Masih ingat dengan tulisan saya tentang “Blogger Serbu Rafting di Bandung?”Β Yup, untuk kedua kalinya, saya berkesempatan kembali lagi ke sana, kali ini bersama teman-teman dari komunitas TDA Bekasi dalam rangka pembubaran panitia Pesta Wirausaha Bekasi beberapa waktu lalu. Dan luarbiasanya, tim tersebut tidak benar-benar bubar, malah berlanjut dengan tantangan yang lebih besar, yaitu menuju Pesta Wirausaha Nasional 2014. Kali ini tim ditantang untuk bisa menjual 1000 tiket atas nama wilayah kota Bekasi. Wew, begitu dengar kata 1000 tiket, sempat ragu juga, itu kan banyak banget, bo. Bisa nggak, ya?
Nah, sebelum bicara tentang Pesta Wirausaha Nasional yang diadakan oleh komunitas TDA di bulan Mei nanti, saya cerita sedikit oleh-oleh dari acara pembubaran panitia ini, ya.
Awalnya, saya yang memang “nyeletuk” saat selesai acara Pesta Wirausaha TDA Bekasi beberapa waktu lalu, agar acara pembubaran panitia diadakan di alam terbuka. Selain karena saya memang suka, siapa tau bisa bikin teman-teman rileks juga. Pilihan pantai pun menjadi usulan saya, tapi setelah beberapa opini, saya pun mengusulkan untuk rafting saja ke Bandung, tepatnya di Pangalengan. Dan yak, Alhamdulillah disambut baik oleh teman-teman, dengan catatan akhirnya kena tanggung jawab untuk mengkoordinir acaranya. Okelah, toh ini kan, acara seru-seruan, so far teman-teman TDA Bekasi pun sangat ringan tangan semua. Iya lah, namanya aja komunitas Tangan di Atas, hihi.
Akhirnya, setelah mempersiapkan akomodasi dan transportasi, hari yang ditunggu pun tiba. Kami berangkat menuju Pangalengan yang terletak di Kab Bandung. Kalau dari Bandung, ya sekitar 2 jam lah menuju ke sana, dengan kondisi jalanan lancar. Alhamdulillah tiba juga kami di sana. Di Pangalengan, kami menginap di Group House Cileunca, dan jauh-jauh hari saya sudah kontak Mang Ucu dan booking tempatnya. Alhamdulillah, masih kebagian, karena ternyata sehari sebelum kita tiba di sana, arena sudah full book. Dan sependek saya melihat, nampaknya ini juga menjadi pengalaman dan tempat pertama yang dikunjungi oleh sebagian besar teman-teman TDA Bekasi. Baguslah, biar berasa tuh dinginnya Pangelngan yang sampai menusuk tulang, hehe.
Dari sekian banyak keseruan acara rafting, flying fox dan paint ball ini, ada satu hal yang terngiang terus di pikiran saya. Jadi, ada tepat pada malam minggu, kami semua berkumpul saat makan malam sambil beramah tamah. Saat itu juga, ada games seru yang dikomandoi oleh MC kondang TDA Bekasi, mas Yuserla dan Β Suzi Icus. Nggak ketinggalan, ada sesi sharing Pak Mustofa Romdloni – ketua PWBekasi lalu yang memberikan tips dan trik bagaimana agar kita bisa closing 1000 tiket. Ilmunya “Sederhana tapi Dahsyat”, yup seperti judul buku yang sudah diterbitkannya. Mas Rawi sebagai ketua TDA Bekasi saat ini juga nggak ketinggalan memberikan sedikit sambutannya. Dan terakhir, adalah Pak Hantiar. Beliau adalah Direktur Pesta Wirausaha Nasional yang akan digelar nanti.
Dalam sesinya, Pak Hantiar langsung membuka dengan kalimat kurang lebih seperti ini, “Saat ini, omset besar itu udah nggak aneh, order banyak juga udah nggak aneh, karena semua itu masih bisa didapatkan dengan mudah. Yang mahal saat ini adalaha KEBERSAMAAN yang terjadi saat ini.” Saya yang tadinya nggak begitu memerhatikan apa yang beliau katakan, sontak langsung pasang telinga. Benarkah kebersamaan itu mahal adanya?
