Memaknai Perpisahan

Jika sebuah perpisahan terjadi saat ini, mungkin kita belum bisa menemukan makna dari perpisahan tersebut, selain merasakan kecewa dan sedih teramat dalam. Tapi suka atau tidak, sebuah perpisahan bisa membawa kita pada sebuah babak yang baru. Benarkah?

Dalam proses langkah yang kita jalani, Kadang kehilangan seseorang, atau kehilangan pekerjaan, bahkan mimpi, membuat kita tak pernah bisa memahaminya dengan alasan yang jelas. Alih-alih ingin mendapatkan jawaban atas semuanya, kita hanya akan menemukan tembok misteri yang begitu tinggi. Semakin kita mencari tahu, nggak heran kalau akhirnya frustasi datang, dan dunia seketika kelam, “mengapa hidupku begini? Apa salah dan dosaku?” Dan semua kalimat dari lagu-lagu lama pun akan terucap dalam keseharian kita.

For things to change, I must change first.

Satu hal dari apa yang saya alami dan rasakan, untuk keluar dari misteri tersebut, adalah dengan berhenti mencari tahu. Berhenti bertanya “mengapa,” dan cukup resapilah, selalu ada hikmah dari sebuah perpisahan. Mungkin, Allah memberikan kita sebuah perpisahan, untuk kembali memberikan sesuatu yang lebih baik dalam ruang kehidupan kita. Bukankah DIA pasti dengan janjiNYA?

Tapi, bagaimana mungkin kita bisa melangkah pada babak baru jika kita tidak melepaskan bayang-bayang masa lalu, yang akhirnya kembali membuat kita sedih dan kecewa. Bagaimana kita akan merasa lebih baik jika kita mengikat kesedihan selalu bersama kita. Stop it now, lepaskan, dan melangkahlah. Dan ini sebenarnya berlaku juga untuk saya. “Saya harus berubah!” Meski tidak harus berubah menjadi seperti Dian Sastro, Tara Basro, atau Ria Ricis. 😀 *ngayalnya ketinggian

Apa saja yang harus dilepaskan?
Bukan ikatan kepala atau sekedar singsingkan lengan baju. Tapi lepaskan ikatan-ikatan yang membuat hati kita terbelenggu. Seperti rasa sedih, rasa marah pada orang-orang yang menyakiti kita, atau rasa marah sama mantan. Uhhuk. Semuanya deh, habiskan semua itu sampai tak tersisa. Bisa? Bisa! Tergantung pola pikir yang kita gunakan saat ini, dan rencana apa saja yang akan kita jalankan ke depannya. Umh, but… to be honest, saya juga masih berproses soal ini 😀

Kalau diibaratkan sebuah perjalanan, inget nggak rasanya saat kita melangkah masuk ke dalam sebuah pesawat, atau kereta? Ada rasa berbeda dalam diri kita. Dan karena kita yakin, sesuatu yang indah sedang menunggu kita di suatu tempat. Seperti itulah kita memulai kehidupan yang baru dari sebuah perpisahan. Apapun bentuk perpisahan tersebut, teruslah melangkah.

Sudah! Ajak diri kita untuk membangunkan kembali raksasa dalam diri, percaya bahwa di depan sana akan selalu ada sesuatu yang indah menunggu kita. Lepaskan perlahan, meski kadang kita akan kembali terjatuh dan teringat-ingat tembang kenangan. Biarkan semua itu berproses. Seperti seorang sahabat saya berkata,

“Dan ketika penantian itu hanya sebuah pilihan, akankah beranjak atau menunggu hingga pilu? Mungkin jalan termudah adalah menugaskan Sang Waktu untuk menjawab pasti, agar semuanya berlalu.” -Cici-

Happy New year 2016! – New hope, new me