Pernah dengar mengenai konsep SOHO? Belum? Nah, kebetulan banget nih, saya mau cerita.
Sejak resign dari kantor Mei lalu, Alhamdulillah, saya lebih banyak waktu luang di rumah, bersama anak-anak, kemudian lebih leluasa melakukan passion saya, beryoga atau melatih yoga, ataupun membuka kembali berbagai networking. Ya, saya kembali menyebut diri sebagai seorang freelancer dengan segala kesibukannya. Jujur saja, ada beberapa teman yang bilang bahwa saya saat ini terlihat lebih dan selalu bahagia. Itu karena saya memang sedang menikmati waktu saya, terkhusus bersama kedua anak saya.
Saya masih terbayang saat kerja kantoran beberapa bulan ke belakang, setiap hari perasaan lelah, cemas memikirkan anak-anak, dan perasaan campur aduk lainnya, menjadi teman dalam hari-hari saya. Tapi toh, saya meminimalisasi keluhan, dan tetap memotivasi diri untuk terus semangat.
That’s why saking sedang menikmati waktu lebih banyak di rumah, atau beryoga dan plus tambahan Capoeira, kalau ada meeting di Jakarta, sebisa mungkin saya satukan dengan agenda lain, biar sekalian jalan. Mengingat ruas jalanan saat ini, hampir di semua tempat Jakarta-Bekasi, penuh dan macet. Warbiyasak pokoknya. Harus banyak-banyak bersabar, sis!
Kerja dari Rumah
Tapi, saya juga sadar, kalau macet itu enggak perlu disalah-salahkan. Apalagi proses industri, kreativitas, memang harus terus berjalan, agar kelangsungan “umat” berjalan sesuai dengan kebutuhannya. Tapi, kalau ditanya mau kerja kantoran lagi atau enggak, jawabannya, “Saat ini belum mau. Saya memilih untuk kerja dari rumah saja.”
Nah, ngomongin kerja dari rumah, kelemahannya ya, karena sudut ruangan rumah memang begitu saja bentuknya. Sementara konon untuk memunculkan ide kreatif itu, berawal dari rasa nyaman. Jadi PR nya, gimana supaya kita bisa tetap produktif, meski dari rumah.
“Home, where life begin, and money can come…” Hehehe, ini versi saya ya.
Konsep SOHO untuk Hidup Produktif di Masa Sekarang
Terus, beberapa waktu lalu saya mendengar sebuah konsep SOHO (Small Office Home Office).
Ini asli, saya baru tau dan baru dengar. *biarin dibilang kudet. Tapi memang menarik sekali untuk saya cari tahu, karena konsep ini memiliki fungsi rumah dan juga ruang kerja. Bentuknya sih, ya ruangan biasa, hanya saja, tempat dan fasilitasnya bisa sangat menyesuaikan dengan kebutuhan kita. Seperti yang tadi saya bilang, rumah = kantor. Kerja dari rumah, tapi juga tetap produktif menghasilkan dan punya waktu bersama anak juga terpenuhi.
Memangnya, ada ya, konsep SOHO di area Jakarta?
Ternyata ada! Namanya Quo Space, yang terletak di jalan. Fatmawati no 36, Cilandak, Jakarta Selatan. Sebuah konsep apartemen yang bisa dijadikan tempat tinggal, dan juga ruang kerja, yang bisa dimiliki selamanya. Saat ini memang masih dalam tahap pembangunan, dan diperkirakan selesai Q1 tahun 2019.
Kalau melihat lokasinya, sangat strategis, ya. Khususnya buat yang aktivitasnya di area Jakarta dan sekitarnya. Quo Space ini sendiri terdiri dari 11 lantai, dan terdiri dari fasilitas :
- Basement dan area parkir
- high speed ineternet connection (catat, ini penting banget!)
- 100% back up power
- Cafe dan gallery
- Resto dan Lounge
- Convenience store
- ATM gallery
- Business center
- Retail podium
- Shutle bus/ van
- Public points
- Extensive landscape and garden
- handicap friendly
- 24 hour security and protection
- Wi-fi ready, Fiber Optic (TriplePlay)
- Feeder Busway – MRT – Malls
Well, lengkap kan? Tapi kemarin di acara press launching-nya, kemungkinan sih akan ada beberapa fasilitas tambahan, seperti fitness center, dan community space.
Aeeh, ya kali saja, KEB bisa buat acara di sana, kan seru tuh, hehehe. Tapi enggak cuma itu saja, saya juga jadi memikirkan konsep SOHO ini, bahkan memasukkan SOHO Quo Space ini dalam wishlist dream saya. Tolong amin-kan ya teman-teman, semoga jadi pahala teman-teman yang turut mendoakan.
Terus, Quo Space yang punya konsep SOHO ini, untuk sisi bisnisnya gimana?
Kalau dengar dari penjelasan ibu Fitri Hilman, Director Commercial Service, Savills, Quo Space ini lebih menyasar kepada kaum millenials, mengingat merekalah yang saat ini lebih banyak terlibat aktif sebagai kaum pebisnis. Sehingga dengan adanya Quo Space ini, diharapkan dapat memenuhi dan menjawab kebutuhan business space bagi generasi baru tersebut. Apalagi, Quo Space ini juga memiliki konsep collaborative dan creative culture, plus co-working space yang pasti akan memicu terus proses kreatif..
Eh tapi, bukan berarti generasi sebelumnya enggak bisa memilih Quo Space ini ya. Karena seperti tadi saya tuliskan, fungsinya bisa juga sebagai tempat tinggal, yang sangat strategis di area Jakarta ini. 2 in 1 kan?
Harganya berapa? mulai dari 1.35 milyar untuk luas mulai dari 50m2. Meski sempat shock ngebayangin duit segitu, ya enggak apa-apa, mimpikan saja dulu, yes. Sambil ikhtiar. Kita kan, enggak pernah tahu cara Tuhan ngasih jalan. Yang penting tetap optimis dan berbaik sangka. Sepakat?
Jadi enggak sabar lihat hasil jadinya Quo Space. Ntar kalau sudah jadi, mau main-main ke sana, deh. Sambil afirmasi, siapa tahu jodoh. NAMANYA JUGA USAHA! Hahahah.
Nah, bagaimana menurut teman-teman konsep SOHO ini? Share yuk.
Indah Juli says
Aamiin, semoga tercapai keinginannya.
Daku pernah lihat di youtube, konsep SOHO ini udah banyak dipakai di Seoul.
Kalau di Yogya, kebanyakan pakai ruko sih buat rumah sekalian tempat usaha.
Tapi jadi pengen juga ya, apalagi buat freelance seperti kita 🙂
Mira Sahid says
Mari kita terus berdoa dan beiktiar mak 🙂
Intan N. Kamala Sari (@Inokari_) says
Konsepnya asik ya Mak, pas untuk para freelancer. Walaupun kerja di rumah, tempat juga harus nyaman & komplit, biar kreativitas jalan terus. 🙂
Nchie Hanie says
Ahh mau juga siapa tau berjodoh dan tetanggaan , hahhaa..
Bisa asik kerja, mager deh.
Konsepnyanoke bangetvtuh Mak
Zilqiah Angraini says
wuih keren ya ini SOHO ini
di Makassar juga udah hampir ada co working space sih tp masih comingsoon
kayaknya memang kebutuhan jaman milenials itu ya ada banyaknya kayak SOHO ini dimana-mana ya
rasanya mmg sudah perlu punya 😀
saya ikut aamiin kan impian makpon smoga segera dikabulkan.
aamiin