Kenapa semakin hari, waktu semakin terasa begitu cepat berlalu? Apakah mungkin aku sudah terlalu terlena dengan semua yang ada di dunia ini? Bahkan mungkin, belum ada kebaikan yang kusebarkan, dan bisa bermanfaat untuk banyak orang. Setidaknya, itu yang terlintas dalam benakku saat ini. Aku terlalu memikirkan bagaimana caranya aku “harus” bahagia. Padahal jika saja aku memperbanyak syukurku, aku tak perlu susah payah mencari kebahagiaan itu. Sungguh, aku belajar dan mencoba terus memaknsai setiap proses dalam kehidupan ini.
Di penghujung tahun ini, sama seperti kebanyakan orang, ritual dalam membuat resolusi baru, menjadi hal yang dinanti. Namun kemudian aku berpikir, setiap tahun aku membuat resolusi, namun nyatanya, tidak melulu apa yang kurencanakan, berjalan dengan baik. Ada hal-hal yang harus kupasrahkan, dan dalam perjalanannya, setiap resolusi itu berubah bersama proses aku belajar. Ya, tentu saja aku meyakini bahwa tangan Tuhan pun bekerja dalam setiap langkahku. Dan semua yang menjadi takdirku, adalah yang Tuhan berikan untukku, yang terbaik.
Kali ini, aku tidak membuat resolusi apapun, aku akan fokus memperbaiki segala kelemahanku. Me-review semua perjalananku selama 3 tahun ke belakang ini. Karena ternyata, selama ini aku terlalu memaksa diriku dengan segala mauku, dengan segala mimpi-mimpiku, tanpa aku mempersilakan diriku untuk lebih memahami diriku lebih dalam. Semua resolusi itu akan menjadi catatan yang salin terikat satu sama lain, dari tahun ke tahun. Pr nya untukku, bagaimana memperbaiki ikatan-ikatan tersebut agar menjadi sebuah puzzle yang kelak mampu terangkai dengan indah. Memang, masa lalu tak bisa aku lupakan, namun ia juga tidak akan mengikatku untuk melangkah maju. Karena aku yakin, sesuatu yang akan datang, apapun itu, Insha Allah akan lebih baik dari sesuatu yang telah hilang dari diriku.
“Whats Is Coming, Is Better Than What Is Gone”
Dear past,
Sebelum benar-benar mengucap selamat tinggal, biarkan setiap rekam jejak kehidupan termaknai. Dengan senyum, muram, atau berbahagia. Bukan untuk diratapi, namun untuk memberi inspirasi agar diri mampu berbenah dengan baik.
Bagaimana jika sulit melangkah?
Percaya saja, masa lalu akan terbenam mengikuti arah, karena harapan akan tetap datang dengan indah. Yang penting kita sadar, bahwa saat ini tugas kita adalah saling menekan amarah. Lakukan saja yang terbaik, agar jejak hidup terangkai tanpa keluh kesah. – Mira Sahid –
.
Hari terakhir di tahun 2017, menuju esok 1 Januari 2018. Awal yang akan berakhir, dan akhir yang akan membuka awal yang baru. Insha Allah, Aamiin. Selamat menjalani kehidupan lebih baik dengan hari dan tahun yang baru di 2018, kawan. Always be grateful, be kind, be brave, be humble, and love more.
Bagaimana jika sulit melangkah?
Percaya saja, masa lalu akan terbenam mengikuti arah, karena harapan akan tetap datang dengan indah. Yang penting kita sadar, bahwa saat ini tugas kita adalah saling menekan amarah. Lakukan saja yang terbaik, agar jejak hidup terangkai tanpa keluh kesah. – Mira Sahid –
.
Hari terakhir di tahun 2017, menuju esok 1 Januari 2018. Awal yang akan berakhir, dan akhir yang akan membuka awal yang baru. Insha Allah, Aamiin. Selamat menjalani kehidupan lebih baik dengan hari dan tahun yang baru di 2018, kawan. Always be grateful, be kind, be brave, be humble, and love more.
Rina Darma says
Baca tulisannya bikin adem. Pingin dech nulis kaya gini kelihatan dari hatinya banget menurutku. Iya, ga perlu menyesal tentang hari yg lalu, mending berusaha agar hari depan lebih baik dan kesalahan tidak terulang lagi. Semangat 🙂
Maseko says
Because, what will be happen in the future are more fascinating than the past.. so, brace ourself, the future is coming..