Assalamualaikum teman-teman
Uwoooo hampir sebulan kali ya blog ini sepi. Menikmati suasana lebaran dan juga liburan, hampir buat saya terlena. Postingan untuk ulang tahun putri tercinta yang menginjakkan kaki di usia 12 pada tanggal 4 Agustus saja, terlewatkan. Ah, maafkan Moma ya, kakak Vinka. Insya Allah doa yang Moma panjatkan nggak akan pernah putus untuk kebaikan kakak.
*****
Oke, kita lanjut aja ke topik yang akan saya share ya. Simpelnya, judul di atas adalah mengarahkan soal pilihan. Entah pilihan apa. Mau pilihan jodoh, pekerjaan, hobi, atau hal lainnya. Nyatanya, hidup memang memberikan banyak penawaran yang harus kita pilih iyes.
Bicara soal pilihan, pernahkah teman-teman dihadapkan pada pilihan tersulit? Saya pernah. Dari sekian fenomena kejadian yang menimpa saya atau teman-teman, tak jarang kita diminta sama Tuhan supaya berani menentukan langkah, dan belajar dari apa yang telah kita lewati. Nyatanya ketika kita berada dalam kondisi terendah hidup kita. Asli, itu nggak mudah, lho (setidaknya begitu yang saya rasakan). Perang batin dalam hati menjadi tantangan tersendiri untuk saya ketika harus menentukan pilihan terberat dalam hidup saya. Kalau saat itu saya nggak berpegang pada Allah, mungkin saya bisa stress dan “Mati berdiri” kali ya, hehehe *lebay.
Dan kuncinya ketika harus menetukan pilihan, sayapun benar-benar meminta campur tangan Allah dalam menentukan. Masa iya, Allah nggak bantu, pikir saya. Toh selama melewati perjuangannya, saya sudah berusaha bersabar dan mengupayakan segala hal. Heheh, akhirnya saya berdialog terus sama yang MahaCerdas, sampai akhirnya saya berani berkata, “yes, it is my choice”, Lillahita’ala. Dan segalanya kemudian terasa lebih ringan. Tugas saya sampai menentukan pilihan, berharap Allah Swt ridho, lalu kemudian menjalani pilihan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Alhamdulillah, kini saya sudah bisa mengurai satu-persatu apa saja yang perlu diperbaiki dalam hidup ini. Meski ternyata, nggak semua pilihan bisa membuat senang atau bahagia. Proses waktunya pun bervariasi. Ada yang butuh sebentar saja, namun ada juga yang butuh bertahun-tahun. Dan semuanya ietap saja harus melewati dulu berbagai pemikiran dan menimbang baik buruknya. Karena ternyata, pilihan terbaik menurut kita pun, tetap harus menghadapi resiko. Kalau sudah begitu, ya sudah, jalani saja. Setidaknya kita sudah berbuat, dan melakukan sesuatu.
Bagaimana dengan teman-teman? Apa yang dilakukan saat dihadapkan pada pilihan terberat dalam hidup kalian? Share yuk.
Sumarti Saelan says
Iyess, hidup memang “pilihan” jadi mari memilih memperjuangkan kebahagiaan π
Mira Sahid says
Yuk marii, Maketu. π
Elisa Koraag says
You are good. Yup. setiap orang punya pilihan dan harus memilih. Setiap pilihan ada resiko yang harus ditanggung. Tapi begitu kamu bernai memilih kamu tahu harus berbuat apa dan bagaimana. karena kamu nggak pernah sendiri. Saya jadi ingat kisah saat saya sekoah minggu. Diilustrasikan seorang anak yang berdoa sambil menagis dan mengeluh bahwa Tuhan tidak pernah menolongnya. Dan diceritakan Tuhan mengajak anak tersebut berjalan di tepi pantai. Anak itu hanya melihat sepasang jejak kaki di pasir, lalu anak itu berkata : Tuhan, coba lihat, aku berjalan sendirikan?. Tuhan tersenyum dan berkata : “Anakku benar jejak kaki itu cuma sepasang, karena sesungguhnya itu adalah jejak kaki aku karena engkau ada dalam gendonganku.
Entri poin jangan pernah meragukan kuasa dan Kasih Tuhan. kamu nggak sendiri. Love you.
Mira Sahid says
Makasih sharingnya mak icha. Yes, Insya Alah aku selalu meyakini bahwa Allah Swt selalu bersamaku.
Dewi says
Pertama mah nangis meluluuu… hihi
Trs semakin dekat sama Allah yg pasti mah…issshh dekat kalau ada maunya dan curhat gitu… *tutup muka*
Iya cenderung cengeng sepertinya, nangisnya cuma pas sendirian dan pas sholat saja.
Kadang ngobrol sama orang yg bisa dipercaya, yg bisa memberi nasihat tanpa menghakimi, dan setelah tiga2nya dilakukan, biasanya rada plong tah, dan besok2nya keluar kamar, langkah ringan dan muka “beres” lagi hehe
Bismillahirrahmanirrahim… pilihan sudah dijatuhkan, dan tinggal dijalani, dan jika semua karena Allah, insyaAllah pilihan kita ngga salah.
Punten panjang kieu komentarna ?
Mira Sahid says
Yup, betul Teh. hadirkan Allah dalam setiap langkah yang kita jalani yaa. Makasih teteh π
Echaimutenan says
Cuma mau bilang… Semangattt ^^
Tiap masalah kudu dijalani dengan ikhlas dan semangat….yang pasti semua menuju kebahagiaan \m/
Gusti Allah mboten sare
Aira Kimberly says
Kalau saya diharuskan untuk membuat pilihan, pada awalnya pake nalar dan ikhtiar dulu mak, tapi sesudah itu tetap diakhiri dengan doa berserah diri pada Allah swt yang Maha Mengetahui apa yang kita tak tahu. Jadi intinya idem dengan dirimu, Bismillah dan Lillahi ta’ala π
ida nur laila says
Hmm pilihan bahagia,,adalah pilihan yang indah. Makaaih sharingnya makpon.
Swastikha says
Ketika dihadirkan kepada pilihan yang sulit biasanya banyakin bismillah sambil berdoa supaya pilihan kita tidak salah π
Rosa says
Pilihan terbaik saat dihadapkan dg pilihan yg sulit saya rasa memang memilih untuk berpegang pada Allah, berharap dikuatkan dan dituntun biar gak salah jalan π
Keke Naima says
apapun pilihan yang dipilih, maka nikmatilah π
Memez says
Hidup itu pilihan. Pilih yang terbaik dan kemudian menikmati sisanya… :)))
Annisa Steviani says
AKUH BARU TAU INI FOTO DIJADIIN POSTINGAN *nggak santai*
let’s choose to be fabulous because we always are! π
MdarulM says
Mbaaak. Jadi sebenarnya Mbak Mira memilih apa sih ya?
cumilebay.com says
Semuanya mmg butuh proses yaaa kak
indah nuria savitri says
apapun pilihan kita, semua ada konsekuensinya mak Mira sayang..tapi saya selalu percaya bahwa Allah punya rencana terbaik untuk kita semua :). Salam kangeeen..