Seandainya manusia selalu memiliki kekuatan, baik secara fisik dan juga pemikiran atau apapun itu, maka sebijak apa manusia mampu memahami kelemahan yang ada dalam dirinya? -MS-
Pertanyaan ini tiba-tiba saja terbersit diantara rasa kantuk yang tak juga membuat mata saya merem. Entah apa yang membuat saya sulit sekali tidur, padahal, saat ini saya sedang dalam kondisi lemah (baca : sedikit flu dan darah rendah kumat). Tetapi, ada satu hal yang ingin saya akui malam ini, tentang sebuah kelemahan. Bukan bermaksud untuk menyebar aura negatif, tapi berharap saja hal ini bisa memacu saya untuk lebih berbesar hati ketika kelemahan mulai muncul.
Setiap perjalanan atau proses yang saya alami saat ini, tentulah mengajarkan banyak hal. Ada suka, ada duka, ada senang, gembira, bahagia atau sedih. Semua itu menjadi kisah tersendiri yang sebaiknya membuat saya lebih baik dan bersyukur setiap saat. Sebagai manusia yang selalu memiliki mimpi, pastinya saya selalu berharap bisa menjadi yang terbaik atau mampu melakukan sesuatu dengan usaha terbaik saya. Namun, meskipun saya sendiri merasa sudah memberikan usaha terbaik, kekurangan yang ada dalam diri saya pun tidak bisa dihindari, salah satunya adalah kelemahan saya dalam mengingat sesuatu.
Entahlah, apakah ini faktor “U” (usia/ umur) atau apa, tapi saya merasa, semakin kesini, daya ingat saya terhadap suatu hal sedikit berkurang, (kecuali duit, ya, hahaha). Saya coba mensiasatinya dengan terus melatih konsentrasi saya dengan berolah raga Aerobic, setidaknya dalam aerobic, lebih banyak menggunakan koeografer yang harus ingat langkah demi langkahnya. Sedikit berhasil, karena dalam pertemuan aerobic saya mengalami peningkatan daya ingat dalam mengikuti gerakan sang instruktur. Tapi lain hal nya, ketika saya bertemu dengan teman di dunia maya, karena ini adalah tantangan tersendiri buat saya.
Beberapa waktu yang lalu, saat saya menghadiri kopdar Blogger Nusantara di Yogyakarta, praktis, saya hanya bisa meraba satu persatu teman blogger khususnya member KEB yang hadir di sana, kecuali yang sebelumnya sudah pernah bertemu. Tapi ketika perkenalan dengan teman-teman yang terjadi di dunia maya, dan saya hanya melihatnya dalam profile FB, maka kelemahan saya di situ muncul. Saya belum bisa langsung klik pada satu wajah, meskipun saya pernah melihatnya di profile-profile social media. Alhasil, dengan kelemahan saya ini, bisa jadi saya dianggap sok cool atau judes. Apalagi tampang saya memang judes, kata sebagian teman. Haduh, ampun deh kalau sudah begini.
Malu rasanya ketika ada satu waktu teman-teman KEB berkumpul di warung kopi, di daerah Joglo Abang tempat berlangsungnya BN2013, di sebelah saya jelas-jelas ada mak Dewi Rieka, dan saya pun sudah mengunjungi blognya beberapa kali. Anehnya, saya tidak ingat sama sekali. Barulah setelah mak Indah Juli menyebut namanya, saya ngeh dan langsung menyapa lalu meminta maaf (kalau-kalau saya engga sempat bertanya dan cuek sejak awal)
Dan kemarin baru saja terjadi lagi, di mana saya siwer dengan teman yang sudah saya kenal di dunia maya, dan social media. Bagaimana bisa? Padahal teman tersebut sudah menyapa saya. Daripada tidak meresponnya, saya tetap menyambut salamnya sambil bertanya, siapakah gerangan teman yang satu ini? Barulah setelah mak Haya menyebut namanya. Hiyaa ampuun, saya serasa pengin jedotin kepala, tenyata itu mak Astri Kunto. Padahal sejak acara berlangsung, saya melihat wajahnya beberapa kali, tapi saya engga ngeh kalau itu mak Astri. Aaak Tuhan, ada apa denganku? (emot nangis garuk-garuk aspal).
Jujur, ada rasa malu dan menyesal, karena saya tidak mengenalinya lebih dulu. Dan hal ini bukan kejadian satu atau dua kali. Bisa jadi sudah banyak hati yang tersakiti oleh kecuekan saya, hiks (lebay). Rasanya sungguh tidak nyaman jika tidak bisa bersikap baik pada orang lain (meskipun tanpa disengaja). Namun saya sadar, saya adalah manusia dengan kelemahan. Agar saya bisa berbuat baik, tentunya saya harus membuat diri saya nyaman dan tidak terbebani. Salah satunya yang bisa saya lakukan adalah dengan tidak menyalahkan diri saya sendiri, apalagi selama ini jiwa dan diri saya setia bersama saya dalam setiap keadaan. Daripada saya merasa tertekan, maka saya akan berdamai kembali dengan diri saya, menerima kelemahan saya sebagai proses pengembangan diri agar selalu teringat, bahwa saya harus lebih baik setiap saat. Mungkin akan muncul pesepsi berbeda dari sebagian teman, tapi setidaknya, saya menerima kelemahan saya ini sebagai sebuah proses. Becoming a better person. As always, selalu itu yang sayang saya inginkan.
