Linimasa memang jadi selalu yang tercepat mengenai info-info segala hal. Dan ketika ada info tentang #ArisanLivina seperti gambar di samping ini melalui mba Ainun @pasarsapi, maka saya pun langsung mention mba Ai dan berharap bisa mendapatkan undangannya.ย Benar saja, nggak lama dari situ mba Ai mengirim email konfirmasi. Tanpa pikir panjang saya pun menyanggupinya. Secara, kalau lihat materi yang akan dibawakan, sayang banget untuk dilewatkan.
Sabtu pagi beberapa waktu lalu, saya bersama Irma dan mba Wiwik berangkat dari Bekasi menuju Nissan Motor Indonesia yang terletak di jalan MT Haryono. Ternyata, jalanan cukup lancar, hingga kami pun jadi peserta yang paling pertama datang, jam 9.30. Di luar dugaan, ternyata acara baru dimulai am 11.00 siang, dibuka oleh mba Saraswati dari Nissan, dan kami pun bersiap menuju Cafe Cava Sava di kawasan TIM. Dalam perjalanan menuju Cafe Cava, kami menaiki mobil Grand Livina yang disediakan sebanyak 8 mobil. Supaya lebih bersemangat karena sudah hampir 2 jam menahan lapar dan tidak adanya snack darurat, maka Nissan Grand Livina merah pun jadi pilihan kami, saya, Irma, Mba Wiwik dan Mba Meity Iskandar beserta bapak yang mengemudikannya. *Terus apa hubungannya lapar sama Nissan Grand Livina merah, Mira? Hehehe, gitu deh ๐
Sampai di Cafe Cava Sava, 2 orang penyanyi yang ngakunya bernama Duo Macan sudah siap dengan gitar akustiknya. Dan kali ini saya bareng teman-teman boleh bersorak, karena sampai di restoran diperbolehkan langsung memesan makanan. Alhamdulillah :)).
Masuk ke dalam sesi talkshow, materi akan disampaikan oleh mba Ainun @pasarsapi dengan tema “Pengasuhan Anak Melalui Social Media”.
Teman-teman, khususnya yang sudah memiliki anak, kita tau banget ya, kalau saat ini perkembangan dunia online itu sangat pesat. Segala tools mudah ditemukan hanya dengan sekali klik. Konten apapun bisa kita temukan di dunia online. Lalu, ketika semakin banyaknya konten yang setiap saat muncul, apakah kita sanggup menelaahnya satu-persatu dengan teliti? Contoh kecil saja, facebook yang kerap kali mengeluarkan aturan-aturan baru. Alih-alih pengin terus memahami rules nya, kita bisa saja malah semakin pusing dan terus mencari-cari apa saja yang terbaru, lama-lama malah bosan sendiri. Setidaknya, itulah yang pernah dirasakan oleh mba Ainun. Beliau saat ini bekerja sebagai Social Media Strategics, di mana sangat mewajibkan dirinya untuk up to date mengenai apa saja yang berhubungan dengan dunia online dan social media. Kalau mba Ainun saja sampai mumet mengikuti perkembangan di dunia online, apa kabar teman-teman yang sampai saat ini belum melek online secara baik? *termasuk saya. Thats why, mba Ainun memberikan tips untuk kita, agar fokus dalam pengasuhan anak di social media. Tidak hanya lewat konten yang bermunculan setiap saat, tapi yang terpenting adalah pendampingan pada anak-anak dan terus mengarahkan mereka dengan hal-hal yang bisa memicu kreativitasnya melalui dunia online.
Kasus JIS dan Pedofil di Surabaya telah membuat shock bangsa Indonesia. Betapa tidak, kejahatan tersebut justru datangnya dari orang-orang terdekat. Sementara kita sebagai orangtua, masih banyak yang terlena dengan kehidupannya masing-masing. Ada yang beranggapan bahwa dengan tidak membiarkan anak bermain di luar rumah, akan menjadi sesuatu yang aman bagi anak. Cukup kasih gadget atau biarkan anak online di rumah, beberapa orangtua sudah merasa aman dan nyaman. Padahal, ketika anak lebih banyak menghasbiskan waktu secara online tanpa pendampingan juga menjadi ancaman yang berbahaya bagi mereka.
