Indonesia Lifestyle Blogger & Empowering Women by Mira Sahid

Indonesia lifestyle Blogger, Empowering woman, Yoga Instructor, Social Media Enthusiast

Menu
  • Home
  • Inspirasi Mama
    • Family
    • Inspirasi Mama
    • Parenting
      • Dunia Ibu
      • Dunia Anak
    • Pengembangan Diri
      • Renungan
    • Cerita Inspiratif
    • Cerita Kehidupan
    • Soal Perempuan
    • Sosok
  • Lifestyle
    • Social Media
      • Blog Competition
      • Twitter
    • Hiburan
    • Cerita Fiksi
    • Komunitas
      • KEB
        • Kumpulan Emak Blogger
    • Review
    • Wisata
  • Ruang Yoga
  • Disclosure
You are here: Home / Inspirasi Mama / Cerita Inspiratif / Renungan / [ThankYouILearn] Kolak Kesabaran

[ThankYouILearn] Kolak Kesabaran

02/07/2014 by Mira Sahid 49 Comments

Astagfirullah hal adziim…

Sampai tulisan ini dibuat, saya masih terus saja nggak habis pikir sama kejadian tadi, kejadian yang sebenarnya nggak mesti diributkan.

Jadi ceritanya gini, setelah menempuh 2 jam perjalanan Bandung – Bekasi dengan mengendarai mobil sendirian, saya sudah membayangkan akan berbuka puasa dengan nikmat. Sampai di kawasan komplek Vila 1, saya melipir sebentar untuk parkir menuju atm dan mau membeli kolak dan keperluan untuk berbuka puasa, sekaligus untuk sahur. Nah, di sekitar bundaran komplek tersebut memang sudah berjajar aneka makanan, mulai dari makanan ringan sampai lauk pauk. Dan di satu sudut, ada penjual kolak dan aneka ta’jil yang setiap tahun pasti ramai dan orang rela mengantri untuk mendapatkannya, apalagi kalau bukan karena rasanya yang lebih enak dibandingkan yang lain. Saya pun berniat membeli satu bungkus kolak pisang campur biji salak, meski dengan resiko antri lama.

Sampai di meja penjual, di depan saya sudah ada 2 orang dan sebelah kanan saya ada bapak-bapak yang sudah dilayani oleh bapak penjual kolak, dan di belakang saya (kanan kiri) sudah ada 2 ibu juga yang mengantri. Setelah bapak yang sebelah saya selesai dilayani, otomatis tempat bergeser kan, ya. Saya jadi sejajar dengan 2 orang di depan saya tadi, tepatnya seorang perempuan dan anak lelaki. Pikir saya, nggak ada yang salah saat itu, karena saya maju setelah bapak yang depan sebelah kanan saya selesai. Ternyata, ada seorang ibu yang tadi berdiri di belakang kanan saya yang mulai sewot. Awalnya saya mengacuhkan, toh saya berpikir memang nggak ada yang keliru, kalaupun saya maju lebih depan, antrian tetap berlaku kan? Saya kebagian dilayani setelah 2 orang di depan saya. “Dari ujung ke ujung malah geser-geser”, begitu sekilas saya dengar dari suara nge bas seorang ibu yang berdiri di belakang kanan saya. Nggak cukup sekali, ibu yang tigginya sekitar 160 dengan rambut dikeriwel pakai jepit dan membawa anak kecil itu mengulangi kalimat yang saya. Oh, saya mulai ngeh, kalimat tersebut ditujukan untuk saya. Sambil tersenyum, saya menanggapinya, “kan sama aja ya, bu, antriannya tetap berlaku saya.” Ibu itu menjawab “he euh”. Okelah, clear yaa… Bapak penjual kembali melayani mba yang pakai baju merah.

