TemanTapiMenikah
Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion
Minggu pagi lalu, setelah selesai berkeringat di area CFD Bekasi, saya memenuhi permintaan anak-anak untuk mampir sebentar ke toko buku di area mall. Begitu masuk ke toko buku tersebut, mata saya langsung tertuju dengan pancaran buku warna kuning cerah di etalase “buku baru.” Tanpa berpikir panjang, saya pun melihat dan membaca resensinya.
Dalam cover buku tersebut, tertulis “ #TemanTapiMenikah – Ayudia Bing Slamet & Ditto Percussion.” Hmmm, nama Ayudia Bing Slamet memang familiar sebagai artis, tapi beberapa waktu ini nama tersebut sedang akrab sekali di telinga saya, mengingat saya sendiri pun pernah beberapa kali whatsapp dengannya untuk urusan kerjaan. Bukan maksud sok deket sih…. Ya karena sempat kontak-kontakkan, terus ketemu bukunya, terus saya jadi penasaran dengan kisah mereka. Dan baru kali ini saya kepo sama artis. Entahlah, mungkin karena Ayu itu sosok yang humble dan ramah menurut saya. Meski dia artis, tapi saat bertemu pun, orangnya memang asik. Yakali, boleh dong ikut senang juga ada kisah mereka yang bisa saya baca dari buku ini.
Beruntung juga, karena diantara deretan buku yang masih disampul, ada buku yang sudah terbuka. Saya pasti nggak mau melewatkan untuk membacanya. Dan saat itu juga, saya sudah jatuh cinta dengan penggalan prolognya yang berbunyi ;
“Sahabat adalah teman hidup terbaik. Kami berdua beruntung bisa saling memiliki. Ingat jodoh di dekat kita. Bosan itu pasti, tapi ingat… Kami tidak akan pernah pergi dan saling meninggalkan.”
Membaca penggalan kalimat tersebut, hmm… saya semakin penasaran. Nggak pakai pikir panjang, saya memasukkan buku yang masih disampul tersebut ke dalam kantong belanjaan. Harganya masih masuk banget deh sama kantong saya.
****
Cukup satu hari untuk menyelesaikan bacaannya. Kenapa? Karena buku #TemanTapiMenikah ini bahasanya sangat ringan. Setiap kalimat tertata dengan bahasa yang mengalir. Bahkan, saya kerap kali terbawa alur di dalamnya, serta bisa membayangkan kondisi dalam beberapa adegan yang dituliskan dalam buku tersebut. Well, bisa jadi, karena buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata, jadi semua tersampaikan dengan apik, lugas dan menyenangkan.
Ayu dan Ditto, adalah dua sahabat yang ditakdirkan bersama hingga ke pelaminan. Setidaknya itulah happy endingnya. Persahabatan yang mereka bina sejak SMP, SMA, hingga kuliah, bahkan masa-masa setelah lulus kuliah, adalah perjalanan panjang, untuk menuju pelabuhan yang sebenarnya. Selama kurun waktu itu, Ditto yang memang sudah menaruh rasa pada Ayu sejak awal pertemuan, berhasil menyimpannya dengan baik. Sementara Ayu, gadis tomboy berparas manis ini, tidak pernah menyadarinya. Atau, mungkin dia tahu, hanya saja dia tidak menyadarinya.
Kisah Ayu dan Ditto diuraikan dalam buku #TemanTapiMenikah sejak awal mereka bertemu. Ini membuat saya berpikir, bahwa ternyata, persahabatan antara dua manusia berbeda kelamin, memang nyata adanya. Secara ya… saya sendiri dari dulu kalau sahabatan ya… sama cewek lagi, lah. Dan di dalam buku ini, mereka menceritakan berbagai kisah mengenai persahabatan mereka. Meski jujur saja, saya penasaran… apakah mereka pernah berantem atau enggak. Karena di dalam buku ini, semua bercerita tentang indahnya persahabatan mereka. Luar biasanya lagi, berakhir dengan indah pula di pelaminan. “Pernah berantem beneran sampe musuhan gitu enggak, sih, Yu? Atau konflik?” *Aku butuh penjelasan untuk menuntaskan ke-kepoanku nih, Yu. Hahaha, semoga Ayu baca! *Macam penting banget ya kudu dijawab.
Tapi, apalah sebuah pertengakaran, kalau ternyata kasih sayang keduanya bisa meleburkannya dengan sesuatu yang lebih indah. *ahzeg.
12 tahun bersahabat, bukan waktu yang sebentar, tentunya. Bisa jadi, mungkin… ada saat di mana mereka juga bosan, sehingga kadangkala mereka enggak berkomunikasi sama sekali. Apalagi saat mereka memiliki pasangan masing-masing (baca = pacar). Ditambah lagi kegiatan Ayu sebagai seorang artis, dan Ditto juga pelaku seni, wajar kalau ada yang sanksi bahwa hubungan mereka akan sampai pada tahap ini. Tapi saya salut dengan Ditto, yang berhasil menyimpan perasaannya pada Ayu sedemikian aman di hatinya. Tanpa terburu-buru ingin menjadikannya pacar. Resepnya apa ya, Ditto?
