Indonesia Lifestyle Blogger & Empowering Women by Mira Sahid

Indonesia lifestyle Blogger, Empowering woman, Yoga Instructor, Social Media Enthusiast

Menu
  • Home
  • Inspirasi Mama
    • Family
    • Inspirasi Mama
    • Parenting
      • Dunia Ibu
      • Dunia Anak
    • Pengembangan Diri
      • Renungan
    • Cerita Inspiratif
    • Cerita Kehidupan
    • Soal Perempuan
    • Sosok
  • Lifestyle
    • Social Media
      • Blog Competition
      • Twitter
    • Hiburan
    • Cerita Fiksi
    • Komunitas
      • KEB
        • Kumpulan Emak Blogger
    • Review
    • Wisata
  • Ruang Yoga
  • Disclosure
You are here: Home / Inspirasi Mama / Soal Twitter disensor

Soal Twitter disensor

28/01/2012 by Mira Sahid Leave a Comment

“Cari tau dulu, ga usah heboh duluan”

Gambar dari sini
Kehebohan yang terjadi dalam social media saat ini bukan lagi menjadi suatu hal yang tabu, orang akan dengan sendirinya menggunakan situs jejaring ini untuk segala kepentingan. Salah satunya adalah twitter. Saat ini twitter adalah jejaring sosial yang paling up to date. Masih ingat minggu-minggu lalu ketika twitwar terjadi (atau bahkan sengaja dijadikan alat) oleh seorang artis untuk membela kepentingannya. (terlepas dari siapa yang benar/salah, twitter memang jejaring yang saat ini paling digemari untuk menyampaikan isi hati dan pikiran secara langsung).Β  Seperti kita tahu dalam kasus yang paling anyar muncul berita Salah seorang pengendaran Minibus Afriani Susanti yang menabrak pejalan kaki di Tugu Tani yang menewaskan 9 orang dan 4 luka-luka. Belum habis di situ, linimasa twitter pun diramaikan lagi dengan gosip yang katanya “Twitter akan disensor”. Haiyaahh, ga abis-abisnya deh ya. Dari satu cerita lanjut ke cerita berikutnya, seperti waiting list yang sudah menunggu untuk segera dipanggil. wew
Sore ini, saya menyimak berita di TVOne yang membahas soal tersebut. Menghadirkan Perwakilan dari Kominfo danΒ  Pakar Social Media, Pak Nukman Lutfi. Dalam perbincangan tersebut, saya bisa ambil kesimpulan, ternyata apa yang digembor-gemborkan di twitter itu ga tepat, hal ini dipertegas juga oleh Pak Gatot dari Kominfo, bahwa Indonesia (Pemerintah) menjamin tidak akan ada sensor menyensor soal twitter yang dikaitkan dengan “Kebebasan berbicara”. Menurut Surveinya sendiri Indonesia merupakan negara cerewet di urutan ke 5 di jejaring twitter, jadi biasalah… kalau ada kabar yang belum jelas, orang-orang langsung baca bagian judulnya aja, tanpa mencoba mencari tau hal-hal apa saja yang berkaitan dengan judul tersebut.
Pak Nukman sendiri mengatakan bahwa, saat ini twitter lebih banyak reaktif. Memang, di beberapa negara, pemblokiran jejaring social seperti twitter sudah dilakukan. Namun itu bukan datang dari twitternya sendiri, melainkan atas permintaan negara tersebut. Sedangkan Indonesia, sampai saat ini belum ada pembahasan ke arah itu. Kalaupun sampai terjadi, waktunya jelas akan lama dengan melalui beberapa proses. Otomatis, twitter pun ga akan donk dengan rajinnya gitu yaa… menyensor satu-satu pengguna twitter. Kalau saat ini penggunanya sudah sekitar 200ribu orang *apa 200juta ya, lupa (di Indonesia), berapa karyawan yang bakalan twitter pekerjakan untuk menyeleksi setiap timeline yang muncul. Bisa juling tuh mata.
Lalu, sebetulnya… mengapa sih orang lebih memilihi twitter sebagai tempat yang paling nyaman untuk cerewet? Beda halnya dengan facebook, pengguna twitter rata-rata lebih ekspresif, menganggap bahwa “ini timeline gue ko”, bahkan ada yang ga segan masih menganggap twitter itu tempat nyampah. *terserah, orang bebas mau ngapain, account dia sendiri ko. Tapi beberapa kali mengikuti seminarnya Pak Nukman, Twitter itu justru akan memberikan feedback lebih baik jika kita bisa menggunakannya secara bijak juga. Okelaah, “Istilah Nyampah” terserah… tapi, jangan sampai karena timeline kita yang terkesan seperti sampah akhirnya satu persatu followers kita mulai “me mute” kita bahkan langsung “unfollow” ouwch., detzig!! Itu diaa…. bebas bicara, tapi inget aturan main dan etikanya donks. Makanya selain bermain internet, rajin ngeblog, pahami juga aturan main yang berlaku di dalamnya. *termasuk saya, yang terus mencari pembelajaran dari setiap kata yang tertulis dan lisan yang terucap. Semogaaaaaa aja yaa… ga ada perkataan atau tulisan saya yang menyinggung. Kalau ada, jangan sungkan untuk langsung menegur saya, dan mohon dimaafkan. I’m not a perfect human. Harus mengingatkan diri sendiri juga… yang baca itu bukan kita sendiri, apalagi twitter, sekalinya orang nge ritwit tentang kejelekan kita. Naudzubillah, apa jaadinya kita. di bully habis-habisan deh. Amit-amit.
Sejauh ini saya yakin para “Tuips” sudah paham mengenai manfaat twitter yaa. Seperti yang dikatakan Pak Nukman, Orang yang paham dengan twitter pasti akan menggunakannya secara bijak. ada yang menggunakannya untuk menambah followers (jika itu kepentingannya dengan bisnis). atau mencari sensasi lah…tujuannya sama, mencari followers juga. Tapi bisa jadi, ada sebagian juga yang belum paham tentang twitter, jadi seucap-ucapnya aja deh tuh nulis di timeline, “Lagi makan”…”lagi nyuap”…”mau bobo”… timeline supersingkat yang pasti akan sangat membosanakn dibaca oleh orang jika dilakukan secara tersu menerus. Yuk ahh.. mari kita gunakan socail media dengan baik, mulailah menulis dan berbicara yang baik-baik (*termasuk saya) supaya Virus sampah yang selama ini nampol di slogan nya twitter bisa terkikis dengan virus positif.

