Indonesia Lifestyle Blogger & Empowering Women by Mira Sahid

Indonesia lifestyle Blogger, Empowering woman, Yoga Instructor, Social Media Enthusiast

Menu
  • Home
  • Inspirasi Mama
    • Family
    • Inspirasi Mama
    • Parenting
      • Dunia Ibu
      • Dunia Anak
    • Pengembangan Diri
      • Renungan
    • Cerita Inspiratif
    • Cerita Kehidupan
    • Soal Perempuan
    • Sosok
  • Lifestyle
    • Social Media
      • Blog Competition
      • Twitter
    • Hiburan
    • Cerita Fiksi
    • Komunitas
      • KEB
        • Kumpulan Emak Blogger
    • Review
    • Wisata
  • Ruang Yoga
  • Disclosure
You are here: Home / Inspirasi Mama / Surat Cinta

Surat Cinta

07/12/2012 by Mira Sahid Leave a Comment

“Apa yang teman-teman bayangkan dengan sepucuk surat cinta? “

Tentu ingatan tentang sebuah masa, dimana hanya tulisan yang terangkum dalam suratlah yang mewakili apa yang kita rasakan dan kita inginkan. Entah waktu yang mana, yang mengingatkan hal itu, tapi saya yakin semua teman-teman pernah menuliskan sebuah surat cinta. 
Sebelum micro blogging atau diary online yang bernama blog mencuat ke permukaan, tentu sebagian dari kita lekat sekali dengan tulisan tangan. Melalui sebuah buku yang disebut dengan diary harian, benda tersebut menjadi sebuah benda yang sakral bagi kita, karena hanya kita yang mengetahui apa yang tercatat di dalamnya. Kita bisa menjadi tertawa, bahkan menangis menuangkan perasaan kita, termasuk ketika merasa sangat kesal dan marah. Sejatinya, kalau perempuan marah atau kesal, yang bisa dilakukan untuk meringankan beban ya dengan menangis. “Tapi bagaimana jika perasaan itu melibatkan orang lain?”

Ketika kita dihadapkan pada sebuah masa yang menuntut perhatian kita secara lebih (bahagia, tertawa, kesal, marah, bingung dll) tentu semua itu terjadi karena sesuatu hal. Contoh : Mudah emosi ketika menghadapi beban pekerjaan yang semakin berat, pusing dan kesal karena anak-anak susah di atur, merasa cemburu karena sang kekasih telat menjemput atau menggoda wanita lain, bingung karena komunikasi tak jua berangsur baik, dan sederet contoh kasus lainnya. Bisa dilihat, kan, ternyata semua perasaan itu hadir dengan terlibatnya orang selain kita. Bisa suami, istri, teman, sahabat, anak-anak, mertua dan lain-lain. Jika sudah  terjadi seperti itu, tak jarang kita lebih banyak mengedepankan ego masing-masing. Kita menjadi pribadi yang ingin dimengerti, namun tanpa disadari, mampukah kita mengerti pasangan kita?.
Bukan kehidupan jika di dalamnya tidak terjadi intrik dan konflik. Yang perlu kita lakukan adalah, jangan pernah membiarkan itu semua menjadi bias dan tanpa penyelesaian. Memang, pada saat terjadinya konflik, kita bisa dengan mudah dan spontan mengeluarkan berbagai emosi. Tapi mampukah emosi tersebut memberikan solusi? Mungkin ada yang bisa melakukannya, ada yang menunda atau bahkan membiarkannya bias. Jika begitu, bagaimana dengan perasaan kita, akankah lebih tenang? Kemungkinan sih, engga ya. Berasa masih gondok aja alias nyesek karena masih ada yang terpendam. 
Surat Cinta….
Pernahkah diantara teman-teman menuliskan sebuah surat cinta untuk pasangannya masing-masing? 
“Ah, udah ga jaman main surat-suratan, apalagi kalau udah menikah, ga ngefek”.
Justru sebaliknya bagi saya, ketika kata tak lagi mampu terucap, ketika perasaan belum tersampaikan secara keseluruhan, maka surat cintalah yang menjadi jembatannya. “Tapi kenapa mesti pake surat cinta?”

