Kalau kutanyakan, “mencintai atau dicintai?” Jawaban kalian pasti beragam. Kupastikan pengalaman dari tiap-tiap perjalanan kehidupan pun menjadi acuan jawabannya.
Tapi bukan itu yang ingin kubahas saat ini. Toh aku pernah menginginkan untuk menjalani keduanya, dan kemudian saat ini sampai pada titik yang hanya bisa kurasakan sendiri.
“Jangan lupa!”
Kalimat ini juga yang kerap kali kusampaikan pada orang-orang yang kusayang. Sekedar mengingatkan mereka, bahwa aku ada. Sekedar mengingatkan mereka, bahwa dibalik semua yang kuberi, ada setitik harap balas yang bisa kuterima. Adil? Mungkin. Tapi kenyataannya, hal itu membuatku kecewa, ketika setiap yang kuberikan harus berbalas, maka maknanya pun akan hilang bersama rasa kecewaku.
“Jangan lupa, aku ibumu yang selalu mencintaimu.”
“Jangan lupa, aku adalah temanmu!”
“Jangan lupa, aku kan sahabatmu!”
“Jangan lupa, ada aku yang selalu menyayangi dan merindukan kamu di kehidupan saat ini.”
“Jangan lupa, jangan lupa…!”
Semua kufokuskan pada mereka yang aku sayang. Aku senang melakukannya.
Namun kemudian aku sadar, aku lupa untuk kembali ke diri sendiri. Lupa untuk kembali mencintai diri ini, sehingga lupa bahwa ada hati yang juga harus dicintai dengan baik.
Kini, atau mungkin bahkan sudah bertahun-tahun aku kembali belajar menata hati. Sebuah proses pembelajaran yang tak pernah ada habisnya, dan setiap hari terlewati dengan naik turunnya rasa. Namun bukan berarti aku tak belajar mengolahnya. Percayalah, aku berusaha akan itu. Jikapun belum baik, aku tetap berusaha, semampuku.
Hati… Mari kita bekerjasama. Kembali dengan baik, tenang, dan memelihara rasa dengan indah.
Kalian bagaimana, sudah kembali mencintai diri sendiri? Jangan lupa untuk kembali ke diri sendiri yah, sama-sama yuk.
Hida says
Hikshiks…selama ini akupun lupa mencintai diri sendiri, sibuk menyalahkan apa yang sudah terjadi.
Mira Sahid says
Its oke mba, cara kerja hati berbeda-beda. Perlahan diolah ya, ingatkan diri untuk terus bersabar dan menerima dengan penuh kesadaran
Illa says
Ya ampun ini benar sekali, Mbak. Setidaknya dengan mencintai diri sendiri, kita sudah melakukan dan mendapatkan dua hal: mencintai dan dicintai.
Mira Sahid says
Betul. Yuk berproses terus ya
pungkas nurrohman says
Belajar menata hati merupakan hal yang sangat susah dijalani. Mungkin benar kata ibu, bahwa menata hati harus rutin dijalani. Salam kenal ibu.