Bicara soal olahraga yoga, harus saya akui kalau olahraga satu ini teramat membuat saya jatuh hati. Namun bagi sebagian orang, olahraga ini akan membosankan, karena gerakan-gerakannya selow. It’s ok, kan setiap orang punya hak untuk sukanya di bidang apa. Pun dalam menentukan kategori olahraga. Intinya, olahraga apapun, itu lebih baik, daripada tidak sama sekali. Sepakat?
Dan yang membuat saya jatuh hati adalah, yoga itu memiliki pose-pose indah, apalagi kalau bisa mengabadikan posenya dengan bidikan kamera yang ok.
Olahraga Yoga dan Saya
Jujur ya, selama ini saya sih kadang mengandalkan anak-anak saya untuk membantu memotret pose yoga, selebihnya, kalau memang ada kebetulan teman yang bisa dimintai tolong, ya why not?
Saya sendiri sebenarnya punya dua akun instagram. Untuk hal-hal yang terkait dengan yoga, saya posting di akun @yogameera, tapi karena alasan tertentu, akun Instagram tersebut saya private saja, dan sudah jarang posting image di sana. Ini lebih karena alasan ribet juga kudu maitenance 2 akun yes.
Akhirnya, saya memutuskan untuk memosting aktivitas yoga di akun instagram utama saya, @mirasahid. Sudah follow kan? Makasih lho kalau follow-nya ikhlas. 😀
Lanjut soal pose yoga.
“Sebenarnya, olahraga yoga itu memang harus bisa pose sampai meliuk-liuk, atau jungkir balik ya, Mir?”
Ada beberapa orang yang bertanya akan hal ini. Jawabannya, “Enggak, kok.”
Setelah saya mengikuti Yoga Teacher Training (YTT) mulai dari 50, 100, dan baru sampai 150 jam, saya memahami, dan terus belajar mengaplikasikan apa yang guru-guru saya sampaikan. Bahwa yoga bukanlah tentang kesempurnaan, yoga bukanlah tentang bagaimana kamu bisa melakukan berbagai pose/asana. Yoga bukan tentang seberapa jago kamu dengan hasil-hasil pose yang dimunculkan dalam sebuah foto di media sosial.
Jauh ke dalam itu, yoga adalah tentang bagaimana kamu memahami diri kamu, lebih dalam, dan lebih jauh. Yoga adalah tentang bagaimana kamu berdharma dalam kehidupan sehari-hari, dan mengaplikasikan ilmu yoga yang telah dipelajari.
“Ilmunya apa saja, memang?”
Nah, ini sih kalau dijabarkan di blog, bakalan banyak banget. Tapi kalau memang kamu mau serius mendalami yoga, ya ambil YTT saja. Saya sendiri mengambil YTT 50 jam di Purinawa, lalu 100, dan 150 jam di Cibubur Yoga Center.
Alhamdulillah sejak awal, banyak banget ilmu, dan pengembangan diri yang saya dapatkan saat mengikuti YTT. Apalagi saya termasuk yang sangat bersyukur dibimbing oleh guru yang baik, teacher Yulai, dan teacher Ningrum Ambarsari (Founder dari Cibubur Yoga Center). Keduanya lebih dari sekadar guru buat saya. Tapi juga keluarga.
Terima kasih my humble guru. Terima kasih sahabat-sahabat yang begitu baik di Cibubur Yoga Center. All love!
Nah, balik lagi soal pose yoga.
Jadi, buat teman-teman yang merasa sudah berlatih yoga lumayan lama, tapi juga merasa belum bisa melakukan pose-pose yoga yang lumayan menantang, it’s ok. Tak perlu menjadikan itu sebagai tujuan utama, apalagi berambisi untuk “harus bisa.”
Justru ada baiknya, jadikanlah yoga sebagai tujuan untuk melatih konsentrasi, tingkat kesabaran, melatih pernapasan, juga mensinergikan tubuh, dan jiwa. Selain itu, cobalah aplikasikan setiap proses beryoga ke dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari yang sederhana, yaitu pranayama, atau teknik pernapasan. Insha Allah deh, dengan mengaplikasikan teknik pernapasan dalam kehidupan sehari-hari, dampaknya akan baik untuk diri kita.
Enggak percaya? Silakan dicoba saja dulu.
Lihat foto2 makpon sy jadi kangen bergerak mak…
gak sabar mau latihan lagi utk weightloss..tapi nunggu jahitan sembuh dulu..
benar banget. sepakat. olahraga apapun oke oke aja drpd mager yg berdampak buruk bagi kesehatan ya mak..
Sejak dulu saya pengen banget ikutan yoga, tapi belum pernah klop waktunya…
saya sekarang sering yoga berkat youtube