Pernah menemukan seorang Ibu atau Ayah yang ketika kita ajak bicara tentang dunia online, lalu beliau-beliau menjawab “ah, saya mah gaptek, nggak ngerti apa-apa deh soal gituan.”? Saya pernah, dan jujur saja itu mengelitik saya. Bukan karena saya merasa sudah pintar dari mereka, tetapi please banget, bullying anak-anak bisa terjadi di dunia online, termasuk kasus pedofil di Surabaya itu. Duh, miris banget. Atau kalau masih penasaran dengan contoh kasus lainnya, cari deh di Google, pasti teman-teman akan menemukan banyak sekali kasus yang bikin hati shock.
Lalu, ketika ada beberapa orang tua yang hingga saat ini memiliki akun social media, tapi justru kurang memaksimalkannya dengan baik, alias hanya dipakai untuk kepoin sang mantan ย (hihihi, piss), atau selfie dan pasang status galau, malah pada kenyatannyya sering ditemui, anak-anak mereka lebih pintar dari mereka. Terus, kenapa nggak mencari tau? Sibuk bekerja? Saya yakin semua punya kesibukan, tapi lagi-lagi, kali ini saya ajak semua orang tua, “Helooooo ibu-ibu, bapak-bapak, udah nggak jamannya hari gini ngaku gaptek. Yuk, buka mata dan dampingi anak-anak kita dalam setiap kesempatan, bahkan ketika mereka mulai mengenal social media”. Jika diibaratkan, social media itu kaya pasar. Ada penjual, pembeli, tukang copet, penculik dan lainnya. Nah, seluas itu dunia online, apa kita masih berdiam diri di lingkungan yang kecil? Setidaknya, mulailah berkenalan dengan dunia online dan social media. Toh, tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar, kan. ๐ Sambil berjalan, pendampingan dalam kegiatan sehari-hari pun jangan sampai terlewat. Nah, ini reminder juga buat saya sendiri.
Suka atau tidak, saat ini pergeseran komunikasi sudah berubah. Kalau dulu antara orang tua dan anak bisa duduk bareng membicarakan banyak hal dengan saling berargumen, saat ini kita menjadi lebih banyak diam dan malah cerewet melalui gadget kita masing-masing. Kesel dikit, bisa jadi beberapa kultweet atau status yang panjang bak paragraf yang bersambung. Sementara social media, adalah pergaulan tanpa batas. Thats why, kita nggak bisa menghindari atau menutup diri, bahwa nyata… social media dan dunia online bisa menjadi ancaman buat kita dari kejahatan grooming, penipuan, eksploitasi gambar-gambar, bullying, penculikan, penguntit online dan masih banyak yang lainnya. Oh iya, untuk info apa itu “Grooming”, silakan intip di sini.
Dengan ancaman yang sebegitu besarnya, kita juga nggak bisa mencegah anak-anak kita untuk nggak kenal dengan social media. Bisa-bisa mereka juga malah stress dan protes, apalagi ketika melihat teman-teman di lingkungan sekolah atau rumahnya sudah memiliki akun-akun social media. Ntar dibilang nggak gaul lah, cupu lah, atau akibatnya malah terjadi bullying di dunia nyata. Tapi, harapan selalu ada ketika kita terus meyakininya. Secara positifnya, social media juga sangat bisa diptimalkan dengan baik oleh anak kita, contohnya :
– Anak bisa berinteraksi dengan lingkungan lebih luas
– Menuangkan gagasan dengan cara yang benar
– Media untuk mengekspresikan diri
– Alat komunikasi dan monitoring
– Merangsang anak untuk menciptakan konten kreatif
– Membangun kepercayaan diri
Selain itu, mba Ainun juga memberikan Tips kepada para orangtua, bagaimana sebaiknya melakukan pendekatan dengan anak di social media, antara lain :
1. Kenali semua teman anak di social media
2. Kalau perlu, gunakan email bersama
3. Ajarkan anak untuk tidak merespon orang asing
4. Atur jadwal khusus untuk online, biasanya kalau saya sih, memberikan keleluasaan saat weekend.
5. Pesan sama anak kita agar nggak sembarangan ngasih password ke siapapun
6. Buat kesepakatan bersama tentang aturan main di social media. Intinya, tetep jalin komunikasi dengan anak, dan tidak berlaku bak boss besar.
