Setiap orang pasti mendambakan kebahagiaan, right?
Setiap orang pasti mendambakan kenyamanan, right?
Setiap orang menginginkan harapannya terkabul, right?
Setiap orang mau sukses, dalam segala aspek, right?
Iya-in aja biar cepet, hahaahaha.
Bersyukur, sampai hari ini Allah Swt masih memberikan nikmatnya untuk saya dan keluarga. Apalagi yang bisa saya lakukan selain mensyukurinya. Apalagi, kerap kali Allah SWT selalu memberikan kebahagiaan untuk saya melalui hal-hal kecil yang datang dari suami, anak-anak atau orang sekitar saya. Β Maka, nikmat mana lagi yang harus saya dustakan.
Saya atau siapapun boleh merasa bahagia, boleh merasa lebih, boleh merasa nyaman dengan keadaan sekarang. Apalagi keadaan saat ini sudah dirasakan sesuai dengan harapan dan cita-cita. Toh, begitulah salah dua atau tiganya yang selalu manusia inginkan, berada dalam kehidupan menyenangkan.
Sayangnya, kondisi tersebut, kadangkala membuat kita lupa, tidak berhati-hati pada kemungkinan yang akan terjadi. Kita kerap kali merasa nyaman atau bahkan nyaman sekali, padahal sebenarnya belum nyaman-nyaman banget, hingga akhirnya ketika kita sampai pada situasi yang tidak nyaman, perasaan kita akan dengan mudahnya turun pada level ketidaknyamanan yang akut. Kita menjadi berkeluh kesah, menangis, menyalahkan keadaan, dan parahnya lagi, menyesalinya.
Seperti pada sebuah hari. Pagi itu saya menyambut hari dengan tersenyum dan harapan positif. Saya selalu membuat afirmasi setiap harinya. Setidaknya, saya berharap hari akan memihak pada saya dengan segala kebaikan yang ada. Usai bertemu dengan salah seorang teman, yang kebetulan meeting point nya berada di mall, kami pun berjalan-jalan mengelilingi mall tersebut. Hingga akhirnya saya tergoda untuk membeli rok panjang. Eh, bukan tergoda deng, memang saya berencana membelinya, untuk keperluan acara selama 3 hari. Saya optimis akan menjalani acara tersebut dengan lancar, dan sukses membungkus 2 potong rok lengkap dengan pasangan kerudungnya. Sampai di rumah, saya kaget karena tidak mendapati bingkisan belanjaan saya tersebut. Merasa kehilangan, saya kembali ke mall tersebut dengan harapan tentengan belanjaan saya masih menjadi rejeki saya. Hasilnya? Alhamdulillah, hilang. Penyebabnya, karena hanya saya lupa. Simple ya?
Kasus di atas sudah bisa ditarik kesimpulannya, kan? Sepersekian detik, apapun bisa terjadi perubahan. Sebelum kehilangan belanjaan tersebut, suasana hati saya sangat senang, bahagia. Dan seketika itu juga, Allah membalikkanya. Pertanyaannya, apakah saya siap dibalik dengan kejadian seperti itu?
Hmm, saya engga mau munafik, pastinya saat itu saya sedih banget, kaget, kesal dll.Β Bagaimanapun itu dibeli pake duit. Dan Alhamdulillah, berkat bantuan suami juga, saya kembali tenang dan menenangkan diri. Dan dari kejadian itulah, (banyak juga sih kejadian lain) yang akhirnya membuat saya belajar dan berusaha untuk terus memahami, menerima setiap ketetapanNYA, dan bahwasanya, kapanpun saatnya, bersiaplah pada kenyataan yang terpahit. Meskipun kita dianjurkan untuk terus berafirmasi positif, tetaplah menerapkan hal tersebut ketika keadaan sedang berbalik (tidak nyaman). Karena di saat itulah, praktek tentang pikiran positif diuji. Thank You, I Learn.
Susan says
RIGHT…..:D
pungky says
Huhuhu tapikan susyah yah… kalo lagi buahagia tiba-tiba di’jatuh’kan.. rasanya udah suudzon aja sama Tuhan.. astagfirullahaladzim π
Mira Sahid says
Suka atau nggak, ya begitulah kenyataannya ya, Pung. Tapi sadar, nggak? Kita sudah melewatinya beberapa kali? its mean, kita bisa kan melewatinya? cheers Pungky, thank you
indah nuria savitri says
Suka ngg suka, harus siaaaap ya mak..itulah hidup..warna-warni yang seperti ini yang membuat kita ingat untuk bersyukur dan juga berusaha…not always that easy, tapi pasti bisa..iya kan mak :D..cheers..
