Tahu enggak, pertanyaan apa yang kerap masuk ke Whatsapp atau DM, dan komen status di media sosial lain saat saya baru mengepos aktivitas terakhir saya?
“Mak, Masya Allah… sudah pindah kota lagi?”
“Mak, ya ampun, enggak capek, ya?”
“Mak, asyik banget, sih! Jalan-jalan terus.”
Iya, biasanya saya memang suka membagikan aktivitas saya di media sosial, terlebih jika acaranya bisa memberikan inspirasi dan manfaat. Apalagi saat saya memberikan materi bagi para netizen di berbagai tempat. Dan saya sangat menikmati aktivitas ini.
Tak Seindah yang Terlihat
Kalau boleh jujur (curhat), saya juga enggak pernah berpikir bisa menjejakkan kaki dari satu kota ke kota lain, dan berbagi hal yang menurut saya sederhana saja. Tidak perlu menunggu hebat, atau tidak perlu menunggu saya jadi artis dulu, tapi memang rencana Allah tidak pernah bisa diduga. Hanya dengan menjalankan setiap peran berdasarkan kesukaan dan menjalaninya dengan senang, maka jadilah saya (Insha Allah) seperti apa yang saya harapkan.
Soal banyaknya pertanyaan yang kadang mungkin takjub melihat fisik saya menclak-menclok ke berbagai tempat dalam waktu berdekatan, dan seolah kuat tanpa keluhan, nah saya klarifikasi dulu ya.
Kalau ditanya capek, ya capek, gaes. Wong bawa-bawa koper atau ransel, naik turun pesawat, lintas kota dan provinsi, dan… selama Oktober-November ini lumayan padat banget jadwal saya ke luar kota. Belum lagi urusan menuju bandara Soekarno Hatta juga PR banget karena harus ditempuh lebih dari 2 jam. Flight jam 6, saya sudah harus jalan jam 3 subuh. Sementara jadwal tidur malamnya sekitar tengah malah. Praktis nggak bisa tidur daripada ketinggalan pesawat.
Belum lagi urusan capek hati, yang kadang saat lagi perjalanan luar kota, harus meninggalkan anak-anak. Meski mereka sudah lebih besar, tapi ya tetap saja, kangennya suka kepikiran. Double capek, capek fisik dan pikiran. Tapi apa yang saya tampilkan kan memang bukan soal itunya. Urusan capek, biar urusan saya aja dan orang-orang terdekat saja. Konon kalua sebar-sebar energi positif, balik ke kitanya juga akan positif, kan? That’s why Saya butuh menjaga energi saya agar tetap positif.
Media Sosial, kehidupan pencitraan!
Saya termasuk yang memilih untuk mengepos aktivitas yang menurut saya layak dibagikan. Toh media sosial memang tempat untuk mencitrakan diri, kan?
Mau cuma isinya status, mau isinya aktivitas sosial, dan apa pun itu, citra diri kita akan terbentuk melalui media sosial.
Hanya saja seperti yang saya pos di Instagram beberapa waktu lalu, enggak perlu juga terlalu meyakini kehidupan seseorang itu persis plek dengan apa yang ditampilkannya di media sosial. Toh, yang setiap hari terlihat mesra saja, ternyata tidak baik-baik saja. If you know what I mean dengan kasus selebriti itu. Atau, kalau ada yang misuh-misuh di media sosial, bisa jadi itu bentuk eksistensi dirinya agar mendapat perhatian.
Semua orang memiliki alasan masing-masing ketika memutuskan mau dikenang seperti apa kelak. Dan era kini, warisan yang bisa kita tinggalkan, ya mungkin media sosial dan rekam jejak kita di dalamnya.
Atas dasar itulah, terlepas dari banyaknya kekurangan yang saya punya, apa pun itu, saya tetap memilih untuk memilah apa yang saya bagikan di media sosial. Ada juga kok, postingan-postingan saya yang galau atau baper, tapi biasanya saya kemas dalam fiksi saja. Ketahuan deh kan…!