Gini-gini ya,
Setiap konflik dan intrik itu kan terjadi dengan semua rasa yang ada di dalamnya. Terkadang jika kita berhadapan dengan pasangan kita, maksimal yang bisa kita ungkapkan adalah rasa marah dan kesal, right?
Padahal, selain rasa itu, sebenernya kita juga masih memiliki perasaan lain yang bisa jadi menguntungkan untuk pasangan kita, yaitu perasaan menerima dan memaafkan, atau ingin merubah apa yang tidak baik. Sayangnya, karena rasa marah masih mendominasi, kita ga sadar dan terlalu gengsi untuk mengakuinya. That’s why inilah fungsi surat cinta itu, yang akan mewakili semua yang kita rasakan. 
Ada tips untuk teman-teman, yang mungkin sekarang sedang dalam kondisi yang kurang nyaman. Maaf, bukan ingin menggurui ya, hanya ingin sharing aja. “Tulis surat cinta, yuk”. Ungkapkan semua rasa yang kita rasakan pada pasangan kita. Semuanya! “Tapi, gimana cara memulainya?” Coba ini (untuk kasus yang sedang dalam konflik ya)..
*Ungkapkan kemarahanmu, mulailah dengan bahasa pembuka yang cukup waras, ga usah galak-galak ya. Minimal, dibuka dengan kata : “Suamiku sayang”, “Istriku sayang”, “anakku sayang”, “sahabatku sayang” dan lainnya. Lalu tuliskan bahwa kita marah, karena (sebutkan…) 
*Ungkapkan kekesalanmu, katakan padanya, “bahwa aku kesal karena (sebutkan….)”
*Ungkapkan kebingunganmu, terkadang rasa kesal dan marah akan mengakibatkan rasa bingung pada kita. Bingung menentukan langkah dan harus bagaimana, Tuliskan sejelas-jelasnya kebingunganmu, inget… masih dalam batas waras dan wajar yaa 😀
*Ungkapkan Penerimaanmu. Nah, di sinilah kita pun dituntut harus berbesar hati, bahwa kita mengakui kesalahan kita/ menyadari kekurangannya. Sehingga apapun kekhilafannya, tetap menjadi koreksi untuk berdua. 
*Yang terakhir : Ungkapkan maunya kita. Setelah kita ungkapkan rasa di atas tadi, maka di titik akhir ini, sekaligus sebagai closed nya, tidak berlebihan jika kita meminta pasangan kita agar bisa memahami dan mengakui kesalahannya. Atau bisa sebaliknya yaa, tergantung kasusnya deh. Dengan begitu, semua ungkapan perasaan kita menemui titik terang, sekalipun itu belum menjamin penyelesaian yang berarti. Tapi yakin deh, ketika apa yang kita tuliskan berasal dari hati, maka akan sampainya ke hati juga.
***********
“Kalau surat cintanya sudah terkirim, tapi ga ada respon dari pasangan kita, gimana?”

Just is… pake ilmu “Energy Giver”. Surat cinta yang kita buat itu kan tujuannya untuk meringankan beban kita, dan di dalamnya memang berbicara “tentang saya”. Jadi, kita ga perlu repot-repot memikirkan tanggapannya. Tapi saya yakin, ketika pasangan kita membacanya, dengan tatanan bahasa lembut dan bijak, Insya Allah dia akan menyadari dan mulai membuka diri. Kita pun merasa tenang dan nyaman. “Ga percaya?”. Cobaaaiiiiin 😀
Beginilah kehidupan, dan beginilah saya. Tulisan di blog ini bisa berubah setiap saat. Tiba-tiba muncul tulisan reportase, lalu review, lalu fiksi, dan sekarang, entah apa nih kategorinya. Kebetulan inspirasinya lagi dapet aja. Jadi, semoga saja bermanfaat buat teman-teman yang mampir ke sini, yak. Judul blog nya kan, “Inspirasi Mama”. Jadi, ga salah toh ya?! *beladirisendiri. Terima kasih untuk “seseorang” yang sudah memberikan inspirasi tulisan ini. “Nanti aku traktir setarbak ya”.
Satu hal yang ingin saya sampaikan di akhir tulisan ini. Ketika kita bertemu dalam situasi yang kurang nyaman, Just is, nafas damai dulu. Lalu BAAR…. “Believe, Act, Attrack, Receive”. Selamat mencoba. 
ps : 
Surat cintanya ga mesti di lembaran kertas, bisa melalui email, atau inbox FB. Hati-hati, jangan sampai nyasar ke inbox orang lain ya :D. Kalau mau sharing contoh surat cintanya, boleh colek saya. Bawa segelas caramel latte nya starbucks okeh 😛 *sok kepedean

