Halo teman-teman… selamat pagi (walaupun saya tau ini sudah pukul 23.00) tapi biarlah saya menyapa dengan kata itu yaa, supaya saya bisa terus menyemangati diri saya sendiri juga. Mohon maaf lho karena sudah hampir seminggu ternyata saya melewatkan lagi sebuah niatan untuk bisa terus meng update blog ini. Tapi walau agak sedikit terlambat gak apa-apa lah yaa. Insya Allah saya akan terus menjalin silaturahmi sama temen-temen semua.
Dari judul di atas, tentu temen-temen tau apa arti dari kata tersebut. Reborn dalam bahasa Indonesia yang berarti “Terlahir Kembali”. Ada angin apa yaa kira-kira saya tiba-tiba mengambil judul itu?! Jadi gini…
Hari ini (*bukan suatu kebetulan) saya telah mendapatkan lagi sebuah pembelajaran yang luarbiasa (Subhanallah). Sungguh Allah itu Maha Bijak, dengan kelembutannya DIA mampu membawa saya pada sebuah (proses) jawaban dari pertanyaan hati yang selama ini saya pertanyakan., Tentu temen-temen semua bertanya “apa sih sebenernya proses yang telah saya lewati?”. Jujur jika pertanyaan itu muncul, saya ga bisa menggambarkannya secara jelas, karena semua itu betul-betul hanya bisa dirasakan. Dan jikalau saya sharing pun, bisa jadi itu hanya sebuah cerita. Tapiii…. jika teman-teman mampu mengambil yang baik dari postingan saya kali ini, ya Alhamdulillah. Apapun penilaiannya, ijinkan saya sedikit berbagi mengenai apa yang saya dapat dari setiap proses dan pembelajaran yang saya lalui saat ini.
Sudah hampir sebulan, saya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, tak banyak hal yang istimewa yang bisa saya kerjakan. Setelah beres dengan urusan rumah tangga dan anak-anak, saya hanya berkutat di depan laptop. Blogwalking, browsing, follow up bisnis dan mencari-cari artikel yang bermanfaat. Tentunya jika itu dilakukan terus menerus, akan terasa membosankan. Tapi di sinilah sebuah proses saya mulai.
Siapa bilang sebagai seorang Ibu rumah tangga tidak bisa mendapatkan sesuatu dari rumah? banyak! banyak banget. Ternyata waktu 24 jam sehari itu jika kita bisa memanfaatkannya secara baik, maka akan menghasilkan yang baik pula, walaupun hanya dari rumah saja yaa, terutama untuk diri kita sendiri. Berkaca dari beberapa kasus atau kejadian yang terjadi di sekeliling saya, saya mencoba selalu mengambil makna dari setiap permasalahnnya. Ternyata, jika kita mampu melihat suatu masalah dari sudut pandang secara positif, maka tentunya akan dengan mudah pula kita mengambil solusi dan pembelajaran dari hal tersebut.
Namun kadangkala, (*seperti yang pernah saya alami). Ketika kita terjebak dalam suatu permasalahan, kita justru malah sibuk menganalisa, “mengapa begini?” “ko bisa begitu?” “Sampai kapan saya begini?” “ah, jangan-jangan begini deh”…dan segudang keluhan pertanyaan yang kita lontarkan. Secara tidak sadar pun, Saya masih melakukan hal tersebut. Sungguh yaa, saya ini manusia sombong yang egois. Saya ingin sekali bahagia, tapi saya belom memberikan kebahagiaan untuk orang lain. Saya ingin diperhatikan, namun saya sendiri belom memberikan perhatian yang baik, saya ingin didengarkan, maka seharusnya saya bisa menjadi pendengar yang baik toh? “The More You Give, The More You get” itulah yang seharusnya kita lakukan. Janganlah ragu dengan matematika dan analisa Allah Swt, tidak ada sesuatu yang kebetulan di dunia ini, bahkan ketika daun jatuh berguguran, siapa yang menghendakinya kalau bukan DIA? Allah SWT menjamin 1 : 10 (satu berbanding sepuluh). Jika kita mampu memberikan 1, maka Allah akan ganti sampai 10x lipat, bahkan berkali lipat. tergantung kamunya… Sanggup ga meyakini hal tersebut?
