Terkabulnya Doa

Manusia mana yang tidak memiliki keinginan? Manusia mana yang tidak punya mimpi? Adakah manusia yang menerima secara pasrah segala keadaan tanpa berusaha apapun atau tidak memiliki keinginan? Jika ada, beruntunglah orang tersebut, karenanya, orang lain tidak akan susah dan dia sendiri tidak perlu repot-repot berusaha dan bekerja selain diam.

Sebaliknya, siapapun yang memiliki keinginan dan kemauan, tentulah orang tersebut engga bisa hanya sekedar diam apalagi pasrah tanpa melakukan apapun. Sama halnya ketika mau makan, engga mungkin ya, makanan bisa datang dengan sendirinya kalau kita tidak mengambilnya dari meja, mana mungkin juga kita pengin es krim, tapi kita sendiri engga beranjak dari kursi kita dan membelinya ke warung atau mini market, impossible right? Iya banget, pastinya.

Simpelnya, kalau kita punya keinginan, ada yang harus kita usahakan, ada yang harus kita perjuangkan. Engga bisa hanya mengandalkan “mau” doang. Harus ada tindakan untuk mengusahakan sesuatu itu menjadi wujud yang nyata. Setuju lah, ya, kalau action menjadi faktor penting dalam hal ini. Tetapi, banyak dari kita yang lupa, bahwa untuk mewujudkan keinginan, selain action tentu harus dibarengi dengan doa. Beda lho, ya, antara niat dan doa (menurut saya). Bisa dibilang kalau niat hampir sama dengan kemauan, tapi ketika berdoa, ada kesungguhan yang kita utarakan dalam kerendahan hati, ada etika yang wajib kita penuhi. Mulai dari membersihkan diri dan menghadirkan Allah dalam doa kita, waktu yang tepat serta sejauh mana atau sesering apa kita berdoa. Tidak sedikit juga yang merasa, bahwa dia telah berdoa tapi kok belum terkabul doanya. Thats why, sinergi antara niat, kemauan, doa dan action itu sebaiknya berimbang (lagi-lagi menurut saya).

Sama dengan pendapat mba Risa Hart dalam kultweetnya tentang #TerkabulnyaDoa, ada beberapa doa saya yang telah dikabulkan oleh Allah Swt dengan cara yang tidak pernah saya tahu sebelumnya. Namun, karena saya fokus pada doa sesuai kemauan saya, maka saya tidak menyadari, bahwa selain doa yang saya panjatkan secara khusus, ternyata banyak doa-doa yang Allah kabulkan sesuai kehendaknya.  Meskipun itu hal-hal kecil yang tidak saya sadari.

3 jam lagi, kita sudah memasuki tahun 2014. Alhamdulillah, banyak sekali doa yang telah Allah kabulkan untuk saya di tahun 2013. Permasalahannya adalah, apakah saya mampu melihat lebih detil akan doa-doa yang terkabul tersebut dengan cara mensyukurinya? Sebaiknya sih, bisa. Karena terkabulnya doa, bukan sekedar pada kepuasaan kita mendapati doa kita terkabul, tapi bagaimana kita mensyukuri setiap hal yang menjadi ketetapan Allah, yang menurut kehendakNYA hal tersebut akan baik untuk kita, sekalipun kita tidak memintanya. Karena bisa jadi, nikmat-nikmat tersebut hadir karena doa-doa dari orang-orang di sekitar kita. Bagaimana dengan doa teman-teman di tahun 2013, apakah sudah terkabul? Sudahkah berdoa untuk kebaikan di tahun 2014?