Seringkali, kita merasa bahwa bahagia seperti jauh dari kita. Ditambah lagi ketika berbagai masalah datang, dan hanya membuat kita terpuruk dengan pikiran bahwa, “akulah yang paling menderita saat ini.”
Well, sadar nggak, guys? Sebagai manusia yang selalu ingin merasa bahagia, kita malah selalu menunda kemunculan bahagia untuk hadir dalam kehidupan kita. Ekspektasi negatif kita bisa jadi terlalu tinggi, sehingga tidak jarang membuat rasa bahagia itu terabaikan. Andai saja kita mau mulai memahami bahwa kehidupan ini adalah sebuah kebahagiaan, maka sejatinya tingkat orang stress pun berkurang. Kriminalitas pun bisa dicegah. Dan tentunya, kanan kiri depan belakang pun akan selalu kita temui ketenangan dan kenyamanan.
Kita selalu berandai-andai dalam mencapai kebahagiaan. “Hmm, coba ya, gue nggak punya utang, pasti hidup gue tenang. Andaikan gue punya pasangan yang kaya raya, pasti hidup gue bahagia. Kalau saja karir gue meningkat, pasti hidup gue nggak bakalan kesusahan.” Daaan banyak lagi andai-andai yang kita pikir, itu akan membuat kita bahagia. Alih-alih mengkhayal untuk bahagia, banyak dari kita, mungkin… malah jadi stress dan frustasi. Dan akhirnya apa? Menyalahkan keadaan. Lebih parahnya lagi, menyalahkan Sang Pencipta. *brb istigfar yah
Faktanya, hidup kita ini berjalan terus kan? Proses pun akan hadir setiap saat mewarnai kehidupan kita. Yakin banget, nggak ada dari kita yang hidupnya adem ayem, lancar bak jalan tol cipularang. Meskipun dalam waktu tertentu, bisa macet juga. Ya tapi begitu pun kehidupan kita. Apa yang nampak kita lihat baik-baik saja, bisa jadi tidak baik. Rumusnya, hidup itu selalu penuh dengan tantangan, titik! *maksa 😀
Terus, rumus bahagia apaan Mira?
Nah, kalau saya yang ditanya. Sebenernya saya sendiri masih mencari pola yang pas. Karena saya yakin, setiap dari kita juga berbeda dalam menemukan rumusnya. Tapi, sependek apa yang sudah dicoba. Simpelnya, saya hanya perlu mengakui, bahwa “saya bahagia.” Kata lainnya adalah, tetap bersyukur untuk segala hal. Karena biasanya, bahagia sulit muncul, karena kita sendiri yang membatasinya, kita sendiri yang tidak bisa melepaskan segala ekspektasinya. Kita selalu menunggu untuk bahagia. Kita hanya akan melanjutkan kehidupan setelah kita merasa bahagia. Padahal, kebahagiaan datang bukan saat kita sudah baik-baik saja, namun kebahagiaan adalah proses setiap langkah kaki kita, untuk menjalankan kehidupan selanjutnya. So guys… let’s do more of what makes You happy
Ariev Rahman says
SUPER SEKALI!
Nelly says
Wonderful!
Thanks for sharing, dear.
I’m happy with my life
And I’m so happy to know you.
What do you think about me? 🙂
Nelly says
Saya BAHAGIA
*screaming out loud
Atanasia Rian says
bener banget mak. Tapi aku selalu berusaha bersyukur dan gembira setiap waktu
@nurulrahma says
IDEEEEM ama makpon dan mbak Ryaaaaan :)))
Aaaak, aku ketularan energi positif kalian dweeeh
Qiqi says
“let’s do more of what makes You happy” nice quote :))
lieshadie says
Secara usia masih muda, tapi dirimu super sekali Makpon….banyak hal yang kucuri dari postingan ini 🙂
Novia Syahidah says
Saya terpaku pada kata Desember itu, selalu merasa ada sesuatu dgn bulan Desember hehe… Yuk mbak MIr, kita nikmati hidup dengan bahagia yg mampu kita ciptakan sendiri. Bersibuk-sibuk di PW kemaren pun sdh membuat kita bahagia ya hehe…
Annisa Steviani says
stay happy mbaaakkk. *peluk cipok*
widyanti yuliandari says
Setuju banget Makpon.Yang ada jauhhhh lebih banyak dan besar nilainya, daripada memikirkan yang tidak ada atau tidak kita miliki.
Salam hangat dari kota tape
Nur Susianti says
Bahagia memang ga perlu dicari, karena itu berada dalam diri ya 🙂
Aisha Nabila says
Very inspiring read.
Belakangan ini, ada 3 buku yang jadi referensiku untuk “mencari kebahagiaan” :
1. Stumbling on Happiness by Dan Gilbert
2. Eat, Pray, Love by Liz Gilbert, dan
3. The Positive Thinking Secret by Aaron Kennard
Dan memang benar, pada akhirnya, kunci kebahagiaan itu hanya satu : PERCAYA bahwa diri kita bahagia.That’s it, that’s all. Makasih sudah merangkum dalam satu tulisan yang menarik mba Mira 🙂