“Karang Taruna?”
Saya sempat terkejut ketika diminta oleh Mas Adji dari Kominfo untuk berbagi tentang tema media sosial di daerah tempat tinggalnya. Beliau bilang, acara ini adalah acara ajang silaturahmi karang taruna Gaga, Larangan, kota Tangerang.
Sedikit bertanya-tanya, “Memangnya masih ada ya, karang taruna aktif di era saat ini?” Mengingat kayanya sudah jarang banget karang taruna aktif, atau mungkin sayanya aja yang kudet. Ternyata memang benar adanya, di daerah Gaga ini ada karang taruna yang aktif, dan konon adalah sebagai karang taruna terbaik se-kecamatan di wilayah Larangan, kota Tangerang.
Setelah melihat jadwal yang diminta, dan semestakung, saya pun mengiyakan ajakan tersebut. Buat saya ini justru tantangan tersendiri. Saya ingin melihat dan membuktikan sendiri, apa benar ada orang-orangnya, hehehe. Apalagi persiapan acara sendiri kayanya sekitar 3 hari sejak saya dikontak.
Berangkat Menuju Acara
Meluncur dari rumah hari Minggu pagi, saya sudah ditunggu langsung oleh Mas Adji dan rekannya di Carefour Lebak Bulus. Alhamdulillah, saya bisa tepat waktu sampai di sana.
Namun setibanya di sana, saya mendapat kabar kalau partner manggung saya, Rio Ardhillah, ternyata batal hadir karena ada shooting dadakan. Emh … sempat enggak PD juga nih, enggak ada tandemnya. Apalagi ini pengalaman pertama berbagi di kalangan karang taruna.
Tapi Mas Adji meyakinkan saya, kalau acara santai saja kok. Karena ternyata ada Mas Riski juga (rekan mas Adji dari Kominfo) hadir ke acara. Alhamdulillah, karena saya pun sudah kenal, jadi aman. Ada teman.
Tiba di Lokasi Acara
Tiba di lokasi, tepatnya di kantor Kelurahan Gaga, Larangan, kota Tangerang, saya temui sudah ada lebih dari 15 orang di ruangan lantai 2. Sebagian besar masih lebih banyak laki-laki sih.
Di ruangan sekitar 20m persegi itu, hal yang paling pertama saya lakukan setiap kali mau memberikan materi atau menjadi MC adalah melihat sekitar ruangan, lalu berbincang dengan beberapa orang. Tujuannya apa? Biar enggak gugup, jadi harus kuasai situasi dulu. Setelah dirasa-rasa, okelah, saya bisa atasi sekian waktu ke depan.
Setelah Pak Lurah datang, acara pun dibuka oleh seorang MC, anak muda dengan rambut ala pompadour belah samping, bernama Sukma.
Saya pastikan dia bukan atau belum jadi MC kondang sih, hihihi. Karena terlihat sekali gugupnya dia di depan peserta, dan body languange yang nampak belum percaya diri. Tapi saya salut sama dia, karena berani tampil, berani mencoba. Keren, bro!
Acara Berbagi Bersama Karang Taruna Dimulai
Dan layaknya pembukaan, acara ini terkesan resmi syekali. Karena sambutannya banyak, hahaha. Mulai dari ketua karang taruna kelurahan, kecamatan, Pak RW, sampai Pak Lurah. Di penghujung acara pun hadir Pak SekCam, turut memberikan sepatah banyak kata juga.
Enggak sekalian saja mas Adji kasih sambutan sebagai pembina, ya? Hihihi. Tapi sekali lagi, tidak apa… saya sama Mas Riski yang juga ikut duduk di depan senang-senang saja, menikmati suasana yang mungkin, jarang kami alami ini.
Di antara jarak 1.5 meter (berhadapan antara meja depan dan kursi peserta), saya kirim pesan WhatsApp sama Mas Adji. Secara, ruangan di lantai 2 terasa agak gerah, karena semakin siang, udara juga semakin panas. Kemudian saya lihat seorang perempuan dengan Coca-Cola dingin, “Duh, itu pasti kenikmatan haqiqi.”
“Mas, ada yang minum Coca-Cola itu, sebelah kananku, kayanya segar.”
“Okeh,” jawab Mas Adji.
Asik, sudah terbayang segarnya saya bisa meneguk Coca-Cola dingin dong. *sebut merek banget ya, Mir, hahahah. Yoweslah.