Atau, ada juga pengalaman pribadi yang saya bagikan, dengan harapan bagi siapa saja yang memang memiliki nasib serupa dengan saya, bisa saling belajar dan mengajarkan. Saya coba buat kehidupan media sosial saya sesimpel itu saja, enggak mau dibawa pusing.
Tulis yang Baik-Baik Saja!
Intinya sih, tulis yang baik-baik saja, kurangi keluhan. Makanya saya setuju banget dengan campaign-nya Siberkreasi tentang #JempolPositif “Make Social Media Fun Again.” Bawa asik aja kalau pos di media sosial mah. Dan tolong ingatkan saya juga kalau sudah kebablasan, ya. Semoga kita sama-sama bisa terus berkarya melalui media sosial. Sudah gitu aja. Ini hanya tulisan sederhana biar blog nya update 😀
Nah, boleh dong teman-teman kasih opini tentang media sosial dan pencitraan di kolom komentar, ya. Ini bakalan bermanfaat banget buat pembaca lainnya juga.
Vita Pusvitasari says
Bener mending share yang happy dan bermanfaat aja ya teh mir, karena positif narik positif dan negatif akan narik negatif pula 🙂
Pista Simamora says
Bener mbak, mending share yang baik dan berguna buat orang lain
Bibi Titi Teliti says
Emang ribet nih netyjen, kalo posting yang bagus2 dibilang fake dan pencitraan kalo posting curhat dibilang baper-an hahahaha.
Emang yang paling bener mah posting kdrama aja udah! *plak*
Mira Sahid says
Ahahahaha, andaikan gue KDrama-Lover mak
Yulie says
Setuju mak, emang sebaiknya kita posting yang positif aja, atau yang ringan2 yg receh ,. itu lebih baik daripada posting “konflik” keluarga, rasanya pamali banget. Cuma menambah masalah.
Namanya juga sosmed, lebih banyak yg cuma kepo plus ngomporin daripada yg benar2 peduli . Hiks.
Mira Sahid says
Semoga kita bisa lebih bijak ya
Tanti Amelia says
Saya malah sedang ingin menikmati momen dimana ga semua orang perlu tau dan lihat. Boleh ga tuh
Mira Sahid says
Boleh banget, Oma. Ada kalanya Aku juga masuk dalam fase itu untuk hibernasi 😀
Lia Lathifa says
Salut buat mbak Mira, jadi selalu terinspirasi dengan kegiatanmu, dan aku setuju kita bagikan saja yang baik-baik meskipun kadang masih aja ada celah celanya di mata mereka. Sehat terus ya ?
Mira Sahid says
Aamiin, terima kasih mak. Schat selalu juga buatmu
Mirroring Mira says
Janda, ya wajarlah, tanggung jawabnya ga sebanyak istri yang mengurusi suami.
Mira Sahid says
Halo mba pemilik email istiyo.rini@gmail.com terima kasih sudah memberikan komentarnya, ya. Saya akan coba cermati kalimat mba 🙂
Mak Ijah says
Cakep, pada intinya sebenarnya di semua… cukup yang baik-baik saja. Yang buruk cukup kite ama tuhan aja.
Ainhy Edelweiss says
Intinya sebarkan energi positif melalui konten konten yang berkualitas yah mba?
Rimba says
Saluttt.. Biarpun cape yang penting bisa bermanfaat untuk orang lain
Ghina says
Semoga sehat selalu mba mira, agar kebaikan apapun dpt dilaksanakan jika kitanya sehat jiwa dan raga., ?
Grandys says
Peluk mak Miraaaa 🙂 aku suka banget lho tulisan mba, jadi terinspirasi juga nih buat membahas soal citra medsos d blog. Matur suwun nggih mbaa
PanDe Baik says
Pertama kali bersua mbak Mira, langsung paham betapa melelahkannya aktifitas kedepannya, apalagi sekian tahun lalu pernah mengalami hal serupa… makanya untuk saat ini, milih asik asik aja menikmati waktu di rumah sendiri ?