Masih bicara soal awal tahun. Siapa sangka kalau ternyata, awal tahun ini saya mulai dengan sebuah kekaguman. Kekaguman yang membuat hati saya berdecak. Entahlah, melihatnya saja, saya seperti menemukan perasaan senang dan excited. Siapa lagi kalau bukan sang bintang itu, pemilik suara serak-serak indah, pelantun lagu “Separuh Aku”, *taelah hahaha. Well, hanya sekedar mengagumi sih, engga sampai ngebet kaya anak abg yang histeris gitu. Meskipun engga nolak kalau dikasih ketemuan, terus foto bareng atau makan bareng, atau… (*dikeplak suami)
Ngomongin soal kekaguman, setiap manusia pasti pernah dan punya kekaguman akan suatu hal. Mau itu sifatnya kagum pada seseorang, kagum akan sebuah tempat atau pada benda-benda kesayangan, tidak terkecuali kagum pada masakan. Nah, kalau ini memang doyannya makan kali yak.
Ingat engga, saat pertama kali kita mengangumi pasangan kita? (untuk yang sudah pasangan), rasanya adrenalin selalu berpacu, hari-hari menjadi indah dan berwarna seperti pelangi yang nampak di atas langit, kupu-kupu seperti terbang di sekitar kepala kita (itu mah puyeng kali, wakakak), pokoknya semua yang indah-indah akan selalu nampak di depan kita. Kita seperti memiliki semangat yang engga ada habisnya. Terlebih lagi, kita pun turut menampilkan kesan terbaik kita. Engga heran, kalau selama proses penjajakan (baca : pacaran), kita akan saling mengagumi satu sama lain.
Proses pasti berlanjut, sepasang kekasih akan ada yang kandas di tengah jalan alias belum berjodoh, ada juga yang berlanjut ke jenjang pernikahan setelah menempuh waktu penjajakan. Ada yang bertahun-tahun, namun ada juga yang prosesnya singkat. Biasanya kalau yang singkat, sama-sama melakukan ta’aruf. Apapun bentuknya, ketika sudah berada di pelaminan, maka kekaguman kita seperti sampai pada tingkat klimaksnya.
Masuk proses pernikahan, berumah tangga, menjadi istri dan memiliki anak, dan menjadi ibu, kita akan melewati berbagai fase. Nah, soal ini teman-teman Insya Allah sudah mengerti tingkatan fasenya, ya. Dan berdasarkan penerawangan, penglihatan dan pemikiran saya yang sederhana, ada fase-fase dalam sebuah pernikahan yang intensitasnya bisa berkurang, dibanding saat kita sebelum menikah. Yaitu, soal kekaguman yang diungkapkan alias memuji. Saat pacaran, apapun dilihat dari sisi bagusnya, ada juga sih, sisi kekurangannya. Tapi, biasanya kita sedikit gengsi untuk megungkapkannya. Dan hal tersebut malah bisa dilakukan saat sudah menikah.
Masih ingat kah, kapan terakhir kali kamu mengagumi pasanganmu? Istri atau suami? Saya yakin, bukan karena sudah tidak peduli lagi, jika intensitas kekaguman mulai berkurang. Tapi dengan alasan sebuah ikatan pernikahan, hal tersebut dikarenakan berlanjut pada proses saling memahami, saling menerima apa adanya, dan menganggap pujian bukan lagi sesuatu yang wajib kita terima dari pasangan kita. Padahal, lagi-lagi menurut saya, sebaiknya kita tetap mempertahankan kekaguman kita pada pasangan dan tidak memberhentikan pujian untuknya. Sejauh ini, sedikit pujian dari atau untuk pasangan kita, akan menambah suasana romantis, mengurangi ketegangan dan bisa menambah keharmonisan. Uhhuk 😀
Apakah sampai saat ini kita masih mendapatkan Sang Pengagum dan menjadi kekaguman pasangan kita? Apakah kita sudah melakukan sesuatu (memuji) pasangan kita? Atau bahkan, kita lupa kapan terakhir kali kita mengagumi dan memujinya?
saya salah satu pengagum tulisan mak pon..keep writing and keep inspiring ya mak 🙂
Alhamdulillah, terima kasih, mak 🙂
saya lupa kapan memuji suami saya, kayaknya udah lama deh, ahahahah…
Ah masa sih, mak. Kan masih pengantin baru ^_^
baru saja Mak, saya BBM dia… hehehe… isi BBMnya rahasia ya.. pokoknya menyatakan kekaguman lah..