“Aku menerima kelemahanku sebagai sebuah proses untuk menjadi lebih baik” Just is!
Ika Koentjoro says
Kadang foto sama aslinya beda Mak. Saya kemarin juga pangling sama beberapa blogger. Padahal udah biasa colek-colekkan
Mira Sahid says
Iya ya, mak. Dan hal ini yang akhirnya membuat kurang nyaman, karena jadi ada persepsi macam-macam
Hanna HM Zwan says
bener banget sama mak ika,sebagian besar kenalan blogger di fb bedaaa banget sama wajah aslinya….baru kalo ada yang manggil namanya baru mudeh,,,ooowhhhh ini to mbk A,itu toh mas B hehehe…..
semoga lekas sehat ya mak ^^
Mira Sahid says
Aamiin, makasih mak Hanna.
dedew says
Aihh..nggak pa pa kok mak, aku mau nyapa sejak di Edu kok malu-malu yaa kikikik..daku kan pemalu *cuih, apalagi kalau ramean gitu..suka lieur…mana bawa bocah dah ngantuk berat lagi..rempong..happy banget bisa ketemu dirimu walau sebentar saja..Insya Allah next time ngobrol yaa :*
Mira Sahid says
Ternyata mak Dedew pemalu, ya? Hihihi. Jadinya kan, kita engga sempat foto bareng
mia fauzia says
iya betul kadang di dunia maya sama aslinya beda, kecuali wajahnya mak Mira. Sekali liat juga udah kenal aku. Hehehehe..
Mira Sahid says
Ish, mantap. Wahajku pasaran ya, mak? Haghaghag
Shanty says
Mak mira….kenapa dirimu sama dengan diriku…huhuhu
Ini tulisannya AKU bangeeed. Sebenernya gak mau judes tp karena ga inget jadinya kesannya begitu.
Kadang maluuu banged, ketemu orang yg pernah kenalan. Ketika ketemu lg orang itu senyuuum nyapa, sedang aku masih nginget2….ini siapa?? …apyuuuun deeeh
Shanty says
Mak mira….kenapa dirimu sama dengan diriku…huhuhu
Ini tulisannya AKU bangeeed. Sebenernya gak mau judes tp karena ga inget jadinya kesannya begitu.
Kadang maluuu banged, ketemu orang yg pernah kenalan. Ketika ketemu lg orang itu senyuuum nyapa, sedang aku masih nginget2….ini siapa?? …ampyuuuun deeeh
Mira Sahid says
Wakakakak, semoga kita bisa dimaklumi oleh teman2 kita ya, mak *Dikeplak. makasih sudah berkunjung
indah nuria savitri says
Mak Miraaaa…justru kelemahan harus ada supaya kita punya kelebihan :D…besides, noboy’s perfect! You can’t be good at everything…kecuali kita manusia sempurna …lagian, ngg seru kan kalau langsung inget semuaaa ;D>…cheers…
Mira Sahid says
Rite, mak. Thats why, aku menerima kelemahanku. Cipok 🙂
utami irga says
hehehe.. kalo sama eyke mah , langsung inget yak haha… (kepedean)
Mira Sahid says
Inget donk, Ambu hihihi
dwina says
Mak Miraa…aku malah lbh pelupa lg, tau kan 🙂 Tp drpd jd senewen, ya mending menerima kl itu memang kelemahan diri. Aku wes tuwek….:))
Mira Sahid says
Hahahaha, iya mak. Tapi kalau sudah saling kenal, akan ada sejuta pemakluman. Ini mah tuwek tuwek, kece hahaha
ima says
faktor “u” kayaknya lebih cucok hihiiii.. sama, ima juga sering lupa wajah dan namaaaaaa huhu, parahnya lagi pernah ketemu di dunia nyata. malu pisan 🙁
Mira Sahid says
Wkwkwkwk, tapi kan, kan… aku masih remaja, mak… *Dikeplak 😛
Lidya says
Kalau wajahnya Mira aku inget betul 🙂 itu foto waktu hari minggu kemarin ya mak.
Coba inget gak pertama kali kita ketemu dimana?
Kunjungan perdana ke blognya makpon, langsung aku save yaaa. maaf kelamalema mampirnya antriannya banyak mak buat dikunjungi hehehe
Mira Sahid says
Aaak, baru aja curhat tentang kelemahan ingatan. DItanyain pula pertama ketemuan, hahahaah. Di mana ya, mak Lid? Makasih sudah berkunjung
Lidya says
hiks aku sudah komen gak muncul ya
Mira Sahid says
Baru pertama, jadi masih masuk s*am, mak. Udah ta pindahkan yak
nurlailazahra says
mudah2an bisa terminimalisir ya mbak kelemahan itu, aamiin
Mira Sahid says
Aamiin, terima kasih, mak. Insya Allah
Ida nur Laila says
Hiks…aku juga gak disapa sama mak mira, soalnya memang gak ketemu…hahaha
Tentang kelemahan, sama mak, aku juga paraah.
Ahmad Roqib says
Ehem manungso mung dermo mampir ngombe. xixixixi (maaf datang2 pake bahasa asing) saya hanya numpang lewat sebentar.