DON’Ts
1. Melepas anak di social media
2. Menuliskan nomer Hp, alamat rumah lengkap
3. Posting alamat sekolah dan segala aktivitas rutinnya
4. Posting tanggal lahir secara lengkap
5. Posting foto/ konten yang mengundang sensitif tidak senonoh, SARA, dll
6. Menengur atau memarahi anak di social media. Mencampuri urusan anak dan mempermalukannya di social media. Nah ini penting nih. Buat yang berteman dengan akun socmed anaknya, cobalah menahan diri, ya. Tidak mentang-mentang berasa jadi orangtuanya, eeh segala sesuatunya dikomentari, bisa gerah anak kita. Pokoknya, kalau sampai ada yang dirasa kurang pas, ajak anak bicara oto (one to one) di rumah
Well, dari semua materi yang disampaikan oleh mba Ainun, saya sepakat sekali. Suka atau tidak, orangtua memang nggak bisa menyerahkan sepenuhnya pengawasan pada guru atau memercayakan sepenuhnya sama anak. Meskipun kita orangtuanya, kan tidak melulu juga kita yang menuntut mereka untuk memenuhi mau kita. Tapi cobalah mengerti kebutuhan dan maunya anak kita, dengan tetap membangun komunikasi yang baik, menjadi sahabat mereka dan lebih banyak mendengarkan. Semoga bermanfaat ya, temans, Dan terima kasih untuk Arisan Livina yang telah menyelenggarakan acara yang keren ini.
OpeSharing says
arisan dapet livina? ๐ฎ
Mira Sahid says
Enggak lah, nama acaranya saja kok ๐
Taufiqur Rohman says
arisan livina. berarti dapet livina gitu ya tante? ๐ฎ
Mira Sahid says
Aminkan dulu deh, hehehe. Enggak, Itu nama acaranya saja ๐
Meti Mediya says
Lengkaaaap.reportasenyaa dan.bermanfaat banget info2 pentingnyaa…wajib dishare kembali mak
Mira Sahid says
Alhamdulillah, monggo mak ๐
runny yuliasari says
Makasih infonya, mba miraaaaaa…. ijin share ke tmn2 yaaaaa. Penting bgt diketahui sm para ortu nih…..
Mira Sahid says
Iya, monggo mba Runny ๐
yuniarinukti says
Waktu ketemu duo macan dengan guitar akustiknya kirain mau bersorak ikutan nyanyi, eh ternyata soraknya karena diijini makan toh hehe
Mira Sahid says
Wkwkwk, begitulah efek lapar, mak. Meski tuh penyanyi lucuk2, fokusnya udah kadung ke makanan aja hahaha
Lidya says
tadi kirain arisan buat beli livina hehehe
Mira Sahid says
Jiyah, mak, masih mikir deh kalau arisan mobil beneran. Berapa juta tuh bayarnya ckckck
Ila Rizky Nidiana says
selfienya cantik, mak ๐
bener anak zaman sekarang harus didampingi saat mengakses social media biar mereka bisa memfilter mana saja hal yang boleh diserap dan mana yang tidak.
Mira Sahid says
Aeh, makasih mak. Selfi seadanya, eaaa
iDah says
Saya kira arisan spt pd umumnya lho, Mba. Yg diundi dapat hadiah. ๐
Bermanfaat banget ikut acara ini. Banyak hal yg dishare.
Mira Sahid says
Hihihi, itu cuma namanya aja, mak. Yup, makanya materinay saya share, penting banget buat kita semua nih
cumilebay.com says
Susah2 gampang yaa didik anak ini, btw arisan nya brp duit biar bisa dapat livina ??? #GagalFokus
Mira Sahid says
PR banget deh buat para orangtua. Hahahah, kayanya belum nemu tuh arisan model beginian, bisa tekor duluan ๐
pictalogi says
Itu rangkumannya keren banget. bookmark dulu.
Betul banget jangan terlalu percaya sama orang lain. sama guru pengajar sekalipun karena mereka juga punya masalah yang lain ๐
Nama arisannya keren yoo, sekalian branding dari nissan ๐
Nice pict btw cantik sekali ๐
Mira Sahid says
Hai Pictalogi, ma kasi sudah mampir, ya. Semoga bisa silaturahmi terus ๐