Sensor Twitter di Indonesia? Gak akan terjadi (setidaknya sampai pemerintah mengajukan hal tersebut pada Twitter) Selamat menjaring followers dan sebar virus kebaikan. Folloow @ayankmira Yaa #eaaaa ditoyor!!!

Share:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram
  • Email
  • Print

Filed Under: Inspirasi Mama, Lifestyle, Sharing

About Mira Sahid

Lifestyle Blogger | Licensed STIFIn Promotor | Pegiat Literasi Digital | Wakil Ketua Umum Siberkreasi Bidang Kemitraan dan Komunitas | Yoga Instructor | Digital Parenting Enthusiast | Personal Genetik Enthusiast | Women and Community Empowering

« Suara Tangisan itu…
Bukik bertanya : “Bintang Terbang yang Tak Sempurna” »

Comments

  1. Anonymous says

    28/01/2012 at 7:24 pm

    kalau menurut saya, teknis sensor nya bukan dengan cara manual (mempekerjakan orang untuk mengamati timiline/linimasa itu sendiri), tapi sudah ada fitur khusus di sistemnya yang akan memfilter kata-kata tertentu yang ditulis oleh para pengguna twitter. seperti hal nya dengan forum-forum, yang akan mensensor secara otomatis kata-kata tertentu. cmiiw ya mbak πŸ™‚

    Reply
  2. ke2nai says

    28/01/2012 at 8:00 pm

    kl kata temen sy, twitter itu jumlah “cerewet” di batasi hy 140 karakter. Justru krn terlalu sdkt itu org jd gampang marah2.. Makanya sp ada istilah twitwar segala ka..