Share:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram
  • Email
  • Print

Filed Under: Inspirasi Mama, Keluarga, Sharing

About Mira Sahid

Lifestyle Blogger | Licensed STIFIn Promotor | Pegiat Literasi Digital | Wakil Ketua Umum Siberkreasi Bidang Kemitraan dan Komunitas | Yoga Instructor | Digital Parenting Enthusiast | Personal Genetik Enthusiast | Women and Community Empowering

« Malamku…
Ketika Kekonyolan itu Datang »

Comments

  1. Bunda gaul says

    08/12/2012 at 12:08 am

    Selamat pagi Mak.Saya senyum-senyum bacanya.
    Itu sebetulnya alasan saya punya blog. Dulu memang asli blog itu tempat curhat. Semua kesal, marah, ngomel, saya tuliskan mak. Makanya saya gak pernah promosikan blog, wong isinya curhat.

    Isinya memang untuk menumpahkan beban di dada. Supaya lega. Dan usaha ini selalu berhasil. Moga yang lain juga gitu yah. Mak. Eh intip blog puisiku yah.

    Reply
  2. @yankmira | Mira Sahid says

    08/12/2012 at 12:11 am

    @Bunda gaul : kenapa tiap baca tulisanku, dirimu selalu senyam senyum, mak. Baru selesai nyirih yak? wkwkwk. Iyaa, tapi ini lagi ga ngomongin blog, “Surat Cinta”, mak. 😛 *kaboor. Eniwey, ma kasih ya.

    Reply
  3. Prit Punya Cerita says

    08/12/2012 at 12:12 am

    Aku kadang masih sering lho Mbak, ninggalin surat cinta buat mantan pacar alias suami. Heheheh..

    Sering nulis note disebelahnya bantal pas suami sedang tidur,heheheh..
    Efeknya, sih suami pandangannya so swit banget pas bangun,hehehe..

    Kadang kalau lagi sibuk dan gak bisa beresin pekerjaan rumah, aku tulis di note dan kutaruh di depan pintu kamar. Atau sekadar menaruh secarik kertas di samping cangkir kopinya..

    Kalau lagi gak nyaman terhadap sesuatu, kadang aku gak bisa menyatakannya lewat lisan. Aku pilih inbok fb buat numpahin semuanya,hihihihi

    Ah, baca ini jadi pengen nulis surat,heheheh…Besok tak taruh di pintu kamar mandi ahhhh…

    Reply
  4. @yankmira | Mira Sahid says

    08/12/2012 at 12:17 am

    @Prit : yes… it work, kan? hati tenang, suami senang *Kaya iklan, hahaha. Teruskan perjuanganmu, say.

    Reply
  5. Trance Taranokanai says

    08/12/2012 at 12:28 am

    Hihihi… kalau aku bikin ‘surat cintanya’ kalau lagi marah dan kesel aja, mak. Soalnya kalau ngomong langsung, BAHAYA! Khawatir ngga bisa nahan emosi. Setelah baca, suami cuma senyum-senyum aja. Tapi akhirnya kita jadi ngobrol panjang lebar dari hati ke hati. Tapi terkadang kalau suami lagi malas bacanya, ngga digubris sama sekali itu surat. Hiks, sedihnya. Hehehe… Itulah indahnya rumah tangga. Rasanya seperti strowberry cake. Hihihi…

    Reply
  6. Lusi says

    08/12/2012 at 1:07 am

    Dari jaman pacaran juga nggak pernah surat2an. Langsung ngomong aja kalau lagi sukaan hahahaaa….