Aih, senangnya. Pasti suamimu blushing ya, mak xixixi
untung kemaren baru kirim email sama beliaunya, eh ternyata sekarang diabsen, asiiik nggak jadi disetrap :p
Assik. pasti saling berbalas tuh ya, mak. Alhamdulillah 🙂
kagum sama tulisannya mak mira, harus dibaca seksama supaya masuk intinya
Umh, aku agak kurang fokus nih mencerna komen mak Lidya :)))
Maksudnya apa tulisanku sulit dicerna ya, mak?
Eh iya ya.. Baru nyadar kl udh lama memuji sang suami tercinta… Abis ni lgs ahh 😛
Makasih ya mak ngangenin, nice post, suka bgt tulisannya mak mira 🙂
Assik, seering-sering aja mujinya ya, mak. Asal jangan terlalu sering kalau di medsoc. (Emang kenapa?) gpp juga sik, hihihi
Ngingetin maksudnya 😛
saya juga termasuk pengagum tulisan termasuk tulisan mbak ini he..he..
Iya mb,saya jg sdang mlewati fase datar dan akn terobati jk mengingat saat indah dan sulit yg sdh kt lewati sama2
ujianny kl ya mb,namany hdp..
Sy jg mengalami fase datar dlm pnikahan yg dpt diatasi dg humor antara kita..biar g garing
Dan puujian tentuny…tp serigngny kl muji malah dianggap bcanda hehe…
karena udah nikah, banyak yang diurus spt rumah, anak, dll kadang suka lupa memupuk kekaguman sama suami hehe
Memuji kalau lagi ada maunya mba …
Kalau dulu, memuji tiap hari, tiap ketemu … xxixixiiiii
kalau saya mengagumi Mak Miranya heeeheee, tulisan Mak Mira membuat saya semakin bersemangat untuk menulis terutama di blog ^_^
ALhamdulillah suami masih suka memuji di usia pernikahan menjelang 15 tahun ini. Saya sendiri? Mmmm kapan ya terakhir memuji suami? *tanda2istriegoisinimah* 😀
kerenn makk!!
selamat beromantis ria bersama misua bukan sama Aril ya hehehe!
Manusiawi kok mengagumi siapapun Jeng
Asal bisa mngelola perasaan itu dengan baik
Salam hangat dari Surabaya
Duh, saya gak bisa komen thd tulisan ini. Cuma satu hal saja, rasanya tulisan ini romantis banget mba…
Salam kenal.
baca ini jadi inget lagunya santi….memuji *eh bener g sih judulnya??* 😀
maksih mak uncu dah diingetin….muji ah siapa tau dapet es krim hahaha
ingat banget dong mak Mira kapan saya terkagum-kagum dengan suami. sampai-sampai saking kagumnya saya salting sendiri 🙂
situsnya bagus. buat sendiri atau dibuatkan mba yang cantik ini ?
Aku juga suka lagunya ariel mba yg judulnya separuh aku,, tp aku lebih suka mulan jamilah yg lagunya wonder women,,, soalnya aku kan cowo mba,, ih mba mira nulis apa aja pasti enak dibacanya,, ajarin dong mba,, hehe saya pengagum mba mira lohh…
Aeh Alhamdulillah ada pengagum. Iya lagunya Separuh Aku NOAH, aku juga suka banget. Bakalan suka terus kayanya. Makasih ya. Ayo nulis aja, ada kan blog nya?
TOP mbak mira konsisten kagumnya sama ariel, tak ada manusia sempurna ya mbak, tetap ada khilaf, begitupun seharusnya dengan pasangan kita. Aih, saya juga mau diajakin makan bareng 😀