    Beda sm FB, yang kita bisa lebih banyak menulis.. Jadi kita justru bisa lebih berpikir utk mengolah kata2 yg lebih enak utk di baca

    Dulu sebetulnya sy punya akun twitter.. Sy follow byk akun.. Dr mulai temen, kata2 inspirasi, tokoh politik, brita2, artis, dll.. Tp lama2 kok bacanya malah bikin sy panas hati..

    Akhirnya sy ganti aja deh akunnya.. Sy mulai lebih selektif lagi utk memfollow.. Alhamdulillah.. lebih adeeemmm liatnya πŸ˜€

    Reply
  3. Mami Zidane says

    28/01/2012 at 8:22 pm

    eh aku baru tau lho mbak kalo indonesia termasuk negara cerewet yang ke 5 di jejaring twitter ….hihi…kira-kira yg jadi nomor satunya negara mana ya mbak….?

    Reply
  4. Sang Cerpenis bercerita says

    28/01/2012 at 9:47 pm

    untung aku jarang berceloteh di twitter.

    Reply
  5. Nchie says

    28/01/2012 at 10:03 pm

    Untung aku jarang berkicau ..

    Reply
  6. @yankmira says

    28/01/2012 at 10:21 pm

    @ Anonymous : yah syang ga nulis nama. eniwey makasih sudah berkunjung

    @Ke2nai : bener, dats why sebenernya twitter itu bukan untuk nyampah kan? biar ga dianggap sampah akhirnya di unfollow. Thanks mba chie

    @Mami Zidane : Negara paling cerewet di twitter saat ini Netherlands, kedua Brazil, ketiga Venezuela< Jepang lalu Indonesia :D @Mba Fanny & Mba Nchie : qiqiqiq, ko malah untung2an. ayoo, ditimbang sekalian πŸ˜€ makasih sudah berkunjung

    Reply
  7. Una says

    28/01/2012 at 11:52 pm

    Wkwkwk, negara cerewet… LOL. πŸ˜€

    Reply
  8. Lyliana Thia says

    29/01/2012 at 6:53 am

    punya akun twitter tapi aku belum mudeng banget nih Mir.. hehehe…

    coba lagi deh belajar twitter *memerangi kegaptekan*

    Reply
  9. chocoVanilla says

    29/01/2012 at 8:51 am

    Aku masih belum paham benar berkomunikasi di twitter, Yank, tapi tujuanku sih untuk cari informasi dan memberi informasi. Meski kadang untuk ngoceh gak jelas juga 😳

    Yank, jika hari Minggumu ini ada waktu luang, silakan mengerjakan PR berantai dariku yaaa πŸ˜€

    http://chocovanilla.wordpress.com/2012/01/29/dua-belas/

    Thanks, Yank πŸ˜€

    Reply
  10. AstyNNS says

    29/01/2012 at 11:16 am

    Menurutku semua pengguna twitter harus lebih berhati-hati me-retweet informasi2 yg belum pasti kebenarannya, tidak semua informasi itu benar. Bisa jadi itu hanya berita bohong dan mengarahkan kita memfitnah org. Fitnah itu dosa.