Lalu sampai pada kisah di mana Ditto mengungkapkan perasaannya pada Ayu. Ini seolah menjadi jawaban atas semua penantian Ditto. Geli sih, membayangkan dua sahabat yang sering saling mengejek, terus tau banget jaman SMP kucel dan dekilnya kaya gimana, terus tiba-tiba mereka pacaran, dan menikah. Kebayang nggak sih. Hahahah. Iyes… kisah dalam buku ini memang memunculkan berbagai ekspresi buat yang membaca. Campur aduk deh. Dan kalian harus beli, plus baca. Karena kisah mereka memang unik. Siapa tau juga diantara teman-teman ada yang memiliki sahabat berbeda genre juga. Siapa tau aja Sis, Ingat, jodoh itu dekat…!
Kini, mereka telah menjadi pasangan suami istri, dan telah dikaruniai satu putra bernama Sekala Bumi. Terus gimana kisah mereka saat ini? Teman-teman bisa follow akun instagram ayu dan Ditto di @ayudiac dan @dittopercussion. Dijamin, kalian akan tersenyum geli melihat kebersamaan mereka. Lah… #TemanTapiMenikah. Sahabat sendiri akhirnya dihamili juga (secara sah dan halal tentunya).
Buat Ayu dan Ditto
Terima kasih sudah membagi kisah persahabatan kalian. Semoga saja banyak yang terinspirasi dari kisah persahabatan kalian berdua. Tentang bagaimana untuk saling memberikan kepercayaan, tentang bagaimana saling peduli, tentang bagaimana untuk saling memberikan dukungan, tentang bagaimana untuk tidak saling meningalkan, dan tentang arti cinta dan kasih sayang yang sebenarnya. Semoga persahabatan kalian abadi selamanya, terbungkus ikatan pernikahan suci yang tak pernah ada habisnya. Hingga maut memisahkan. Aamiin
Sandra says
Banyak kayaknya kejadian kayak gini, jodoh emang ngga terduga 😀
suci says
#angkattangan , jadi tersipu sipu karena suamiku adalah sahabat yang dahulu kita berangkat bersama untuk selalu menenangkan, bekerjasama karena sama-sama patah hati dan akhirnya kita menikah.
ivan binuki says
Seru… kalo saya… “Mak Comblang Tapi Menikah” hehehe…
Mira Utami says
Jodoh rahasia..hehehe
apa lawan jenis tidak bisa menjadi teman dekat yah. ada yang salah satunya jatuh hati syukur-syukur klo terbalaskan. kaya lagu Lucky hehehe
Efi Fitriyyah says
Langsung follow ah ignya. Terus beli bukunya juga. Ahzeg. Ya kali ajaaa *kayak Makpon bilang di atas*
Sulis says
Nanti pas udah nikah..malah enak kayaknya. Udah nggak terkaget-kaget dengan kebiasaan buruk pasangan, karena kenalnya sudah lama.
bundashidqi lia says
hehe, kami pun #temantapimenikah, jadi inget kalo kami sdg di kamar, ih kamu ngapain di kamar aku? dibalas lagi: ih lia ngapain mau disentuh2 saya?.. mmg bener sih jodoh gak perlu jauh-jauh, jalani hidup dan Tuhan akan mengambil alih..
Syamsiah says
Saya juga angkat tangan ah.
Ga nyangka bisa menikah sama temen ledek2an di SMP dulu. Setelah dipisahkan17 tahun lamanya
zata ligouw says
aaa bukunya bagus. Setuju banget sama statement” bosan pasti ada”, bener banget, tinggal gimana masing2 pasangan menghadapi hal tsb ya mba Mir 🙂
yuli says
Aku jg nikah sama temen. Awkward klo dibayangin. Tp seru bngt klo dijalani… Yeay 🙂
Armita Fibriyanti says
Tertarik sama covernya yang simple tapi gonjreng 🙂
Yati Rachmat says
Halo, MakPon, luamaaa bngt bunda gak pernah mampir, ya? Sungguh terlalu si bunda! Hmm, so sweet kisah mereka sampe jadian ya? Pertanda ada kesetian di kedua hati mereka. Kl bundaalah jadiannya sama sahabat pacar bunda yg sll bareng ke mana2. 8 tahun berjalan lhaaa…koq yg ngelamar bukan sang pacar, ya! Tp si pacar sll tau apa yg terjadi sama bunda. Aneh tp nyata, hehe… Lv u
cumilebay.com says
Aku suka IG mereka, liat perjalanan cinta nya.
Jadi jodoh liat sekeliling dulu yaaa hahaha
kumpulan says
Suka sama ayu ditto, suka sama bukunya, ulasan yang menarik mbak. Thanks btw.
Salam,
Syanu.
Ayudia Chaerani says
haiii teharu atas ulasannya aku jawab langsung ya aku sama ditto gakpernah berantem samsek karena emng kita sahabatan apa adanya dan ditto emang baik banget bukan sahabat yg nyebeli hahaha tapi setelah nikah ya pasti adaa konfliknya donggg heheheh sekali lagi makasih atas ulasannya tunggu #TEMANTAPIMENIKAH 2 -ayudiaditto
Febrianty Rachma says
Suka sama ulasannya, ringan tapi mengena. Baca reviewnya saja sudah seperti baca bukunya #eeeaaa Suka juga sama tampilan blognya yang sederhana tapi elegant seperti pemiliknya #eh
April says
Pernah saling sebel, kesel, marah dan bertengkar. Tapi ga pernah sampai benci, kelahi, ataupun saling meninggalkan. Sering saling ejek tapi ga pernah saling maki. Haha… Uda tau plus minusnya satu sama lain jadi uda ga kaget. Haha… Lucu emang kalo di inget inget yak.
Harga Iki says
jadi pengen jugaa ih