“Bahkan aku kerap kali bertanya, setelah ini, apalagi? Apa yang akan diberikan atau dihadirkanNYA dalam kehidupanku, sebagai proses pendewasaanku?
Pernah, bertanya-tanya seperti itu?
Atau, pernahkah kamu merasakan lelah untuk kesekian kalinya dalam menghadapi berbagai persoalan hidup? Well, saya pikir selama napas ini masih berhembus dan sebagai manusia yang masih berpijak di bumi, bisa saja hal tersebut akan berulang, tanpa tau sebab terjadinya dalam bentuk apa. “Namanya juga hidup, pasti ada persoalan,” katanya gitu
Rasanya, baru saja bernapas dari satu perjalanan, sepertinya sudah dihadapkan lagi dengan aneka tantangan jalan di depan. Dan lalu, apakah kita bisa memilih tantangan seperti apa yang akan kita jalani? Tidak, bahkan dalam keadaan tidak siap pun, kita harus siap. Semua kejutan bisa datang kapan dan di mana saja. Namun sedikit beruntung, tentunya kita masih bisa memilih jalan apa yang akan kita pilih untuk melewati berbagai tantangan tersebut.
Aku lelah…
Wajar, dan kamu sangat diperbolehkan merasakan momen seperti itu. Toh, menyadari bahwa diri kita adalah manusia dengan segala keterbatasan, adalah bagian dari cara kerja pikiran yang layak untuk disadari.
Lalu apa? Jeda! memberi ruang kepada diri untuk menerima segala rasa lelah seapa adanya. Konon, semakin usia beranjak matang, maka harusnya semakin kuat. But, hey… again, manusia itu memiliki cara kerja hati yang berbeda-beda, jadi tentu sangat bisa dipahami jika dalam usia lanjut pun, merasakan kelelahan, atau kembali pada segala rasa yang mungkin hadir dalam bentuk ketidaknyamanan. Bedanya, “nrimo” nya itu yang bisa lebih cepat dilakukan, mungkin.
Lalu, setelah ini, apa?
Setelah semua yang dihadirkanNYA dalam hidup dengan segala naik turunnya rasa dan persoalan, apa lagi, Ya Rabb? Bolehkah hadirkan saja kebahagiaan dan ketenangan? Ah, saya rasa Rabb kita tidak mudah memberi negosiasi terhadap apa yang menjadi mau kita, namun meyakini bahwa apa yang DIA berikan pada kita adalah yang terbaik, tentu harus menjadi pemahaman utama ketika kita kembali menata hati.
Kadang, mencari-cari jawaban atas apa yang menimpa kita pun, hanya akan membuat kita semakin berdebat dengan pikiran dan perasaan kita. Makin lelah, kan? Bahkan pada akhirnya, jawaban atas semua pertanyaan yang kerap kali kita tanyakan pun, adalah jawaban itu sendiri, yang tak tersurat, melainkan tersirat dalam sebuah makna.
Selamat memberi ruang untuk jeda, lepaskan segala tanya, sungguh Rabb Ku Maha tau apa yang terbaik untukku. Aamiin
sepakat mba..
terkadang kita butuh ruang mengolah apa yang terjadi pada diri kita
Karena Tuhan itu memberikan apa yang kita butuhkan. Bukan yang kita inginkan…
Judulnya mbak Mira persis terngiang di kepala saya, saat beberapa target tercapai. Tapi kadang juga langsung nge-blank karena have no idea, ngga punya panutan yang bisa langsung bertatap muka didunia nyata saya nya bikin saya suka nge-blank hiks efek hanya hidup bertiga di negara orang. Selanjutnya tinggal pasrah beberapa waktu. Abis gitu bangkit lagi yeaiy punya minat dan target baru buat dicapai.
Semangaaaattt mbak Mira !