    Reply
  11. Arman says

    29/01/2012 at 10:56 pm

    twitter, seperti hal nya social media yang lain dan internet secara umum, emang selalu punya 2 sisi. di sisi yang satu, kalo dipergunakan dengan baik dan benar, bisa menjadi media yang sangat berguna. tapi di sisi yang lain, kalo disalahgunakan ya bisa jadi hal yang negatif.

    emang balik lagi, kita sebagai pengguna harus bijak ya. jangan ngetwit sesuatu yang gak bener. itu kan bohong/nipu namanya. sama sebenernya kayak kalo kita ngomong. tentu gak boleh ngomong yang gak bener…

    Reply
  12. Tirta Darmantio says

    30/01/2012 at 2:38 am

    yang seharus nya di lakukan oleh pemerinta khusus nya dalam hal ini (dunia maya) adalah kehawatiran terhadap manisfestasi dari bentuk intimidasi si pengguna social media tersebuat dan ini menurut saya akan menjadi wacana di tahun 2014 sebab di prediksikan pengguna internet akan meningkat pesat

    Reply
  13. Kishandono says

    30/01/2012 at 8:01 am

    Follow saya di @kishandono #dilemparsendal

    Reply
  14. dmilano says

    30/01/2012 at 9:12 am

    Saleum,
    Sampai sekarang masih belum konsen ngetuit mbak, hehehe… lebih enak merepet dipesbuk.

    Reply
  15. Ririe Khayan says

    30/01/2012 at 9:19 am

    Sampai sekarang saya belum begitu banyak menggunakan akun twitter, hanya sekedar punya akun twitt saja. Kalau ada event2 yg mempersyaratkan untuk mencantumkan akun twitter, baru deh tuh akun di gunain..#azaz manfaat

    Reply
  16. Pungky says

    30/01/2012 at 11:30 am

    ya ampuuuun. aku banget ini aku banget. nyampah di twitter dan serinG! hihihihi jadi malu πŸ˜€

    Reply
  17. Bunda Kanaya says

    30/01/2012 at 12:04 pm

    indonesia termasuk negara cerewet ya… hehehe… keknya bener juga ya…

    Reply
  18. NF says

    30/01/2012 at 12:23 pm

    kalo twitter beneran d sensor pasti yg ptama d cari pak tifsembiring, hueheheh.. tapi kayanya ga akn tjadi deh (dlm waktu dekat) krn twitter uda jadi koran-model-baru yg bnyk orang sangat tergantung kepadanya.. inc u & me πŸ˜›

    Reply
  19. Evi says

    30/01/2012 at 1:49 pm

    Untunglah tak ada sensor menyensor di Twitter..Lagian untuk apa, Twiiter di sensor emang orang akan berhenti cuap2? Pasti cari media lain, lah sekarang sdh sampai di era orang butuh cuap2 terus di dengerin orang banyak kok πŸ™‚

    Reply
  20. @yankmira says

    30/01/2012 at 3:03 pm

    @ Una : Yah begitulah kitah πŸ˜€

    @ Lyliana :qiqiqiq, ayooo kita berkicau di twitter Thia

    @ ChocoVanilla : Twitter itu kudu pendekatan say, lama2 ntar tau sendiri alurnya

    @AstyNNS : bener, makanyaa..sebagai penduduk yang cerdas bersosial media, thingking before you writing itu penting yah

    @Arman : Yup Arman … hanya saja sebagain orang masih belum bisa menjadi dirinya sendiri *Soktau πŸ˜€

    @Tirta : mmm.. semakin banyak Sp*mmer donk kalu gitu. Namun apapun bentuknya. kita harus mempersiapkan diri dengan segala pergeseran ya, makasih Mas

    @Kishandono : qiqiqiq… *ditoyor ajh ya, hahahaha

    @dmilano : justru kalau aku skrng malah fb jarang dijamah

    @ Ririe : apapun bentuk kepentingannya selama itu bisa membawa manfaat, lanjutkan Rie, cmungudh hihih

    @Punky : ckckckck, aduh kamu ini lucu pungky. makasih sudah jujur ya, wkwkkwwk

    @Bunda Kanaya : banget bun πŸ™‚

    @NF : setuju say, tengkyu

    @Evi : iyaa, motivator aja banting stirr memilih banyak yg cerewet di twitter kan?

