“Mama, soal ini bagaimana cara ngerjainnya? Aku gak ngerti.” Pertanyaan dari Vinka yang kerap saya dengar selama masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini. Tahun ini Zahran lulus Sekolah Dasar dan lanjut SMP. Sementara kakaknya, Vinka, naik kelas XI SMK. Sesuai kebijakan pemerintah di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini, anak-anak sekolah daring, belajar dari rumah. Kegiatan belajar sepenuhnya mengandalkan internet. Tadinya saya kira bakalan lancar-lancar saja. Mereka kan sudah besar dan ... [Baca Selanjutnya]
Sebuah Proses Mengajar dan Belajar
Sebuah Proses Mengajar dan Belajar : “New Normal, New Beginning, New Hope” - Quote ini sempat diutarakan beberapa kali oleh sahabat, dan juga seorang yang kuanggap kakak di jajaran board Kumpulan Emak Blogger. Siapa yang tak kenal mba Indah Juli, yang kerap kali saya sebut dengan panggilan “Inah.” Seperti sebuah harapan yang kerap dipelihara, New Normal kini menjadi lekat dengan keseharian kita. Sebuah masa dimana kita semua diarahkan untuk menjalankan kebiasaan baru, sejalan dengan protokol ... [Baca Selanjutnya]
Menjadi Ayah Yang Keren
“Ma, aku mau tinggal sama Ayah.” Suara si sulung terdengar sedikit lirih. Sebuah kalimat yang sebenarnya tidak pernah terpikirkan dalam benak saya selama ini. Memang, sejak saya berpisah dengan ayahnya anak-anak, kedua anak saya tinggal bersama saya. Alhamdulillah, dengan berjalannya waktu, anak-anak sehat, tidak kekurangan apapun, meski tidak dipungkiri, satu hal yang berkurang adalah, tidak adanya sosok ayah bagi anak-anak, di rumah ini. Permintaan si sulung ini, hadir di tahun keempat sejak ... [Baca Selanjutnya]
Hijrah Berawal dari Mulut, Bersihkan Dengan Pasta Gigi Sasha
Alhamdulillah, saya yakin rasa bahagia sedang dirasakan oleh kita semua, terkhusus umat muslim yang sudah tiba di hari raya yang fitri. Ramadan telah usai, meski rasanya cepat berlalu, semoga saja ibadah yang kita jalankan mendapatkan ridho dari Allah Swt. Selamat Hari Raya Idulfitri 1441 H, selamat lebaran, ya teman-teman, mohon maaf lahir batin. Taqobalallahu minna waminkum. Aamiin. Namun tentunya, saya juga sadar, bahwa kebahagiaan ini masih terasa kurang karena kita belum bisa bertatap ... [Baca Selanjutnya]
Senyum Menari-nari di Sela Imaji
Aku melihat matahari perlahan menampakkan wajahnya. Serupa senyuman, ia hadir memulai hari dengan banyaknya tawaran harapan dan impian. Kemudian, aku yang sedari tadi duduk di pojok rumah ini tersenyum simpul seraya kupandang mentari yang sinarnya terlihat indah sekali. Apa yang kulangitkan hari ini? Apa harap dan mau yang ingin kusampaikan pada semesta kali ini, selain rasa syukur dan terima kasihku. Aku memejamkan mata, sebuah lagu lirih terdengar syahdu menelisik pendengaranku, membuat ... [Baca Selanjutnya]
Menjadi Kaum Rebahan Sebagai Bukti Cinta Bagi Keluarga dan Bangsa
"Bercerai Kita Runtuh, Bersatu kita Teguh." Masih ingat kalimat ini? Sebuah kalimat yang bisa memotivasi kita dalam berjuang untuk membela negara. Namun kalimat sakti tersebut, di masa Pandemi Covid 19 ini, beralih makna, menjadi "Bersatu Kita Sakit, Berjauhan Kita Semakin Sehat dan Kuat. Apakah teman-teman sepakat? :) Ok, sebelum saya lanjutkan tulisannya, saya ucapkan "selamat menunaikan ibadah puasa bagi teman-teman yang menjalankan." Semoga ramadan kali ini kita semakin khusyuk dalam ... [Baca Selanjutnya]
Perempuan, Corona, dan Tulang Punggung Keluarga
"Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang." - R.A Kartini Teruslah berjuang sahabat perempuanku. Tidak ada yang perlu kamu keluhkan terus-menerus, karena hidupmu adalah bagian dari terjemahan pikiranmu. Selamat Hari Kartini, selamat untuk kaum perempuan di manapun kalian berada. 21 April, adalah hari yang menjadi magnet kekuatan bagi kaum perempuan. Sebuah peringatan hari yang dapat memberikan motivasi, yang ... [Baca Selanjutnya]
Gara-Gara Corona, Ada banyak Cinta atau Kesedihan?
Sebelum saya mencurahkan segala si hati di postingan kali ini, silakan teman-teman baca dulu puisi indah ini karya @haroonrashid yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. PESAN BUMI Kita tertidur di satu dunia, dan terbangun di dunia lain. Tiba-tiba Disney kehilangan keajaiban. Paris tidak lagi romantis. New York tak terlihat gagah. Tembok Cina bukan lagi benteng. Dan tempat suci kosong. Peluk dan cium berubah menjadi senjata mematikan. Tidak mengunjungi orangtua dan sahabat ... [Baca Selanjutnya]
- « Previous Page
- 1
- 2
- 3
- 4
- …
- 63
- Next Page »