Sebelumnya, thanks to emak gaoel yang menjadi inspirasi saya tadi malam untuk membuat sebuah tulisan, meskipun terbitnya baru pagi ini :D. Status di Facebook-nya tentang quote Evan Dimas yang berseliweran di TL, menjadi (bisa dibilang) sesuatu yang memiliki kekuatan tak terbantahkan. Berbekal kepo tingkat dewa, saya meluncur ke TL mak gaoel, dan menelusurinya sampai ke sebuah akun @sepakbolaisme.
Well, meskipun sampai saat ini saya belum menyukai dunia persepakbolaan atau menonton bola, tapi malam ini, saya turut bangga dan turut meyakini bahwasanya (*halah) jiwa Indonesia sedang berada dalam titik bahagia yang tiada tara. Kemenangan timnas U-19, dengan skor 3-2 atas Indonesia pada lawannya Korea Selatan, menjadikan bintang-bintang malam ini terlihat semakin bersinar, meskipun cuaca baru saja reda dari hujan. Kerjasama tim yang luarbiasa hebat, kekompakan yang terjaga serta usaha maksimal melakukan yang terbaik demi bangsa, menghasilkan sesuatu yang sangat patut untuk dibanggakan. Luarbiasa timnas U-19, kalian hebat, juara! Go, Evan Dimas 🙂
Tetapi… tulisan ini dibuat bukan untuk mengomentari pertandingan tersebut, saya rasa komentator bola saat ini sudah pada lihai dan mampu menggiring kata demi kata menjadi sebuah rangkaian indah yang mampu membawa pendengar/ penontonnya terkesima. Seperti komentator “Jebreet!” yang fenomenal itu.
Back to the topic
“Yang tidak bisa dikalahkan itu, Cuma Tuhan dan orangtua.” – Evan Dimas
Pertama kali saya membaca quote tersebut di wall FB emak gaoel, saya sudah dibuat merinding, dan ketika saya melihat quote tersebut dengan foto yang ada, just is… perasaan saya semakin tak karuan. Meskipun terlihat sederhana, tapi kalimat tersebut bukanlah kalimat biasa. Bahkan seperti yang saya katakan, maknanya sangat besar dan tak terbantahkan kekuatannya. Entah dari mana Evan Dimas bisa mengungkapkan kalimat tersebut, tapi saya yakin banyak faktor yang membuatnya mampu mengatakan demikian, terutama faktor yang disebutkan itu.
Saya kembali memikirkan dengan apa yang sempat membuat saya kurang nyaman. Kalimat tersebut seperti ditunjukkan olehNYA, agar saya jangan lengah terhadap apapun, dan tetap bersandar akan Dzat yang Maha tinggi. Allah SWT selalu punya cara dalam mengingatkan, termasuk melalui hal-hal yang ada di sekitar kita. Sebagai manusia, terkadang kita mudah terpersepsikan oleh pengaruh luar, doktrin, obsesi, dan segala hal yang dirasa membuat diri kita terancam dan kerap kali membuat kita merasa ketakutan pada makhluk yang sama (manusia). Sementara jika ditanyakan kembali pada diri sendiri, jawabannya akan yakin, bahwa tiada kekuatan apapun melebihi kekuatanNYA. Right… Alhamdulillah ya Allah. Thank you, I learn.
Sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi, manusia kerap kali dihadapkan pada berbagai hal atau masalah. Ada yang memilih untuk diam, namun ada juga yang memilih untuk melakukan sesuatu. Perasaan diam bukan karena tidak melakukan apapun, bisa saja diantara orang-orang tersebut memilih untuk berdamai dengan hati, setelah sebelumnya berusaha untuk melakukan sesuatu. Namun, tidak menutup kemungkinan juga, bagi sebagian orang, diam adalah jawaban yang paling pas agar terhindar dari marabahaya yang dirasa akan datang padanya. Apapun yang kita lakukan, selama bertujuan untuk kebaikan, maka yakinlah dan jangan ragu. Memohon doa restu orangtua, dan tetap bersandar padaNYA, adalah kekuatan yang paling nyata. “Hanya tuhan dan Orangtua yang tidak dapat dikalahkan.” – Evan Dimas.
ibrahim sukman says
karena itu mak, mari kita cintai sepak bola…bola itu asyik mak? apalagi kalo nonton bola sambil ngopi. dijamin teriak2 kayak orang gila. hehe..
Mira Sahid | @mirasahid says
Hihihi, iya. kayanya udah mulai lirik2 jadwal bola deh, Tim U19 memberikan harapan untuk Indonesia. makasih mas Ibrahim
hana sugiharti says
ouwhhhh aku juga merinding Makkk hehe
jadi kangen emak abah
Mira Sahid says
Semoga orangtua kita selalu sehat ya, mak 🙂
Jihan Davincka says
Merinding subuh-subuh huhuhuhu. Tfs, Mak. Kangen nyokap euy T_T
Mira Sahid says
Ma kasih sudah mampir, mak 🙂
Rizka says
Betul sekali makpon
Klo berdoa itu hanya kepada Tuhan
Tapi restu orang tua itu akan diijabah Tuhan
Mira Sahid says
Yup. Insya Allah ya, mak Rizka 🙂
erna wahyuni says
tiba tiba saya meneteskan air mata mak baca artikel ini, teringat bapak yang jauh dan pusara mamah yang belum tentu setaun sekali saya membersihkannya… meski begitu semoga doa saya bisa sampai buat beliau…dan quote nya evan dimas memang tidak hanya keluar dari mulut seorang pemuda belia saja pastinya juga dia sudah mulai suatu proses sehingga lahirlah quote itu..thank you mak tulisan mak mira jadi insight saya malam ini…(lagi mentok nulis buat 30hari blog challenge mampir sini dulu 🙂
Mira Sahid says
Yang kuat ya, mak. Insya Allah doa kita akan selalu sampai untuk orangtua. Peluk
fadlun says
Merinding mak bacanya,inget Almh.Mamah ku yg suka bola,beliau wanita yg paling hebat..terus memberi inspirasi ya mak