“Berulang kali kecewa, berulang kali sedih dan pilu, kecewa, marah, dan berulang kali overthingking hingga merasa insecure. Pernah?”
Adalah lumrah pada manusia kalau hal-hal di atas pernah kamu alami. Kita tidak bisa meng-klaim bahwa hidup kan selalu tentang baik-baik saja, atau tentang emosi yang selalu menyenangkan. Nyatanya, kadangkala kita perlu ‘ditampar’, bahkan ‘dihajar’ untuk sekadar tau, bahwa suatu saat masing-masing dari kita akan mendapatkan sebuah pemaknaan dari setiap kisah.
Tetapi tentu saja, setiap orang akan berbeda dalam melewatinya. Aku, kamu, atau mereka, dengan segala isi kepala berbeda, emosi yang juga berbeda, punya jalan masing-masing untuk berbenah dari segala kisah. Layaknya ketika kamu ingin sampai di sebuah tempat yang indah, tentu butuh melewati jalanan yang tanpa kita pernah tau seperti apa. Setidaknya, lewati saja, sesuai dengan mampumu. Dan misalkan saja kamu capek, lelah, kamu bisa berhenti sejenak, sebelum kembali menginjak gas.
Ini bisa saja tentang aku, kamu atau mereka.
Yang aku tahu, setiap dari kita akan memiliki pertempuran masing-masing. Berjuang lagi, setelah jeda kamu rasa cukup. Berjuang lagi, meski tamparan kecewa sedemikian menyakitkan. Berjuang lagi, karena kamu layak dengan segala pertempuranmu. Berjuang lagi, karena kamu hanya perlu yakin, daya upayamu akan menemukan titik yang paling tabik.
Berjuang lagi, ya, untuk semua yang kau harapkan
Teguh pratama says
inilah kehidupan kesedihan dan bahagia silih datang berganti mba, saya juga pernah dan mengalami hal yang sama sedih,kecewa, berjuang di titik terendah berkali-kali tersungkur. Tapi yakinlah semua itu semata-mata untuk membangun pribadi kita dan menguatkan mental kita, karena saya yakin alloh selalu ada di dekat kita dan pasti alloh akan menolong .