Hmmm, manusia!! Memang nggak akan pernah puas kalau nggak ngomel-ngomel ya. Nggak lama dari situ, ibu tersebut mengeluarkan kalimat “Najis teteh ini, najis teteh ini”, sambil menggendong anaknya. Saya nggak mau terpancing dan memilih mengabaikannya saja, lagian, siapa tau itu bukan ditujukan untuk saya. Okelah, saya masih sabar menunggu kolak sayaΒ  yang 1 bungkus itu.

Ternyata hujan saudara-saudara. Akhirnya, bapak dan ibu penjual mengangkat dagangannya ke teras ruko yang berada tepat di belakangnya, kami pun ikut berpindah. Alhamdulillah hujannya hanya rintik. Setelah dagangan disimpan di tempatnya, bapak penjual mencari-cari dong, siapa yang tadi dilayani,. Merasa giliran saya, saya pun melambai sama bapak dan mengajak anak lelaki yang sebelah tadi. Kasihan juga anak lelaki itu dilewat terus, termasuk sama si ibu yang sewot tadi, yang sejak awal langsung pesan ini itu. Lah, penjual juga paham, siapa yang harus dilayani lebih dulu.

Singkat kata, karena anak lelaki tersebut belum pesan, dan bapaknya bertanya saya pesan apa, akhirnya bapak penjual melayani saya dengan pesanan kolak pisang. Saya sempat nggak nyaman karena harus mendului anak lelaki tadi. Tapi setelah pesanan saya selesai, saya langsung arahkan anak kecil tadi sama bapak penjual agar segera dilayani. Dan Alhamdulillah dilayani. Lagi-lagi, saya berpikir sudah clear yaa. Setelah membayar dan mau berbalik pulang, saya agak tersandung sedikit tapi nggak sampai jatuh. Dan berbarengan dengan kondisi saya saat itu, ada kalimat dengan suara nge bas “nah lo, sukur!!!”.

Astagfirullah hal adziim, saya langsung tersentak kaget karena hampir jatuh sekaligus beristigfar mendengar kata tersebut. Tapi karena refleks, saya pun menegur ibu yang tadi itu.

“Maaf bu, ibu ada masalah apa sama saya, dari tadi kok ngata-ngatain saya?”

“Apa, engga” jawab ibu itu dengan senyum sinis

“Duh, ibu, ini ramadhan lho bu, bahasa ibu itu nggak enak didengar” sambil terus beristigfar dan ngelus-ngelus dada

“Iya ini ramadhan…” sambil ngedumel nggak jelas

Ya sudah, saya memilih meninggalkan ibu tersebut yang akhirnya masih antri belum mendapatkan pesanannya. Menuju mobil, saya terus beristigfar, jangan sampai saya balik lagi dan memaki ibu tersebut. Sempat terpikir untuk mengambil gambar foto ibu tersebut dan saya tempel di blog ini, tapi buat apa… saya menegur diri saya sendiri juga. Ini ramadhan, Mira. Ini ujian buat kamu yang nggak seberapa. Hmmm, just is.

Sampai di rumah, saya duduk sebentar dan terus merenungi kejadian tadi sambil self healing. Nggak bisa dipungkiri, mendengar kata “najis” dan “Sukurin lo” yang jika memang itu ditujukan untuk saya, rasanya tuh sakit banget deh. Entahlah, saya juga bertanya-tanya, di keramaian tersebut, dan dalam suasana ramadhan ini, masih ada aja ya, orang yang mengumpat? Padahal… ah sudahlah. Sejatinya ini juga jadi intropeksi saya, dan saya belajar dari kejadian ini. Kalau bukan karena Ibu tadi, saya mungkin nggak menemukan ujian kesabaran ini, dan saya berterima kasih untuk itu lho, bu. Semoga Ibu juga bisa lebih tenang menjalankan ibadah puasanya, dan mulutnya juga berpuasa pada kata-kata yang kurang nyaman di dengar.

