Indonesia Lifestyle Blogger & Empowering Women by Mira Sahid

Indonesia lifestyle Blogger, Empowering woman, Yoga Instructor, Social Media Enthusiast

Menu
  • Home
  • Inspirasi Mama
    • Family
    • Inspirasi Mama
    • Parenting
      • Dunia Ibu
      • Dunia Anak
    • Pengembangan Diri
      • Renungan
    • Cerita Inspiratif
    • Cerita Kehidupan
    • Soal Perempuan
    • Sosok
  • Lifestyle
    • Social Media
      • Blog Competition
      • Twitter
    • Hiburan
    • Cerita Fiksi
    • Komunitas
      • KEB
        • Kumpulan Emak Blogger
    • Review
    • Wisata
  • Ruang Yoga
  • Disclosure
You are here: Home / Uncategorized / #RandomLifeMoms – Ingin Jatuh Cinta Terus!

#RandomLifeMoms – Ingin Jatuh Cinta Terus!

20/10/2016 by Mira Sahid 15 Comments

RandomLifeMoms-JatuhCinta

Siapa sih, yang nggak mau merasa jatuh cinta. Cinta itu sesuatu yang sangat layak untuk diperjuangkan. Meski kadang, karena cinta jualah, kita merasa tersakiti. Tapi tenang, mungkin ini jawabannya….

Jakarta, oh, Jakarta….

Saya bergelut hampir setiap hari menikmati aktivitas, berangkat pagi, pulang malam. Dan rutinitas ini terus saya jalani, dengan berbagai raut wajah. Kadang begitu senang, kadang kesal, atau kadang sedih, bahkan sampai lelah. Manis, asam, asin, layaknya permen nano-nano yang pernah hits pada masanya. Ya, apalagi, kalau bukan bekerja mencari nafkah. Tapi sejauh ini, diantara banyaknya keluhan saya, atau diantara banyaknya semangat yang saya tumbuhkan, semua tetap saya jalani. “Dinikmati aja, shay!” Gitu deh, reminder yang selalu saya berikan untuk diri saya. Alhamdulillah, so far cukup efektif 😀

Tapi ya, saya juga manusia biasa, yang kadang ada saatnya, kembali pada masa-masa sulit. Sulit dalam arti, ketika emosi sedang labil, dan salah satu penyebabnya adalah PMS. *Hmm, penyakit perempuan banget, kan, sis! Jangan pernah deh, cari masalah kalau perempuan sedang PMS. Karena dalam masa inilah, kami perempuan, akan memplokamirkan diri sebagai “Mrs. Right!” Titik, tanpa tapi!

Nah, biasanya, kalau pihak kedua paham tentang diri kita, entah itu teman, atau pasangan, mereka akan memilih untuk menjauh sejenak. Daripada kena makian, ataupun drama yang nggak ada akhir episodenya, mending cari aman. Iya, nggak? *iyain aja.

Tapi… bagaimana kalau kenyataannya, lawan (pihak kedua) kita adalah anak kita sendiri? Whiuft! Serba salah, kan. Anak yang nggak tau apa-apa, bisa sangat terheran-heran melihat mamanya bertingkah aneh layaknya monster. Dan itu kenyataan, ada lho! Contohnya ya, saya. Please, don’t judge me, karena saya hanya mencoba jujur, because honesty is the best policy. *halah

Beberapa waktu ini, diantara banyaknya kerjaan (ya, kerjaan kan, memang nggak habis-habis juga sih), dan diantara masa galau emosi labil ini, saya kerap kali uring-uringan. Akibatnya apa? Tau sendiri jawabannya, kan. Yup, anak-anak pasti kena omelan saya. Dan setelahnya, kemudian mikir, “kenapa gue mesti ngomel-ngomel, ya.” *lalu menyesal, diam di pojokan.

Namun, saya juga paham betul, bahwa hal tersebut nggak boleh dipersilakan terus mengisi hari-hari saya. Saya nggak mau diri saya dikuasai pikiran atau perasaan negatif. Apalagi hal tersebut dilakukan tanpa sengaja pada anak-anak. Bisa-bisa hidup saya gitu-gitu aja, nggak ada kemajuan. Dan salah satu caranya adalah dengan menumbuhkan perasaan jatuh cinta.

Kemarin, sekilas saya membaca sebuah sharing, yang intinya begini…

Jika dua orang sedang berdebat atau bertengkar,  hati mereka sedang menjauh. Sementara mulut inginnya berteriak, dan lalu… begitu seterusnya, hingga muncullah perasaan kesal, marah, bahkan benci. Semakin berdebat dengan saling mendekatkan wajah, maka urusannya… kelar! Nggak klop, sis!

Tapi, coba ingat-ingat saat kita sedang merasa jatuh cinta. Meski raga terpisah jauh, namun hati keduanya bersatu. Meski tanpa bicara atau teriak, sorot mata keduanya memunculkan rasa cinta, sehingga dengan tanpa berucap pun, bisa dipastikan, keduanya saling mencinta. Maka dari itu, munculkan rasa cinta yang tak pernah habis. *Azeg

Nah, paham kan, maksudnya?