Reborn kali ini membawa saya pada suatu proses perbaikan hati yang Insya Allah akan terus saya gali, mencari dari setiap sudut, baik itu sebatas sharing dengan teman, bertemu teman baru, masuk dalam komunitas baru, memperbanyak silaturahmi, belajar..belajar dan belajar… walaupun pada kenyataannya, ketika kita berusaha menginginkan yang terbaik bagi diri sendiri atau ingin menyebarkan kebaikan kepada orang lain tentu harus melalui segala macam proses. Dan dalam proses tersebut akan berkaitan erat dengan segala rasa yang ada dalam diri kita. Mampukan kita melakukannya? di sinilah kita diuji agar bisa menyelarasakan pikiran, hati dan tindakan kita. Cinta, adalah salah satu bahan bakar untuk melewati proses tersebut. Jika kita sudah menyukai/mencintai, maka senantiasa kita akan bersyukur atas segala nikmatNya, dan dari rasa Syukur itu Allah Swt tentu akan menjamin kita dengan kelimpahan RahmatNya, jika sudah begitu tentu kita akan merasa bahagia. dan dari rasa bahagia itu kita akan dengan sendirinya mampu memberikan Energy Giver (Suka menolong, suka memberi) pada sesama tanpa perlu melakukan analisa lagi. Jika energi positif telah tertanam dalam diri kita, temen-temen pasti setuju jika sehat adalah hasil dari energi positif yang ada dalam diri kita. Orang sehat, tandanya produktif kan? Nah, jika kesemuanya itu mampu kita lewati, Insya Allah kedamaian akan selalu bersama kita. Mau hidupnya damai kan? #StopGalau bersihkan hati.
Intinya, jika kita ingin melakukan suatu kebaikan, jangan pernah menunda lagi dan jangan merasa ragu. “Do It” atau kamu akan menyesal. Jangan pernah menyamakan analisa kita dengan analisaNYA, matematika kita jelas berbeda jauh dengan matematikaNYA. Nah, daripada kita sibuk menganalisa, lebih baik mari kita sama-sama sebarkan kebaikan, mulai dari dalam diri kita sendiri aja dulu. Caranya gimana? Be Positive, Be Tawakal, Be Thankfull and keep smiling. “Yuk sama-sama ngaca deh”, kita ini cuma mampir ko di dunia ini, ga ada yang abadi. Di atas langit selalu ada langit. Dan Untuk suatu perubahan, otomatis kita sendiri harus berubah terlebih dahulu, iya kan? “You are what You Choice”. Jangan pernah ragu dengan niat baikmu, karena Allah Swt akan menggantinya berkali lipat.
*Postingan ini tidak bermaksud menyinggung siapapun, mohon maaf jika ada yang kurang berkenan. Karena tulisan ini saya posting murni dari pengalaman saya sendiri dan untuk pembelajaran saya sendiri, cmiiw 😀
malem neng, lagi begadang ya? gimana kemarin jadi kerumah mbak Evi?
@Lidya : malam juga ceu… kemaren jadi, pada nanyain tuh dan dapet salam dari semua 😀 (*OOT)
Alhamdulillah, suatu proses pembelajaran yg baik bagi diriku sendiri dari membaca artikel diatas, sadar atau tidak sadar kita sering terjebak dengan analisa yg berlebihan sehingga seringkali memvonis diri sendiri dgn kata2 “tidak sanggup, Tidak bisa, sulit dsb, padahal kalimat itu sangat2 merugikan diri sendiri…
ini postingan yg cerdas dan berkualitas mbak Mira Wijaya…
terima kasih atas sharenya…
Meskipun diam di rumah sebagai emak rumah tangga,tapi teuteup kerjaannya banyak..
tinggal kita pintar2 membagi waktu,smangat yang..
senangnya yang telah menemukan kembali arah hati nya mba,… ikut berkaca diri membaca tulisan ini.