Hanya untuk sebungkus kolak dan membayangkan kenikmatannya saat berbuka, ternyata Allah menguji saya dulu dengan kejadian tadi. Bismillah semoga berkah dan buka puasanya jauh lebih nikmat. Alhamdulillah #ThankYouILearn

Kolak Kesabaran

Kolak Kesabaran

Share:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram
  • Email
  • Print

Filed Under: Renungan, Sharing, ThankYouILearn Tagged With: Kolak Kesabaran, Thank You I Learn

About Mira Sahid

Lifestyle Blogger | Licensed STIFIn Promotor | Pegiat Literasi Digital | Wakil Ketua Umum Siberkreasi Bidang Kemitraan dan Komunitas | Yoga Instructor | Digital Parenting Enthusiast | Personal Genetik Enthusiast | Women and Community Empowering

« [Kopdar] Ngeblog Bikin Happy
Jatuh Cinta dengan Citarasa Igor’s Pastry »

Comments

  1. Lidya says

    02/07/2014 at 10:24 pm

    saat bulan puasa tingkat kesabaran di uji ya

    Reply
    • Mira Sahid says

      02/07/2014 at 10:50 pm

      Iya mak, Alhamdulillah πŸ™‚

      Reply
  2. Caroline Adenan says

    02/07/2014 at 10:45 pm

    Mungkin macam aku bakalan berantem kali ya sama ibu2 itu. Bulan ramadhan adalah bulan kesabaran. Iya tau. Ini bulan puasa. Abis batal puasa ya tetep aja :)))

    Reply
    • Mira Sahid says

      02/07/2014 at 10:50 pm

      Hihihi, Alhamdulillah mak, setelah dipikir2, jadi belajar juga dilihatin sama orang keik gitu

      Reply
  3. dwina says

    02/07/2014 at 10:55 pm

    Jd pgn rasain kolak yg bikin mak Mira antri…:)

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 11:39 am

      Hihihi, sini mak Wi, kolaknya memang enak kok

      Reply
  4. Mayya says

    02/07/2014 at 10:55 pm

    Jadi ingat dengar tauziah mamah dedeh di tipi : kalau puasa hanya menahan lapar dan dahaga, pahalanya hanya sebatas itu saja.

    Gara-gara kolak, si ibu tadi cuman dapat pahala lapar haus doang yak! *puk puk*

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 11:40 am

      Iya mak, ini jadi pelajaran juga buat aku. Ma kasih ya

      Reply
  5. wening says

    02/07/2014 at 11:25 pm

    Semoga ditambah sabarnya, dan diterima ibadah puasanya ya Mak Mira πŸ™‚
    *saya jadi gemes sama ibu-ibu tadi hehe.. *ingat puasaa..puasaaa…

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 11:46 am

      Aamiin, mak. ma kasih ya πŸ™‚

      Reply
  6. suria riza says

    02/07/2014 at 11:27 pm

    Bikin kolak sendiri mak makanya :p
    *puk2

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 11:47 am

      Belum nyoba, mak. Sini ajarin dong :))

      Reply
  7. Ranii Novariany says

    02/07/2014 at 11:28 pm

    Kayanya ibu itu lagi sensi mak, makanya marah2 gak jelas πŸ™‚
    kadang, nahan emosi buat hal-hal kaya gitu, susaah juga ya mak..

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 11:50 am

      Entah sensi, entah memang wataknya, mak. Hihihi.

      Reply
  8. Nchie Hanie says

    03/07/2014 at 12:38 am

    lagi di uji kesabaran *sabaar maak
    dan berhasil melewatinya πŸ™‚

    *ibu sewot lagi PMS kalee :p

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 11:51 am

      Hihihi iya, mak, meski sakitnya tuh di sini *elus2dada Hahahah

      Reply
  9. Hani S says

    03/07/2014 at 12:41 am

    Pernah mengalami kejadian yang kurang lebih sama, Mak. Hehe.. dan memang sangat menguras esmosi serta menguji kesabaran. Tapi benar2 dapat dijadikan pelajaran bgt, semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan orang seperti itu, Amiiin..

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 11:51 am

      Aamiin, mak. Makasih sudah sharing juga ya

      Reply
  10. Tanti Amelia says

    03/07/2014 at 2:30 am

    Justru puasa banyaaak cobaannya ya mak Mira..