    Reply
  21. Anggie...mamAthar says

    30/01/2012 at 3:43 pm

    Aiiih.. aku ngetweet juga jarang2 dey kayaknya… lebih sering baca timeline or di mention ma temen.. Malah dr twitter byk dpt info ttg AIMI, ttg anak, ma diskon2, hehe.. Lebih tepatnya, bijak memilih mana yg mau qt follow.. mana yg qt unfollow.. πŸ™‚

    Reply
  22. Orin says

    30/01/2012 at 4:12 pm

    Aku msh jarang bgt sih mba Mir beraktifitas di twitter mihihihihi

    Reply
  23. Della says

    31/01/2012 at 1:03 pm

    Aku malah nggak punya twitter loh Mir, soalnya ntar bising denger “burung-burung” berkicau-kicau terus πŸ˜€

    Reply
  24. Pakde Cholik says

    06/02/2012 at 11:22 am

    Nama yang indah untuk wanita cantik.
    Mira juga bisa artikan mirah delima kan ya/.

    Benar, nama adalah doa dan sebuah harapan dari orangtua. Dan menjadi kewajiban setiap orangtua pula untuk memberikan nama yang baik bagi putra-putrinya.

    Salam hangat dari Surabaya

    Reply
  25. anak-jelex says

    07/02/2012 at 10:30 am

    kunjungan hangat.. kunjung balik ya. jangan lupa follow nya.. πŸ˜€

    Reply
  26. Faril says

    27/02/2012 at 4:59 pm

    untung kita tidak di China yang melarang segala social-media..

    bener kata bang anonymous, twitter menggunakan machine bot (bukan manusia) untuk menyensor beberapa kata yang dianggap “sebaiknya tidak diucapkan”.. coba saja sendiri, nanti akan muncul kata dengan simbol bintang (*)…

    twitter is my new diary.. @fariable

    Reply

Terima Kasih Komentarnya Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Heloo… Mira’s here

Founder Kumpulan Emak Blogger | Yoga Teacher | Community Manager | Lifestyle and Parenting Blogger | Purple & Coffee Lover Read More…

Founder of KEB

 photo keb_zps7765220c.png

Follow My Blog

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Recent Posts

  • Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • Setelah Ini, Apa?
  • Siap UTBK bersama Zenius Ultima
  • Sebuah Proses Mengajar dan Belajar
  • Menjadi Ayah Yang Keren
  • Hijrah Berawal dari Mulut, Bersihkan Dengan Pasta Gigi Sasha
  • Senyum Menari-nari di Sela Imaji
  • Menjadi Kaum Rebahan Sebagai Bukti Cinta Bagi Keluarga dan Bangsa
  • Perempuan, Corona, dan Tulang Punggung Keluarga
  • Gara-Gara Corona, Ada banyak Cinta atau Kesedihan?

Archives

Top Posts & Pages

  • Ketika Menjadi Single Parent
  • Scott’s Emulsion, Merangsang Perkembangan Otak Anak
  • Jangan Biarkan Anak Panas Dalam Berlama-lama!
  • Konsep Jalani, Nikmati, Syukuri
  • Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa

Latest Posts

  • Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • Setelah Ini, Apa?
  • Siap UTBK bersama Zenius Ultima
  • Sebuah Proses Mengajar dan Belajar
  • Menjadi Ayah Yang Keren

Grab My Banner

 photo banner10_zps502f511e.png

Recent Comments

  • nita hartini on Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • Dini Derin on Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • lendyagasshi on Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • Echaimutenan on Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • Milda Ini on Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa

Copyright © 2021 · Mira Sahid · Custom Design by Shinta Co

Copyright © 2021 Β· Inspirasi Mama on Genesis Framework Β· WordPress Β· Log in

loading Cancel
Post was not sent - check your email addresses!
Email check failed, please try again
Sorry, your blog cannot share posts by email.