Beberapa waktu lalu, Suzie “Icus” meminta saya untuk menjadi MC di acara seminar wirausaha yang akan diselenggarakan olehnya dan anak asuhnya pada tanggal 10 Januari 2014. Tanpa pikir panjang, dan karena saya belum ada agenda di tanggal tersebut, saya pun menyanggupinya. Di luar dugaan, ternyata acara ini menghadirkan para pembicara yang luar biasa di kalangan wirausaha. Dan herannya, kok bisa ya, Icus menghadirkan para pembicara tersebut? Bayarannya kan, mahal lho. Apa rahasianya? Saya akan kasih bocoran dalam postingan kali ini.
Bertempat di Nic’s cafe, Bekasi, Sabtu pagi lalu saya sudah bergegas ke tempat acara. Sampai di sana, sudah terlihat siswa-siswi asuhan Icus yang sedang di briefing oleh Icus sendiri. Oh, iya… saya kasih informasi dulu, ya, mengenai siswawirausaha.
Jadi, Sejak tahun 2012 Icus telah mengajak anak-anak yang kurang mampu dari sisi ekonomi keluarga, untuk diberi pelajaran, diarahkan mengenai pelajaran-pelajaran yang dibutuhkan. Dengan berprinsip model sekolah SMK, Icus sendiri optimis, bahwa dengan membuat sebuah SMK, mereka akan lebih cepat berkembang. Mulailah dia mengajak beberapa anak, hingga terkumpul lebi dari 35 anak sampai sekarang. Selama ini Icus yang saya kenal memang termasuk perempuan yang kuat, dan gigih. Enggak heran deh, SMK Itaco yang diasuhnya, kemudian banyak dilirik oleh para investor, banyak pula yang ingin membantu. Ya… setidaknya, Icus boleh sedikit tenang, karena ada modal awal untuk membimbing anak-anak, baik dari segi materi maupun networking. Tapi jangan salah, Icus sendiri pun tidak berpangku tangan terus-menerus. Icus terus memutar otak, bagaimana agar anak asuhnya bisa menghasilkan. Dari situlah Icus kemudian mengembangkan anak asuhnya menjadi siswa-siswi yang mampu berwirausaha sejak dini, agar kelak mereka bisa menghadapi tantangan MEA dengan “PD”. Dibentuklah komunitas Siswawirausaha pada tahun 2013.
Melewati serangkaian proses pembelajaran dan kegiatan, di awal 2015 inilah kali pertama Icus bersama siswawirausaha menggelar acara seminar yang bertajuk kewirausahaan. Hmm… benar-benar nekat kamu, Cus. Hehehe. Tapi, selalu ada kemudahan dalam setiap niat baik, ya. Hingga pada hari H nya, saya sangat salut dengan semangat dari Icus dan anak asuhnya ini. Padahal, kalau dilihat dari usianya, usia saat mereka masih harusnya bersenang-senang, atau mungkin bagi sebagian orang, yaa… saatnya masih minta uang jajan sama orang tua dan banyak-banyakin hangout. Tapi lain halnya dengan siswawirausaha ini. Termasuk pun… sebagian peserta acara yang terdiri juga dari beberapa anak muda kisaran 15-20 tahun. Glek… jaman saya dulu, saya belom mikir buat usaha, lho. Tapi sekarang, di luar mereka yang pada doyang kongkong-kongkow, ada juga anak-anak yang mau berinvestasi sejak dini, memanfaatkan masa mudanya untuk memaksimalkan potensi diri. Keren…!
Terus, apa rahasia Icus sampai bisa menghadirkan nara sumber yang keren-keren itu?
Jawaban Icus sangat sederhana, yaitu karena networking. Begitupun saat bapak Budi G Sadikin (CEO Bank Mandiri) menanyakan hal serupa. Saat beliau hadir di acara, beliau sempat bertanya sama Icus. “Icus, itu MC nya siapa? Gimana Icus bisa menghadirkan nara sumber lainnya itu?.” Entahlah apa maksud beliau bertanya seperti itu sama Icus. Ternyata, pertanyaan itulah yang juga menjadi salah satu bagian materi yang dibahas oleh pak BGS, panggilan akrab Pak Budi, tentang networking.
Bicara soal networking, kadang hal ini menjadi sesuatu yang disepelekan bagi sebagian orang. Bukan soal banyaknya kita berteman di social media, bukan juga soal kita dikenal banyak orang. Tapi, bagaimana kualitas networking kita. Pak Budi juga sempat memberikan 3 tips tentang pengalamannya, sehingga dipercaya menjadi CEO Bank Mandiri saat ini. Antara lain :
1. Manfaatkan kesempatan bertemu orang. Dapatkan ilmunya, pengalamannya, dan pelajari apa yang baik dari orang-orang yang kita temui
2. Usahakan memiliki teman-teman yang baik. Sering-seringlah berkumpul dengan mereka. Bangun kualitas yang baik
3. Jangan lupa untuk lebih banyak membantu. Tidak selalu berbentuk uang, tapi luangkan waktu untuk berbagi hal baik sekedar sharing atau berbagi pengalaman
Tiga hal sederhana, namun sukses membuat saya berdiam diri sangat serius mendengarkan sharing dari Pak Budi yang membawakannya dengan humble, santai dan tenang. Hmm… bersyukur saya hadir di acara tersebut dan berkesempatan memandu acaranya. Karena melalui acara-acara seperti ini, kita akan sangat tahu kualitas diri kita, sehingga tau apa yang menjadi kelemahan diri, untuk kemudian diperbaiki sedikit demi sedikit.
Empat pembicara lainnya juga tidak kalah hebat. Bapak Laksita Utama Suhud (CEO Balai Kartini dan Penulis buku 10 Greatest Advertising Secrets), Natali Adrianto (Co-Founder Tiket.com), Ibrahim Mochamad (Direktur PT. Bina Fajar Estetika/Tuneeca.com), dan Tuhu Nugraha (Digital Marketing Expert dan Penulis buku WWW.HM Defining your Digital Strategy), kesemuanya memberikan materi-materi yang saya yakin banget, nilainya mahal sekali. Bersyukur deh, semua peserta bisa mendnegarkan sharing beliau-beliau itu. Terlebih lagi, tentu semoga apa yang didapatnya bermanfaat.
Terima kasih buat Icus yang sudah memberikan kesempatan memandu acara di Seminar Wirausaha, makasih juga buat Kibot (partner MC). Semoga Icus dan adik-adik siswawirausaha semakin maju, terus berkarya, menebar manfaat untuk sesama, dan bisa mencapai cita-cita serta harapan, baik secara bersama maupun personal.
ratusya says
Iya mak, susi emang keren bingit. Saya sempet mengajar siswa2 luarbiasa itu Dan salut dengan mereka.
BTW, baiknya bagus mak, brand apa Tuch?
ratusya says
Batik maksudnya mak
andre says
Salut akan kegigihan untuk memberikan pendidikan terhadap anak yang kurang mampu secara ekonomi,, sukses terus mbak