Kalau dibilang cukup, 2 anak untuk saat ini memang cukup. Tapi kalau mikir masa tua, mau berapapun anak, kayanya harus siap-siap dengan sepinya nanti. Masih berasa nggak nyangka, surprise, melihat anak-anak tumbuh terus dan sudah nggak mau diuyel-uyel bak anak balita. Tapi mau gimana lagi, kehidupan pun terus berjalan, kan?
Beberapa kali saya pernah posting di blog tentang sempat kehilangan waktu bersama kakak Vinka di usianya yang masih balita. Butuh proses untuk bisa masuk ke dunianya dan lebih mendekatkan diri. Alhamdulillah seiring dengan berjalannya waktu, proses tersebut membuahkan hasil. Yap, saya sudah tak perlu khawatir berlebihan lagi, karena sekarang Vinka sudah mau terbuka pada saya dan menceritakan berbagai hal yang ditemuinya. Tentu saja, setiap momen itu nggak pernah ingin saya lewatkan. Mau lagi nyuci piring, ngepel atau pas lagi ngerjain tulisan, saat dia memanggil “Ma….” saya berusaha langsung menatapnya dan merespon apa yang akan diucapkannya.
Banyak hal yang dia ceritakan, mulai dari kegiatan di sekolah, teman-temannya, termasuk teman lelaki yang disukainya, atau sekedar bertukar pendapat mengenai apa yang ingin dilakukannya. Perkembangan Vinka memang jauh lebih cepat. Bisa dibilang, dia lebih cepat dewasa dibanding anak seusianya. Dan Alhamdulillah, meskipun masih sudah suka berantem kecil-kecilan sama adiknya, Vinka selalu bisa ngemong, bisa membantu mamanya untuk mengurus adiknya, bahkan saat Vinka masih usia 5 tahun.
Karena kebiasaan itulah, nggak jarang, adiknya juga suka ikut-ikutan. Saat Vinka sedang bercerita, biasanya Zahran suka langsung motong pembicaraan juga dan menceritakan berbagai hal yang dia temui. Hihi, kadang suka lucu sih. Ujung-ujungnya malah ngotot dua-duanya karena berebut cerita. Di sinilah tugas saya yang harus berusaha seadil mungkin mendengarkan cerita-cerita mereka. Caranya gimana? saya suka minta siapa yang bercerita duluan, untuk menyelesaikan ceritanya. Pastilah adiknya manyun, dan kadang suka protes juga, secara kan, dia yang motong pembicaraan. Tapi lain hal nya kalau adiknya sedang bercerita, kakaknya juga suka ikut memberi masukan. Alhamdulillah, semoga saja kalian terus saling menjaga sampai besar nanti ya, nak. Apalagi, Zahran sudah kelas 1 SD dan satu sekolah juga sama kakak Vinka. Setiap mereka berangkat sekolah, saya minta mereka untuk saling menjaga, saling melindungi.
Bagaimana pengalaman saya, akhirnya bisa membangun kedekatan dengan Vinka, ini tips nya :
1. Pendekatan secara alamiah, tidak terlalu memaksakan
2. IkutiΒ pola asuh sebelumnya. Karena sebelumnya Vinka diasuh oleh nenek, maka saat nenek (mama saya) ada di rumah, saya berusaha melihat dan meniru apa yang Mama saya lakukan, dan berusaha menerapkannya pada Vinka
3. Sesekali mengajaknya jalan berdua saja, dan memaksimalkan waktu berdua itu
4. Membangun obrolan menjelang tidur
5. Selalu meminta tolong kalau mau nyuruh ini itu
6. Pahami, dalam hal ini harus lebih banyak mendengar. Kadang nggak semua ceritanya saya kasih tanggapan, cukup dengan memberikan eskpresi sesuai dengan ceritanya.
Semoga saja ke depannya anak-anak saya bisa lebih dekat dan terbuka sama saya, dan juga Ayahnya. Yang harus diingat, menjadi Mama yang hebat bagi anak-anak itu nggak bisa langsung. seorang Mama (ibu) membutuhkan proses pembelajaran seumur hidup. Untuk itulah, saya pribadi sesekali beri pemakluman pada diri saya jika pada kondisi tertentu, belum bisa menjadi seperti yang mereka harapkan. terima kasih sudah mengajarkan banyak hal untuk Mama ya, nak. love u :-*
leyla hana says
aaamiin.. mak, ortu sekarang harus bisa deketin anak2nya ya, karena anak2 sekarang mudah galau π
Semoga kita bisa menjadi ortu yg dekat dgn anak-anaknya.
Mira Sahid says
Aamiin, iya mak. Semoga ya π
RedCarra says
Hu uh… Punya anak perempuan susah2 gampang ya Mak.. *mikir* Kadang suka mikir, duh, diri sendiri kadang masih ga bener, padahal anak kan nyontoh emaknya ya… Semoga semua lancar-lancar aja yaaa..
Amin!
Mira Sahid says
Kalau kata Makte. Lakukan semaksimal mungkin untuk anak kita di rumah, sementara jika anak sudah keluar rumah, perkuat dengan doa π
Dwi Puspita Nurmalinda says
spt mak mira,,,,yg selalu jadi sahabat dan ibu yg baik untuk anak2nya,,semoga nantinya aku bisa ya mak,,,
Mira Sahid says
Aamiin, Insya Allah mak
ponti pratiwi says
punya anak abg itu sesuatu bingittt ya makkk….hihihihi
Mira Sahid says
Banget mak. Harus lebih mempersiapkan diri
Nurul Rahmawati says
Kalo ngeliat tantangan anak zaman sekarang, kita sbg emak gak boleh putus berdoa dan bermohon pd Allah, agar anak2 dilindungi dan kita diberi kekuatan utk bisa temani mereka. Thanks mak. Nice post
Mira Sahid says
Aamiin. Iya benar, mak. Penuhi dengan kasih sayang, perbanyak doa. Insya Allah
cumilebay.com says
Anak2 sekarang lebih cepet dewasa mulai dari dandanan, pola pikir dll. Tinggal kita sebagai orang tua mesti bijak mendekati nya π terus membimbing dan berdoa semoga diberi yg terbaik buat anak2 kita #sokbijak #sokpunyaanak
Btw anak nya dah gede yaaa, dah masuk kategori perawan mhahaha
Mira Sahid says
Ahahah, teruuuss kenapa, Cumi? >.<
damarojat says
anak2 saya msh TK semua. musti bnyk belajar biar ketika mereka baligh ttp dkat dg ortu. saat ini sih masih fine2 sj. doa saya smga anak2 sy tdk mengalami ms remaja. cukup baligh lgsg bersiap mikul tgg jwb. seperti anak2 muda di zmn dulu yg bs berprestasi dan dikenang kebaikannya krn tdk terlena dg gelar remaja.
Mira Sahid says
Aamiin, Insya Allah. Yang penting sebagai orangtua, kita terus mengarahkan dan membimbingnya, ya. Semua proses memang harus dilewati
Icoel says
Yah…muridnya adalah kita ya mak, orang tua π
Mira Sahid says
Yup, Mak Icoel.
irmasenja says
menjadi ibu adalah sekolah terus menerus ya mba π
Mira Sahid says
Sepakat, neng π
Lidya says
supaya jadi tempat curhat anak, kita harus jadi sahabatnya ya mak