasanya sy jg terusan ke lapak. Biasanya kalau sdh tdk tahan, sy cari tempat depan perkantoran, sekolahan atau mal dan tidur di mobil. Kalau bareng anak2, sy bilang kalau perlu tidur bbrp menit. Mrk paham bahayanya jk sy teruskan, jd mrk oke aja main tab atau baca buku sambil nunggu sy tidur sebentar.
perlulah kiranya kita menanggapi serius peringatan bahwa mengantuk lebih baik berhenti menyetir..
semoga lekas baik-baik kondisi andri, mbak 🙂
sampe sekarang saya masih trauma naek motor gara-gara musibah waktu bonceng ibu.
memang, berkendara harus hati-hati
^_^
ini penting banget buat saya, mbak. Karena saya sering banget krtiduran saat lagi naek motor. Semoga Andri baik2 saja ya. Semoga kdepannya kita dan pengguna jalan lain bisa selamat 🙂
salam kenal sist…ati2 aja kalau berkendara sist
http://gombongmotorcommunity.com/jupiter-z1/
Ambil hikmah dibalik musibah. Turut prihatin dan ikut bersedih dengan musibah yg menimpa mbak Mira. Beristirahat yg cukup, dan pulihkan tenaga dan pikiran. Semoga Allah selalu dilindungi Allah.
salam
Omjay
selamat sore, sis. sebelumnya ikut turut simpati atas musibah yang terjadi. Semoga hal ini tidak terulang dan semua menjadi kembali membaik.
Maaf sis, kalo agak oot, numpang nanya dong… saya berencana mau beli rumah di VNI, namun kerja di jakarta. menurut sis layak ga sih beli rumah di VNI? dalam arti macet / butuh berapa lama kalo bawa mobil menuju tol jatiasih-menuju sudirman jakarta (hari kerja)?
berhubung saya dan istri pengen punya rumah, dan ga terlalu jauh-deket sama ortu&mertua (cibubur-bekasi) maka pas banget saya mendapat info di jatiasih ada rumah yang setidaknya bisa menjadi rumah milik kami berdua tanpa salah satu pihak ortu “iri” karena dekat-jauh.
namun ya itu sis, kadang kendala kerja. sekarang mobil/motor kan banyak. jalan da padet. baca di postingan sis yang ini juga kesannya koq jalan macet terus ya.
takut aja kalo ntar telat melulu sis ke kantor.
maaf sis, curhat gini. hehehe.
saya dapet info searching gugel. jadi ya pas baca blog punya sis, sekalian saya memberanikan diri untuk menanyakan ini.
terima kasih sebelumnya ya sis.
sukses selalu.
Innalillahi…
Bersyukur ya mbak, gak ada korban dan kerugian yang berarti.
Allah memang Maha Maha Maha penyayang, kita masih ditegur dan diingatkan seperti ini…:-)
kalo saya sih, nagntuk, mending berhenti dulu, ato sekalian gak usah jalan dulu…hehe…
Inalillahi,, tapi alhamdulillah gak sampai ada korban jiwa.. semoga kedepannya bisa lebih berhati-hati 🙂
Mbak, gimana kondisi Andri sekarang?
Semoga ga papa ya mba..gimana hasilnya
Aamiin, semoga ga terjadi apa apa,
Ananda, ayah mohon maaf, sungguh! Kenapa ayah tidak mendapat link saat ananda menshare tulisan ananda di FB?. Sebuah pertanyaan yang ayah harus tahu jawabannya, semoga ananda memaafkan ayah yang seakan tidak peduli dengan anaknya, yang disaat kamu membutuhkan ayah entah dimana. Semoga pintu maaf ananda masih terbuka untuk ayah.
Ananda, malang dan mujur dalam kehidupan adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan, Allah telah mengatur semuanya dengan sempurna. Hanya saja kadang kita tak menyadarinya.
Dalam suatu kejadian atau musibah, biasanya Allah sudah memberikan alarm kepada kita dengan berbagai cara yang kadang tidak kita sadari. Dalam kasus ananda sebenarnya Allah memberikan itu berupa rasa kantuk yang luar biasa, cuma saja karena rasa tanggung jawab ananda yang begitu luar biasa terhadap papa dan mama, ananda melawan alarm itu. Yang akhirnya membawa ananda kepada musibah itu.
Tapi sudahlah, semuanya sudah terjadi. Allah masih menyayangi ananda dan juga anak-anak, sehingga kalian tidak mengalami cidera apa-apa. Sedang ungkapan tanggung jawab ananda terhadap korban, adalah tindakan yang mencerminkan keluhuran pribadi mulia, ayah bangga denganmu anakku. Semoga Allah akan mencatat itu menjadi bagian dari amalmu. Amiin…