Saya juga sedang berkaca diri, akhir2 ini sering merenung, kadang ingin menerapkan apa yg terlihat baik dikehidupan org lain,tp sekali lagi tdk smua yg baik untuk yg lain baik jg diterapkan dlm kehidupan kita sendiri.
Masih merenung, masih berfikir… ^^, thanks pencerahannya mba….
setuju.. Just do it.. 🙂
setuju Mbak, berpikir positif bisa melapangkan hati loh
wah mbak, malem banget ya nulisnya… saya kepengen banget bisa nulis jam segitu tapi klo ngelonin kanaya seringnya ikut bablasss…
terus mencoba banyak hal baru memang bikin hidup lebih bergairah ya Mba… hehehe…
@ Insan : wkwkwk, keluar lagi nama “Wijaya” nya. eniwey, alhamdulillah kalau bisa bermanfaat mas, sama2 belajar ya
@Mama Olive : bener banget Mba, semangat jugaa
@Senja : Alhamdulillah Irma.. kita sama2 belajar ko. semoga kita bisa menjadi pribadi yang penuh husnudzan yaa
@Ke2nai : yes mba, go get it 😀
@Sarah : Aamiin Insya Allah Sarah
@Bunda Kanaya : ckckckc, ga usah dipaksa, bisa ambruk badannya kalau ga biasa Bun
@Mila Said ; bener banget Mila.. makasih yaa
Rutinitas mengundang kebosanan. Dan dalam kebosanan itulah biasanya kita melewatkan bagitu banyak hal yang menarik. Tinggal di rumah, menurut saya tak harus selalu berkonotasi rutinitas dan membosankan. Masak bervariasi, menata ulang rumah, melihat-lihat koleksi buku sendiri, adalah yang biasanya saya lakukan jika sedang merasa jenuh di rumah. Pada tiap judul buku ada cerita, mengapa dulu saya mengambilnya di rak toko buku. Kalau sdh begitu biasanya rasa bosan hilang sendiri..
Dan yah amat setuju, jika segala sesuatu kita lihat dari sudut pandang positif, segala yg kita perbuat menumbuhkan harapan..
Salam ya Mbak Mira 🙂
@Evi : Salam juga Mba evi, itulah kenapa sosok Ibu Rumah tangga menjadi spesial bagi saya khususnya, karena kita mampu melakukan segalanya walau di rumah saja. 24 jam sehari, adalah jam kerja kita. makasih sudah berkunjung mba
kata ‘reborn’ mengingatkan ku pada sosok penulis 😀 bang Rama, yang sempat melakukan kebohongan publik, tapi kini berubah.. 😀
jadi mikir juga
pingin berkaca..instropeksi
Sbuah artikel yang membangunn…….
memang Positif thinking dalam memandang sgala hal akan menjadikan hidup ini pun menjadi Positif,
dan Allah pun menegaskan, “Inni ‘Inda Dzanni ‘Abdii”.
Banyak belajar dengan Mbak Mira….
Nice Share mbak….
yup, just do it. Kerjakan apa yg bsia di kerjakan…menunggu kesempatan yg belum jelas malah wasting time. You’re what you think and do..
…..
Membaca ini laksana mendengarkan Ustadzah yang memotifasi para santri… adem, energik dan menyulut semangat…
Makasih, Mbak…
Ijin menyimak dulu yach…
hehehe…
Salam kenal…
insprirasi mama
blognya bagus sekali mama ,terima kasih sudah share info kekita ma 😀
makasih ya mbak,,baru baca sekali udah nyentuh bgt,,bole sy contek sedikit kta2 yg inspiratif ini,,
untuk berbagi dg teman2 yg butuh support..
makasih 🙂
dtunggu blog2 berikut nyaa,,