"Moma sih, kenapa sih harus cerai sama Ayah?" Pertanyaan yang kembali terulang dari mulut si kecil, dan kali ini dengan nada sedikit tinggi. Meskipun sudah beberapa kali saya berbicara dengan anak-anak, tapi tidak bisa dipungkiri juga, kalau dalam momen-momen tertentu, mereka akan kembali menanyakan hal serupa. Bagaimana perasaan saya? Awalnya selalu kaget bercampur kesal. Dalam hati, "Kenapa sih harus selalu ditanyakan? Kan sudah pernah dijelaskan." Tapi tentu hal tersebut tidak saya ... [Baca Selanjutnya]
[Thank You I Learn] Ternyata, Aku Masih Saja Lemah
Pernah merasakan kecewa? Saya rasa, tidak ada diantara kita yang tidak pernah merasakan hal tersebut. Kehidupan yang kadangkala penuh harapan dan impian, nyatanya bisa saja memberikan kita kekecewaan, meski sebetulnya, konon katanya, kekecewaan itu muncul karena kita sendiri yang menyebabkan hal itu terjadi. Hanya sedikit dari kita yang mampu menyadarinya, sehingga kita berpikir bahwa kekecewaan tersebut merupakan pangkal utama ketidaknyaman yang bisa kita persalahkan pada orang lain. Kita ... [Baca Selanjutnya]
Saya Menulis, Agar Tetap Waras
Saya adalah seorang lulusan Bahasa & Sastra Indonesia, yang menjalankan kuliah dalam bidang ini karena pilihan orangtua. Menyesal? Saat itu, iya. Namun saya tetap jalankan demi orangtua saya. Bisa dibayangkan, saya yang punya mimpi berkuliah dalam jurusan psikologi, suka atau tidak, ternyata harus menjalani hari-hari kuliah dengan pelajaran-pelajaran yang kurang sesuai dengan feel saya. Jangan ditanya bagaimana berontaknya hati saya. "Wong saya pengin jurusan psikologi, kok, malah disuruh ... [Baca Selanjutnya]
Resign dari Kantor, Why?
Dari sejak memasang status foto-foto resign dari kantor, ada beberapa yang japri, menanyakan alasan kenapa saya resign. Well, ini memang bukan keputusan yang sesaat, tapi sudah saya pikirkan beberapa bulan lalu. Icoel (partner in kerempongan di KEB) jadi saksi betapa saya teramat galau untuk memutuskan hal ini. Sampai tiba pada suatu malam setelah saya menjalankan ibadah Isya, hati saya mengatakan, bahwa “Kayanya sekarang deh, saatnya resign dari kantor.” Akhirnya sejak pertengahan April lalu, ... [Baca Selanjutnya]
Premium Bonding Moment Bersama Anak. Together, More!
Beberapa waktu lalu, saya pernah menuliskan artikel tentang "We Time" bersama anak. Keinginan saya untuk terus bisa dekat anak-anak memang menjadi fokus tersendiri. Dan lalu, jika saat weekend ada tawaran job, atau sebuah event, saya kerap kali memilah-milih dulu, mana yang memungkinkan untuk membawa kedua serta anak saya. Seperti pada acara Blogger Gathering bersama Lotte Choco Pie bertema Premium Bonding Moment: Together More, yang diadakan di Taman Kajoe, Jakarta Selatan, beberapa waktu ... [Baca Selanjutnya]
Menambah Kebutuhan Serat Pangan dengan Fiberkid
Pernah merasakan kekhawatiran lantaran anak tak terpenuhi kebutuhan serat dalam tubuhnya? Memiliki kedua anak, dengan segala perbedaannya, tentu menjadi tantangan sendiri untuk setiap orangtua, termasuk saya. Kadang, ada saja yang diributkan oleh keduanya, baik itu soal keinginan untuk memiliki sebuah barang, mainan, makanan, atau bahkan minuman. Bahkan, terkadang saat saya menawarkan untuk menu masak, keduanya kerap kali memiliki keinginan yang berbeda. Tapi meskipun demikian, bersyukurnya ... [Baca Selanjutnya]
#SelasaRasa Tentang Aksara
Jika saat ini harus kutuliskan aksara, entah mengapa tiba-tiba saja pikirku tak menemukan kata. Hanya ada rasa yang memenuhi anganku, mengantarkan senyuman yang tanpa makna. Ah, hujan deras di luar sana kerap kali membuat khayalan semakin menjadi, seolah tak menemukan ujungnya. Aku kerap kali bertanya pada diriku, tentang cerita yang mampu kutuliskan pada halaman demi halaman, dengan berjuta kebahagiaan di dalamnya. Tentang dia yang sanggup menjadi separuh dalam sebagian hidup dan napasku. ... [Baca Selanjutnya]
Begini ‘We Time’ Saya Bersama Anak!
Meski terhitung bukan tiap hari pergi ke kantor, tapi lamanya perjalanan ke Jakarta, which is kurang lebih 3 jam, dan totalnya 6 jam untuk PP, kadangkala membuat saya sedikit mengeluh, capek. Bohong kalau saya harus ‘sok’ kuat dengan semua yang saya jalani. Tapi, demi kenyamanan hati, saya memilih untuk menikmatinya. Secara fisik iya, capek. Tapi better saya menghibur diri, membuat hati senang, supaya rasa capek itu terabaikan. Dan hal itulah yang membuat saya selalu merasa bersalah pada dua ... [Baca Selanjutnya]
- « Previous Page
- 1
- …
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- …
- 65
- Next Page »