Memang, kondisi lelah, capek, atau stress bisa memengaruhi seseorang terhadap tingkah lakunya. Pun mungkin termasuk saya. That’s why, saya selalu mengajak diri saya berdamai. Dan ini butuh proses berulang. Alhamdulillah, kalau ingat bagian itu, saya cukup bisa menahan diri sambil beristigfar. Saya juga kerap kali memaklumi diri saya, bahwa “no body is perfect,” dan lalu mengajak me-release ketidaknyamanan tersebut, dan menggantikannya dengan perasaan jatuh cinta.

“Falling in love is like looking at the stars.”

Dan soal jatuh cinta, ternyata hal tersebut juga mudah ditumbuhkan, lho. Apalagi terhadap anak-anak. Seunik-uniknya mereka dengan segala tingkah lakunya, coba pandang mereka saat tidur. Saya yakin, kita akan berbalik memarahi diri kita sendiri, kemudian menangis sendiri, mengasihani diri sendiri, bahkan benci terhadap diri sendiri, karena merasa telah menjadi monster yang menyebalkan. But, this too shall pass, right. Masa itu akan berlalu. Dan sejatinya menjadi pembelajaran untuk diri kita sendiri.

Duhai anakku,

Setiap malam tiba, moma kerap kali memandangi wajah kalian dengan tatapan penuh cinta, dengan senyum terindah, yang kadang tak terasa diiringi tetesan air mata. Maafkan moma, karena diantara masa indah yang kita lewati, harus diselingi oleh omelan moma yang membuat kalian sedih. Sungguh, nak, tak ada maksud moma untuk menyakiti kalian, karena sebetulnya, hati, rasa, dan pikiran moma hanyalah berisi cinta. Cinta yang selalu menyadarkan moma untuk selalu merasakan jatuh cinta pada kalian. Terima kasih, karena kalian… moma belajar. #ThankYouILearn

So, sahabat-sahabat super yang saya hormati….

Kita ini memang bukan makhluk sempurna. Kadangkala, kita berusaha untuk bisa menjadi yang terbaik sesuai dengan versi masing-masing. Namun, ada sisi lain yang tidak bisa kita pungkiri, yang menjadikan kita lemah. Tak perlu merasa malu, karena kita memang bersproses setiap hari. Saat sedang tak sengaja memarahi anak-anak, tak perlu sungkan untuk meminta maaf. Biasanya, dari mereka kita belajar tentang kesabaran, dari mereka kita belajar bagaimana menjadi pendengar yang baik, daripada berbicara banyak. Dari mereka juga, kita belajar tentang cinta, yang akan membawa kita pada rasa jatuh cinta yang tak ada habisnya. Pada mereka, saya ingin jatuh cinta terus, selamanya.

-Untuk anak-anakku-

Share:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram
  • Email
  • Print

Filed Under: Uncategorized Tagged With: Family, Inginjatuhcintaterus, InspirasiMama, motherhood, Parenting, Randomlifemoms

About Mira Sahid

Lifestyle Blogger | Licensed STIFIn Promotor | Pegiat Literasi Digital | Wakil Ketua Umum Siberkreasi Bidang Kemitraan dan Komunitas | Yoga Instructor | Digital Parenting Enthusiast | Personal Genetik Enthusiast | Women and Community Empowering

« Memaknai Kegagalan
Perempuan, Bisnis, dan Keluarga »

Comments

  1. Katerina says

    21/10/2016 at 8:34 pm

    Terharu sekaligus tersemangati baca tulisan ini. Terima kssih inspirasinya Mir..

    Reply
  2. Novia Syahidah Rais says

    21/10/2016 at 8:55 pm

    Sebagai seorang ibu, saya pun sama 🙂
    Tulisan yang cantik!

    Reply
  3. cc says

    21/10/2016 at 9:34 pm

    terus ngintip mba aku.. secara strugglinh dengan status “J” itu gak mudah.. even punya pasangan baru.. kan gak kayak anak gadis abis putus gak ada apa2 .. kita kan jg ada masalalu yg akan selalu ikut kita.. disitu berjuangnya.. antara dealling sama yg baru tp tetep sayang full sama anak2.. *kalau ada yg nyinyir ma status kek bgini sedih bgt rasanya.. kan agak ada yg mau bgini.. tapi masa pnya pasangan lg salah?”

