Beberapa teman pernah bertanya, “Mir, waktu paling pas untuk nulis itu kapan?”
Jujur saja, saya tidak bisa spesifik memberikan jawabannya, karena setiap orang memiliki kebiasaan masing-masing dan jam yang pas untuk menulis. Ada yang suka menulis setelah subuh, ada yang bisa menulis kapan saja, siang, sore, atau ada yang seperti saya. Saya sendiri terbiasa menulis saat malam. Selain karena anak-anak sudah tidur, bagi saya malam selalu memberikan banyak hal untuk saya. Inspirasi, termasuk juga refleksi untuk diri saya.
Hampir setiap malam, sepertinya saya mudah sekali menemukan inspirasi untuk saya tulis, meskipun sebagian masih menumpuk di draft. Tapi itulah lebihnya malam untuk saya, meski tidak selalu mengantarkan inspirasi tersebut menjadi tulisan utuh, malam membantu saya untuk merefleksikan diri saya tentang apa yang sudah saya lakukan maupun tentang kehidupan.
Malam membuat saya kembali menetralkan alam bawah sadar saya, menyadarkan diri saya, betapa kehidupan ini layak untuk saya jalani dengan segala prosesnya. Hidup adalah proses, benar! Karena jika saja saya mampu menjalankan dan menelaah proses tersebut dengan lebih baik, maka kehidupan saya Insya Allah akan membaik. For things to change, I must change first.
Dalam heningnya malam, saya belajar tentang bagaimana ketika mengubah perasaan tidak nyaman menjadi sesuatu yang lebih nyaman. Malam merefleksikan bahwa resah yang saya rasakan selama ini hanyalah bagian dari pemberontakan diri saya dalam proses pendewasaan. Malam merefleksikan diri saya, dan mengingatkan saya bahwa sebuah konflik sejatinya membuat saya lebih bijak untuk melangkah. Malam mengawal saya kembali pada kondisi alpha teta, menetralkan semua energi setelah seharian ini saya mengurasnya. Dan malam selalu mengantarkan saya pada cinta. Cinta pada kehidupan yang Tuhan berikan, cinta pada nikmat dan amanah yang Tuhan titipkan. Cinta pada kekurangan diri untuk menjadikannya lebih baik setiap saat. Serta cinta pada orang-orang yang saya kasihi. Malam akan senantiasa menjadi sesuatu yang istimewa untuk saya dekap, entah sampai kapan…
Syahdu sekali tulisan ini.
Ish, kalau ibarat lagu, sudah membawa ke alam mimpi ya, mas π
Kalau dikejar deadline, aku suka nulis malam, tapi sekarang susah kalau mau nulis malam, enak tidur :))
Tulisanmu selalu menginspirasi bikin buku dong ^^ *dirajam*
Ihhiik, ada kemoceng masuk ke hidung barusan… *melipir Hahaha
Tenang bgt ya mak pilihan katanya. Berasa lagi malam-malam jadinya kebawa adem. Hehehe… kalo aku sukanya nulis subuh, karena kalo malem ngelonin anak suka ketiduran xD
Aih, ma kasih, keren. Aku abis subuh bobo lagi π
malam…. terkadang memberikan energi yang lain…yang lebih positif… π
Salam mak..
Salam juga, mak. Makasih sudah mampir π
khas tulisan tengah malam…iya mak, aku juga sukaaa nulis tengah malam…lebih khusuk hehehe…tapi jadi duka bablas ampe pagi dan panda mode o deeh di kantor :)…
Wkwkwkw… bahkan kopi pun tak mempan lagi ya, mak
kalau aku pilih subuh
Keren, mak.
Paling asik emang malem sih mak. Tapi yang paling penting bagiku sih sambil dasteran. Aku sering idle sejam lebih diluar rumah, padahal di mobil ada laptop & tab, tapi nggak ada hasrat utk buka & ngeblog. Malah bikin BB kerja rodi twitteran atau BBM-an atau WA-an. π
Iya, mak. Kalau buka laptop lebih puas ya :))
menulis itu hobi, buat hepi-hepi, jadinya saya lebih suka menulis saat kewajiban saya sudah terpenuhi semua. Anak2 dan suami sudah tertidur, kerjaan beres, pe-er beres, rumah beres, ibadah pun sudah, baru deh nulis. Ya, tentunya semua itu biasa dilakukan di malam hari, hehe.
tapi kadang kalau tiba2 ada yang kepengen ditulis, saya suka coba ketik sedikit ide saya tadi di handphone atau dimana lah. Baru deh kalau ada waktu, coretan2 tadi dikembangkan lagi jadi tulisan matang.
ih, kok sama mak? Setidaknya dituliskan langsung poin2nya ya. Sayang banget kalau inspirasi hilang gitu aja
Tulisan ini trdapat beberapa point yg disampaikan.
Dan, adakah hati yg sedang rinduuu du du du? Ahahahaha
Saya kalau malam cuma bisa bikin draft judul sampe paragraf awal. Sisanya diselesaikan disela2 istirahat kerja, Mama Mira.
Saya kebalikannya Jeng
Karena siang terlalu banyak tertawa di blog dan Facebook maka malamnya loyo
Saya biasanya membaca sambil nonton tv kalau malam
Pagi2 baru saya menulis karena masih fresh
Yang penting setiap hari menulis, walau hanya satu lembar
Salam hangat dari Surabaya
heningnya malam, memang bisa membawa pada suasana yang nyaman ya mak…
kebetulan lewat mba, artikelnya keren abiz, terutama warna webnya dominan ungun damai banged, salam kenal dari Bali
Keren kakak inspiratif….