Sambutan-sambutan selesai, tibalah sesi berbagi kami yang dimulai oleh Mas Riski dengan tema literasi digital. Mas Riski menekankan bahwa di era saat ini, kita semua kerap disuguhkan oleh berita-berita hoaks, maka bagaimana kita menyikapinya, itulah yang Mas Riski coba tekankan.
Beliau juga menyarankan agar keaktifan karang taruna Gaga ini terus dijalankan, kalau perlu buatlah konten-konten lebih banyak agar bisa menginspirasi karang taruna di tempat lain. Di sesi ini, saya yakin para peserta sudah mulai termotivasi oleh materi yang disuguhkan.
Saring Sebelum Sharing
Tiba pemaparan dari saya, yang juga berbagi masih seputar dunia literasi digital. Tema yang saya beri adalah Saring sebelum Sharing. Dan karena materi ini sudah seringkali saya sampaikan, Alhamdulillah, tidak ada kesulitan ketika menyampaikannya.
Saya menekankan bahwa era media sosial adalah era yang tidak bisa lagi dipisahkan dalam kehidupan kita. Namun, dengan kelekatan tersebut, jangan sampai membuat kita lupa dengan identitas kita sebagai manusia nyata. Media sosial bisa menjadi hal yang positif, dan juga bisa sebaliknya.
Untuk itu, kita perlu memahami batasan-batasan apa saja saat kita terjun ke dalam aktivitas daring/media sosial. Terutama ketika kita akan membagikan sesuatu (tulisan) ke media sosial.
Think Before Posting, Saring Sebelum Sharing
Rumus di atas ini adalah yang paling sederhana yang bisa diaplikasikan saat kita akan membagikan sesuatu ke media sosial. Hindari berbagi tulisan, foto, video, atau media lain saat kita emosi. Biasakan cek dan ricek untuk setiap berita yang kita baca. Karena ketika apa yang kita bagikan sudah tersebar, maka selamanya itu akan menjadi rekam jejak digital yang tidak bisa lagi dihilangkan. That’s why, think before posting ya, gaes.
Sekitar 2 jam sudah materi dari saya dan Mas Riski diberikan. Alhamdulillah, saya sendiri selalu merasakan bahagia kalau bisa berbagi, terlebih bisa menyentuh ke masyarakat langsung, berkenalan dengan mereka, dan melihat ekspresi-ekspresi senang setelahnya.
Insha Allah, semoga bisa bermanfaat, terkhusus untuk teman-teman dari karang taruna Gaga, terlebih menjadi berkah untuk langkah saya. Aamiin.
Tentang Karang Taruna Gaga, Larangan, Tangerang
Aktif sekitar 4 tahun ke belakang, dengan didampingi oleh 4 pembina, dan saat ini diketuai oleh Mas Aditya. Aktivitas terakhir yang dilakukan oleh karang taruna Gaga adalah, terlibatnya mereka dalam panitia Pemilu di wilayahnya.
Semoga kegiatan yang dilaksanakan oleh karang taruna Gaga ini bisa menginspirasi karang taruna di daerah lain. Karena di tangan merekalah akan muncul potensi-potensi daerah dan potensi orang-orangnya, sehingga harapannya, banyak kaum muda-mudi semakin peduli dalam memajukan potensi lokal, lanjut ke skala nasional, mudah-mudahan sampai internasional. Yang penting optimis dan positif terus dalam berkegiatan. Kalau bukan kita, siapa lagi yang peduli pada lingkungan kita.
Video made by @adjidjawa
Maseko says
Whoa.. keren juga ya ada organisasi pemuda/i yang masih aktif di era milenial seperti ini. semoga bisa jadi contoh buat daerah lainnya. nice sharing mbak..
Mira Sahid says
ya maseko, aku juga salut sama mereka. Di tempat tinggal maseko gimana karang tarunanya? Aktif enggak?
tatakata says
salut juga buat pemuda jaman skrng yg masih aktif di organisasi spt karang taruna ini, soalnya di tempatku aja udh ga ada lg yg namanya karang taruna.
unggulcenter says
Semangatnya luar biasa. Lama jg ga ktmu mas adjie, trnyata di kominfo ya. Entah orang yg sama bukan tp.nick adjijawa sih kayaknua beliau. 10 tahunan lalu sering ktmu wktu dia EO.
Mira Sahid says
Wah, teman lama dong mas Unggul. Iya, mungkin orang yang sama. Nanti kalau ke siberkreasi, mampir aja ke gedung belakang, beliau di IKP PMK