    Reply
  4. Dee - @HEYDEERAHMA says

    21/10/2016 at 9:36 pm

    Aku suka kalimat “Merelease rasa ketidaknyaman”… Belajar legowo dan melepas memang nggak ada habisnya. Tapi, kalo udah dipraktekkin rasanya hati damai tentram :’)

    Reply
  5. Istiana Sutanti says

    22/10/2016 at 6:59 am

    duh, bener banget mbaak.. Liat anak2 tidur tuh nyess banget ya, bikin damai, bikin jatuh cinta terus sama mereka.. berdamai dengan diri sendiri itu proses berulang! noted 😀

    Reply
  6. lianny hendrawati says

    22/10/2016 at 2:43 pm

    Iya, biasanya kalo sudah ngomel2 ke anak, ujung2nya jadi menyesal sendiri. Apalagi kalo melihat wajah tak berdosa mereka saat tidur.

    Reply
  7. Swastikagie says

    22/10/2016 at 7:24 pm

    Mbak, baca nya nano nano juga, terharu, senyum2 sendiri sampai ketawa di bagian “sahabat super” tetiba inget si mr sarden hahahaha.

    Reply
  8. Yessi Greena says

    22/10/2016 at 8:15 pm

    Aku juga selalu menyesal kalau habis ngomelin si boy. Sebisa mungkin menahan diri sih…tapi ya ngerti sendiri ya… emak emak pasti merasakan hal yang sama juga 😀

    Reply
  9. RaniYulianty says

    23/10/2016 at 8:17 pm

    Duh, paling sedih kalau udah marahin anak2, terus lihat mrk bobo, wajahnya itu polos banget

    Reply
  10. Reni says

    23/10/2016 at 9:01 pm

    Saya suka minta maaf kalo sdh marahin anak, meski dia belum mengerti,enyesalnya bukan main klo sdh marahin anak dan akhirnya suka keluar air mata ?

    Reply
  11. Naqiyyah Syam says

    23/10/2016 at 9:45 pm

    Kalau lagi PMS emang bawahannya bertanduk, hehehe

    Reply
  12. Lidya says

    25/10/2016 at 9:53 am

    kadang suka sedih kalua lihat anak-anak lagi tidur

    Reply
  13. @nurulrahma says

    25/10/2016 at 1:42 pm

    Baca blog ini bikin nyala api semangat hidupku menggeliat lagiiiii

    Tengkyuuuh!

    Reply
  14. gold says

    26/10/2016 at 11:48 am

    hmmm oke juga artikelnya.

    Reply
  15. Oline says

    06/11/2016 at 4:55 am

    Iyaa. Kalo udah habis marahin anak itu rasanya nyesel deh. Apalagi kalo pas liat anak kita tidur. Kayaknya nyesel bgt udah marahin. Seketika gak segan2 aku langsung minta maaf. Sekaligus mengajarkan juga kalau kita salah karena terlalu heboh marahnya ya gak ada salahnya kita minta maaf ke anak.
    Karena setiap orangtua pasti pernah punya salah.

    Reply

Terima Kasih Komentarnya Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Heloo… Mira’s here

Founder Kumpulan Emak Blogger | Yoga Teacher | Community Manager | Lifestyle and Parenting Blogger | Purple & Coffee Lover Read More…

Founder of KEB

 photo keb_zps7765220c.png

Follow My Blog

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Recent Posts

  • Hindari Bertanya Ini Pada Ibu Tunggal
  • Sebuah Pertanyaan Tentang Broken Home
  • Merasa Lelah? Coba Self Healing
  • Memaknai Usia 40 Bagi Seorang Mira Sahid
  • Melawan Cemas
  • 2021 Apakah Masih Sama?
  • Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • Setelah Ini, Apa?
  • Siap UTBK bersama Zenius Ultima
  • Sebuah Proses Mengajar dan Belajar

Archives

Top Posts & Pages

  • Ketika Menjadi Single Parent
  • Mira Sahid - Lifestyle Blogger | Women Empowering
  • Pengalaman Treatment Perawatan Wajah di Jelita Clinic Bekasi
  • Scott’s Emulsion, Merangsang Perkembangan Otak Anak
  • Jangan Biarkan Anak Panas Dalam Berlama-lama!

Latest Posts

  • Hindari Bertanya Ini Pada Ibu Tunggal
  • Sebuah Pertanyaan Tentang Broken Home
  • Merasa Lelah? Coba Self Healing
  • Memaknai Usia 40 Bagi Seorang Mira Sahid
  • Melawan Cemas

Grab My Banner

 photo banner10_zps502f511e.png

Recent Comments

  • Echaimutenan on Hindari Bertanya Ini Pada Ibu Tunggal
  • Lina W. Sasmita on Hindari Bertanya Ini Pada Ibu Tunggal
  • lendyagasshi on Hindari Bertanya Ini Pada Ibu Tunggal
  • April Hamsa | Parenting Blogger keluargahamsa.com on Hindari Bertanya Ini Pada Ibu Tunggal
  • Liswanti on Hindari Bertanya Ini Pada Ibu Tunggal

Copyright © 2021 · Mira Sahid · Custom Design by Shinta Co

Copyright © 2021 · Inspirasi Mama on Genesis Framework · WordPress · Log in

loading Cancel
Post was not sent - check your email addresses!
Email check failed, please try again
Sorry, your blog cannot share posts by email.