Rumah Belajar Samsung, Harapan Masa Depan

Beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 27 dan 28 Oktober 2014, saya berkesempatan menghadiri lauching Rumah Belajar Samsung yang diadakan di Tanjung Murawa, kota Medan. Jujur saja, ini menjadi pengalaman pertama saya mengunjungi kota Medan. Berangkat Senin pagi, saya bersama 2 orang blogger dari Jakarta, Kang Harris Maulana dan Leonita Julian, terbang menggunakan maskapai Garuda bersama tim Samsung dan juga beberapa media. Ah… senang. Ini akan jadi pengalaman yang menyenangkan tentunya.

Bareng Leonita Julian & Kang Harris Maulana

Tiba Senin siang, kami langsung menuju hotel JW. Marriot. Di sana kami istirahat sejenak sambil mendengarkan briefing dari mba Ria. Setelah menyimpan barang ke kamar masing-masing, dan karena waktu serba mepet, kamipun bergegas lagi menuju tempat oleh-oleh. Hihi, belum terlibat di acara, sudah belanja-belanja oleh-oleh.

Hari yang ditunggu pun tiba, dari hotel JW Marriot yang terletak di pusat kota, kami kembali menuju Tanjung Murawa, tempat yang sebenarnya tidak jauh dari bandara Kuala Namu. Di sana, suasana tenang dan nyaman sudah sangat terasa sekali. “Hmm, cocok sekali nih tempatnya,” begitu yang tersirat saat saya sampai di Rumah Belajar Samsung ini.

Rumah Belajar Samsung, Tanjung Murawa – Medan (foto : koleksi pribadi)

Samsung

Siapa sih yang engga kenal dengan brand yang satu ini. Perusahaan elektronik yang berada di urutan ke 7 Global Brand berdasarkan survey interbrand, telah menjadi pemimpin global dalam teknologi yang selalu hadir dengan inovasi terbaru. Saya sendiri pakai produk Samsung sudah sejak lama. Bahkan masih betah sampai sekarang. Bukan lagi soal rasa, tapi karena saya sudah terlanjur cinta sama produk-produk yang ditawarkannya.

Dalam perjalanannya, Samsung tidak hanya berinovasi dalam perkembangan elektronik saja. Melalui program CSR-nya, Samsung memiliki sebuah program yang bertujuan untuk membantu remaja yang kurang beruntung, untuk dapat meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Dan dari latar belakang inlah, Samsung membuat Rumah Belajar Samsung, bekerjasama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB).

YCAB adalah sebuah yayasan yang didirikan oleh Veronica Colondam pada 13 Agustus 1999. Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) ini adalah sebuah organisasi non-profit yang berfokus pada pembangunan anak muda dan bertujuan untuk memungkinkan pemuda yang kurang mampu untuk mandiri melalui gaya hidup sehat, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi. Melalui kerjasama dengan Samsung dalam Rumah Belajar Samsung ini, merupakan salah satu program House of Learning and Develpoment (HoLD) yang dikembangkan oleh YCAB. Untuk detail mengenai YCAB, intip saja melalui http://www.ycabfoundation.org/

Lalu, seperti apa dan apa saja yang ada di Rumah Belajar Samsung?

Rumah Belajar Samsung yang terletak di Tanjung Morawa Medan ini, adalah rumah ketiga setelah dua Rumah Belajar Samsung lainnya di Jakarta dan Cikarang. Wah, saya juga baru tau lho… ternyata di Medan ini sudah yang ketiga. Tapi, biar terlambat mengetahuinya, saya tetap bersyukur bisa tau program yang laksanakan oleh Samsung ini.

Seperti kita tau, tidak sedikit di luar sana remaja yang putus sekolah karena alasan ekonomi keluarga. Alih-alih bisa meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi, mereka akhirnya terjebak pada kegiatan atau kondisi yang justru akhirnya menenggelamkan mereka pada mimpi-mimpinya. Menurut saya, dengan adanya Rumah Belajar Samsung ini, adalah harapan bagi orang-orang seperti mereka, agar tetap bisa mendapatkannya pendidikan yang layak dan bisa mengejar mimpinya. Tidak ada yang tidak mungkin, tho, selama mau berusaha. Untuk itulah, dengan adanya Rumah Belajar Samsung, menjadi harapan masa depan bagi mereka yang membutuhkannya.