    Reply
  7. Sary says

    08/12/2012 at 5:16 am

    hmm aku malah punya blog rahasia yang isinya surat dan puisi cinta untuk suami.. dan cuma dia yang bisa baca.. #uhuks :))

    Reply
  8. Sary says

    08/12/2012 at 5:16 am

    hmm aku malah punya blog rahasia yang isinya surat dan puisi cinta untuk suami.. dan cuma dia yang bisa baca.. #uhuks :))

    Reply
  9. IrmaSenja says

    08/12/2012 at 6:48 am

    wah tulisan ini bisa jadi panduan untuk aku memulai menulis suratku untuknya #eh :p

    jadi kapan kita nyetarbaknya….#ngikik

    Pd beberapa hal kita begitu mudah menuliskan kalimat2 tp knp ada titik tertentu malah kesulitan ya?
    Mungkin krn surat atau surat cinta mewakilkan perasaan2 kita, dan kdg kala ada begitu byk perasaan yg sulit diungkapkan meski secara tulisan.

    Reply
  10. Maya Siswadi - Bunda 3F says

    08/12/2012 at 7:06 am

    Aku dan suami juga suka seperti ini lhoo, kadang kalau ada hal tertentu yang belum tuntas kita bahas, kalo ngomong langsung malah akan menimbulkan konflik, karena masih esmosi, ya jalan tengahnya biasanya menuliskan sesuatu yang bisa menjelaskan panjang lebar, dengan harapan bisa membantu membuka pola pikir n sudut pandang. Dan biasanya behasil.

    Reply
  11. Ummi Nilam says

    08/12/2012 at 8:23 am

    Betul mak Mira, blog itu ampuh mulai dari curhat, semangat dan juga membantu teman, menemukan jodoh misalnya. Oh ya bagus tulisannya, bisa juga sebagai pengantar teruntuk yang akan nulis surat. Salam kenal mak dan terima kasih saya ucapkan telah approved di KEB di FB. Have a nice weekend :).
    PS: Mau tanya mak, kalo pengen mendapatkan kaos KEB bgm caranya ya?. Terus saya bisa menghubungi siapa?. Maaf numpang tanya hihihi…

    Reply
  12. Ummi Nilam says

    08/12/2012 at 8:37 am

    Mak Mira, ijin blog roll ya? Makasih :).

    Reply
  13. dey says

    08/12/2012 at 9:00 am

    Kalau saya bikin surat cinta untuk suami, udah pasti gak ada balasan deh, hehehehe.
    Tapi saya yakin sih, dia pasti mikirin apa yang saya tulis. Tapi ya dengan caranya dia, dalam diam 🙂

    Reply
  14. suci nabbila says

    08/12/2012 at 9:08 am

    huehehehe.. jadi terinspirasi nih mbak

    Reply
  15. @yankmira | Mira Sahid says

    08/12/2012 at 12:07 pm

    @Trance : iyaa, ternyata surat cinta itu bisa sangat membantu yaa. No matter digubris apa ndak. yang penting maksud kita tersampaikan

    @Lusi : hahahah, matp mak. Teruskan

    @Sary : oh yaa? boleh juga tuh kaya gitu, mak

    @Irmasenja : wkwkkwkw, bisa aja. Ayo donk cepetan dibikin itu suratnya

    @Maya : setuju, mak

    @Ummi Nilam : Salam kenal juga, mak. Soal kaos, nanti ada infonya di group ya

    @Dey : gak apa-apa, bu. Yang penting apa yang kita rasakan sudah tersampaikan

    @Suci : iyaa, dicoba aja kapan-kapan ya, neng 🙂

    Reply
  16. Miss Rochma - Mama Arkananta says

    08/12/2012 at 2:27 pm

    sudah pernaaaahhhh… dan majur seh sebenarnya. meskipun suami nggak membalas, tapi akhirnya masalah itu dibicarakan. 🙂