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 11:52 am

      Gitu ya, mak? Heheheh

      Reply
  11. Indah Nuria Savitri says

    03/07/2014 at 2:54 am

    yang penting kita tidak terpancing untuk bertingkah laku seperti dia maaak…orang sabar disayang Tuhan…dan dapet kolak enak :)..happy Ramadhan maak..

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 11:53 am

      Iya benar, mak. Happy ramadhan juga ya πŸ™‚

      Reply
  12. rahmi says

    03/07/2014 at 4:37 am

    ih ibu2 itu kok ngeselin banget sih mak, jadi ikut emosi nih aku, huft sabaar.. sabaar

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 11:55 am

      Qiqiqiq, sabar mak sabar. *Lempar kolak hahahah

      Reply
  13. Waya Komala says

    03/07/2014 at 4:52 am

    Huuuh..kata-katanya keterlaluan yaa..
    nggak disekolahin tuh mulut..
    Untung makpon sabar.. πŸ™‚

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 11:56 am

      Iya mak, disabar-sabarin, aku nih sebenarnya bisa marah juga lho, tapi inget ramadhan, ditahan aja jadinya

      Reply
  14. Nurul Musyafirah says

    03/07/2014 at 5:36 am

    Astagfirullah.. Bacanya aja bikin geregetan gimanaaa gitu… Apa lagi ngalamin.. Emosi jiwa jadinya. Pfft.. Thankyou for sharing makpon.. Yang sabar yaa.. *WarmHug* πŸ™‚

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 11:57 am

      Iya mak Nurul, ma kasih yaa sudah menenangkan

      Reply
  15. Nathalia DP says

    03/07/2014 at 5:45 am

    alhamdulillah, lulus ujian kesabarannya mak…
    smoga kolaknya berkah dan ibadah puasanya diterima πŸ™‚

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 11:57 am

      Aamiin Ya Allah, terima kasih mak nathalia

      Reply
  16. Rebellina Santy says

    03/07/2014 at 5:55 am

    wah Mbak Mira di sayang Allah nih, diberi ujian kesabaran yang sebenarnya. Kalau saya, enggak tahu apa bisa sesabar itu menghadapiorang yang kayak begitu. Istiqomah terus dalam kesabarn ya mbak. do’a utkku juga nih πŸ™‚

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 11:58 am

      Iyes mak, saling support dan mendoakan ya. Makasih banyak lho

      Reply
  17. ZIa says

    03/07/2014 at 6:22 am

    Alhamdulillah ujian kesabaran di detik-detik berbuka puasa lulus dilalui mak Mira… πŸ™‚ *cipikacipiki
    Semoga ibu yang tadi dibukakan pintu hatinya biar dia sedikit peka sama orang di sekelilingnya Aamiin… Bulan Ramadhan gini menyakiti hati orang dengan ucapan, kalo kata bang Rhoma “Sungguh terlaluuu…” heuheu

    Salam hangat selalu,
    Zia

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 11:58 am

      Hihihih, okeh mak. Aamiin, terima kasih ya

      Reply
  18. Fenny says

    03/07/2014 at 8:08 am

    Semoga kolaknya bisa mengobati sakit hatinya ya Mak *ikut elus dada

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 11:59 am

      Iya aamiin, mak. Ma kasih. Kolaknya nikmat banget

      Reply
  19. Jeng Sri says

    03/07/2014 at 8:16 am

    Ya ampunnnnnn itu Ibuuuuuu. Untung gak sama saya, kalau sama saya sudah saya beliin kolak 100 bungkus buat dia, biar dia rasain,
    astagfirullahhhh…
    Sabar mak.

