“Ketika Kau nyatakan cinta itu kepadaku, sungguh… aku hanya mampu terdiam, bibirku seolah terkatup bisu hingga tak ada satu kata pun yang dapat ku ucapkan. Oh Tuhan… inikah yang namanya “Cinta”? Sebuah hati yang begitu murni yang kau rekatkan untukku?…”
Cinta merupakan sebuah tahap keberadaan, dan dia letaknya bukan di luar, namun ada dalam diri kita. Lalu… bagaimana mungkin kita mencoba meraih cinta di luar sana, jika kita sendiri tak mampu meraih cinta dalam diri sendiri. Lagi-lagi cinta itu harus bersinergi.