Mira Sahid says
Benar mak, setuju banget. Cheers juga dan makasih sudah berkunjung π
RedCarra says
Ahhh.
Semoga diganti ya..
*peluuuuk*
Mira Sahid says
Aamiin, thank you, mak π
kartina ika sari says
hmm susah sekali mak kadang untuk mengikhlaskan kenyantaan yg udah di depan mata, dalam sekejab dibalik. Makanya, dalam Alquran bertebaran ayat-ayat tertulis, Wahai Orang2 beriman, untuk meneguhkan kesabaran, keikhlasan dan terus menerus bersyukur. menghadapi kenyataan yg diberikan-Nya…semoga kita termasuk dalam orang2 beriman ya mak..Aamiin
Mira Sahid says
Aamiin, susah tapi Insya Allah nggak susah-susah amat ya, mak. Tetap semangat
titi esti says
Mak Pon.. turut prihatin atas kejadian ini. Semoga Allah ganti dengan yang lebih baik lagi. Makasih juga share posting (positif thinking) dan afirmasi. Sy suka ingat mengafirmasi diri, tapi sering lupanya juga. π belum tiap hari
Mira Sahid says
Aamiin, terima kasih juga mak. Salam hangat
puteri amirillis says
Enakny mb suamimu menenangkan,kl suami sy mngkin uda ngomel..knp lupa,mkny kl blanja fokus..jgn kmana mana…hihi..β
Mira Sahid says
Alhamdulillah Pu, Suamiku banyak mengajarkan aku. Ma kasih ya
Yulia says
Iya mba, terkadang suka lupa kalau sedang nyaman π jadinya pas dibalik keadaannya dengan sadar suka ngegerundel hehehe
Mira Sahid says
Its life. manusia dengan segala kekurangannya ya, mak. Semoga kita bisa lebih baik
nchie hanie says
aku pernah mengalamin kaya gitu maak
hadeuuh rasanya, so sweet pisaan π
kapan pun harus siap2 di balik ya
rita dewi says
Saya pernah ngalamin juga. dibalik sampai benar2 terpuruk, sampai imbasnya ke mana2. sampai ortu ikut merasakan keterpurukan saya. alhamdulilah skrng mulai bangkit. dengan cara`mensyukuri dan mengoptimalkan apa yang masih Tuhan sisakan untuk saya π
Mira Sahid says
Karena sesungguhnya tida ada satu kesulitan di luar kuasa umatnya, ya mak. Makasih sudah berkunjung
keke naima says
perasaan senang dan sedih kadang cuma dibatasi oleh dinding yang sangat tipis, ya, Mak. Ketika dinding tersebut terkoyak, kita harus berusaha siap dengan kondisinya
Mira Sahid says
Right mak. Jadi mengingatkan juga, untuk tidak terlalu terlena pada kesenangan dunia π
Nathalia DP says
kita emang ga boleh terlena yah.. harus siap menghadapi kemungkinan apapun π
Mira Sahid says
Benar mak, apapun itu. Makasih sudah berkunjung
mia fauzia says
Ho-oh mak, dongkol yah kalo sesuatu yg kita harap2in ato siap2insempurna trus ilang gitu aja karena kesalahan kecil. Tapi kita harus selalu siap ya mak, bener bangets
Mira Sahid says
Siap dengan yang terpahit π
Lidya says
rasa kesal pasti ada, walaupun misalnya suami mengganti barang tersebut tetep aja kesel ya π
kalau aku suka tekedor dipenitipan barang, kalau pulang main pulang aja barang gak diambil, nanti dirumah baru inget
Mira Sahid says
Xixiixix, ternyata pelupa juga nih mak Lid.
Hanna HM Zwan says
kadang mungkin karena terlena dengan senang kali ya,akhirnya tiba2 mendadak sedih….thank you,i learn ^^
Mira Sahid says
Yup, begituah, mak. Kita nggak pernah tau apa selanjutnya,
Idah Ceris says
Dengan dekapan suami, sedih pun berbalik jdi bahagia. Xixixixi
Jangan sedih, Mba. Nanti entuk gantine. Hohoho
Pista Simamora says
serem ya kalo lagi diatas tiba2 dibalik langsung kebawah. Gak siap rasanya..