Ok, balik lagi ke topik utama.

Dinas Sosial dan Kesejahteraan Propinsi Sumatera Utara yang saat ini membina anak-anak dan remaja yang mengalami putus sekolah akibat ketidakmampuan orangtua mereka di bidang ekonomi, telah bekerjasama dengan dinas kabupaten kota untuk memberikan bimbingan sosial, mental, dan fisik serta pelatihan keterampilan yang dapat menjadi bekal bagi anak atau remaja. Dan dengan adanya Rumah Belajar Samsung ini, tentunya menjadi sebuah sinergi yang pas dalam mewujudkan harapan dan cita-cita bersama, bagi mereka yang peduli pada kehidupan anak dan remaja yang putus sekolah.

Di Rumah Belajar Samsung, target pesertanya adalah mereka yang terdiri dari usia 17-24 tahun. Usia-usia di mana sebagian dari mereka sedang mengalami berbagai konflik atau kebimbangan hati. Dan jika ada sebuah kondisi di mana mereka tertekan, tentu akan dengan mudahnya memengaruhi segala aktivitasnya. Namun, di usia tersebut banyak juga yang produktif bahkan mampu mencapai apa yang diharapkannya asalkan program atau materinya tepat sasaran.

Foto : Koleksi pribadi

Diresmikan langsung oleh Dinas Sosial dan Kesejahteraan Propinsi Sumatera Utara, Muhammad Farhan (Duta & penasehat YCAB), dan Kang-Hyun LEE (Vice President Samsung Electronics Indonesia)

Dalam hal ini, Rumah Belajar Samsung mengembangkan materi-materi pengajaran yang berhubungan dengan industri di mana Samsung mengembangkan inovasinya, seperti pelatihan selular, peralatan rumah tangga, audio visual, dan TI/ komputer. Rumah Belajar Samsung juga menyesuaikan standar pelatihannya dengan standar keterampilan yang diterapkan di seluruh Samsung Service Center agar para lulusan Rumah Belajar Samsung nantinya bisa bergabung di Service Center atau berkarya sesuai ekspektasi pasar. Wah… keren, kan? Mereka disekolahkan, lalu memiliki kesempatan juga buat berkarir bersama Samsung.

Kegiatan siswa-siswa Rumah Belajar Samsung (Foto : Harris)

Tapi… apakah ada yang pernah berhasil? Ada, lho!

Contohnya Kristanti, seorang gadis dari Pacitan – Jawa Timur, yang saat acara peluncuran pun hadir di sana. Dia adalah anak putus sekolah yang saat ini tinggal di wilayah Bekasi yang telah bergabung di RBS pada tahun 2013. Karena kemauannya yang tinggi, serta tekadnya yang kuat, tahun 2014 Kristanti ini akhirnya bergabung bersama Samsung, menjadi salah satu staf di Service Center. Selalu ada hasil, dari kerja keras, yes!

Kristanti, yang memakai topi putih (foto : koleksi pribadi)

Meski usia saya saat ini, usia tanggung (Tua, belom. Muda, enggak muda-muda banget juga), tapi saya selalu senang kalau melihat banyak anak-anak muda/ remaja yang di usianya saat ini, mereka lebih memilih untuk belajar dan bekerja lebih giat. Karena kita tahu juga, banyak diantara mereka, yang pada usianya yang masih muda, justru malah terjerumus pada hal-hal negatif. Dan untuk mencegah hal tersebut terjadi, saya sangat berharap akan ada banyak lagi Rumah Belajar Samusng di kota lainnya. Setidaknya, hal ini akan menjadi harapan masa depan bagi mereka yang benar-benar membutuhkan sebuah wadah untuk mereka berkembang. Selain itu, penyebaran informasi juga menjadi penting, agar lebih banyak lagi orang/ anak muda yang tahu bahwa harapan dan kesempatan untuk mewujudkan sebuah mimpi akan selalu ada bagi mereka yang MAU mengusahakannya. Sukses terus untuk Samsung dengan program Rumah Belajar Samsung nya, dan juga Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB).

Bersama teman-teman Blogger Medan (foto : koleksi pribadi)