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 12:00 pm

      Hahahah, dibeli sama penjual-penjualnya sekalian ya, mak

      Reply
  20. Haya Aliya Zaki says

    03/07/2014 at 9:09 am

    Puasa memang macem-macem cobaannya ya, Mak. Kalau kita sabar, insya Allah ‘naik kelas’. *peluk*

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 12:00 pm

      Aamin mak Haya. makasih ya. Peluk balik

      Reply
  21. Evi ARENGA says

    03/07/2014 at 12:25 pm

    Ikut gregetan membacanya. Yah, diikhlaskan saja Mbak Mir. Mungkin dalam hati ibu itu sudah berlangsung lama penyakit ketidak nyamanan terhadap diri sendiri, jadi terpicu deh rasa dengkinya melihat dirimu πŸ™‚

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 12:03 pm

      Iya mak, makanya dalam kejadian ini juga aku ambil hikmahnya, aku juga siapa tau ada missed nya. makasih ya

      Reply
  22. IbuDzakyFaiRaffa (@fitrianita13460) says

    03/07/2014 at 12:33 pm

    Kesabaran lagi diuji Mba…sabar ya

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 12:03 pm

      iya mak, makasih ya

      Reply
  23. cumilebay.com says

    03/07/2014 at 1:10 pm

    Sabar kak, puasa selalu ada cobaan untuk kita jadi lebih baik πŸ˜‰

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 12:04 pm

      Benar Dek… Insya Allah belajar terus

      Reply
  24. ry says

    03/07/2014 at 5:21 pm

    Asslkmwrb, segitunya ‘semangkuk kolak’ <3. Alhamdulillah bersabar yah mak, :-*

    Reply
    • Mira Sahid says

      04/07/2014 at 12:04 pm

      Waalaikum salam. Hehehe, begitulah mak, ternyata dalam kenikmatan pun selalu ada ujiannya. makasih mak

      Reply
  25. noe says

    17/07/2014 at 2:09 pm

    Alhamdulillah.. saluut sama mak pon yang selalu sabaar. hihihi baruu kemarin lusa aku jg mengalami ujian puasa. ditipu sama supir. bilangnya mau bawa saya naik damri dr terminal bus di Surabaya menuju Bandara. Ealaah ujung2nya malah ke mobil rental yg harganya selangit. hiks

    Reply

Terima Kasih Komentarnya Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Heloo… Mira’s here

Founder Kumpulan Emak Blogger | Yoga Teacher | Community Manager | Lifestyle and Parenting Blogger | Purple & Coffee Lover Read More…

Founder of KEB

 photo keb_zps7765220c.png

Follow My Blog

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Recent Posts

  • Membangun Support System Bagi Ibu Tunggal
  • Berjuang Lagi, Ya
  • Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Mengurai Pelik Dengan Peluk
  • #CeritaTemanMira Perihal “Membuka Diri” Yang Dialami Ibu Tunggal
  • Februari Yang Menguras Hati
  • Hati-hati, Jadi Perempuan Jangan Terlalu Kuat
  • Katanya, Self Love
  • Berbenah Tak Pernah Salah
  • Penuhi Hak Tubuh Saat Pegal Linu dengan Tiger Balm

Archives

Top Posts & Pages

  • Sebuah Pertanyaan Tentang Broken Home
  • Mira Sahid - Lifestyle Blogger | Women Empowering
  • Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Mengikat Pasangan
  • Kosmetik Ristra, Rangkaian Cantik Untuk Perempuan Aktif

Latest Posts

  • Membangun Support System Bagi Ibu Tunggal
  • Berjuang Lagi, Ya
  • Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Mengurai Pelik Dengan Peluk
  • #CeritaTemanMira Perihal “Membuka Diri” Yang Dialami Ibu Tunggal

Grab My Banner

 photo banner10_zps502f511e.png

Recent Comments

  • Mira Sahid on Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Mira Sahid on Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Mira Sahid on Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Mira Sahid on Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar
  • Begras Satria on Rawatlah Kebucinan Dengan Sadar

Copyright © 2023 · Mira Sahid · Custom Design by Shinta Co

Copyright © 2023 Β· Inspirasi Mama on Genesis Framework Β· WordPress Β· Log in