    Reply
  17. @yankmira | Mira Sahid says

    08/12/2012 at 3:23 pm

    @Miss Rochma : Betul… itu maksutnya, yang penting masing2 memahaminya 🙂

    Reply
  18. Rina S Esaputra says

    09/12/2012 at 12:37 am

    hikhik…pas saat ini saya lagi kesal sama miswa…iya sich kalau ngomong langsung jadinya suka makin esmosi, si doi juga kepancing esmosinya. dicoba caranya 🙂

    Reply
  19. Niken Kusumowardhani says

    09/12/2012 at 6:50 am

    Ini bisa jadi pupuk cinta ya mbak Mira… membuat kejutan2 kecil buat pasangan juga ke anak-anak.
    Sip..sip.. mengingatkan bahwa pupuk cinta model begini sudah lama terlewatkan.

    Reply
  20. catatan kecilku says

    09/12/2012 at 8:56 am

    aku termasuk orang yg suka nulis “surat cinta” ini mbak hehehe…
    terkadang lebih enak diungkapkan lewat tulisan, karena kata2nya bisa diatur dulu, karena kalau ngomong langsung suka gak terkontrol apalagi kalau melihat tanggapan langsung yang diajak ngomong hehehe

    Reply
  21. @yankmira | Mira Sahid says

    09/12/2012 at 1:12 pm

    @Rina : yup, nafas damai dulu ya mak. Pas mau kirim suratnya ga usah pamrih, just is, lakukan karena dirimu ingin memberi 🙂 Gutlak and hug

    @Niken : iyaa bener mba, walaupun sebagian orang bilang cara ini cara yang kuno, tapi aku menyukainya

    @Catatan Kecilku : Iyaa. dan aku senang ternyata banyak juga diantara teman2 yang masih melakukan hal ini.

    Reply

Terima Kasih Komentarnya Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Heloo… Mira’s here

Founder Kumpulan Emak Blogger | Yoga Teacher | Community Manager | Lifestyle and Parenting Blogger | Purple & Coffee Lover Read More…

Founder of KEB

 photo keb_zps7765220c.png

Follow My Blog

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Recent Posts

  • Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • Setelah Ini, Apa?
  • Siap UTBK bersama Zenius Ultima
  • Sebuah Proses Mengajar dan Belajar
  • Menjadi Ayah Yang Keren
  • Hijrah Berawal dari Mulut, Bersihkan Dengan Pasta Gigi Sasha
  • Senyum Menari-nari di Sela Imaji
  • Menjadi Kaum Rebahan Sebagai Bukti Cinta Bagi Keluarga dan Bangsa
  • Perempuan, Corona, dan Tulang Punggung Keluarga
  • Gara-Gara Corona, Ada banyak Cinta atau Kesedihan?

Archives

Top Posts & Pages

  • Ketika Menjadi Single Parent
  • Scott’s Emulsion, Merangsang Perkembangan Otak Anak
  • Jangan Biarkan Anak Panas Dalam Berlama-lama!
  • Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • Suka Duka Menjadi Team Leader

Latest Posts

  • Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • Setelah Ini, Apa?
  • Siap UTBK bersama Zenius Ultima
  • Sebuah Proses Mengajar dan Belajar
  • Menjadi Ayah Yang Keren

Grab My Banner

 photo banner10_zps502f511e.png

Recent Comments

  • nita hartini on Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • Dini Derin on Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • lendyagasshi on Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • Echaimutenan on Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa
  • Milda Ini on Begini Rasanya Diberi Kelebihan Rasa

Copyright © 2021 · Mira Sahid · Custom Design by Shinta Co

Copyright © 2021 · Inspirasi Mama on Genesis Framework · WordPress · Log in

loading Cancel
Post was not sent - check your email addresses!
Email check failed, please try again
Sorry, your blog cannot share posts by email.