Memang, bergabung dalam berbagai komunitas, membuat saya menemukan banyak hal di dalamnya. Termasuk ketika saya mulai aktif di TDA Bekasi ini. Dulu sih, cuma silent reader aja, acara offline juga hampir nggak pernah datang. Tapi seperti saya pernah bilang, bergabung di komunitas itu adalah tentang apa yang bisa saya berikan. Otomatis, saya sendiri yang harus melakukan pendekatan pada teman-teman yang sudah dulu bergabung. Masa iya saya yang harus didekati sama mereka, Siape elo, Mir? *ngikik.
Setelah Blogger Bekasi, Lalu KEB dan kini TDA Bekasi, saya memang menemukan kebersamaan kental di dalamnya. Seperti saling menarik satu sama lain, kebersamaan yang terjadi saat ini mengalir seadanya, tidak ada kemunafikan apalagi ngarep dipuji-puji. Semua dilakukan dengan senang, tanpa pamrih dan secara bersamaan. Again, togeteher as a team. Dari pengalaman-pengalaman tersebut, benar adanya jika kebersamaan itu bisa jadi mahal adanya. Karena mungkin saja tidak semua orang ataupun komunitas mampu memelihara kebersamaan dengan langgeng.
Terus, apa sih yang bikin saya betah juga di TDA Bekasi ini? Kan saya juga sebenarnya punya tanggung jawab penuh sama KEB? Pertama, karena konten keduanya berbeda. Meski sama-sama komunitas, keduanya memiliki kelebihan masing-masing. Di TDA saya sedang mencari banyak ilmu, agar bisa membangun sebuah usaha. Meskipun akhirnya masih mentok juga jadi tukang nulis bayaran. Ah nggak apa-apa deh, toh saya nggak ada masalah juga, dan teman-teman juga nggak mempermasalahkannya. Asik-asik aja sih. Setidaknya, ada banyak hal yang bisa saya dapat juga dengan bergabung di komunitas ini. Nah, buat teman-teman yang masih bingung bagaimana memperluas networking, coba deh mulai melirik komunitas mana yang kira-kira cocok dan bisa berkontribusi di dalamnya, siapa tau menambah wawasan, nambah pergaulan, dan nambah rejeki. Aamiin
Soal raftingnya sendiri gimana? Saya nggak usah cerita lagi ya, karena untuk kondisi sungai dan lainnya sudah pernah saya posting. Intip aja foto-foto seru bersama teman-teman TDA Bekasi ini. Bandung selalu bisa memberikan kisah indah dan kisah seru. Thats why, I Love Bandung uy!!
Catcilku says
Kebersamaan menjadi mahal, karena sekarang semua orang mengaku menjadi orang yang sibuk π
Mira Sahid says
Hmmm, jleb sekali, mak π
indah nuria savitri says
betul mak Mira…rasanay sering dikejar-kejar waktu untuk merealisasikan mimpi dan rencana berkumpul…sibuk? mungkin juga..yang past, mencocokkan jadwal menjadi kendala terbesar :D…kelihatannya seru kumpulnyaa….have fuuun for always yaa :D>>>
Mira Sahid says
Iya mak, seru juga lihat mba Indah yang selalu menyempatkan traveling di tengah kesibukannya yang super padat.
Indah Juli says
Kalau komunitas yang aku ikuti, nyaris seragam, berhubungan dengan dunia tulis menulis π
tapi karena membernya beragam, banyak juga ilmu yang didapat.
Apa pun komunitasnya, yang penting asyik dan memberi manfaat ya π
Mira Sahid says
Setuju banget, mak. Yang penting senag
Lidya says
bikin ngiri nih raftingnya π
Mira Sahid says
Pastinya, mak. Hihihi
lieshadie says
Dan sesekali kebersamaan itu perlu banget…meski yaa..mahal itu Mak.. π
Mira Sahid says
Kebersamaan bisa terasa ringan jika semua orang mau meluangkan waktu untuk bersama ya, mak π
Icoel says
Kamu kangen sama soulmate gagal juga ga mak? Hihihih…kabor sebelum dijitak π
Mira Sahid says
Heugh, iyaa nih kangen kalian. Kapan kita mau kumpul2?
Wulan Novitasari says
jd pengeen rafting, tp cuaca msh tidak mendukung.. π nice share mak
Mira Sahid says
Meskipun hujan, rafting masih bisa jalan kok, mak. Malah makin seru π
Idah Ceris says
Komunitas yang bisa menghargai kebersamaan, kompak, insya Allah akan terus LANJUT.
Acara pembubarannya aja seruuu, apalagi acara inti ya, Mba. Selalu sukaaa yg seru2an ginii . . .