Lagi… terkadang waktu yang menjadi jawaban atas semua hal yang belum terselesaikan, atau tertunda. Saya kerap kali berdebat, eh, bukan… lebih tepatnya sharing dengan sahabat, mengenai berbagai hal. Khususnya yang berkaitan dengan hati. Ahzeg, iya… hati. Ya, namanya juga manusia yaa, kalau nggak pake mikir, ya pake hati.
Pernah nggak, menyadari bahwa kita sudah melewati beberapa minggu, bulan atau bahkan tahun, untuk berusaha mengubah keadaan sebelumnya? Atau mungkin, berusaha melupakan sesuatu yang sudah lewat, namun entah mengapa, hal tersebut terus saja hadir. Kadang hadir secara utuh dalam pikiran, atau sekelebat seperti Valak yang semakin hari semakin lucu aja dijadikan meme sama orang-orang kreatif, hihi. Okesip, lupakanlah Si Valak itu ya.
Satu hal yang saya sadari, bahwa saat detik ini, jika rasa itu hadir, atau pikiran itu muncul, adalah bagian dalam proses yang terus berjalan. Toh, kadang di saat lain, kita kadang merasa baik-baik saja. Dan perlu disadari bahwa, kenyataannya dalam diri kita ada sudut ruang yang perlu terus dibenahi. Entah apapun itu penyebabnya, ya sudah, jalani saja. Nikmati segala sedih, sakit, kesal, bosan, dan semua hal yang menganggu pikiran dan rasa kita. Semua itu memang hanya perlu disabari lebih dalam. “Semuanya butuh waktu, meskipun Sang Waktu tidak akan mengobati semua rasa itu.” -IS-
Semuanya butuh waktu, meskipun Sang Waktu tidak akan mengobati semua rasa itu.” -IS-…??
Betul Mak. Seperti saya sedang nungguin invoice yang belum cair-cair. Memang butuh waktu, hiks..
Biar waktu yang menjadi obat mbak 🙂
Biar waktu menajdi jawaban atas segala pertanyaan, biar waktu menjai obat bagi segaka kesakitan
Tulisannya selalu ayem, seperti senyuman makpon 😉
Time will heals the wound mak, xoxo
Seperti kata lagu ” Semua Akan Indah Pada Waktunya”..
iya sis semuanya butuh waktu, seperti halnya dalam berproses di blog.